Sudah seminggu ini Milly selalu menyempatkan makan siang bersama Mario. Tentu saja tanpa seijin Mario.
Seluruh karyawan perusahaan Yamazaki Corp. di gemparkan oleh kedatangan gadis cantik yang selalu menemui Presedir mereka.
Yang menganggap benar adanya tentang gosip yang beredar, bahwa mereka adalah sepasang kekasih.
" Siang... " sapa Milly pada Sita, sekertaris Mario.
Sita menyambutnya dengan senyum kecut.
Milly yang melihatnya hanya acuh dan lebih memilih melanjutkan langkahnya ke ruangan Mario.
Mario tidak heran lagi dengan kedatangan Milly yang selalu mengganggu nya di jam makan siang, meski sering kali Mario mengacungkan nya.
Namun Milly tidak menyerah begitu saja dengan sikap Mario yang tidak pernah menganggapnya ada.
" Apa kau tidak bosan? selalu mengganggu ku! " Mario berdiri dari kursi kebesaran nya dengan tangan yang berada dalam saku celananya.
" Tidak! " Milly memilih duduk di sofa dengan menyilangkan kakinya.
" Ck, tapi aku bosan melihat mu! " Mario berdecak kesal seraya membuang wajahnya ke sembarang arah.
Dengan mengembangkan senyumannya Milly berkata. " Bagaimana kau bisa bosan melihat wajah cantik ku ini? seharusnya kau senang bisa melihat ku setiap hari. "
" Terserah kau saja! tidak ada gunanya berbicara dengan mu! " Mario enggan berdebat dengan Milly, lebih memilih diam dan membiarkan Milly berbuat sesuka hatinya, melarang pun percuma.
" Aku sangat lapar, apa kau tidak lapar? " tanya Milly yang sudah bersiap berdiri mengajak Mario makan siang di luar.
Tanpa menjawab Mario lebih dulu melenggang kan langkahnya keluar ruangan.
Milly segera mengejar Mario untuk menyamakan langkahnya. Tidak lupa tangan Milly selalu bergelayut di lengan kekar Mario.
" Kau mau kemana? " Milly bertanya pada Sita yang sudah mengekori nya.
" Saya akan ikut dengan Sir Mario. " jawab Sita.
" Tidak usah, aku tidak mengajak mu. " ketus Milly.
" Saya sekertaris, saya harus ikut dengan atasan saya. "
" Ck, menyebalkan sekali. " gerutu Milly tanpa melepaskan tangannya pada lengan Mario. Sedangkan Mario tidak peduli percakapan Milly dan sekertaris nya, dia hanya fokus dengan ponselnya.
Di lobby kedua ajudan Milly siap bertugas mengikuti kemana Milly pergi.
" Sebenarnya siapa gadis ini? kenapa selalu ada yang mengawalnya. " batin Mario. Tapi Mario memilih diam tidak ingin bertanya.
Asisten pribadi Mario sudah siap mengantarkan Mario ke restoran terdekat.
" Tom, Tam, kalian pesan saja jika lapar. Tapi pilih meja yang sedikit jauh dari ku, aku tidak mau kalian mengganggu ku! " ucap Milly pada kedua bodyguard nya.
Sebenarnya nama mereka bukan lah Tom dan Tam, tapi Milly selalu menyebut mereka dengan nama itu. Karena terlalu sering mengganti bodyguard sehingga Milly enggan untuk mengingat nama asli mereka.
" Baik nona.. " jawab mereka bersamaan.
Setelah itu, Milly kembali menghampiri Mario dan Sita. Suasana hening ketika mereka menyantap hidangan makanan yang sudah di pesan.
Mario meletakan pisau dan garpu dengan rapih, menandakan dia sudah selesai dengan makan siangnya. Lalu berdiri dari duduknya.
" Kau mau kana? " tanya Milly.
" Toilet! " jawabnya singkat. Milly hanya mengangguk.
" Hei kau! " seru Sita dengan nada yang di tinggikan, setelah kepergian Mario.
Milly seketika menghentikan suapan yang hampir masuk ke dalam mulutnya.
" Jauhi Mario! "
" Siapa kau yang menyuruh ku menjauhinya! " Milly tak kalah dengan nada penuh tekanan.
" Aku? aku salah satu wanita yang pernah berkencan dengan Mario. " Sita.
" Tapi kau bukan kekasihnya! "tanya Milly dengan nada yang meremehkan.
Sita terdiam, " Aku memang bukan kekasihnya, tapi aku cukup dekat dengannya, melebihi atasan dan bawahannya. " jelas Sita.
Milly ingin menjawab nya namun terhenti ketika melihat Mario sudah mendekat ke arah mejanya.
" Mario, mari berkencan? " ajak Milly pada Mario yang baru saja mendaratkan diri. Milly sedikit melirik ke arah Sita melihat raut wajahnya.
Mario memicingkan sebelah alisnya. " Berkencan? kau yakin? " tanya Mario.
" Hem.. " Milly mengangguk. " Apa kau mau? " tanya nya lagi.
" Sebelum aku jawab, boleh aku bertanya? "
Milly mengangguk.
" Kencan seperti apa yang ada di pikiran mu? "
" Bukan nya kau sering berkencan? aku akan melakukan hal yang sama seperti saat kau berkencan dengan gadis yang pernah kau kencani. " jawab Milly.
Mario menatap tajam Milly mencari sesuatu. " Itu bukan jawaban! "
" Huft... " Milly membuang nafas. " Kita berkencan, menghabiskan waktu hanya berdua. Nonton, ke taman hiburan dan maka--- " belum selesai, ucapan Milly terpotong.
" Ck, seperti ABG saja! " ketus Sita. " Kencan orang dewasa bukanlah seperti itu! "
" Lalu seperti apa? " Milly menatap Mario menunggu jawaban.
" Kau sangat bodoh! Menghabiskan malam bersama, itu lah kencan orang dewasa. " bukannya Mario, Sita menjawab pertanyaan Milly.
Milly terkejut mendengarnya, " Jadi kalian pernah menghabiskan malam bersama? " tanya Milly.
" Tentu saja! maka dari itu, jauhi Mario. Kau bukan termasuk tipe gadis yang di kencaninya. "
" Sita! jaga bicaramu! " tegur Mario.
Milly terdiam, ada rasa kecewa di dalam hati. " Aku sudah kenyang. " Milly berdiri lalu pergi meninggalkan Sita dan Mario. Di ikuti oleh kedua Bodyguard nya. Hati nya terasa sakit mendengar kenyataan itu.
Mario menatap punggung Milly yang semakin menjauh dari jangkauan matanya.
" Jaga batasan mu Sita! aku tidak suka kau mencampuri urusan pribadiku. " Mario berucap dengan nada penekanan.
" Maaf Sir, "
Setelah kejadian itu, Milly tidak pernah menghubungi atau pun menemui Mario.
Mario merasa ada yang kurang di hari-harinya, biasanya Milly akan menggangu nya di jam makan siang, setiap malam Milly akan menganggu dengan mengirim banyak pesan walau Mario sama sekali tidak membalas pesan dari Milly.
Tapi Mario tidak ambil pusing, menurut nya ini lebih baik dari pada Milly mengharapkan lebih darinya. Dunia nya sangat berbeda dengan dunia Milly.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Juliezaskia
milly syok
2022-03-03
0
Lily Gogali
Mario itu Khan anakx iistri si Brian dl..bgmn petasaanx Brian NTT yah
2021-09-07
1
Lily Gogali
kirain tom dan jerry
2021-09-07
0