OMLMM — BAB 20

MEMBAWANYA KEMBALI

Sambil menyetir dan fokus ke depan, Vin masih teringat akan ucapan Jack mengenai Grace. Entah ada apa dengan pria itu namun yang pasti ada sesuatu yang Vincent sembunyikan. Ada alasan lain yang membuat dirinya terdorong ke Grace.

Selang beberapa menit, mobil milik Dicaprio berhenti mendadak sehingga Grace dan pria Dicaprio itu hampir saja terjungkal ke samping. “Hey! Menyetir yang benar!” sentak Dicaprio kepada kedua anak buahnya yang duduk di depan.

“Maaf Tuan, ada mobil lain yang tiba-tiba berhenti di depan.” Ucap salah satu anak buahnya yang memegang kemudi.

Grace mencoba mengintip dan melihat mobil hitam yang sangat dia kenal. Wanita itu sedikit mengernyitkan keningnya dan ada penuh tanda tanya mengenai tindakan pria pemilik mobil yang menghadang mobil Dicaprio itu.

“Cepat turun dan periksa.” Pinta Dicaprio kesal.

“Itu mobil Vincent Douglas!” kata anak buahnya yang lain, lebih tepatnya yang meletakkan kotak permata ke mobil Vin langsung, jadi dia mengenalinya.

“Apa?” seakan tak percaya, Dicaprio turun dari mobilnya, begitu juga dengan anak buahnya yang barusan bicara. Sementara kini di dalam mobil hanya ada Grace dan pria bagian kemudi.

Melihat pria blonde itu turun, Vin ikut turun menghampirinya dengan berani sehingga mereka saling beradu pandang.

“Apa yang membuat Anda— ”

Darr! Tanpa banyak bicara, Vin langsung melepaskan satu peluru yang mengenai dahi Dicaprio hingga pria itu langsung terkapar di tanah.

Melihat hal itu tentu ketiga orang lainnya terkejut, termasuk Grace yang ada di dalam mobil. Dia tak habis pikir dengan tindakan Vincent yang hanya tahu melukai seseorang saja.

“Hei!” anak buah Dicaprio tak terima dan hendak meraih pistol dan menembakkannya ke arah Vincent, namun kalah cepat sehingga Darr! Peluru milik Vincent lebih cepat mengenai leher pria berkemeja hitam tadi.

Vincent tak suka basa-basi, dia tahu Dicaprio pria yang rumit, tak ada pilihan lain selain membunuhnya.

Setelah melakukan semua itu, kini pria itu berjalan lebih dekat ke arah mobil Dicaprio lalu menembakkan satu peluru lagi yang mengenai kepala si pengemudi lewat kaca depan mobil yang tembus.

Mendengar tembakan yang terus terdengar, Grace berteriak kecil dengan tubuh gemetar. Adegan yang cukup nyata baginya, dekat dengan pembunuhan sama halnya dekat dengan TKP.

Sebelum Vin mendatanginya, Grace mencoba keluar dari mobil dan berlari dengan high heels cokelat tuanya yang terlepas dengan sendirinya akibat gerakan kaki Grace yang berlari terpontang-pontang.

Vin melepaskan satu tembakau di langit-langit hingga menggema keras dan berhasil membuat Grace menutup kedua telinganya seraya sedikit menunduk dan memperlambat larian-nya.

“BERHENTI GRACE!!” teriak pria itu terdengar bak auman serigala yang ingin memangsa.

Sambil menahan tangisnya, Grace masih mencoba melarikan diri dan tidak mendengarkan panggilan Vin. Tak ada pilihan lain, pria itu mulai mengarahkan pistolnya dan sekali lagi melepaskan satu peluru yang berhasil menggores kulit lengan telanjang Grace sebelah kiri.

“Aakkhh—” pekik kesakitan Grace hingga hampir jatuh tersungkur.

Wanita itu menangis menahan rasa perih dan sakit akan peluru Vin yang berhasil menggores kulitnya hingga terluka dan berdarah. Walaupun tak tertembak, tetap saja, goresan dari peluru juga sangat menyakitkan.

Sontak langkah Grace berhenti dan melihat ke arah lukanya yang kini mengeluarkan darah hingga tangan kanannya mencoba menutupinya sambil menangis kesakitan hingga memejamkan matanya.

Vin yang baru berdiri di depannya, pria tak punya hati hingga Grace refleks menyandarkan keningnya ke dada Vin karena rasa sakitnya hingga membuatnya sedikit menggeram dengan napas memburu.

“Sick....” lirih Grace sambil terisak. Tangan kanannya mulai bergerak memukul lengan kekar Vin hingga meremasnya kuat-kuat dan memposisikan kepalanya lebih dekat dengan pipi kanan menyentuh bahu kiri Vin.

Tak tinggal diam, Vin membawanya ke dekat mobil dan mengambilkan botol berisi minuman keras di sebuah botol kotak yang terbuat dari beling.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Grace di sela tangisnya saat melihat Vin membuka tutup botol minuman keras tadi.

“Shut up.” Pria berdiri di belakang Grace dan langsung merangkulnya dari belakang dengan membungkam mulut Grace dan tangan kanannya menuangkan minuman keras tadi ke luka Grace.

Rasa perih yang luar biasa hingga membuat Grace memejamkan matanya rapat-rapat sambil berteriak histeris dengan napas memburu. Kedua kaki telanjang Grace bergerak ingin berlari nambu tertahan.

Vin membuang botol tersebut setelah ia tuang habis ke kulit Grace lalu membiarkan wanita itu bersandar di bahu kirinya dengan kepala pusing dan rasa lelah. Sungguh, lukanya yang masih segar terkena alkohol seperti di bakar hidup-hidup.

Dada Grace membusung naik turun hingga napasnya menjadi netral ketika dia pingsan dalam pelukan Vin.

“Base!” gumam Vin menyeringai kecil hingga membuka pintu mobil dan memasukkan wanita itu ke kursi depan.

...***...

Sepasang kaki melangkah menyusuri lorong bawah tanah. Seorang pria dengan rambut cepak tipis berkemeja abu-abu dengan kaos putih serta kalung emas rantai yang melingkar di lehernya. Tatto yang terlihat di kedua punggung tangannya serta lehernya.

Pria itu masuk melewati sebuah tirai plastik dan melihat beberapa anak buahnya yang sibuk mengurus potongan tubuh manusia yang baru saja mereka autopsi untuk menjadikannya sebagai bahan percobaan narkoba barunya.

“Tuan! Jika seperti ini terus apakah polisi tidak akan curiga?” tanya salah satu dokter bedah di sana.

Pria dengan setelan jas abu-abu itu memperlihatkan kelima jarinya yang terbuka lebar tepat di depan wajah pria itu. “Kau melihat telapak tanganku ini?” tanya nya.

“I-iya!”

Plakk! Satu tamparan keras ke wajah dokter tersebut hingga terkapar di lantai.

“Itu jawabnya.” Lanjut pria itu, lalu kembali menatap ke para pekerjanya di sana yang segera fokus kembali ke pekerjaan mereka.

Pria itu berbalik badan untuk melihat-lihat kotak-kotak yang sudah tersedia narkoba barunya. Dengan senyum penuh kepuasan dan kesombongan, pria itu menatap lekat dengan sorot tajam.

“We are the same. Dan kehancuran mu akan segera tiba!” gumam pria itu menyeringai licik lalu pergi dari tempat tersebut dengan langkah kaki cepat.

.

.

.

Mobil hitam milik Vin baru saja tiba di Mansion. Selama perjalanan, Grace sama sekali belum sadarkan diri sehingga luka yang dia dapatkan sama sekali tidak berasa.

Pria heartless itu menoleh, mengamati sekilas wajah tenang Grace saat wanita itu memejamkan matanya, lalu melihat ke arah lukanya yang masih nampak segara.

Tak butuh waktu lama, Vin membawa Grace, menggendongnya ala pengantin dan membawanya masuk ke rumah besarnya. Jack sudah menyambut kedatangan bosnya serta memberikan hormat.

“Anda membutuhkan sesuatu?” tawar Jack.

“Bawakan pakaian santai untu wanita ini.” Pinta Vin lalu berjalan menuju ke kamarnya.

Salah satu maid berambut pirang tak sengaja melihat tuan Vincent menggendong Grace kembali ke Mansion. Victoria terkejut hingga ada rasa cemburu juga, namun dengan cepat wanita itu pergi ke tempat para maid. Mungkin akan bergosip.

Terpopuler

Comments

Laurensia Listianawati

Laurensia Listianawati

ye Victoria Cemburu

2024-10-22

3

Erna Wati

Erna Wati

bnr² mafia sejati dia

2024-10-17

2

Hamimah Jamal

Hamimah Jamal

👍👍👍👍👍🔥

2024-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 OMLMM — BAB 01
2 OMLMM — BAB 02
3 OMLMM — BAB 03
4 OMLMM — BAB 04
5 OMLMM — BAB 05
6 OMLMM — BAB 06
7 OMLMM — BAB 07
8 OMLMM — BAB 08
9 OMLMM — BAB 09
10 OMLMM — BAB 10
11 OMLMM — BAB 11
12 OMLMM — BAB 12
13 OMLMM — BAB 13
14 OMLMM — BAB 14
15 OMLMM — BAB 15
16 OMLMM — BAB 16
17 OMLMM — BAB 17
18 OMLMM — BAB 18
19 OMLMM — BAB 19
20 OMLMM — BAB 20
21 OMLMM — BAB 21
22 OMLMM — BAB 22
23 OMLMM — BAB 23
24 OMLMM — BAB 24
25 OMLMM — BAB 25
26 OMLMM — BAB 26
27 OMLMM — BAB 27
28 OMLMM — BAB 28
29 OMLMM — BAB 29
30 OMLMM — BAB 30
31 OMLMM — BAB 31
32 OMLMM — BAB 32
33 OMLMM — BAB 33
34 OMLMM — BAB 34
35 OMLMM — BAB 35
36 OMLMM — BAB 36
37 OMLMM — BAB 37
38 OMLMM — BAB 38
39 OMLMM — BAB 39
40 OMLMM — BAB 40
41 OMLMM — BAB 41
42 OMLMM — BAB 42
43 OMLMM — BAB 43
44 OMLMM — BAB 44
45 OMLMM — BAB 45
46 OMLMM — BAB 46
47 OMLMM — BAB 47
48 OMLMM — BAB 48
49 OMLMM — BAB 49
50 OMLMM — BAB 50
51 OMLMM — BAB 51
52 OMLMM — BAB 52
53 OMLMM — BAB 53
54 OMLMM — BAB 54
55 OMLMM — BAB 55
56 OMLMM — BAB 56
57 OMLMM — BAB 57
58 OMLMM — BAB 56
59 OMLMM — BAB 59
60 OMLMM — BAB 60
61 OMLMM — BAB 61
62 OMLMM — BAB 62
63 OMLMM — BAB 63
64 OMLMM — BAB 64
65 OMLMM — BAB 65
66 OMLMM — BAB 66
67 OMLMM — BAB 67
68 OMLMM — BAB 68
69 OMLMM — BAB 69
70 OMLMM — BAB 70
71 OMLMM — BAB 71
72 OMLMM — BAB 72
73 OMLMM — BAB 73
74 OMLMM — BAB 74
75 OMLMM — BAB 75
76 OMLMM — BAB 76
77 OMLMM — BAB 77
78 OMLMM — BAB 78
79 OMLMM — BAB 79
80 OMLMM — BAB 80
81 OMLMM — BAB 81
82 OMLMM — BAB 82
83 OMLMM — BAB 83
84 OMLMM — BAB 84
85 OMLMM — BAB 85
86 OMLMM — BAB 86
87 OMLMM — BAB 87
88 OMLMM — BAB 88
89 OMLMM — BAB 89
90 OMLMM — BAB 90
91 OMLMM — BAB 91
92 OMLMM — BAB 92
93 OMLMM — BAB 93
94 OMLMM — BAB 94
95 OMLMM — BAB 95
96 OMLMM — BAB 96
97 OMLMM — BAB 97
98 OMLMM — BAB 98
99 OMLMM — BAB 99
100 OMLMM — BAB 100
101 OMLMM — BAB 101
102 OMLMM — BAB 102
103 OMLMM — BAB 103
104 OMLMM — BAB 104
105 OMLMM — BAB 105
106 OMLMM — BAB 106
107 OMLMM — BAB 107
108 OMLMM — BAB 108
109 OMLMM — BAB 109
110 OMLMM — BAB 110
111 OMLMM — BAB 111
112 OMLMM — BAB 112
113 OMLMM — BAB 113
114 OMLMM — BAB 114
115 OMLMM — 115
116 OMLMM — BAB 116
117 OMLMM — BAB 117
118 OMLMM — BAB 118
119 OMLMM — BAB 119
120 OMLMM — BAB 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
OMLMM — BAB 01
2
OMLMM — BAB 02
3
OMLMM — BAB 03
4
OMLMM — BAB 04
5
OMLMM — BAB 05
6
OMLMM — BAB 06
7
OMLMM — BAB 07
8
OMLMM — BAB 08
9
OMLMM — BAB 09
10
OMLMM — BAB 10
11
OMLMM — BAB 11
12
OMLMM — BAB 12
13
OMLMM — BAB 13
14
OMLMM — BAB 14
15
OMLMM — BAB 15
16
OMLMM — BAB 16
17
OMLMM — BAB 17
18
OMLMM — BAB 18
19
OMLMM — BAB 19
20
OMLMM — BAB 20
21
OMLMM — BAB 21
22
OMLMM — BAB 22
23
OMLMM — BAB 23
24
OMLMM — BAB 24
25
OMLMM — BAB 25
26
OMLMM — BAB 26
27
OMLMM — BAB 27
28
OMLMM — BAB 28
29
OMLMM — BAB 29
30
OMLMM — BAB 30
31
OMLMM — BAB 31
32
OMLMM — BAB 32
33
OMLMM — BAB 33
34
OMLMM — BAB 34
35
OMLMM — BAB 35
36
OMLMM — BAB 36
37
OMLMM — BAB 37
38
OMLMM — BAB 38
39
OMLMM — BAB 39
40
OMLMM — BAB 40
41
OMLMM — BAB 41
42
OMLMM — BAB 42
43
OMLMM — BAB 43
44
OMLMM — BAB 44
45
OMLMM — BAB 45
46
OMLMM — BAB 46
47
OMLMM — BAB 47
48
OMLMM — BAB 48
49
OMLMM — BAB 49
50
OMLMM — BAB 50
51
OMLMM — BAB 51
52
OMLMM — BAB 52
53
OMLMM — BAB 53
54
OMLMM — BAB 54
55
OMLMM — BAB 55
56
OMLMM — BAB 56
57
OMLMM — BAB 57
58
OMLMM — BAB 56
59
OMLMM — BAB 59
60
OMLMM — BAB 60
61
OMLMM — BAB 61
62
OMLMM — BAB 62
63
OMLMM — BAB 63
64
OMLMM — BAB 64
65
OMLMM — BAB 65
66
OMLMM — BAB 66
67
OMLMM — BAB 67
68
OMLMM — BAB 68
69
OMLMM — BAB 69
70
OMLMM — BAB 70
71
OMLMM — BAB 71
72
OMLMM — BAB 72
73
OMLMM — BAB 73
74
OMLMM — BAB 74
75
OMLMM — BAB 75
76
OMLMM — BAB 76
77
OMLMM — BAB 77
78
OMLMM — BAB 78
79
OMLMM — BAB 79
80
OMLMM — BAB 80
81
OMLMM — BAB 81
82
OMLMM — BAB 82
83
OMLMM — BAB 83
84
OMLMM — BAB 84
85
OMLMM — BAB 85
86
OMLMM — BAB 86
87
OMLMM — BAB 87
88
OMLMM — BAB 88
89
OMLMM — BAB 89
90
OMLMM — BAB 90
91
OMLMM — BAB 91
92
OMLMM — BAB 92
93
OMLMM — BAB 93
94
OMLMM — BAB 94
95
OMLMM — BAB 95
96
OMLMM — BAB 96
97
OMLMM — BAB 97
98
OMLMM — BAB 98
99
OMLMM — BAB 99
100
OMLMM — BAB 100
101
OMLMM — BAB 101
102
OMLMM — BAB 102
103
OMLMM — BAB 103
104
OMLMM — BAB 104
105
OMLMM — BAB 105
106
OMLMM — BAB 106
107
OMLMM — BAB 107
108
OMLMM — BAB 108
109
OMLMM — BAB 109
110
OMLMM — BAB 110
111
OMLMM — BAB 111
112
OMLMM — BAB 112
113
OMLMM — BAB 113
114
OMLMM — BAB 114
115
OMLMM — 115
116
OMLMM — BAB 116
117
OMLMM — BAB 117
118
OMLMM — BAB 118
119
OMLMM — BAB 119
120
OMLMM — BAB 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!