OMLMM — BAB 13

KETERKEJUTAN LUAR BIASA

Ingatan Grace akan keluarganya pudar dalam sekejap saat tangannya merasakan ukuran yang tertera di batang pohon. Sambil mengerutkan keningnya, Grace mengamati ukuran tersebut— ukiran yang tak terlalu jelas namun masih bisa dibaca.

“Sam.. and Vin... 4ever...” eja Grace ketika dia menyentuh seraya melihatnya.

Ukiran yang terlihat cukup sangat lama sekali.

“Vin? Vincent. Lalu Sam? Siapa Sam?” gumam Grace menjadi penasaran dan bertanya-tanya. Namun tiba-tiba suara mesin mobil serta lampunya baru saja memasuki gerbang Mansion sehingga Grace cepat-cepat bersembunyi di balik pohon sembari mengintip.

Sebuah mobil hitam berhenti tak jauh dari arah Grace. Vincent turun dari sana, berjalan menuju bagasi mobil dan membukanya.

Betapa terkejutnya Grace saat melihat tuannya mengeluarkan seorang pria dengan banyak darah di sekujur tubuh terutama wajahnya. “Astaga...” Gumam Grace menutup mulutnya dengan kedua tangannya serta menatap dengan mata melotot.

Tanpa ampun Vincent menarik pria yang saat ini hanya diikat tangannya, sementara ikatan di kakinya baru saja di lepas.

“A-ampuni aku Vincent.” Mohon pria itu tak mau dibawa lebih jauh lagi.

Vincent yang sama sekali tak menatapnya, menyeret dengan paksa dan kejam menuju ke belakang rumahnya.

Jika tempat para maid ada d sebelah kiri, maka gudang rahasia Vin ada di sebelah kanan.

Dengan keraguan ingin mengikuti Vincent, Grace masih diam di tempat. Tubuhnya gemetar hebat melihat betapa brutalnya Vin memukuli pria malang tadi.

“Cepat selesaikan ini.” Pinta Vincent mendorong kasar tubuh pria yang dia bawa tadi hingga tersungkur ke lantai dengan lemasnya.

“Baik bos!” balas bersamaan mereka yang bertugas di gudang tersebut.

Vincent menyalakan cerutunya, menghisapnya hingga kebaikan asap terlihat jelas. Teriakan ampun pria yang tak lama lagi akan mati itu, sama sekali tak di gubris Vin.

“KAU AKAN MENYESALINYA VIN! FUCK YOU... SUATU SAAT KAU AKAN MELIHAT ORANG TERDEKATMU MATI MENGENASKAN. INGAT SEMUA INI.....” Sentak pria tadi tak ada habisnya mencaci maki pria berkemeja hitam yang masih santai akan cerutunya sambil berbalik membelakanginya.

Tak lama teriakan tersebut sudah hilang ketika anak buah Vincent menyuntikan suntikan mati.

“Cih. Semua orang sialan. Mereka yang memulai, mereka juga yang mengutuk!” kesal Vincent namun dengan seringaian kecil.

“Tuan, apa saja yang kita ambil?”

Vincent berbalik setelah dia membuang cerutunya. Sambil melingkis lengan kemejanya, pria itu berjalan menghampiri mayat pria malang tadi yang sudah di bedah hingga terlihat organ di tubuhnya.

Tanpa menggunakan sarung tangan, Vincent langsung mengambil jantung dan hati pria itu.

“Ck. Organ yang sangat buruk. Ambil kedua matanya saja, dan jual ini semua.” Pinta Vincent sangat kesal. Sudahlah hutang pria itu tak dibayar, lalu menjadi mata-mata musuhnya dan menyelinap di perusahaannya.

Vincent bukanlah orang baik. Dia tak segan membunuh siapa saja yang telah membohonginya.

Saat pria itu membuka sarung tangan plastiknya. Bruak! Kardus kosong di sana jatuh hingga para pria tadi langsung menoleh ke arah kardus tersebut.

Vincent menatap tajam ke seorang wanita yang kini melihatnya dengan penuh ketakutan hingga berlinang air mata serta keringatnya.

Grace langsung berlari setelah Vincent melihat keberadaan nya di sana. Ia berlari sekencang mungkin dan masuk ke dalam kamarnya— tak peduli meski lampu di sana sudah dipadamkan, Grace segera naik di ranjangnya sembari menutupi dirinya dengan selimut.

“Haahhh— hahhh— hahhh— di-di-dia... ” Saking gemetarnya, Grace tak bisa berbicara dengan baik.

Dia sangat ketakutan hingga wajahnya pucat Pasih. Bibirnya terus berdoa di dalam selimutnya. Sambil menangis, Grace ingin keluar dari Mansion itu, dia pikir Vincent hanyalah seorang pengusaha, namun nyatanya pria itu juga menjual organ manusia.

Ketegangan Grace bertambah ketika suara pintu terbuka hingga suara langkah kaki ringan yang semakin mendekat.

Vincent menyibak selimut Grace dan langsung menutup bibir wanita itu dengan tangannya. “Sssttt— ”

Kedua mata Grace berkaca-kaca, mengangguk gemetar hingga dia tak bisa menahan dirinya atas syok yang ia alami barusan sehingga Grace langsung pingsan.

Melihat hal itu, Vincent kembali berdiri tegak dan mengamati wanita cantik tanpa kesadaran, terbaring di kasur dengan tubuh lemas.

...***...

“Aku juga tidak tahu jika Grace bekerja di sana, ayah.” Sentak balik Jacqueline kepada ayahnya yang baru saja mendapatkan pesan pemberhentian kerjasama antara perusahaannya dan milik Vincent.

“Jika saja kau yang berkencan waktu itu, mungkin aku tidak akan rugi sebesar ini. Sekarang kau akan menjadi putri seorang gembel!” ujar pria berambut putih itu dengan marahnya, melangkah pergi meninggalkan Jacqueline yang masih tak terima akan ucapan ayahnya.

Dia tak mau menjadi seorang gembel.

“fucking all.” Umpat wanita cantik yang selalu memakai dress mewah itu tak terima.

.

.

.

Selang beberapa jam kemudian. Matahari mulai terbit, para maid sudah bekerja seperti biasanya.

Sebagai kepala pelayan, Maida juga sudah memberikan pengawasan kepada para maid di sana, namun ada yang mengganjal dirinya, seolah ada sesuatu yang hilang. Sesuatu yang membuatnya kesal, tapi saat ini sesuatu itu terasa hilang.

“Di mana Grace?” gumam Maida pelan dan kembali kesal hingga dia menuju ke kamar wanita itu.

Sampai di sana, Maida tak melihat sesiapapun di sana.

“Apa dia sudah bergerak?” tanya Maida pada diri sendiri sampai salah satu Maid yang kebetulan satu kamar dengan Grace, baru saja masuk untuk mengambil barangnya yang terlupakan.

“Bibi Maida? Ada sesuatu?” tanya maid tersebut tersenyum ramah.

“Kemana wanita itu? Si Grace!” tanya Maida sedikit tegas seperti biasanya.

“Aku juga tidak tahu Bibi. Sejak pagi, sejak kami bangun, Grace sudah tidak ada di kasurnya.” Jelas maid itu mengatakan yang sejujurnya.

Maida bertambah panik, bagaimana jika Grace kabur saat tidak ada yang mengawasinya? Tapi jika dia kabur itu tidak mungkin, karena Mansion di jaga ketat oleh para penjaga.

“Dimana wanita itu.” Kesal Maida yang setiap kali bersangkutan dengan Grace, maka darah tingginya berasa naik turun.

Sementara itu, di sebuah kamar yang sangat luas dan hening. Sebuah kamar berdekorasi bak dark knight, sangat tidak cocok dengan seorang wanita cantik dan ceria seperti Grace.

Ya! Kini Grace berbaring tak sadarkan diri di atas ranjang king size warna hitam, dengan selimut hitam menutupi tubuhnya.

Cukup lama dia pingsan, akhirnya Grace mulai mengerjapkan matanya hingga membuka kelopak matanya. “Sshhh— tubuhku lelah sekali!” lirihnya yang mulai duduk dengan malas.

Grace masih belum sadar dengan pakaiannya yang hanya mengenakan bra hitam dan celana dalam hitam— lebih tepatnya, ia hanya mengenakan pakaian dalamnya saja.

“Morning.” Sapa seorang pria yang masih duduk santai di sofa singelnya berwarna putih yang mengarah tepat di depan Grace.

Terpopuler

Comments

Nur Bahagia

Nur Bahagia

duarr..Grace pasti kagett daann pingsan again 🤣🤣🤪

2024-10-27

3

Nur Bahagia

Nur Bahagia

haduhh udah jangan di ikutin.. nyari penyakit itu 🤦‍♀️😱

2024-10-27

2

Laurensia Listianawati

Laurensia Listianawati

mungkin Vin sdh tahu kalo Kpn ari kencan dengan Grace

2024-10-22

2

lihat semua
Episodes
1 OMLMM — BAB 01
2 OMLMM — BAB 02
3 OMLMM — BAB 03
4 OMLMM — BAB 04
5 OMLMM — BAB 05
6 OMLMM — BAB 06
7 OMLMM — BAB 07
8 OMLMM — BAB 08
9 OMLMM — BAB 09
10 OMLMM — BAB 10
11 OMLMM — BAB 11
12 OMLMM — BAB 12
13 OMLMM — BAB 13
14 OMLMM — BAB 14
15 OMLMM — BAB 15
16 OMLMM — BAB 16
17 OMLMM — BAB 17
18 OMLMM — BAB 18
19 OMLMM — BAB 19
20 OMLMM — BAB 20
21 OMLMM — BAB 21
22 OMLMM — BAB 22
23 OMLMM — BAB 23
24 OMLMM — BAB 24
25 OMLMM — BAB 25
26 OMLMM — BAB 26
27 OMLMM — BAB 27
28 OMLMM — BAB 28
29 OMLMM — BAB 29
30 OMLMM — BAB 30
31 OMLMM — BAB 31
32 OMLMM — BAB 32
33 OMLMM — BAB 33
34 OMLMM — BAB 34
35 OMLMM — BAB 35
36 OMLMM — BAB 36
37 OMLMM — BAB 37
38 OMLMM — BAB 38
39 OMLMM — BAB 39
40 OMLMM — BAB 40
41 OMLMM — BAB 41
42 OMLMM — BAB 42
43 OMLMM — BAB 43
44 OMLMM — BAB 44
45 OMLMM — BAB 45
46 OMLMM — BAB 46
47 OMLMM — BAB 47
48 OMLMM — BAB 48
49 OMLMM — BAB 49
50 OMLMM — BAB 50
51 OMLMM — BAB 51
52 OMLMM — BAB 52
53 OMLMM — BAB 53
54 OMLMM — BAB 54
55 OMLMM — BAB 55
56 OMLMM — BAB 56
57 OMLMM — BAB 57
58 OMLMM — BAB 56
59 OMLMM — BAB 59
60 OMLMM — BAB 60
61 OMLMM — BAB 61
62 OMLMM — BAB 62
63 OMLMM — BAB 63
64 OMLMM — BAB 64
65 OMLMM — BAB 65
66 OMLMM — BAB 66
67 OMLMM — BAB 67
68 OMLMM — BAB 68
69 OMLMM — BAB 69
70 OMLMM — BAB 70
71 OMLMM — BAB 71
72 OMLMM — BAB 72
73 OMLMM — BAB 73
74 OMLMM — BAB 74
75 OMLMM — BAB 75
76 OMLMM — BAB 76
77 OMLMM — BAB 77
78 OMLMM — BAB 78
79 OMLMM — BAB 79
80 OMLMM — BAB 80
81 OMLMM — BAB 81
82 OMLMM — BAB 82
83 OMLMM — BAB 83
84 OMLMM — BAB 84
85 OMLMM — BAB 85
86 OMLMM — BAB 86
87 OMLMM — BAB 87
88 OMLMM — BAB 88
89 OMLMM — BAB 89
90 OMLMM — BAB 90
91 OMLMM — BAB 91
92 OMLMM — BAB 92
93 OMLMM — BAB 93
94 OMLMM — BAB 94
95 OMLMM — BAB 95
96 OMLMM — BAB 96
97 OMLMM — BAB 97
98 OMLMM — BAB 98
99 OMLMM — BAB 99
100 OMLMM — BAB 100
101 OMLMM — BAB 101
102 OMLMM — BAB 102
103 OMLMM — BAB 103
104 OMLMM — BAB 104
105 OMLMM — BAB 105
106 OMLMM — BAB 106
107 OMLMM — BAB 107
108 OMLMM — BAB 108
109 OMLMM — BAB 109
110 OMLMM — BAB 110
111 OMLMM — BAB 111
112 OMLMM — BAB 112
113 OMLMM — BAB 113
114 OMLMM — BAB 114
115 OMLMM — 115
116 OMLMM — BAB 116
117 OMLMM — BAB 117
118 OMLMM — BAB 118
119 OMLMM — BAB 119
120 OMLMM — BAB 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
OMLMM — BAB 01
2
OMLMM — BAB 02
3
OMLMM — BAB 03
4
OMLMM — BAB 04
5
OMLMM — BAB 05
6
OMLMM — BAB 06
7
OMLMM — BAB 07
8
OMLMM — BAB 08
9
OMLMM — BAB 09
10
OMLMM — BAB 10
11
OMLMM — BAB 11
12
OMLMM — BAB 12
13
OMLMM — BAB 13
14
OMLMM — BAB 14
15
OMLMM — BAB 15
16
OMLMM — BAB 16
17
OMLMM — BAB 17
18
OMLMM — BAB 18
19
OMLMM — BAB 19
20
OMLMM — BAB 20
21
OMLMM — BAB 21
22
OMLMM — BAB 22
23
OMLMM — BAB 23
24
OMLMM — BAB 24
25
OMLMM — BAB 25
26
OMLMM — BAB 26
27
OMLMM — BAB 27
28
OMLMM — BAB 28
29
OMLMM — BAB 29
30
OMLMM — BAB 30
31
OMLMM — BAB 31
32
OMLMM — BAB 32
33
OMLMM — BAB 33
34
OMLMM — BAB 34
35
OMLMM — BAB 35
36
OMLMM — BAB 36
37
OMLMM — BAB 37
38
OMLMM — BAB 38
39
OMLMM — BAB 39
40
OMLMM — BAB 40
41
OMLMM — BAB 41
42
OMLMM — BAB 42
43
OMLMM — BAB 43
44
OMLMM — BAB 44
45
OMLMM — BAB 45
46
OMLMM — BAB 46
47
OMLMM — BAB 47
48
OMLMM — BAB 48
49
OMLMM — BAB 49
50
OMLMM — BAB 50
51
OMLMM — BAB 51
52
OMLMM — BAB 52
53
OMLMM — BAB 53
54
OMLMM — BAB 54
55
OMLMM — BAB 55
56
OMLMM — BAB 56
57
OMLMM — BAB 57
58
OMLMM — BAB 56
59
OMLMM — BAB 59
60
OMLMM — BAB 60
61
OMLMM — BAB 61
62
OMLMM — BAB 62
63
OMLMM — BAB 63
64
OMLMM — BAB 64
65
OMLMM — BAB 65
66
OMLMM — BAB 66
67
OMLMM — BAB 67
68
OMLMM — BAB 68
69
OMLMM — BAB 69
70
OMLMM — BAB 70
71
OMLMM — BAB 71
72
OMLMM — BAB 72
73
OMLMM — BAB 73
74
OMLMM — BAB 74
75
OMLMM — BAB 75
76
OMLMM — BAB 76
77
OMLMM — BAB 77
78
OMLMM — BAB 78
79
OMLMM — BAB 79
80
OMLMM — BAB 80
81
OMLMM — BAB 81
82
OMLMM — BAB 82
83
OMLMM — BAB 83
84
OMLMM — BAB 84
85
OMLMM — BAB 85
86
OMLMM — BAB 86
87
OMLMM — BAB 87
88
OMLMM — BAB 88
89
OMLMM — BAB 89
90
OMLMM — BAB 90
91
OMLMM — BAB 91
92
OMLMM — BAB 92
93
OMLMM — BAB 93
94
OMLMM — BAB 94
95
OMLMM — BAB 95
96
OMLMM — BAB 96
97
OMLMM — BAB 97
98
OMLMM — BAB 98
99
OMLMM — BAB 99
100
OMLMM — BAB 100
101
OMLMM — BAB 101
102
OMLMM — BAB 102
103
OMLMM — BAB 103
104
OMLMM — BAB 104
105
OMLMM — BAB 105
106
OMLMM — BAB 106
107
OMLMM — BAB 107
108
OMLMM — BAB 108
109
OMLMM — BAB 109
110
OMLMM — BAB 110
111
OMLMM — BAB 111
112
OMLMM — BAB 112
113
OMLMM — BAB 113
114
OMLMM — BAB 114
115
OMLMM — 115
116
OMLMM — BAB 116
117
OMLMM — BAB 117
118
OMLMM — BAB 118
119
OMLMM — BAB 119
120
OMLMM — BAB 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!