OMLMM — BAB 09

BERTEMU LAGI

Dunia Grace berasa runtuh dalam sekejap setelah mendengarkan hal itu. Ada apa dengan para wanita di sana, kenapa mereka sangat menginginkan sentuhan pria itu?

Melihat ekspresi Grace hanya membuat Maida menyeringai.

Tiba-tiba pintu depan terbuka, memperlihatkan seorang pria berkemeja hitam dengan satu kancing terbuka. Vincent baru saja melangkah masuk bersama Jack dan tiga penjaga lainnya dari belakang.

Maida dan Grace sama-sama menatap ke arah pria itu, begitu juga dengan Vincent yang berjalan ke arahnya.

“Beri hormat.” Pinta Maida kepada Grace sehingga mereka langsung sama-sama tertunduk seperti biasa.

“Selamat datang tuan Vincent. Ada yang bisa ku bantu?” tanya Maida yang kini sudah berhadapan langsung dengan pria itu.

Mereka tak bisa kemana-mana karena posisi Grace dan Maida saat itu tepat ke arah pintu, mau kabur pun akan ketahuan.

“Tamuku akan datang, bisa kau urus para maid agar tidak yang datang mengganggu di ruang tamu.” Pinta Vincent seketika langsung membuat Maida mengangguk paham.

Maida pamit dan melangkah pergi. Tak ingin berlama-lama di sana, Grace ikut melangkah pergi dengan langkah terburu-buru.

“Kau tetaplah di sini.” Deg! Grace seperti tertusuk benda tajam dari belakang.

Dia terkejut dan langkahnya menjadi berat.

“Bibi Maida!” panggil Grace pelan sehingga Maida hanya menyeringai pergi. Oh yang benar saja, wanita tua itu akhirnya bisa menyeringai setiap harinya karena kelakuan Grace.

Vincent yang masih berada di sana, menunggu maid nya berbalik. “Kemari lah.” Pinta pria itu membuat Grace tak bisa berkutik sebagai seorang pelayan.

Ia berbalik dalam kepala tertunduk. Vincent melangkah menghampirinya.

“Siapkan minuman dan datang ke ruang tamu.” Ucap Vin memberikan perintahnya.

“Baik tuan.” Grace ragu-ragu saat mencoba menatap tuannya yang masih saja mengamatinya tanpa bergerak ataupun berpaling.

Tak mau berlama-lama di sana, Grace bergerak cepat agar bisa secepatnya menghindari pria mesum itu.

Vincent yang melihat kepergian Grace hanya menatap datar, lalu dia pergi dari sana menuju ruang tamu karena sebentar lagi Jacqueline akan datang sebagai tamu.

“Tuan, apakah Anda yakin?” tanya Jack memastikan sekali lagi akan tebakan bosnya.

“Ya Jack. Kita lihat saja nanti.”

Pria itu baru saja duduk di sofa panjang warna krem, tak lama Jacqueline pun datang tepat waktu. Wanita cantik berbalut dress ketat warna abu-abu dengan rambut pendeknya yang tergelung rendah nan rapi.

Kulit putihnya hampir sama seperti Grace. Make up-nya yang lumayan tebal memperlihatkan berkelasnya wanita itu.

“Selamat malam Mr. Vincent Douglas!” sapa wanita cantik itu yang memiliki aroma semerbak bak bunga yang memenuhi ruangan.

“Silahkan duduk Mrs. Jac.” Pinta Vincent yang masih dalam posisi duduknya.

Sudah lima hari semenjak kejadian itu, membuat Vincent selalu penasaran dengan wanita didepannya. Padahal bukan Jacqueline yang dia penasarani, melainkan Grace.

Vincent mengamati cukup lama wajah cantik wanita di depannya.

“Rumahmu sangat mewah tuan Vincent!” puji Jacqueline bersuara lembut. Sangat berbeda dengan suara yang pernah Vincent dengar sebelumnya.

Sambil bersilang kaki, Vin bersandar santai dengan tangan kirinya yang selalu dia letakkan di atas punggung sofa.

“Bagaimana bisnis ayahmu?” tanya Vin malah mempertanyakan persoalan lain.

Wanita itu menyeringai. “Lebih baik!”

Tentu saja lebih baik, perusahaan Vincent tak kaleng-kaleng. pria itu sudah turun-temurun menjadi seorang pengusaha dan mafia.

Tak lama Grace datang membawakan sebotol wine dengan dua gelas sambil menundukkan kepalanya dan berlutut di dekat meja di antara Jacqueline dan Vincent.

Kefokusan mata Vincent malah tertuju ke maid nya, bukan ke tamunya.

“Menjamu seseorang bukanlah keahlian mu, benar kan?!” tebak Jacqueline masih tersenyum tipis.

“Aku tidak menerima tamu.” Suara dingin itu keluar tanpa senyuman.

Saat selesai menaruh minuman tadi, Grace kembali berdiri dan undur diri.

“Tetaplah di sini.” Pinta Vincent yang langsung membuat kedua tangan Grace terkepal sembari membawa nampan kosong yang dia peluk.

Tanpa menolak, dia berdiri tepat di belakang sofa Vicente duduk. Sementara Jack berdiri di sisi kanan.

Awalnya Jacqueline dan Grace tak menyadari satu sama lain, sampai wanita cantik yang duduk di sofa itu tak sengaja melihat wajah maid Vincent hingga senyumannya hilang.

Grace yang mulai menatapnya pun ikut terbelalak tak percaya dengan tamu tuannya.

Keduanya nampak tegang dan ingin melontarkan kata-kata satu sama lain. Sementara Vincent yang terus memandangi tamunya tadi, lalu menoleh kecil ke kiri dan kembali lagi menatap lurus dengan seringaian kecil.

“Sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku lihat dari tubuhmu Mrs. Jac! Aku tahu kamu mengerti maksudku karena kita melakukannya malam itu.” Ujar Vin seperti sebuah jebakan.

Mendengar hal itu Jacqueline menelan ludahnya, begitu juga dengan Grace yang mencoba mengingat kejadian malam itu. -‘Apa yang dia maksud? Memeriksa tubuh?’ batin Grace masih mencermatinya.

“Waktu itu kau memaksa ku tuan Vincent, tapi sekarang aku menolaknya.” Jelas Jacqueline yang sebenarnya takut ketahuan. Alasan dia menolak pertemuan dengan Vincent adalah, karena dia berpikir bahwa Vincent Douglas itu pria tua berusia 31 tahun, namun nyatanya tidak.

Pertama kali masuk ke ruang tamu, Jacqueline sudah dibuat terkejut melihat tampang Vincent.

“Ini Mansion ku. Kau berada di kawasan ku Mrs. Jac.” ujar Vincent meraih gelas berisi wine lalu meneguknya.

Jacqueline dan Grace sama-sama beradu pandang dengan wajah panik mereka.

“Boleh aku pergi ke toilet?” tanya Jacqueline tersenyum lembut.

Tanpa menjawabnya, Vincent hanya menggerakkan tangan kirinya dan mempersilahkan wanita itu untuk pergi ke toilet.

Tatapan Jacqueline ke Grace tak ada hentinya, seperti sebuah kode agar dia mengikutinya ke toilet namun Grace tak mungkin melakukan itu karena Vincent akan curiga.

“Tuangkan minuman ke gelas ku.” Pinta pria yang masih duduk di sofa.

Dengan segera Grace datang, meraih botol wine dan menuangkannya ke gelas tuannya. Sorot mata Vin yang biru bak lautan itu tak berhenti memandangi lekat wajah Grace.

“Kau memiliki kulit yang sama seperti tamuku!” ucap Vin sontak membuat Grace refleks ikut menatapnya sehingga sepasang mata mereka saling bertemu.

Pria itu tersenyum miring membuat Grace bertambah berdegup tak karuan sampai dia lupa bahwa sedang menuangkan minuman ke gelas yang masih dibawa oleh tuannya.

“Terlalu penuh.” Ucap Vincent masih tak berpaling.

Grace sendiri masih belum sadar maksud ucapan barusan sampai dia mendengar percikan air di lantai dan langsung menatap ke gelas yang sudah terlalu penuh sampai amber.

“Ma-maaf tuan.” Dengan segera Grace meraih gelas tersebut dan meletakkannya ke meja, lalu mencoba membersihkan air wine dari tangan kanan Vincent sehingga tangannya ikut basah terkena air tersebut.

Vincent menghentikan tangan maid nya, meraihnya lalu memberinya jilatan di tangan Grace yang terdapat wine di pinggir ibu jarinya.

Terpopuler

Comments

Nur Bahagia

Nur Bahagia

wohhh ngerii 👻

2024-10-27

3

Tuthy Dzaky Syarif

Tuthy Dzaky Syarif

vin ehem ehem deh😁

2024-10-26

1

Laurensia Listianawati

Laurensia Listianawati

hi menjijikkan se x tuan vin

2024-10-21

1

lihat semua
Episodes
1 OMLMM — BAB 01
2 OMLMM — BAB 02
3 OMLMM — BAB 03
4 OMLMM — BAB 04
5 OMLMM — BAB 05
6 OMLMM — BAB 06
7 OMLMM — BAB 07
8 OMLMM — BAB 08
9 OMLMM — BAB 09
10 OMLMM — BAB 10
11 OMLMM — BAB 11
12 OMLMM — BAB 12
13 OMLMM — BAB 13
14 OMLMM — BAB 14
15 OMLMM — BAB 15
16 OMLMM — BAB 16
17 OMLMM — BAB 17
18 OMLMM — BAB 18
19 OMLMM — BAB 19
20 OMLMM — BAB 20
21 OMLMM — BAB 21
22 OMLMM — BAB 22
23 OMLMM — BAB 23
24 OMLMM — BAB 24
25 OMLMM — BAB 25
26 OMLMM — BAB 26
27 OMLMM — BAB 27
28 OMLMM — BAB 28
29 OMLMM — BAB 29
30 OMLMM — BAB 30
31 OMLMM — BAB 31
32 OMLMM — BAB 32
33 OMLMM — BAB 33
34 OMLMM — BAB 34
35 OMLMM — BAB 35
36 OMLMM — BAB 36
37 OMLMM — BAB 37
38 OMLMM — BAB 38
39 OMLMM — BAB 39
40 OMLMM — BAB 40
41 OMLMM — BAB 41
42 OMLMM — BAB 42
43 OMLMM — BAB 43
44 OMLMM — BAB 44
45 OMLMM — BAB 45
46 OMLMM — BAB 46
47 OMLMM — BAB 47
48 OMLMM — BAB 48
49 OMLMM — BAB 49
50 OMLMM — BAB 50
51 OMLMM — BAB 51
52 OMLMM — BAB 52
53 OMLMM — BAB 53
54 OMLMM — BAB 54
55 OMLMM — BAB 55
56 OMLMM — BAB 56
57 OMLMM — BAB 57
58 OMLMM — BAB 56
59 OMLMM — BAB 59
60 OMLMM — BAB 60
61 OMLMM — BAB 61
62 OMLMM — BAB 62
63 OMLMM — BAB 63
64 OMLMM — BAB 64
65 OMLMM — BAB 65
66 OMLMM — BAB 66
67 OMLMM — BAB 67
68 OMLMM — BAB 68
69 OMLMM — BAB 69
70 OMLMM — BAB 70
71 OMLMM — BAB 71
72 OMLMM — BAB 72
73 OMLMM — BAB 73
74 OMLMM — BAB 74
75 OMLMM — BAB 75
76 OMLMM — BAB 76
77 OMLMM — BAB 77
78 OMLMM — BAB 78
79 OMLMM — BAB 79
80 OMLMM — BAB 80
81 OMLMM — BAB 81
82 OMLMM — BAB 82
83 OMLMM — BAB 83
84 OMLMM — BAB 84
85 OMLMM — BAB 85
86 OMLMM — BAB 86
87 OMLMM — BAB 87
88 OMLMM — BAB 88
89 OMLMM — BAB 89
90 OMLMM — BAB 90
91 OMLMM — BAB 91
92 OMLMM — BAB 92
93 OMLMM — BAB 93
94 OMLMM — BAB 94
95 OMLMM — BAB 95
96 OMLMM — BAB 96
97 OMLMM — BAB 97
98 OMLMM — BAB 98
99 OMLMM — BAB 99
100 OMLMM — BAB 100
101 OMLMM — BAB 101
102 OMLMM — BAB 102
103 OMLMM — BAB 103
104 OMLMM — BAB 104
105 OMLMM — BAB 105
106 OMLMM — BAB 106
107 OMLMM — BAB 107
108 OMLMM — BAB 108
109 OMLMM — BAB 109
110 OMLMM — BAB 110
111 OMLMM — BAB 111
112 OMLMM — BAB 112
113 OMLMM — BAB 113
114 OMLMM — BAB 114
115 OMLMM — 115
116 OMLMM — BAB 116
117 OMLMM — BAB 117
118 OMLMM — BAB 118
119 OMLMM — BAB 119
120 OMLMM — BAB 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
OMLMM — BAB 01
2
OMLMM — BAB 02
3
OMLMM — BAB 03
4
OMLMM — BAB 04
5
OMLMM — BAB 05
6
OMLMM — BAB 06
7
OMLMM — BAB 07
8
OMLMM — BAB 08
9
OMLMM — BAB 09
10
OMLMM — BAB 10
11
OMLMM — BAB 11
12
OMLMM — BAB 12
13
OMLMM — BAB 13
14
OMLMM — BAB 14
15
OMLMM — BAB 15
16
OMLMM — BAB 16
17
OMLMM — BAB 17
18
OMLMM — BAB 18
19
OMLMM — BAB 19
20
OMLMM — BAB 20
21
OMLMM — BAB 21
22
OMLMM — BAB 22
23
OMLMM — BAB 23
24
OMLMM — BAB 24
25
OMLMM — BAB 25
26
OMLMM — BAB 26
27
OMLMM — BAB 27
28
OMLMM — BAB 28
29
OMLMM — BAB 29
30
OMLMM — BAB 30
31
OMLMM — BAB 31
32
OMLMM — BAB 32
33
OMLMM — BAB 33
34
OMLMM — BAB 34
35
OMLMM — BAB 35
36
OMLMM — BAB 36
37
OMLMM — BAB 37
38
OMLMM — BAB 38
39
OMLMM — BAB 39
40
OMLMM — BAB 40
41
OMLMM — BAB 41
42
OMLMM — BAB 42
43
OMLMM — BAB 43
44
OMLMM — BAB 44
45
OMLMM — BAB 45
46
OMLMM — BAB 46
47
OMLMM — BAB 47
48
OMLMM — BAB 48
49
OMLMM — BAB 49
50
OMLMM — BAB 50
51
OMLMM — BAB 51
52
OMLMM — BAB 52
53
OMLMM — BAB 53
54
OMLMM — BAB 54
55
OMLMM — BAB 55
56
OMLMM — BAB 56
57
OMLMM — BAB 57
58
OMLMM — BAB 56
59
OMLMM — BAB 59
60
OMLMM — BAB 60
61
OMLMM — BAB 61
62
OMLMM — BAB 62
63
OMLMM — BAB 63
64
OMLMM — BAB 64
65
OMLMM — BAB 65
66
OMLMM — BAB 66
67
OMLMM — BAB 67
68
OMLMM — BAB 68
69
OMLMM — BAB 69
70
OMLMM — BAB 70
71
OMLMM — BAB 71
72
OMLMM — BAB 72
73
OMLMM — BAB 73
74
OMLMM — BAB 74
75
OMLMM — BAB 75
76
OMLMM — BAB 76
77
OMLMM — BAB 77
78
OMLMM — BAB 78
79
OMLMM — BAB 79
80
OMLMM — BAB 80
81
OMLMM — BAB 81
82
OMLMM — BAB 82
83
OMLMM — BAB 83
84
OMLMM — BAB 84
85
OMLMM — BAB 85
86
OMLMM — BAB 86
87
OMLMM — BAB 87
88
OMLMM — BAB 88
89
OMLMM — BAB 89
90
OMLMM — BAB 90
91
OMLMM — BAB 91
92
OMLMM — BAB 92
93
OMLMM — BAB 93
94
OMLMM — BAB 94
95
OMLMM — BAB 95
96
OMLMM — BAB 96
97
OMLMM — BAB 97
98
OMLMM — BAB 98
99
OMLMM — BAB 99
100
OMLMM — BAB 100
101
OMLMM — BAB 101
102
OMLMM — BAB 102
103
OMLMM — BAB 103
104
OMLMM — BAB 104
105
OMLMM — BAB 105
106
OMLMM — BAB 106
107
OMLMM — BAB 107
108
OMLMM — BAB 108
109
OMLMM — BAB 109
110
OMLMM — BAB 110
111
OMLMM — BAB 111
112
OMLMM — BAB 112
113
OMLMM — BAB 113
114
OMLMM — BAB 114
115
OMLMM — 115
116
OMLMM — BAB 116
117
OMLMM — BAB 117
118
OMLMM — BAB 118
119
OMLMM — BAB 119
120
OMLMM — BAB 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!