OMLMM — BAB 07

PERINTAH LANGSUNG

Pintu tertutup rapat, Vincent baru saja menutupnya. Pria itu tak menunjukkan ekspresi mencurigakan, dia hanya berjalan sembari melepas kaosnya sehingga terpampang lah tubuh telanjang Vin yang pernah Grace lihat sebelumnya.

Wanita itu langsung berpaling dengan degupan kencang.

“Siapa namamu?” tanya Vincent yang kini berbalik menatap ke arah Grace dengan bertelanjang dada. Tatto terlihat di lengan kiri Vincent sementara punggung tangan kanannya juga terlihat sebuah tatto, namun dada dan perutnya bersih dari tinta hitam tersebut, hanya punggungnya lah yang terdapat seni tersebut.

Tanpa berani menatap, Grace masih menunduk dan Vincent masih menunggu jawaban dari maid nya.

“Grace!” jawab singkat wanita cantik berpakaian lengkap maid itu.

Vin masih menatap lekat dari atas ke bawah sambil berkacak pinggang, lalu pria itu berjalan menuju ranjang king size nya. “Kemari lah.” Pintanya.

“Ap-ap-apa?”

Pria itu kembali menatap tajam ke arah Grace ketika wanita itu malah balik bertanya tanpa langsung bergerak cepat.

“Apa aku harus mengatakannya dua kali?” tegas Vin bersuara dingin yang membuat kulit siapapun merinding.

“Tidak Tuan.” Grace langsung bergegas menghampiri ranjang Vincent meski dia ragu namun dia tak ingin membuat pria itu bertambah marah.

Pria berkulit natural itu berbaring tengkurap dia atas kasur hitamnya, melipat kedua tangannya dan menjadikannya sebagai bantalan pipi.

“Pijat aku.” Ujarnya yang mulai memejamkan matanya.

Mendengar perintah seperti itu, Grace sungguh bingung harus menurutinya atau membuat alasan. -‘Apa dia mengenaliku? Apa yang harus kulakukan?’ Batin Grace tak karuan.

“Are you deaf?”

Menyuruh maid barunya harus dua kali ucapan. Vincent tak habis pikir bahwa dia mempunyai maid selambat Grace.

Dengan gerakan perlahan, Grace mulai duduk di sisi ranjang bersebelahan dengan pinggang telanjang Vin, lalu kedua tangannya mulai bergerak menyentuh pundak pria itu yang seketika menjalar di seluruh nadinya yang berdesir seperti sengatan listrik.

Grace menarik napas dalam-dalam lalu mulai memijatnya sesuai kemampuannya.

-‘Kulitnya sangat hangat dan punggungnya sangat keras dan berotot! Apa, hentikan Grace, nyawamu bisa saja melayang di sini. Tapi... Dia benar-benar mengesankan!! Hentikan.’ hati Grace berkecamuk sendiri, dia benar-benar hilang akal.

“Tekan yang kuat.” Pinta Vincent yang langsung Grace turuti.

Pria itu sepertinya menikmati sentuhan serta pijatan Grace. Tak ada keluhan yang keluar dari bibir Vincent lagi.

Sambil memijatnya, sorot mata cokelat Grace mengamati tatto milik Vin yang tercetak jelas di punggungnya serta belakang lehernya. Saat asik mengamatinya lebih dekat, mencondongkan tubuhnya sambil terus memijat.

Wanita itu yang tadinya hanya memperhatikan tatto saja, kini tanpa sengaja dia juga melihat jelas sisi samping wajah tuannya. Hidung mancung, alis tebal dengan rambut halus di janggut dan kumisnya. Grace tak begitu memperhatikannya malam itu karena dia sibuk meronta melepaskan diri, tapi kali ini dia dapat melihatnya dengan jelas.

Betapa tampannya pria Barat itu.

“Kau menyentuhku?” suara Vin memecahkan semuanya saat kelopak matanya terbuka memperlihatkan manik birunya. Grace terpaku akan warna matanya yang indah. Wanita itu kebingungan hingga dia hanya bergeming, namun seketika Grace tersadar bahwa payudaranya menyentuh punggung tuannya.

Sontak Grace langsung menjauh seraya memegangi payudaranya. “Maaf tuan.” Ucapnya menekuk wajahnya malu dan kembali berdiri di sisi ranjang.

Vincent membalik tubuhnya sehingga kini dia bersandar di tumpukan bantal yang ukurannya benar-benar besar dan terlihat nyaman.

Pria itu masih diam memandang ke maid nya yang masih menunduk dan sesekali melirik ke arahnya dengan resah.

Tak lama Vincent turun dari kasurnya dan Grace langsung mundur beberapa langkah. Pria itu masih mengamatinya hingga berjalan ke arahnya, menyadari hal itu, Grace juga ikut melangkah mundur dan mulai gelisah tak karuan.

Sementara Vincent masih berjalan santai mendekatinya hingga punggung Grace mentok ke dinding, dan Vin— pria itu masih menatap tegas lalu tangan kiri terangkat meraih sesuatu di laci meja yang ada di samping Grace.

-‘Hfffuuu....’ Grace benar-benar ketakutan hingga bernapas lega saat Vin tak melakukan hal yang aneh-aneh.

Tiba-tiba tangan kanan Vin meraih tangan Grace sehingga wanita itu kembali menegang saat jarak mereka begitu dekat. “Berikan ini kepada Maida..” pinta Vincent memberikan sebuah kain kecil warna putih dengan garis gold di pinggiran nya.

Grace hanya mengangguk pelan dan mencoba menetralkan napasnya serta degup jantungnya yang mungkin mulai terdengar.

Tangan kiri Vincent kembali bergerak menyelipkan rambut Grace ke belakang telinga sehingga wanita itu sedikit mengangkat bahu kanannya seraya memejamkan matanya.

“Katakan bahwa kau mendapatkan nya dariku.” Bisik pria itu bernada serak dan berat di telinga Grace hingga dia sengaja bernapas disana.

Tubuh Grace berasa meremang. Kedua tangannya mulai mendorong pelan tuannya sambil tersenyum peluh. “Ak-aku.. Aku akan memberikannya! Aku akan memberitahu Bibi Maida! Permisi.” Grace langsung pergi dari sana, namun dia lupa bahwa pintu dikunci.

Karena terlalu panik, Grace lupa cara membuka pintu yang terkunci.

Tak ada pilihan lain, Vincent kembali mendekat sehingga kini dia berada di belakang maidnya yang panik sendiri.

Tek! Pintu terbuka dan Grace langsung berlari dari sana dengan ketakutan.

Melihat kepergian wanita tadi yang tergesa-gesa, sudut bibir Vincent tersungging kecil.

.

.

.

Grace masih berlari kencang dan berharap pria itu tidak menyuruh penjaga untuk mengejarnya. Pandangan nya yang selalu menengok kebelakang, hingga tanpa disengaja Grace menabrak maid lainnya yang saat itu tengah bersama Maida di halaman depan.

“Astaga!” pekik Maida sama terkejutnya apalagi saat melihat kalau itu adalah ulah Grace.

“Apa yang kau lakukan? Kemana saja kau hah? Selalu saja membuat masalah baru.” Gertak Maida.

Grace berdiri tegap menatap Maida beserta maid berkulit sawo matang yang masih berdiri di samping wanita tua itu.

“Aku sudah menyelesaikan tugas ku.” Ucap Grace membela dirinya.

Namun kemarahan Maida meredam saat melihat kain putih yang Grace bawa di tangannya.

“Kain siapa itu?” tanya Maida penasaran.

Grace menatap kain yang dia bawa. “Ini... tuan Vincent menyuruhku memberikannya kepadamu.” Ujar Grace tersenyum tipis dengan napas yang masih tersengal.

Maida dan Sia saling memandang tak percaya.

“Kau yakin tidak mencurinya?” tanya Maida memastikan sekali lagi.

“Tidak.” Jawab Grace seraya menggeleng dengan tatapan bingung.

Maida meraih kain tersebut, melihatnya sejenak lalu kembali menatap ke Grace dengan curiga. “Bagaiman kau bisa mendapatkannya?” tanya Maida masih tak percaya.

“Tuan Vincent hanya menyuruhku memijat punggungnya, lalu... Dia, dia memberikan kain itu kepadaku dan menyuruhku untuk memberikannya kepadamu.” Jelas Grace yang tak menceritakan detailnya karena itu sangat membuatnya gugup.

“Kembalilah bekerja.” Ujar Maida tanpa menjelaskan apapun.

Grace pergi dari taman dan kembali bekerja. Sementara Maida dan maid bernama Sia itu masih menatap bingung. “Bagaimana dia bisa mendapatkannya?” tanya tak percaya Sia.

“Aku rasa wanita itu lebih cerdik dari dugaan ku! Sudah, kembali bekerja.” Ucap Maida tersenyum tipis lalu melangkah pergi.

...°°°...

Hai guyss!!!!! Hayoooo kira² kain apa yang Vincent berikan kepada Grace. Kenapa Maida dan Sia sampai tak percaya????😱

Jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!!!

Thanks and See Ya ^•^

Terpopuler

Comments

Syakirah Dzaky

Syakirah Dzaky

apa itu kain bertanda klo maid itu spesial

2024-11-28

2

Nur Bahagia

Nur Bahagia

kain opoo kuwii 🤔 mencurigakan 🤭

2024-10-27

3

Laurensia Listianawati

Laurensia Listianawati

kain apa ya itu, mungkin tanda dari Vin

2024-10-21

1

lihat semua
Episodes
1 OMLMM — BAB 01
2 OMLMM — BAB 02
3 OMLMM — BAB 03
4 OMLMM — BAB 04
5 OMLMM — BAB 05
6 OMLMM — BAB 06
7 OMLMM — BAB 07
8 OMLMM — BAB 08
9 OMLMM — BAB 09
10 OMLMM — BAB 10
11 OMLMM — BAB 11
12 OMLMM — BAB 12
13 OMLMM — BAB 13
14 OMLMM — BAB 14
15 OMLMM — BAB 15
16 OMLMM — BAB 16
17 OMLMM — BAB 17
18 OMLMM — BAB 18
19 OMLMM — BAB 19
20 OMLMM — BAB 20
21 OMLMM — BAB 21
22 OMLMM — BAB 22
23 OMLMM — BAB 23
24 OMLMM — BAB 24
25 OMLMM — BAB 25
26 OMLMM — BAB 26
27 OMLMM — BAB 27
28 OMLMM — BAB 28
29 OMLMM — BAB 29
30 OMLMM — BAB 30
31 OMLMM — BAB 31
32 OMLMM — BAB 32
33 OMLMM — BAB 33
34 OMLMM — BAB 34
35 OMLMM — BAB 35
36 OMLMM — BAB 36
37 OMLMM — BAB 37
38 OMLMM — BAB 38
39 OMLMM — BAB 39
40 OMLMM — BAB 40
41 OMLMM — BAB 41
42 OMLMM — BAB 42
43 OMLMM — BAB 43
44 OMLMM — BAB 44
45 OMLMM — BAB 45
46 OMLMM — BAB 46
47 OMLMM — BAB 47
48 OMLMM — BAB 48
49 OMLMM — BAB 49
50 OMLMM — BAB 50
51 OMLMM — BAB 51
52 OMLMM — BAB 52
53 OMLMM — BAB 53
54 OMLMM — BAB 54
55 OMLMM — BAB 55
56 OMLMM — BAB 56
57 OMLMM — BAB 57
58 OMLMM — BAB 56
59 OMLMM — BAB 59
60 OMLMM — BAB 60
61 OMLMM — BAB 61
62 OMLMM — BAB 62
63 OMLMM — BAB 63
64 OMLMM — BAB 64
65 OMLMM — BAB 65
66 OMLMM — BAB 66
67 OMLMM — BAB 67
68 OMLMM — BAB 68
69 OMLMM — BAB 69
70 OMLMM — BAB 70
71 OMLMM — BAB 71
72 OMLMM — BAB 72
73 OMLMM — BAB 73
74 OMLMM — BAB 74
75 OMLMM — BAB 75
76 OMLMM — BAB 76
77 OMLMM — BAB 77
78 OMLMM — BAB 78
79 OMLMM — BAB 79
80 OMLMM — BAB 80
81 OMLMM — BAB 81
82 OMLMM — BAB 82
83 OMLMM — BAB 83
84 OMLMM — BAB 84
85 OMLMM — BAB 85
86 OMLMM — BAB 86
87 OMLMM — BAB 87
88 OMLMM — BAB 88
89 OMLMM — BAB 89
90 OMLMM — BAB 90
91 OMLMM — BAB 91
92 OMLMM — BAB 92
93 OMLMM — BAB 93
94 OMLMM — BAB 94
95 OMLMM — BAB 95
96 OMLMM — BAB 96
97 OMLMM — BAB 97
98 OMLMM — BAB 98
99 OMLMM — BAB 99
100 OMLMM — BAB 100
101 OMLMM — BAB 101
102 OMLMM — BAB 102
103 OMLMM — BAB 103
104 OMLMM — BAB 104
105 OMLMM — BAB 105
106 OMLMM — BAB 106
107 OMLMM — BAB 107
108 OMLMM — BAB 108
109 OMLMM — BAB 109
110 OMLMM — BAB 110
111 OMLMM — BAB 111
112 OMLMM — BAB 112
113 OMLMM — BAB 113
114 OMLMM — BAB 114
115 OMLMM — 115
116 OMLMM — BAB 116
117 OMLMM — BAB 117
118 OMLMM — BAB 118
119 OMLMM — BAB 119
120 OMLMM — BAB 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
OMLMM — BAB 01
2
OMLMM — BAB 02
3
OMLMM — BAB 03
4
OMLMM — BAB 04
5
OMLMM — BAB 05
6
OMLMM — BAB 06
7
OMLMM — BAB 07
8
OMLMM — BAB 08
9
OMLMM — BAB 09
10
OMLMM — BAB 10
11
OMLMM — BAB 11
12
OMLMM — BAB 12
13
OMLMM — BAB 13
14
OMLMM — BAB 14
15
OMLMM — BAB 15
16
OMLMM — BAB 16
17
OMLMM — BAB 17
18
OMLMM — BAB 18
19
OMLMM — BAB 19
20
OMLMM — BAB 20
21
OMLMM — BAB 21
22
OMLMM — BAB 22
23
OMLMM — BAB 23
24
OMLMM — BAB 24
25
OMLMM — BAB 25
26
OMLMM — BAB 26
27
OMLMM — BAB 27
28
OMLMM — BAB 28
29
OMLMM — BAB 29
30
OMLMM — BAB 30
31
OMLMM — BAB 31
32
OMLMM — BAB 32
33
OMLMM — BAB 33
34
OMLMM — BAB 34
35
OMLMM — BAB 35
36
OMLMM — BAB 36
37
OMLMM — BAB 37
38
OMLMM — BAB 38
39
OMLMM — BAB 39
40
OMLMM — BAB 40
41
OMLMM — BAB 41
42
OMLMM — BAB 42
43
OMLMM — BAB 43
44
OMLMM — BAB 44
45
OMLMM — BAB 45
46
OMLMM — BAB 46
47
OMLMM — BAB 47
48
OMLMM — BAB 48
49
OMLMM — BAB 49
50
OMLMM — BAB 50
51
OMLMM — BAB 51
52
OMLMM — BAB 52
53
OMLMM — BAB 53
54
OMLMM — BAB 54
55
OMLMM — BAB 55
56
OMLMM — BAB 56
57
OMLMM — BAB 57
58
OMLMM — BAB 56
59
OMLMM — BAB 59
60
OMLMM — BAB 60
61
OMLMM — BAB 61
62
OMLMM — BAB 62
63
OMLMM — BAB 63
64
OMLMM — BAB 64
65
OMLMM — BAB 65
66
OMLMM — BAB 66
67
OMLMM — BAB 67
68
OMLMM — BAB 68
69
OMLMM — BAB 69
70
OMLMM — BAB 70
71
OMLMM — BAB 71
72
OMLMM — BAB 72
73
OMLMM — BAB 73
74
OMLMM — BAB 74
75
OMLMM — BAB 75
76
OMLMM — BAB 76
77
OMLMM — BAB 77
78
OMLMM — BAB 78
79
OMLMM — BAB 79
80
OMLMM — BAB 80
81
OMLMM — BAB 81
82
OMLMM — BAB 82
83
OMLMM — BAB 83
84
OMLMM — BAB 84
85
OMLMM — BAB 85
86
OMLMM — BAB 86
87
OMLMM — BAB 87
88
OMLMM — BAB 88
89
OMLMM — BAB 89
90
OMLMM — BAB 90
91
OMLMM — BAB 91
92
OMLMM — BAB 92
93
OMLMM — BAB 93
94
OMLMM — BAB 94
95
OMLMM — BAB 95
96
OMLMM — BAB 96
97
OMLMM — BAB 97
98
OMLMM — BAB 98
99
OMLMM — BAB 99
100
OMLMM — BAB 100
101
OMLMM — BAB 101
102
OMLMM — BAB 102
103
OMLMM — BAB 103
104
OMLMM — BAB 104
105
OMLMM — BAB 105
106
OMLMM — BAB 106
107
OMLMM — BAB 107
108
OMLMM — BAB 108
109
OMLMM — BAB 109
110
OMLMM — BAB 110
111
OMLMM — BAB 111
112
OMLMM — BAB 112
113
OMLMM — BAB 113
114
OMLMM — BAB 114
115
OMLMM — 115
116
OMLMM — BAB 116
117
OMLMM — BAB 117
118
OMLMM — BAB 118
119
OMLMM — BAB 119
120
OMLMM — BAB 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!