OMLMM — BAB 06

KEGUGUPAN YANG LUAR BIASA

Grace masih bernapas tak karuan bahkan saat dia menatap ke arah tuannya. Cukup lama Vin menatap maid barunya itu dengan sorot tajamnya.

“Ma-ma-ma-ma-maafkan aku. Aku, aku...”

Tiba-tiba Vincent langsung mencengkram leher Grace dan menariknya lebih dekat ke wajahnya. “Aku tidak suka dengan seseorang yang tak mau patuh denganku.”

Kali ini Grace tak berani membuka matanya dan memejamkan rapat-rapat bahkan bibirnya pun ikut mengatup rapat sehingga Vin mengamatinya dengan detail wajah cantik Grace.

Aroma amis tangan Vin karena bercak darah yang masih melekat pun membuat Grace ngeri. Sementara pria itu masih begitu dekat, hidung mancungnya hampir saja menyentuh hidung Grace saking dekatnya.

Dari arah lain, Maida tak sengaja melihat pemandangan tersebut sehingga wanita tua itu segera menghampiri Grace dan Vincent dengan mata terbelalak karena terkejut.

“Tuan Vincent, tolong maafkan dia. Dia masih baru jadi— ”

Vin seketika melepaskan cengkeramannya di leher Grace, berpaling sejenak lalu kembali menatap wanita cantik itu yang kini kembali menunduk.

“Apa aku pernah melihatmu?”

Seketika pertanyaan yang membuat Grace bertambah tegang. Lagi, Grace diam tidak menghiraukan pertanyaan Vin sehingga Maida menyikut lengan wanita itu.

“Ti-ti-tidak Tu-tuan Vin.”

Setelah mendengar hal itu, Vincent bergegas pergi dan tak lagi memperdulikan wanita itu.

Sedangkan Maida langsung memberikan tatapan tegasnya serta marahnya kepada Grace. “Apa yang sudah kau lakukan? kenapa Tuan Vincent sangat terlihat marah? Dan kenapa ku hanya memanggilnya Vin huh?”

Pertanyaannya bertubi-tubi terlontar begitu saja dari bibir Maida sehingga yang Grace pikirkan saat ini hanyalah raa bersyukur karena pria itu tak mengenalinya. Jika tidak maka dia sudah terkapar di lantai dengan Simbah darah.

“Aku tidak berbuat apa-apa Bibi! Aku hanya bersikap gugup dan tegang itu saja. Aku takut.” Ketus Grace mengusap keringat di hidung mancungnya.

Maida masih diam mencermati ucapan wanita didepannya itu dengan kedua alis berkerut.

“Dan... Kenapa tuan Vincent penuh darah? Apa dia semacam pembunuh?” tanya Grace yang sangat ingin tahu. Sejak awal pertemuannya dengan Vin, memang dia tak tahu pekerjaan gelap pria itu dan hanya tahu kalau dia seorang pria kaya, itu saja.

Bahkan Jacqueline pun tak memberitahu nya.

Maida masih diam karena dia tahu bahwa tuannya seorang mafia, dan darah yang selalu melekat di tubuh Vincent adalah darah orang-orang yang dia bunuh.

Grace masih menunggu jawaban dari wanita tua itu.

“Lupakan itu, dan tidurlah. Aku akan memberitahumu lain waktu. Percuma aku memberitahumu, cih.” Maida melangkah pergi sementara Grace masih berdiam diri di sana.

Wajahnya penuh tanya, saat dia mendongak melihat ke lantai atas ruangan pribadi tuannya. Kedua mata Grace kembali terbelalak melihat Vincent memerhatikan dirinya dari atas entah sejak kapan?

Grace langsung bergegas pergi, pura-pura bodoh dan tak melihatnya.

Melihat tingkah aneh maid nya membuat Vincent bertanya-tanya sendiri hingga rasa penasaran muncul. Wajahnya yang tegas, mata biru yang selalu menyorot tajam membuatnya terlihat bertambah ketampanannya. Itu adalah ciri khasnya.

.

.

.

“Aku ingin kau cari tahu tentang Jacqueline Odelia.” Pinta Vincent yang masih sibuk di ruangannya, lebih tepatnya di meja kerjanya.

Dia seorang mafia, tak heran jika dia sangat sibuk apalagi bisnis ilegalnya selalu berjalan lancar tanpa ada yang berani menghalanginya.

“Baik tuan.” Jack bergegas seperti biasanya.

Setelah kepergian Jack, ruangan kembali hening. Vincent memutuskan keluar dari sana menuju kamarnya. Dia ingin istirahat sejenak sebelum pergi ke pelabuhan.

Dengan kaos hitam dan celana hitam, pria itu melangkah santai menuju kamarnya. Otot lengan Vincent tercetak jelas ketika dia hanya mengenakan kaos saja. Beberapa pasang mata para maid yang bekerja pun menjadi teralihkan dan penuh harap akan sentuhan pria itu.

Tak semudah itu mendapatkan sentuhan sensual dari tuan mereka. Vin tipe pria yang teliti saat dia memilih seorang wanita untuk dia tiduri.

“Aku rasa ini sudah cukup bersih, hffuuu— aku akan mengumpulkan uang gaji ku dan akan pergi dari sini. Lebih baik kembali ke negara sendiri.” Gumam Grace yang kini selesai mengelap bersih semua meja di Mansion, tanpa ada debu yang menempel.

Grace mengeluarkan sebuah koin lama uang Indonesia. “Baik, kita lihat keberuntungan mu!” ucapnya mulai melempar koin tersebut lalu menangkapnya dan membukanya.

Sebuah gambar tulisan angka dari uang tersebut. “Tidak beruntung?” ucapnya tak terima.

Grace tidak menganggapnya serius, namun dia sudah terbiasa bermain-main seperti itu dan hal tersebut selalu tepat sasaran.

Saat Grace mencoba melemparnya lagi dan menangkap nya, koin tersebut malah jatuh dan memantul masuk ke dalam pintu ruangan yang entah ruangan apa itu. “Ah, tidak...” Refleks ia merangkak lalu mencoba mengintipnya lewat cela bawa pintu.

Dari arah belakang, Vincent datang dan melihat pemandangan seperti itu. Wanita berdress pendek berlutut di depan pintu kamarnya sambil mengintip dari bawah sehingga dress wanita itu sedikit tersingkap ke atas dan hampir terlihat celana pendek hitamnya.

“Apa yang kau lakukan?”

Suara dingin nan serak itu membuat Grace terkejut hingga langsung berdiri menghadap ke arah suara tersebut sambil menunduk.

Lagi-lagi Vincent harus melihat maid barunya itu.

“What are you doing here?” sekali lagi pria itu melontarkan pertanyaan yang sama.

Grace menelan ludahnya. “Membersihkan meja, lalu...” Grace tak bisa bicara dengan baik saat kedua tangannya sibuk menarik dress pendeknya agar lebih panjang lagi.

Pakaian maid itu sangat ketat hingga mencetak body nya.

Vin yang melihat gerakan tersebut sangat aneh. Di antara banyaknya maid yang selalu menginginkan sentuhannya, maid barunya itu malah mencoba menutupi tubuhnya dari tuannya.

Rahang Vin berdenyut seperti biasa, “Katakan dengan benar.” Gertak pria itu yang tak suka berbelit-belit.

Sungguh? Dia tak sadar sudah membuat Grace ketakutan setengah mati saat berhadapan dengannya. Terakhir kali yang wanita itu ingat hanyalah tindakan bejat Vin saat memaksanya untuk bersetubuh dengannya.

“Koinku tidak sengaja masuk ke dalam ruangan itu.” Entah kesambar apa Grace bisa berbicara lancar tanpa tergagap.

Vin mengangkat satu alisnya, laku berjalan melewati wanita itu dan membuka kamarnya. Dia melihat sebuah koin tergeletak di lantainya.

Grace masih berdiri membelakangi Vincent. pria itu menoleh ke arah Grace dan masih menahan pintunya agar tetap terbuka lebar.

“Apa itu koin yang kau maksud?” tebak pria itu.

Grace berbalik dan melihat koinnya ada di sana. Senyuman lebar terukir d bibir peach milik Grace namun wanita tersadar kembali akan keberadaan tuannya sehingga senyumannya tak bertahan lama.

Grace masih tak berani melangkah maju karena belum ada perintah.

“Kenapa kau masih diam. Ambilah.” Ujar Vin menatap dengan wajah tenang. Oh, dia terlihat sangat menawan. Begitulah yang Grace pikirkan setiap kali dia memandang wajah tuannya.

Wanita itu masih diam di tempat karena bingung harus mengambilnya atau tidak. Melihat keberadaan tuannya ada di sana, dia sangat trauma akan kehadiran pria itu, sungguh.

“Apa kau ingin aku yang mengambilnya?” tegas Vin bernada kesal.

“Ba-baik, Tuan.” Grace segera berjalan maju dan masuk ke dalam ruangan yang rupanya adalah sebuah kamar.

Melihat kamar membuat Grace teringat dengan malam itu. -‘Lupakan itu Grace!’ batinnya sambil menggeleng.

Ia segera meraih koinnya dan saat berbalik, pintu sudah tertutup rapat.

Terpopuler

Comments

Amelia Harianja

Amelia Harianja

bagus banget seh Cerita nya.. aku yg deg.. deg kan

2025-02-25

1

Nur Bahagia

Nur Bahagia

tuhh kan.. apa ane katee 🤦‍♀️🤪

2024-10-27

4

Nur Bahagia

Nur Bahagia

jangan di ambil.. ini pasti jebakan 😅

2024-10-27

1

lihat semua
Episodes
1 OMLMM — BAB 01
2 OMLMM — BAB 02
3 OMLMM — BAB 03
4 OMLMM — BAB 04
5 OMLMM — BAB 05
6 OMLMM — BAB 06
7 OMLMM — BAB 07
8 OMLMM — BAB 08
9 OMLMM — BAB 09
10 OMLMM — BAB 10
11 OMLMM — BAB 11
12 OMLMM — BAB 12
13 OMLMM — BAB 13
14 OMLMM — BAB 14
15 OMLMM — BAB 15
16 OMLMM — BAB 16
17 OMLMM — BAB 17
18 OMLMM — BAB 18
19 OMLMM — BAB 19
20 OMLMM — BAB 20
21 OMLMM — BAB 21
22 OMLMM — BAB 22
23 OMLMM — BAB 23
24 OMLMM — BAB 24
25 OMLMM — BAB 25
26 OMLMM — BAB 26
27 OMLMM — BAB 27
28 OMLMM — BAB 28
29 OMLMM — BAB 29
30 OMLMM — BAB 30
31 OMLMM — BAB 31
32 OMLMM — BAB 32
33 OMLMM — BAB 33
34 OMLMM — BAB 34
35 OMLMM — BAB 35
36 OMLMM — BAB 36
37 OMLMM — BAB 37
38 OMLMM — BAB 38
39 OMLMM — BAB 39
40 OMLMM — BAB 40
41 OMLMM — BAB 41
42 OMLMM — BAB 42
43 OMLMM — BAB 43
44 OMLMM — BAB 44
45 OMLMM — BAB 45
46 OMLMM — BAB 46
47 OMLMM — BAB 47
48 OMLMM — BAB 48
49 OMLMM — BAB 49
50 OMLMM — BAB 50
51 OMLMM — BAB 51
52 OMLMM — BAB 52
53 OMLMM — BAB 53
54 OMLMM — BAB 54
55 OMLMM — BAB 55
56 OMLMM — BAB 56
57 OMLMM — BAB 57
58 OMLMM — BAB 56
59 OMLMM — BAB 59
60 OMLMM — BAB 60
61 OMLMM — BAB 61
62 OMLMM — BAB 62
63 OMLMM — BAB 63
64 OMLMM — BAB 64
65 OMLMM — BAB 65
66 OMLMM — BAB 66
67 OMLMM — BAB 67
68 OMLMM — BAB 68
69 OMLMM — BAB 69
70 OMLMM — BAB 70
71 OMLMM — BAB 71
72 OMLMM — BAB 72
73 OMLMM — BAB 73
74 OMLMM — BAB 74
75 OMLMM — BAB 75
76 OMLMM — BAB 76
77 OMLMM — BAB 77
78 OMLMM — BAB 78
79 OMLMM — BAB 79
80 OMLMM — BAB 80
81 OMLMM — BAB 81
82 OMLMM — BAB 82
83 OMLMM — BAB 83
84 OMLMM — BAB 84
85 OMLMM — BAB 85
86 OMLMM — BAB 86
87 OMLMM — BAB 87
88 OMLMM — BAB 88
89 OMLMM — BAB 89
90 OMLMM — BAB 90
91 OMLMM — BAB 91
92 OMLMM — BAB 92
93 OMLMM — BAB 93
94 OMLMM — BAB 94
95 OMLMM — BAB 95
96 OMLMM — BAB 96
97 OMLMM — BAB 97
98 OMLMM — BAB 98
99 OMLMM — BAB 99
100 OMLMM — BAB 100
101 OMLMM — BAB 101
102 OMLMM — BAB 102
103 OMLMM — BAB 103
104 OMLMM — BAB 104
105 OMLMM — BAB 105
106 OMLMM — BAB 106
107 OMLMM — BAB 107
108 OMLMM — BAB 108
109 OMLMM — BAB 109
110 OMLMM — BAB 110
111 OMLMM — BAB 111
112 OMLMM — BAB 112
113 OMLMM — BAB 113
114 OMLMM — BAB 114
115 OMLMM — 115
116 OMLMM — BAB 116
117 OMLMM — BAB 117
118 OMLMM — BAB 118
119 OMLMM — BAB 119
120 OMLMM — BAB 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
OMLMM — BAB 01
2
OMLMM — BAB 02
3
OMLMM — BAB 03
4
OMLMM — BAB 04
5
OMLMM — BAB 05
6
OMLMM — BAB 06
7
OMLMM — BAB 07
8
OMLMM — BAB 08
9
OMLMM — BAB 09
10
OMLMM — BAB 10
11
OMLMM — BAB 11
12
OMLMM — BAB 12
13
OMLMM — BAB 13
14
OMLMM — BAB 14
15
OMLMM — BAB 15
16
OMLMM — BAB 16
17
OMLMM — BAB 17
18
OMLMM — BAB 18
19
OMLMM — BAB 19
20
OMLMM — BAB 20
21
OMLMM — BAB 21
22
OMLMM — BAB 22
23
OMLMM — BAB 23
24
OMLMM — BAB 24
25
OMLMM — BAB 25
26
OMLMM — BAB 26
27
OMLMM — BAB 27
28
OMLMM — BAB 28
29
OMLMM — BAB 29
30
OMLMM — BAB 30
31
OMLMM — BAB 31
32
OMLMM — BAB 32
33
OMLMM — BAB 33
34
OMLMM — BAB 34
35
OMLMM — BAB 35
36
OMLMM — BAB 36
37
OMLMM — BAB 37
38
OMLMM — BAB 38
39
OMLMM — BAB 39
40
OMLMM — BAB 40
41
OMLMM — BAB 41
42
OMLMM — BAB 42
43
OMLMM — BAB 43
44
OMLMM — BAB 44
45
OMLMM — BAB 45
46
OMLMM — BAB 46
47
OMLMM — BAB 47
48
OMLMM — BAB 48
49
OMLMM — BAB 49
50
OMLMM — BAB 50
51
OMLMM — BAB 51
52
OMLMM — BAB 52
53
OMLMM — BAB 53
54
OMLMM — BAB 54
55
OMLMM — BAB 55
56
OMLMM — BAB 56
57
OMLMM — BAB 57
58
OMLMM — BAB 56
59
OMLMM — BAB 59
60
OMLMM — BAB 60
61
OMLMM — BAB 61
62
OMLMM — BAB 62
63
OMLMM — BAB 63
64
OMLMM — BAB 64
65
OMLMM — BAB 65
66
OMLMM — BAB 66
67
OMLMM — BAB 67
68
OMLMM — BAB 68
69
OMLMM — BAB 69
70
OMLMM — BAB 70
71
OMLMM — BAB 71
72
OMLMM — BAB 72
73
OMLMM — BAB 73
74
OMLMM — BAB 74
75
OMLMM — BAB 75
76
OMLMM — BAB 76
77
OMLMM — BAB 77
78
OMLMM — BAB 78
79
OMLMM — BAB 79
80
OMLMM — BAB 80
81
OMLMM — BAB 81
82
OMLMM — BAB 82
83
OMLMM — BAB 83
84
OMLMM — BAB 84
85
OMLMM — BAB 85
86
OMLMM — BAB 86
87
OMLMM — BAB 87
88
OMLMM — BAB 88
89
OMLMM — BAB 89
90
OMLMM — BAB 90
91
OMLMM — BAB 91
92
OMLMM — BAB 92
93
OMLMM — BAB 93
94
OMLMM — BAB 94
95
OMLMM — BAB 95
96
OMLMM — BAB 96
97
OMLMM — BAB 97
98
OMLMM — BAB 98
99
OMLMM — BAB 99
100
OMLMM — BAB 100
101
OMLMM — BAB 101
102
OMLMM — BAB 102
103
OMLMM — BAB 103
104
OMLMM — BAB 104
105
OMLMM — BAB 105
106
OMLMM — BAB 106
107
OMLMM — BAB 107
108
OMLMM — BAB 108
109
OMLMM — BAB 109
110
OMLMM — BAB 110
111
OMLMM — BAB 111
112
OMLMM — BAB 112
113
OMLMM — BAB 113
114
OMLMM — BAB 114
115
OMLMM — 115
116
OMLMM — BAB 116
117
OMLMM — BAB 117
118
OMLMM — BAB 118
119
OMLMM — BAB 119
120
OMLMM — BAB 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!