"Hannah, ibu perhatikan dua hari ini kamu diantarin terus sama cowok yang pakai motor sport itu? Itu siapa ? teman sekelas kamu atau jangan- jangan pacar kamu?" tembak ibu to the point.
"Cowok cakep dengan motor cakep tadi nama nya kak Alan buk! Dia teman sekelas kak Hannah! Kalau dari gelagat nya sih, Eja yakin kak Alan itu naksir ama kak Hannah. Tapi dari gelagat kak Hananh, seperti nya kak Hannah kayak cewek - cewek di sinteron gitu!! Merasa dirinya tidak pantas berjalan bergandengan tangan dengan pangeran berkuda putih." Celetuk Eja tapi ala- ala berpuisi.
"SOk tempeeeeeeeeeeee.." Andhine melempar tutup botol sirup ABC yang kebetulan ada di dekatnya.
"Pletaaak!" Bunyi nya begitu mengenai kepala Eja.
"Mampus lo" Seru Andhine dengan gerak mulut.
"Hannah! Itu tutup botol jangan dibuang- buang gitu! Itu masih ibu pakai. Cepat ambil lagi." Perintah ibuk.
"Mampus lo!" Balas Eja dengan gerak mulut juga.
Andhine pun mencari tutup botol yang sudah home run ke kepala Eja tadi.
"Ih! Carinya di bawah aja kali kak! Ngapain juga nyari nya sampai ke kepala Eja gini??!!" Eja jadi risih karena Andhine membolak balik kepala nya.
"Ya kali aja masuk ke dalam pala adik ku tersayang ini." Ujar Andhine dan sempat- sempat nya menjintak kepala Eja sekali lagi.
"Nah! Itu dia tutup nya." Andhine pun langsung ngeloyor kabur menjauh sambil mencibir ke arah Eja yang mengusap- usap kepala nya yang jadi korban kejahilan Andhine.
"Awas! Ntar keluar jin kalau terlalu banyak di usap- usap!" Ledek Andhine yang kemudian malah kabur ke kamar nya.
"Hhhhhhhu.. dasar!" Teriak Eja kesal tapi Andhine sudah keburu menutup pintu kamar nya.
"Hehehe .. rasain!" Cicit Andhine sambil mengunci kamar nya.
*****
"Lama sekali kamu baru sampai kamar?" sapa sebuah suara yang langsung membuat Andhine menoleh ke belakang nya.
"Kamu?" Teriak Andhine kaget saat melihat Aether ada di dalam kamarnya.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" Tanya Andhine dengan suara yang dia kecil kan, takut kalau bapak, ibuk atau Eja mendengar percakapan nya dan Aether.
"Gimana cara nya kamu bisa masuk?" tanya nya lagi.
"Cara aku bisa masuk ke kamar ini? Ya seperti ini!!" Aether menjentikan jarinya lalu sekejap mata Aether dan Andhine kembali berada di lorong sekolah yang sepi.
"Loh? ini kan lorong sekolah??" Tanya Andhine panik karena dia tiba- tiba pindah tempat dari kamar nya ke lorong sekolah yang sepi.
Kemudian Aether menjentikkan lagi jari nya, dan mereka pun kembali ke kamar nya Andhine.
"Begitulah cara ku sehingga aku bisa sampai ke kamar mu." Jawab Aether dengan enteng.
"Ya Tuhan! Bodohnya aku bertanya hal ini pada nya.!" gerutu Andhine pelan.
"Lalu ada apa kau mencari ku sampai ke kamar ku? Apa tidak bisa kita bicarakan di sekolah saja? Karena kalau di sini keluarga nya Hannah pasti bingung saat dengar aku bicara dengan seorang cowok di kamar." Ujar Andhine.
"Biar aku jelaskan pada mu. Pertama, aku tidak sedang mencari mu. Aku berada di kamar ini karena ini adalah rumah sementara ku. Dan kedua, tidak akan ada orang yang mendengar kita bicara. Semua aman terkendali." Jawab Aether singkat padat dan jelas.
"What? Apa kau bilang barusan? Kamar ku adalah rumah sementara mu? No! NO! NO! Tidak bisa! Kau tidak lihat kalau kamar ku ini hanya sebesar lepat. Aku tidur di kasur kecil itu, lantas kau akan tidur dimana??" sentak Andhine yang jelas- jelas langsung protes karena Aether seenak nya mengklaim kamar milik nya sebagai tempat tinggal sementara nya.
"Aku? Aku akan tidur di sana!" Tunjuk Aether ke sebuah pintu yang entah sejak kapan ada di ada di salah satu dinding kamar Andhine.
"Itu rumah ku. Kau mau lihat- lihat ke dalam?" Ajak Aether.
"Ogah! Malas! Sudah sana kembali ke rumah mu dan tolong jangan main masuk ke wilayah pribadi ku." Andhine mendorong tubuh Aether kembali ke rumah Aether.
"Tetap lah berada di dalam dinding itu." Peringat Andhine.
Aether pun menjentikkan jari nya sekali lagi, lalu seluruh dinding di bagian itu menghilang. Pintu ke rumah Aether pun ikut mengilang. Kini kamar Andhine dan rumah Aether malah terlihat menyatu.
"Bagus!" Seru Andhine yang sudah tidak mau ambil pusing lagi dengan apapun yang si malaikat maut kurang kerjaan ini lakukan.
"Ingat! Kau masih ada tugas Fisika Andhine?!! Menghitung jarak bumi ke bulan dengan menggunakan rumus Persamaan E\=mc².." Ujar Aether yang tahu- tahunya sudah duduk di sofa empuk di dalam rumahnya.
"Seriusly?" teriak Andhine tidak percaya kalau soal aneh bin ajaib itu benar- benar harus di kerjakan.
"Kerjakan lebih awal biar besok pagi gak telat! walaupun kita room mate, tidak mengerjakan tugas akan tetap mempengaruhi nilai fisika mu di sekolah." Ucap Aether dengan santai.
"What the fuck!" umpat Andhine dengan suara yang amat sangat pelan.
"Aku mendengar itu Andhine. Nilai sikap mu akan aku kurangi." Ujar Aether sambil memegang buku nilai yang entah sejak kapan ada di tangan nya.
"Apa- apaan itu?" teriak Andhine jengkel merasa apa yang Aether lakukan sungguh tidak masuk akal.
"Komplain berlebihan!! Nilai Kognitif mu akan aku kurangi." Ujar Aether kembali menulis kan sesuatu ke buku absen nya.
"Hah?" Seru Andhine tercengang, saking tidak percaya nya dia sudah mendapatkan dua nilai minus sejak sekamar dengan guru jadi- jadian nya ini.
"Komplain lagi! Tapi tidak terang- terangaan. Ini pun harus aku kurangi poin nya. Nilai yang mana lagi ya yang harus aku kurangi?" Aether pasang tampang sok mikir di depan Andhine.
"Waaah! Kalau nilai mu terus aku kurangi, bisa- bisa kau tidak naik kelas Andhine?!" ujar Aether tertawa.
"FYI aja ya Kat, aku itu udah kelas dua belas. Gak ada kelas lagi yang perlu aku naiki!" balas Andhine mendengus kesal.
"Kat? Apa itu kat?" tanya Aether yang tidak paham dengan panggilan Andine.
"Kat! Yang berasal dari kata malaikat." Jawab Andhine seenaknya.
"Hei! Kau tidak boleh memanggil ku seperti itu. Panggil nama ku saja. Di rumah kau boleh panggil aku Aether. Dan di sekolah kau panggil aku pak Aether." tegas Aether.
"Huff! kenapa nama mu ribet sekali sih? kenapa gak udin? Saleh atau ogah gitu? Aether?! Lidah ku sampai patah- patah nyebutin nya." Gerutu Andhine yang dengan malas mengambil buku fisika nya untuk memikirkan berapa jarak bumi ke bulan dengan rumus Persamaan E\=mc².
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
FiaNasa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣baru tau disini perdebatan malaikat maut dg manusia
2024-08-27
0
Queen Sha
🤣🤣🤣🤣🤣
2024-05-17
1
Mrs.Riozelino Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2024-05-17
1