Holla semua! Rem dulu bacanya! Kasih penilaian dulu di karya ini!! Lihat noh yang ada tanda bintang-bintangnya! Kasih bintang lima baru lanjut! Jangan sampai kak Upe panggil nih si Aether untuk samperin antum semua, hehehe..
Yo Wes! Happy reading!
***
Jantung Andhine rasanya langsung berhenti berdetak saat mendengar seseorang menyebut namanya di dalam gelapnya rumah kala itu.
"Kamu harus ikut denganku Andhine! Apa yang terjadi padamu saat ini menyalahi sistem kerja semesta."
Tiba- tiba sosok yang bicara dengan Andhine itu berpindah secepat kilat dan kini ada tepat di depan Andhine.
"Aku Aerther malaikat pencabut nyawa. Tugasku adalah membawa ku ke alam baka karena sebenarnya kau sudah mati Andhine. Ini raga Hannah. Kau harus pergi dari raga ini agar Hannah bisa kembali ke raganya."
Mendengar apa yang dikatakan oleh sosok yang mengaku malaikat maut itu, Andhine reflek berbalik dan tentu saja tujuannya adalah ingin kabur pastinya.
Siapa juga yang mau di ajak ke akhirat begitu saja. Mana masih banyak hal yang ingin dia lakukan di dunia ini. Dia masih belum tahu siapa komplotan yang berkhianat padanya. Dia masih ingin bersama kakaknya yang baru dia ketahui kemarin kalau sang kakak sangat sayang padanya.
Lalu tiba- tiba si malaikat malah datang membawa kabar berita kalau dirinya seharusnya sudah mati dan harus kembali ke akhirat saat ini juga? Bagaimana Andhine tidak kabur di buatnya?!!
"Eeeeeei! Kau mau ke mana?" Bak berteleportasi si malaikat maut saat ini sudah ada di depan Andhine.
"Percuma saja kau kabur Andhine! Nih lihat tanda pengenalku! dan ini lihat izin malaikat mautku!" Aether sampai menunjukkan dua tanda pengenalnya sekaligus pada Andhine.
"Ke ujung dunia pun kau kabur, aku tetap akan bisa menemukan mu! Hmm maaf aku lupa kalau dunia tidak ada ujung nya. Dunia kan bulat ya??!" Si malaikat maut malah ngelawak di momen- momen menegangkan seperti itu.
Andhine melangkah pelan - pelan ke belakang. Tapi baru dua langkah, tiba- tiba tubuh Andhine menabrak sesuatu dan ternyata itu adalah tubuh Aether yang sudah berteleportasi ke belakang tubuh Andhine.
"Ayoo lah! Ikut dengan ku baik - baik!' bujuk Aether sambil menjinjing kerah hoodie Andhine ke atas.
"Lepaskan aku! Aku tidak mau ikut dengan mu!" Teriak Andhine memberontak sebisa yang ia bisa lakukan.
"Ini yang paling aku malas kalau berhadapan dengan jiwa - jiwa nyasar seperti ini. RIBET!!" Celetuk Aether dan langsung main cabut roh Andhine dari tubuh Hannah.
"Kita pergi sekarang!" Ujar Aether dan membawa serta Andhine bersama nya.
***
Hari ke empat
Mata Andhine menscane ke seluruh ruangan. Sekilas ruangan tempat ia berada saat ini tidak ada ubahnya seperti sebuah ruangan kantor.
"Apa neraka seperti ini wujudnya?" Tanya Andhine dalam hati setelah puas mengamati kiri dan kanan.
"Kau itu belum sampai neraka. Kita masih transit di kantor ku. "Sebuah suara berat tiba- tiba muncul di belakang Andhine.
Andhine auto menutup mulutnya. Mendengar suara sosok yang membawa paksa jiwa nya itu tiba- tiba muncul dari arah belakangnya, membuat badan Andhine geter istilah anak anak zaman sekarang.
Sosok itu berpindah sangat cepat. Baru beberapa saat yang lalu sosok itu ada di belakang Andhine, tidak sampai beberapa detik kemudian dia telah sampai di depan Andhine.
Andhine menunduk, tidak sanggup bertatapan langsung dengan sosok itu. Memang sih, secara look, wajah sosol yang berdiri di depannya saat ini terlihat bagaikan aktor lee Soo Hyuk dedemenan para ciwi- ciwi seantero dunia pengkoreaan. Namun fakta dia adalah malaikat maut tetap saja membuat bulu kuduk Andhine bergidik.
Ini lah pertama kalinya dalam hidup nya Andhine, Andhine merasa bahwa diam itu adalah emas. Selama ini siapapun dia semprot jika memang itu tidak berkenan di hatinya. Mau itu cewek atau pun cowok tetap saja diperlakukan sama oleh Andhine.
"Kau tahu apa salah mu?" tanya sosok itu pada Andhine.
"Apakah kau benar- benar ingin mendengar pendapat ku?" Tanya Andhine dalam mode tetap menuduk.
"Aku tidak paham dengan cara manusia berpikir. yang aku tahu hanya satu hal saja- kau masuk ke dalam tubuh yang bukan milikmu. Dan dalam rule yang aku pegang, itu adalah hal yang salah." Tegas sosok itu.
"Tapi itu sama sekali bukanlah salah ku. Memangnya aku yang minta untuk masuk ke dalam tubuh ini?!!!" Bela Andhine.
"Duaaaar!!! " Bunyi petir yang datang bersamaan dengan cahaya terang mengalihkan perhatian Andhine.
"Kau teledor sekali Aether !!!!!" Berang suara dari sosok asap hitam yang sedikit demi sedikit berubah dan menjadi sosok pria berjubah hitam.
"Siapa lagi ini? " Gumam Andhine dalam hati, dia lupa kalau kedua sosok itu bisa mendengar suara pikiran.
"Aku bisa jelaskan apa yang terjadi Sky! Kau tidak perlu khawatir ini sedang aku selesai kan- Aaaaahk!!"
"Kau jangan main- main Aether!!! Apa kau tahu, salah memasukkan jiwa dan salah mencabut nyawa manusia adalah kesalahan fatal bagi seorang malaikat pencabut nyawa?!!!" Sentak sosok yang baru datang itu sambil mencekik makhluk yang membawa jiwa Andhine pergi.
"Malaikat tidak melakukan kesalahan seperti yang manusia lakukan!!!" Dia memperkuat cekikan nya di leher sosok yang pertama.
"S - s- Sky! Lepaskan dulu tangan mu! Kau bisa memisahkan kepala dan ba- ba- dan ku!" Suara makhluk itu tercekat karena saking kuatnya tenaga mahluk yang satunya.
"Ooo.. Jadi sosok yang membawaku dengan paksa itu namanya Aether?! Lalu sosok yang datang kemudian ini nama nya Sky? Tapi mereka sebenarnya siapa? " Sambil mengamati dia sosok ini, Andhine terus bermonolog dalam dirinya.
"Mungkin sesekali kepala dan badan mu ini memang harus dipisah, Aether !! Agar kepalamu ini bisa berpikir dengan baik!! " Tegaskan sosok yang dipanggil Sky itu.
"Ahk!! Sky kau jangan main-main!!! Ini sangat berbahaya!! " Teriak sosok yang dipanggil Aether berusaha melepaskan tangan Sky yang masih mencekik lehernya kuat.
"Apa sosok yang baru datang ini adalah bosnya? " Batin Andhine yang saat ini duduk tenang sebagai penonton.
"Kau harus segera menyelesaikan masalah ini!! " Sosok berjubah hitam itu melemparkan sosok Aether ke lantai.
"Aaarhg!!! Bukankah sudah aku bilang akan aku bereskan?!!! Kau saja yang terlalu bersemangat ingin memusnahkan ku!! " Gerutu Aether.
"Membereskan? Membereskan apa maksudmu?!! Lihatlah jiwa kesasar yang kau bawa telah kabur!!!" Ujar Sky dengan jengah.
"Assah!! " Aether melesat cepat dan tidak sampai sepersekian detik dia sudah kembali sambil menjinjing Andhine di tangannya.
"Bisa- bisanya kau kabur!!!" Seru Aether dan mendudukan Andhine kembali di kursi awal Andhine duduk tadi.
"Aku kira kalian masih lama, makanya aku mau permisi sebentar." Jawab Andhine asal.
"Jadi mau kau apakan jiwa ini? Kau tahu, jiwa yang kau kirim ke jembatan jiwa waktu itu telah menyebrangi jembatan!" Sky melihat jam yang melingkar di tangannya.
"Lima menit yang lalu dia sudah menyebrangi jembatan!" Sambung Sky menatap tajam pada Aether.
"Apakah kau juga akan menjemput jiwa yang satu itu?! Ck! Aku sungguh ingin mencabut kehidupan mu saat ini juga Aether!! " Geram Sky yang benar- benar kesal.
"Apa kau bilang? Bukan kah aku sudah melarangnya untuk menyebrangi jembatan tersebut?!! Kenapa dia masih saja menyebrangi nya!!!" Kesal Aether.
"Aether! Jangan coba - coba melemparkan kesalahan mu ke orang lain! Kau yang salah kirim jiwa ke jembatan jiwa dan kau juga yang telah salah memasuk jiwa ini ke dalam tubuh yang salah. Jadi jangan coba- coba melemparkan kesalahan mu!!!" Cecar Sky.
"Kalau sudah begitu, hmm...artinya sudah tidak ada yang bisa aku lakukan. " Ucap Aether dengan mudahnya.
"Kau-? " Sky memijat- mijat pelan pelipisnya.
"Kau tahu, malaikat seperti kita tidak pernah merasakan migren! Tapi hari ini kau membuat ku merasakan migren, Aether!! " Cicit Sky benar-benar migren
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Ds Phone
ada apa lah ni
2025-01-16
0
FiaNasa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2024-08-26
0
💐Nie Surtian💐
😁😁😁
2024-05-30
1