#ANDHINE
"Maaf kak."
Ucap seorang anak SMA dengan wajah tertunduk yang langsung mengucapkan kata maaf setelah dia tanpa sengaja menabrak ku di pintu indomerit depan SMA Swasta 29.
Aku yang sedang tidak dalam mood baik sebenarnya ingin menyembur nya dengan kata- kata kasar yang sudah ada di ujung lidah ini.
Tapi melihat kondisi nya yang acak kadul dengan ikatan pita di rambut nya yang sudah tidak lurus lari dan bingki kaca mata yang patah, membuat ku menelan kembali kata- kata kasar yang sudah akan menyembur keluar itu.
"Nih." Aku mengambil sebotol YOU C-1000 rasa lemon dan meletakkan nya dengan kasar ke kasir.
Si kasir yang memang sudah mengetahui siapa aku tidak berani protes.
Dia hanya menscan botol YOU C-1000 rasa lemon dengan tenang dan menyebutkan harga nya pada ku.
Mungkin karena aku memang sudah sering belanja di indomerit itu, dia jadi hapal dengan perubahan mood ku. Kapan aku sedang berada dalam suasana hati yang baik, dan kapan aku sedang bad mood- ya seperti sekarang ini. Sehingga walaupun aku meletakan botol tadi dengan kasar, tidak ada yang keluar dari mulut nya.
"Ini." ku sodorkan uang seratus ribu dari saku woody ku.
"Lo apa- apan sih Dien? harus nya lo habisi saja tu pengkhianat. Apa lo gak tahu dia mulai mencuci otak orang- orang kita untuk membenci lo. Bunuh dan potong- potong badan nya lalu kasih ke buaya di penangkaran." Ujar teman ku yang membuat si kasir indomerit bergidik ngeri. Tapi aku sama sekali tidak berusaha membuat teman ku itu berhenti mengoceh. Toh ini bukan pertama kali nya si kasir mendengar pembicaraan kami yang seperti itu. Dapat di katakan sering.
Penasaran kenapa kasir indomerit itu tidak pernah melaporkan ku pada pihak berwajib? itu semua karena aku pernah menyapa leher nya dengan pisau lipat yang biasa aku simpan di dalam saku woody ku.
Jadi apapun yang dia dengar, aku yakin di akan menutup rapat mulut nya. Karena kalau tidak pisau lipat ku tidak akan segan- segan untuk say hello pada urat leher nya.
"Akan gue selidiki lagi. Tidak mungkin Fransisca akan berkhianat. Gue dan Fransisca sudah lama bersama."
"Terserah lo deh Dien. Gue cuma bilangin aja. "
"Gue cabut dulu."
"Mau kemana lo Dien? Masih ujan tu di luar."
"Gue mau balap sambil mandi ujan."
Aku pun sudah tidak memperdulikan kata- kata teman ku lagi. Pikiran ku yang kalut membutuhkan sebuah refreshing. Dan balapan di bawah derasnya hujan adalah jawaban nya.
Aku pun berjalan ke parkiran cafe yang ada di sebelah indomerit tadi. Aku memang memparkirkan motor ku disana.
Ku gas beberapa kali dengan kuat sebelum aku melesat kencang. Ku lewati halte di depan SMA S 29 yang ada di depan indomerit tadi, "hmm bukan nya itu anak yang tadi?" pikir ku saat melihat anak SMA yang menabrak ku di pintu indomerit itu di halte.
Anak itu terlihat seperti sedang memegang sebuah Handphone di tangan nya.
"Daasar anak sekolah zaman sekarang! Bukan nya masuk ke kelas malah duduk main handphone di halte sekolah. " Ucap ku geleng- geleng kepala sebab seberandal apapun aku saat ini, sewaktu aku masih duduk di bangku SMA aku adalah siswa baik- baik. Aku juara kelas, aku juga idola di sekolah ku.
Hidup ku mulai berantakan saat papi dan mami ku bercerai dan kakak - kakak ku sibuk dengan urusan mereka masing- masing. Tidak ada yang memperdulikan aku. Mess-up lah pokok nya. Jadi wajar saja jika jalan ini yang aku tempuh akhir nya.
Pertarungan antar geng, itu mah soal biasa bagi ku! Siapa sih yang tidak tahu Andine. Mau itu cowok atau cewek, aku tidak peduli. Kau menjadi musuh ku? Maka siap-siap kau akan ku hajar.
Ku gas lagi dan motor ku di depan SMA S 29 itu. Karena jalanan itu memang sangat sunyi di jam- jam segini. Apa lagi ditambah hujan lebat seperti ini. Jalanan itu serasa milik ku seorang. Maka nya aku sampai bolak balik berkali- kali di depan SMA S 29 itu.
"Bbbbbroooommm,... Ngeeeeeeeeeeeeeeeng!" Kencang motor ku bertambah lagi dan lagi, saat hujan semakin lebat dari sebelum nya.
"Sial! Gue tidak bisa melihat dengan jelas." Gumam ku dalam hati, ku lap kaca depan helm ku sambil mengerem tapi baru saat itu aku sadari ternyata rem motor ku blong!!
"Apa yang terjadi? Kenapa blong gini!"
Ku pijak rem itu berkali- kali dengan kuat. Tapi sekuat apa pun aku memijak nya kecepatan motor ku sama sekali tidak berkurang.
Dan dalam keadaan panik itu lah, tiba- tiba terlihat oleh ku seorang siswi mendadak berlari ke arah jalanan dan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Dunia pun menjadi gelap seketika, gelap - gelap dan semakin gelap kemudian kesadaran ku pun hilang.
Hingga entah untuk berapa lama aku jatuh pingsan, tapi syukur nya akhir nya aku bisa kembali membuka mata ku perlahan.
***
"Hannah?? Ya Tuhan!! Kau akhir nya sadar nak. Pak cepat panggil dokter." Teriak seorang wanita pada laki- laki yang ada di sebelah nya.
Di kedua mata wanita itu terlihat ada genangan air mata.
"Ibuk senang kau sudah sadar Hannah." ucap nya pada ku, dan akhir nya air mata itu mengalir di kedua pipi nya.
"Wait! tunggu dulu." Seru ku dalam hati kebingungan.
"Hannah? Siapa itu Hannah? Kenapa dia memanggil ku Hannah? Nama ku Andhine Pradiktya!"
Seketika itu juga aku bangun, dan saat aku menoleh ke jendela kamar perawatan itu, sumpah!!! Aku langsung terkejut!
"Siapa dia??!" Teriak ku dalam hati saat melihat wajah ku berubah menjadi wajah orang lain.
"Tunggu! bukan nya ini adalah wajah anak SMA yang di indomerit tadi? Kenapa wajah ku berubah menjadi wajah nya?"
Dalam kepanikan yang hakiki itu, kilasan detik- detik kecelakaan itu pun kembali berputar di dalam kepala ku.
"Tapi apa yang sedang terjadi????!!!"
"Mengapa aku malah terbangun di raga yang salah??!!"
"Somebody help meeeeeeeeee???!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Ds Phone
kau harus balas demdam
2025-01-16
0
Emak Aisyah
Pooh sumpah demi apapun otakq sulit mencerna😂😂
2024-05-21
1
Emak Aisyah
ko ini jadi berubah orangnya bukanya tadi si Hannah ini Dien siapa,ya ampun kak upe itu kenapa aku benci POV semuanya jadi aku lalu bagaimana dengan dia 🤭🤭🤦😂😂😂
2024-05-21
1