Satu jam sudah aku berada di ruang kesiswaan bersama pak Giring, buk Ernita wali kelas ku serta pak Joko wakil kesiswaan.
Dan hasil nya satu jam kena ceramah berjamaah, telinga ku menjadi sangat panas. Ini dan itu semua mereka baca, tanpa membiarkan sekali saja aku menjelaskan semua nya.
Bahkan posisi ku semakin terjepit saat buk Ernita memperlihatkan sw (Status whatsapp) milik Karina yang memperlihatkan aku sedang meletakan es krim di kursi nya pak Giring.
"Mau kamu ini sebenarnya apa Hannah? Kamu mau keluar dari sekolah ini? Kamu ini sudah kelas tiga! Bulan Mei besok kamu sudah tidak ada di sekolah ini lagi. Mau kamu berhenti setelah bertahun - tahun kamu habiskan waktu kamu di sekolah ini?" Tanya pak Joko dengan nada marah dan kecewa yang bercampur menjadi satu.
"Pak saya-"
"Sudah! Jangan bapak tanya lagi apa mau nya anak nakal ini! udah jelas dia ini anak pasar pak! kehidupan nya di luaran sana liar! Otak nya memang cerdas! tapi tidak di pakai nya. Maka nya kelakuan nya kayak tarzan." Potong pak Giring tepat saat aku ingin menjelaskan kejadian sebenarnya.
"Aku mau anak ini di proses keluar. Biar dia renungkan apa akibat perbuatan nya." Tambah pak Giring sambil memegang bagian belakang celana nya yang basah karena es krim.
"Pak, saya bukan nya ingin membela atau mempertahankan Hannah. Hanya saja posisi nya Hannah ini perwakilan kita untuk ke tingkat nasional dalam karya ilmiah remaja pak. Kalau dia berhenti maka kita akan kesulitan menjelaskan ini ke dinas pak. Mana pengganti nya gak ada." Bela guru Bimbingan konseling yang baru saja masuk ke ruangan itu.
"Tapi aku sebagai wali kelas nya sudah angkat tangan ya buk susi dengan anak nakal ini. Kalau buk Susi ingin mempertahankan dia, maka dia menjadi tanggung jawab buk Susi sampai dia tamat dari sekolah ini." Ujar wali kelas ku yang sudah tidak ingin ambil pusing lagi dengan diri ku.
"Baik. Mulai hari ini, Hannah akan menjadi tanggung jawab saya. Buk Ernita tenang saja. Anggap saja siswa kelas ibu berkurang satu." Balas buk Susi.
"Tapi bukan berarti dia tidak di hukum! Saya tidak terima itu." Sela pak Giring.
"Coba semua nya tenang dulu." Pak wakil kesiswaan menengahi.
"Begini saja. Kamu Hannah, saya skors tidak boleh masuk ke kelas selama satu minggu. Kamu renungkan perbuatan mu. Dan sekarang kamu ke TU dan ambil surat skors mu. PULANG DAN RENUNGKAN PERBUATAN KAMU."
Ku ambil tas ku lalu aku pun pergi ke ruang tata usaha untuk mengambil surat skors. Ku lihat pak wakil kesiswaan sedang menelpon tata usaha yang akan membuatkan ku surat ket Skors.
Kaki ku berjalan lemah. Mau protes? rasa nya percuma.
Tapi Skors? hmm itu masih lebih baik bila di bandingkan harus keluar dari sekolah ini.
Setelah mengambil surat keterangan Skors, aku pun pergi ke indomerit di depan SMA ku. Aku ambil sebuah es krim awal nya. Tapi karena es krim itu mengingatkan ku pada kejadian tadi maka aku ambil fanta dingin saja.
Setelah membayar Fanta itu ke kasir, aku pun keluar dari indomerit itu dan ..
"Brrrrrrroook!" tanpa sengaja aku menambrak seorang kakak- kakak.
Mungkin karena pikiran ku sedang kalut, maka nya aku sampai tidak melihat ada orang yang masuk.
"Kak, maaf..." Ucap ku sambil menunduk dan pergi keluar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Ds Phone
siapa meraka
2025-01-16
0
❤️ stella taher ❤️
bner² depinisi dunia gak adil nich,,
2024-05-17
2