Halusinasi

Juna meletakkan kepalanya diatas setir mobil, dia berpikir langkah mana yang harus dia ambil, menuruti Angga atau menyusun rencana lebih dulu sebelum bertemu Anyelir.

Juna terus berpikir sampai tidak terasa waktu menunjukan jam 04 pagi, dan karena yakin jika Anyelir akan keluar kamar dijam 04, Juna pun keluar lagi dari dalam mobil, tujuannya tentu saja ingin bertemu Anyelir.

Juna sudah berada didepan pintu kamar kos Anyelir dan sedang menunggu kamar kos itu terbuka, dan Benar perkiraan Juna tentang Ainyelir yang akan keluar kamar, karena sekarang pintu kamar kos Ainyelir sedang dibuka dari dalam, dan sungguh hal itu membuat Jantung Juna berdetak tidak karuan.

klek... suara pintu dibuka dan saat Ainur membuka pintu, Deg.

Mereka terdiam, membeku dan saling tatap dan kejadian tiga belas tahun lalu seolah diputar ulang namun ditempat yang berbeda.

Keduanya terdiam masih dengan mata mereka yang saling beradu, dan seketika Ainyelir langsung melangkah melewati Juna tanpa kata dengan tangan yang memijat pangkal hidungnya, karena sungguh ANyelir pikir jika yang dia lihat barusan hanya sebuah halusinasinya saja.

"Gara-gara kurang tidur mataku jadi membayangkan yang tidak-tidak " ucap Anyelir saat tiba didalam toilet, yang berada di ujung kamar, yang berderet itu.

Anyelir yang sudah selesai dengan rutinitas paginya didalam toilet, langsung melangkah menuju kamar kosnya, Dengan hati yang bertanya-tanya, apakah yang tadi dia lihat hanya halusinasinya saja atau nyata jika cuman halusinasi kenapa terasa nyata.

Namun saat akan masuk kamar, Anyelir yang tidak melihat Juna ditempat tadi dia melihat Juna, langsung yakin jika yang tadi dilihatnya hanya sebuah hayalan atau halusinasi, yang berawal dari mimpi dan terbawa kedunia nyata, apalagi Ainyelir juga berpikir, mana mungkin juna Yang sekarang, wajahnya masih sama dengan juna tiga belas tahun yang lalu.

Saking kesalnya dengan hayalannya tadi Anyelir sampai menepuk-nepuk kepalanya berharap hayalan semacam itu akan keluar dari kepalanya dan tidak diulang lagi, karena bertemu Juna adalah mimipi terbur dalam hidupnya.

Anyelir terus menepuk kepalanya, sampai masuk kedalam kamar kosannya dan seketika tepukannya berhenti saat melihat dengan jelas jika Juna ada dihadapannya dengan wajah juna yang dulu.

memang Anyelir yakin jika yang dia lihat nyata tapi detik berikutnya Anyelir menepisnya lagi, karena yakin jika yang dia lihat hanya hayalannya saja, ya mana mungkin nyata, wajahnya saja sama seperti dulu, saat masih berusia 20 tahun sedangkan sakarang Anyelir tahu usia Juna sudah 33 tahun, dan pasti wajah juga tubuh Juna sudah berubah, karena paktor umur sama seperti dirinya.

"Ya Tuhan, kenapa pandanganku jadi begini??" ucap Anyelir. sambil menekan pangkal hidungnya lahi dengan mata tertutup.

Lama Anyelir melakukan hal itu sampai Bayu yang melihatnya Berkata "Ibu kenapa?" dan hal itu membuat ANyelir sesaat melupakan semua kejadian yang dia lihat tadi, dan kini Anyelir mulai membuka mata dengan berharap jika yang dia lihat benar hanya hayalannya saja.

Dan benar jika yang dia lihat tadi, hanya hayalannya saja, terbukti Bayu hanya duduk sendiri tidak ditemani Juna.

Sementara tadi Juna yang memang berada didalam kamar kos Anyelir, karena membantu Bayu yang ingin minum, langsung pergi tatkala Anyelir menutup mata sambil memijat pangkal hidungnya sangat lama.

Entahlah Juna pikir jika Anyelir berpikir jika pertemuan mereka hanya halusinasi Anyelir saja, terbukti sudah dua kali Anyelir melihatnya tapi reaksi Anyelir biasa saja tidak marah dan malah memijat pangkal hidung seolah sedang menyadarkan diri dari sebuah ilusi.

Anyelir mendekati Bayu dan dia langsung berkata "Nak, apa tadi ada orang asing didekat mu?"

Bayu yang ditanya demikian malah diam karena bingung tidak mengerti dengan semua yang terjadi.

Pertama tadi saat dia memanggil Anyelir karena merasa haus, yang datang membantunya justru Juna, orang yang selalu dia panggil Kakak, dan sekarang ibunya yang bertanya apa ada orang asing didekatnya, padahal sang ibu melihat sendiri dengan mata dan kepalanya, jika tadi ada Juna didekatnya, walau saat sang ibu menutup mata Juna keluar kamar, dengan memiringkan tubuhnya disamping sang ibu yang berdiri didekat pintu keluar.

"Hei ada apa, kenapa diam?" tanya Anyelir karena Bayu hanya diam.

"Entah bu, aku pusing" ucap Bayu yang memilih untuk tidak menjawab pertanyaan Anyelir karena sungguh dia pusing.

"Ya sudah kalau begitu kamu tidur lagi!!" ucap Anyelir sambil membantu Bayu berbaring.

Bayu pun menurut dan mencoba memejamkan mata, sambil berharap jika dia akan mendapatkan jawaban dari semua kebingungannya.

Episodes
1 Pembukaan
2 Kau mangenalnya??
3 Menyimpang
4 Cukup!!!!
5 Pengecut
6 Membeku
7 Sikap dingin juna
8 Aku takut
9 Halusinasi
10 Yang penting bisa dekat
11 Kita baru kenal
12 Tempat berbeda
13 Berbagi kebahagiaan
14 Murni karena rusak
15 Hampir saja
16 Saran dari Bunda
17 Sebuah tawaran kerja
18 Rasa takut
19 Mengalahkan kita semua
20 Kedatangan Angga
21 sebuah penjelasan
22 Bukan ini
23 Lepaskan aku
24 Marah-marah gak jelas
25 Cemburu
26 Harus jaga image
27 Berubah pikiran
28 Maafkan ibu
29 Apa mungkin aku...
30 Perjuangkan mereka
31 Perintah Bu Aira
32 Sayang seribu sayang
33 Alur yang diciptakan Anyelir
34 Apa masih lama
35 Ayo kelur!!!
36 Menyadarkan Anyelir
37 Kado Kecil untuk Bunda
38 Kado kecil untuk Bunda 2
39 Penjelasan
40 Biasakan
41 Suami saya
42 Di usir
43 Ucapanmu mengalihkan Niatku
44 Ini dikampung
45 Apa kata Bayu nanti
46 Jompo
47 Terimakasih
48 Kebohongan
49 Semakin jauh berbohong
50 Terbongkar
51 Air mata penyesalan
52 Hukuman
53 Adik Bayu OTW
54 Manja
55 Kembali
56 Rasa rindu
57 Saling memuji
58 Aku bersumpah
59 Jika bisa
60 Rencana yang berubah
61 Hantu
62 Bu!!! ini Bayu
63 Aku kuat seperti ibu
64 Beda tujuan
65 Juli
66 Mencari Anyelir
67 Sejauh itu
68 Salah paham
69 Sepupu
70 kedatangan Juli
71 curhatan Bayu
72 Sebuah mimpi
73 Tujuan yang berubah
74 Terimakasih
75 Malu
76 Titik ini
77 Besti
78 Manusia biasa
79 Ibu rumah tangga
80 kalah cepat
81 Bukan karena rindu
82 Tantang Juna
83 Sedang apa
84 menyesal
85 Hak mu
86 Mengerjai tapi balik dikerjai
87 Senyum sejuta makna
88 Bunda sakit
89 Bunda!!!!
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Pembukaan
2
Kau mangenalnya??
3
Menyimpang
4
Cukup!!!!
5
Pengecut
6
Membeku
7
Sikap dingin juna
8
Aku takut
9
Halusinasi
10
Yang penting bisa dekat
11
Kita baru kenal
12
Tempat berbeda
13
Berbagi kebahagiaan
14
Murni karena rusak
15
Hampir saja
16
Saran dari Bunda
17
Sebuah tawaran kerja
18
Rasa takut
19
Mengalahkan kita semua
20
Kedatangan Angga
21
sebuah penjelasan
22
Bukan ini
23
Lepaskan aku
24
Marah-marah gak jelas
25
Cemburu
26
Harus jaga image
27
Berubah pikiran
28
Maafkan ibu
29
Apa mungkin aku...
30
Perjuangkan mereka
31
Perintah Bu Aira
32
Sayang seribu sayang
33
Alur yang diciptakan Anyelir
34
Apa masih lama
35
Ayo kelur!!!
36
Menyadarkan Anyelir
37
Kado Kecil untuk Bunda
38
Kado kecil untuk Bunda 2
39
Penjelasan
40
Biasakan
41
Suami saya
42
Di usir
43
Ucapanmu mengalihkan Niatku
44
Ini dikampung
45
Apa kata Bayu nanti
46
Jompo
47
Terimakasih
48
Kebohongan
49
Semakin jauh berbohong
50
Terbongkar
51
Air mata penyesalan
52
Hukuman
53
Adik Bayu OTW
54
Manja
55
Kembali
56
Rasa rindu
57
Saling memuji
58
Aku bersumpah
59
Jika bisa
60
Rencana yang berubah
61
Hantu
62
Bu!!! ini Bayu
63
Aku kuat seperti ibu
64
Beda tujuan
65
Juli
66
Mencari Anyelir
67
Sejauh itu
68
Salah paham
69
Sepupu
70
kedatangan Juli
71
curhatan Bayu
72
Sebuah mimpi
73
Tujuan yang berubah
74
Terimakasih
75
Malu
76
Titik ini
77
Besti
78
Manusia biasa
79
Ibu rumah tangga
80
kalah cepat
81
Bukan karena rindu
82
Tantang Juna
83
Sedang apa
84
menyesal
85
Hak mu
86
Mengerjai tapi balik dikerjai
87
Senyum sejuta makna
88
Bunda sakit
89
Bunda!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!