Membeku

Karena terlalu Fokus atas perbuatan Juna dimasalalu, Angga dan Anna melupakan pertanyaan Angga diawal, yang mempertanyakan siapa wanita yang telah dinodai Juna dan hal itu benar-benar terlupakan, apa lagi sekarang Bayu datang menemui mereka yang masih terdiam, karena sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Maaf Kak" ucap Bayu dan hal itu membuat Juna, Angga, juga Anna melihat kearah Bayu.

"Ada apa?" ucap Juna yang langsung merespon.

"Maaf, tapi apa boleh saya pulang sekarang?" ucap Bayu yang masih berdiri dengan infus yang masih berada ditangannya.

"Lo kenapa?" bingung juna Dan Ucapan Juna tentu saja mewakili pertanyaan Angga.

"Aku lupa jika sekarang mungkin ibu sudah ada dirumah, karena besok hari minggu" ucap Bayu masih dengan rasa sungkannya.

"Ah ya ampun Bayu, kakak juga lupa saking paniknya tadi" ucap Juna yang juga benar-benar lupa dengan waktu, karena kepanikannya.

Sementara angga berkata "Aku ingat, tapi karena melihat keadaan Bayu, terpaksa aku tidak mengatakan jika esok adalah hari minggu."

"Hais, dasar kau, kenapa tidak mengingatkanku tadi, jika iya mungkin kita bisa menghubungi ibunya memberi kabar padanya," ucap Juna dan setelah itu juna menatap Bayu lagi karena ingin menanyakan no ponsel ibunya, namun sayang, Bayu mengatakan jika ibunya tidak memiliki ponsel dan hal itu dirasa wajar untuk Angga dan Juna, yang tahu jika sang ibu hanya bekerja sebagai pembantu dan hanya dia yang mencari uang, akan tetapi tidak dengan Anna.

"Jangan bercanda, dijaman sekarang semua orang pasti punya ponsel, pengemis saja punya" ucap Anna dan tangan ana tiba-tiba digenggam sang suami, yang kebetulan duduk disebelahnya, dan genggaman itu pertanda jika Anna harus berhenti bicara.

"Baiklah jika kamu ingin pulang paman akan ijinkan" ucap Angga yang tidak mau dipanggil kakak karena sadar umur mereka sangat jauh, seperti seorang paman dan keponakan.

"Tapi ingat jaga kondisi kamu, jaga pola makan kamu, kasihan ibu kamu yang sudah banting tulang untuk mu" ucap Angga lagi.

"Baik paman" ucap Bayu dan Bayu yang baru sadar jika wajah Juna membiru berkata "Ka, itu, wajahnya kenapa?"

Juna yang ditanya langsung memegang wajahnya yang tadi dipukul dan tanpa mau menjawab pertanyaan Bayu, Juna hanya tersenyum lalu berkata "Tidak penting, ya sudah kalau mau pulang kakak antar" ucap Juna sambil berdiri dan saat melihat infusan yang masih terpasang Juna berkata "Ga, ini gak mau dilepas dulu?"

"Oh iya lupa" ucap Angga dan dia langsung berdiri dan melepas infusan yang ada ditangan Bayu yang kebetulan sudah hampir habis.

***

Juna dan Bayu kini sudah berada didepan sebuah gang, menuju kosan Bayu dan setelah itu mereka mulai turun dari dalam mobil yang dibawa Juna, mereka berjalan dengan tangan Bayu yang terus digenggam Juna.

Kalau dilihat dari belakang seperti sepasang ayah dan anak, tapi jika dari depan seperti adik kakak karena wajah Juna yang awet muda dan itulah kenapa Bayu lebih suka memanggil juna dengan sebutan kakak, berbeda dengan Angga yang terlihat jika umurnya sudah menginjak di angka 30 lebih dimata Bayu.

"Bayu, yang mana rumah kos kamu?" tanya Juna karena sekarang mereka sudah berjalan cukup jauh dan sudah melewati dua bangunan yang terdapat banyak pintu didepannya.

" itu kak" tunjuk Bayu pada satu bangunan yang terdapat banyak pintu "Dan yang ada di teras itu ibu aku" ucap Bayu lagi.

Juna melihat kerah seseorang yang ditunjuk Bayu, seorang wanita bertubuh ramping menggunakan hijab duduk di bangku yang ada diteras rumah, dan saat wanita itu melihat kearah mereka, tiba-tiba Juna langsung membeku yang otomatis membuat langkahnya terhenti, dan hal itu membuat Bayu mendongak untuk melihat Juna yang tiba-tiba berhenti berjalan.

"Kak ada apa?" tanya Bayu namun Juna tidak mendengar ucapan Bayu dan karena Juna tidak merespon, Bayu pun menggerakan tangan Juna yang sedari tadi menggenggam tanganya, dan baru setelah itu juna sadar dari kebekuannya.

"Ya ada apa?" ucap Juna sambil menatap Bayu yang masih menggoyangkan tangannya.

"Kakak kenapa diam?" dan Juna langsung berkata tapi bukan menjawab pertanyaan Bayu, melainkan mempertanyakan apakah wanita yang sedang duduk itu adalah ibu Bayu atau bukan "Itu beneran orangtua Kamu?"

"Iya, itu ibu aku, namanya ibu anyelir, kenapa memangnya?" dan saat Juna akan menjawab, Anyelir sudah berada dihadapannya dengan Bayu yang sudah dia peluk, entahlah kejadiannya sangat cepat sampai Juna hanya bisa diam mematung dan rasanya untuk bernafas pun agak sulit saking takutnya dia dikenali Anyelir, padahal sekarang juna memakai masker untuk menutupi bekas tonjokan Angga juga tamparan Anna di pipinya yang berwarna putih.

Episodes
1 Pembukaan
2 Kau mangenalnya??
3 Menyimpang
4 Cukup!!!!
5 Pengecut
6 Membeku
7 Sikap dingin juna
8 Aku takut
9 Halusinasi
10 Yang penting bisa dekat
11 Kita baru kenal
12 Tempat berbeda
13 Berbagi kebahagiaan
14 Murni karena rusak
15 Hampir saja
16 Saran dari Bunda
17 Sebuah tawaran kerja
18 Rasa takut
19 Mengalahkan kita semua
20 Kedatangan Angga
21 sebuah penjelasan
22 Bukan ini
23 Lepaskan aku
24 Marah-marah gak jelas
25 Cemburu
26 Harus jaga image
27 Berubah pikiran
28 Maafkan ibu
29 Apa mungkin aku...
30 Perjuangkan mereka
31 Perintah Bu Aira
32 Sayang seribu sayang
33 Alur yang diciptakan Anyelir
34 Apa masih lama
35 Ayo kelur!!!
36 Menyadarkan Anyelir
37 Kado Kecil untuk Bunda
38 Kado kecil untuk Bunda 2
39 Penjelasan
40 Biasakan
41 Suami saya
42 Di usir
43 Ucapanmu mengalihkan Niatku
44 Ini dikampung
45 Apa kata Bayu nanti
46 Jompo
47 Terimakasih
48 Kebohongan
49 Semakin jauh berbohong
50 Terbongkar
51 Air mata penyesalan
52 Hukuman
53 Adik Bayu OTW
54 Manja
55 Kembali
56 Rasa rindu
57 Saling memuji
58 Aku bersumpah
59 Jika bisa
60 Rencana yang berubah
61 Hantu
62 Bu!!! ini Bayu
63 Aku kuat seperti ibu
64 Beda tujuan
65 Juli
66 Mencari Anyelir
67 Sejauh itu
68 Salah paham
69 Sepupu
70 kedatangan Juli
71 curhatan Bayu
72 Sebuah mimpi
73 Tujuan yang berubah
74 Terimakasih
75 Malu
76 Titik ini
77 Besti
78 Manusia biasa
79 Ibu rumah tangga
80 kalah cepat
81 Bukan karena rindu
82 Tantang Juna
83 Sedang apa
84 menyesal
85 Hak mu
86 Mengerjai tapi balik dikerjai
87 Senyum sejuta makna
88 Bunda sakit
89 Bunda!!!!
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Pembukaan
2
Kau mangenalnya??
3
Menyimpang
4
Cukup!!!!
5
Pengecut
6
Membeku
7
Sikap dingin juna
8
Aku takut
9
Halusinasi
10
Yang penting bisa dekat
11
Kita baru kenal
12
Tempat berbeda
13
Berbagi kebahagiaan
14
Murni karena rusak
15
Hampir saja
16
Saran dari Bunda
17
Sebuah tawaran kerja
18
Rasa takut
19
Mengalahkan kita semua
20
Kedatangan Angga
21
sebuah penjelasan
22
Bukan ini
23
Lepaskan aku
24
Marah-marah gak jelas
25
Cemburu
26
Harus jaga image
27
Berubah pikiran
28
Maafkan ibu
29
Apa mungkin aku...
30
Perjuangkan mereka
31
Perintah Bu Aira
32
Sayang seribu sayang
33
Alur yang diciptakan Anyelir
34
Apa masih lama
35
Ayo kelur!!!
36
Menyadarkan Anyelir
37
Kado Kecil untuk Bunda
38
Kado kecil untuk Bunda 2
39
Penjelasan
40
Biasakan
41
Suami saya
42
Di usir
43
Ucapanmu mengalihkan Niatku
44
Ini dikampung
45
Apa kata Bayu nanti
46
Jompo
47
Terimakasih
48
Kebohongan
49
Semakin jauh berbohong
50
Terbongkar
51
Air mata penyesalan
52
Hukuman
53
Adik Bayu OTW
54
Manja
55
Kembali
56
Rasa rindu
57
Saling memuji
58
Aku bersumpah
59
Jika bisa
60
Rencana yang berubah
61
Hantu
62
Bu!!! ini Bayu
63
Aku kuat seperti ibu
64
Beda tujuan
65
Juli
66
Mencari Anyelir
67
Sejauh itu
68
Salah paham
69
Sepupu
70
kedatangan Juli
71
curhatan Bayu
72
Sebuah mimpi
73
Tujuan yang berubah
74
Terimakasih
75
Malu
76
Titik ini
77
Besti
78
Manusia biasa
79
Ibu rumah tangga
80
kalah cepat
81
Bukan karena rindu
82
Tantang Juna
83
Sedang apa
84
menyesal
85
Hak mu
86
Mengerjai tapi balik dikerjai
87
Senyum sejuta makna
88
Bunda sakit
89
Bunda!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!