Tempat berbeda

Sementara itu diwaktu yang bersamaan, namun beda tempat, Angga sedang berada di rumah Bunda Fatma, dia sedang melaporkan kejadian semalam tentang pengakuan Juna pada sang Bunda selaku ibu dari Juna.

Bunda Fatma kaget juga marah luar biasa, namun dihati kecil Bunda Fatma, ada rasa lega karena ternyata Juna masih normal.

"Bunda, kenapa marahnya sebentar?" ucap Angga, yang melihat perubahan wajah bunda Fatma, dengan sangat jelas di matanya, yang sudah bertahun-tahun mengenal Bunda Fatma.

"Apa terlihat?" tanya Bunda yang merasa jika dia tidak memperlihatkan rasa leganya.

"Tentu saja, terlihat jelas malah" jawan Annga.

"Kok bisa?"

"Bisa lah, tapi kalau orang yang baru kenal Bunda, pasti tidak akan sadar, berbeda dengan-ku yang sudah hafal semua reaksi wajah Bunda" lalu Angga berkata lagi "Jadi apa yang membuat bunda tidak marah lagi?"

"Apa tidak bisa jika kamu tebak saja!!" ucap Bunnda Fatma yangvsepertinya ingin bermain tebak-tebakan dengan Angga.

"Aku sedang malas menebak Bun,"

"Baiklah, sebenarnya Bunda marah sangat marah, sampai ingin memukul Juna, tapi saat ingat jika hal itu pertanda jika Juna masih Norman, Bunda pun sangat bersyukur atas hal itu, karena kamu tahu sendiri, jika Bunda sudah merasa yakin jika Juna sudah salah jalan, dan parahnya Bunda berpikir jika Juna menyukai kamu," dan Angga langsung membolakan matanya, saat mendengar penjelasan Bunda Fatma, sungguh Angga tidak menyangka jika Bunda fatma berpikir sampai sejauh itu.

"tapi Bunda tetap marah akan kesalahan yang sudah dia perbuat, apalagi dengan dia yang tidak berani bertanggung jawab" ucap Bunda fatma yang mengartikan kagetnya Angga, karena tidak menyangka jika dia bersyukur atas kejahatan yang dilakukan Juna.

Angga tidak merespon karena masih Syok lantaran ucapan Bunda fatma barusan.

Bunda Fatma yang melihat Angga masih diam langsung berkata "Kamu tenang saja Bunda akan menghukum Juna, eh tapi ngomong-ngomong siapa nama wanita itu?" dan seketika Angga yang ditanya perihal nama hanya bisa tersenyum malu.

Malu karena dia tidak tahu nama wanita yang dimaksud Juna, sungguh semalam dia lupa menanyakan nama wanita yang sudah dirusak Juna.

"Jangan bilang kamu tidak tahu?" tebak Bunda fatma sambil menggelengkan kepalanya, tanda tidak percaya jika Angga tidak sempat bertanya nama siwanita itu.

"Maaf Bun, saking kesal dan marahnya aku lupa bertanya lagi tentang nama wanita itu" jawab Angga mengaku dan Bunda Fatma yang mendengar kata lagi dari Angga langsung berkata "itu artinya kamu sudah bertanya tapi Juna tidak mau menjawab."

"Ya sepertinya begitu Bun, soalnya dari cara bicara pun memang nama wanita itu sengaja disembunyikan Juna" ucap Angga yang sependapat.

"Lalu menurutmu siapa wanita yang dimaksud Juna" tanya Bunda Fatma.

"Entahlah Bun, aku juga tidak tahu karena sudah dari tadi malam aku memikirkan siapa yang dimaksud Juna, tapi tidak terlintas satu nama pun dibenak ku" jujur Angga.

Mereka pun terdiam mencoba mengingat siapa yang di maksud Juna tapi setelah lama berpikir dab tidak satupun nama wanita yang melintas dibenak Bunda Fatma, Bunda fatma pun berkata "Ga, bukankah dia menyukai wanita itu pas SMA, berarti kamu tahu dia dekat dengan siapa, atau jika tidak pasti Juna menunjukan sikap yang berbeda pada seorang wanita? terlebih kamu hampir setiap hari juga setiap malam bersamanya"

Bunda Fatma berkata demikian karena dulu mereka menumpang dirumah orangtua Angga dan Angga yang hampir 24 jam bersama Juna pasti melihat sikap Juna yang berbeda pada seseorang perempuan.

"Entahlah Bun, aku tidak tahu, sumpah anak itu pandai menutupi perasaannya" ucap Angga yang tidak bisa menebak, karena jika bisa mungkin sekarang dia sudah tahu siapa wanita yang dimaksud Juna.

Entah juna yang pandai menutupi perasaannya atau Angga yang tidak peka akan sikap Juna, entahlah yang jelas Angga tidak tahu.

"Ga, kalau kita pergi ke hotel itu dan meminta rekaman cctv saat malam itu diputar, apa akan diizinkan?" ucap Bunda Fatma yang merasa jika itu adalah salah satu cara untuk mengetahui siapa wanita yang dimaksud Juna, karena jika bertanya langsung pada Juna sudah dipastikan tidak akan dapat jawaban.

"Yah Kalau ada pasti diizinkan, tapi kalau tidak ada, ya gimana, kejadiannya sudah sangat lama" ucap Angga pesimis.

"Bunda heran kamu ini dokter lo, tapi kenapa sipat mu mudah menyerah seperti ini" ucap Bunda yang tidak suka dengan sikap pesimis Angga.

"Ya gitu deh Bun, kalau harapannya sedikit aku sering angkat tangan, tidak mau ambil resiko, apa lagi saat ingat temanku yang terus berjuang dengan sedikit harapan dan akhirnya dia yang disalahkan, tidak becus jadi dokter, karena pasiennya meregang nyawa ditangannya dan karena itu aku makin takut dengan harapan yang sedikit."

Bunda Fatma yang telah mendengar ucapan Angga perihal sikap gampang menyerahnya. merasa setuju juga tidak setuju, setuju ya memang benar jika seseorang meninggal saat ditangani dokter dan si keluarga tidak terima akan kematian anggota keluarganya, maka yang akan disalahkan ya dokter itu, dengan alasan tidak becus merawat pasien

Padahal jika dipikir, dokter sebelum jadi dokter, dia pasti sudah melewati banyak ujian yang pastinya tidak mudah, karena profesi yang dia ambil berhubungan dengan nyawa seseorang.

"Ya sudah itu pilihanmu, tapi yang jelas sekarang kamu harus antar Bunda ke hotel itu" ucap Bunda fatma tidak menerima penolakan, dan Angga yang malas pun terpaksa menurut, karena jika Bunda sudah mengeluarkan perintah, maka pantrang baginya untuk menolak.

Episodes
1 Pembukaan
2 Kau mangenalnya??
3 Menyimpang
4 Cukup!!!!
5 Pengecut
6 Membeku
7 Sikap dingin juna
8 Aku takut
9 Halusinasi
10 Yang penting bisa dekat
11 Kita baru kenal
12 Tempat berbeda
13 Berbagi kebahagiaan
14 Murni karena rusak
15 Hampir saja
16 Saran dari Bunda
17 Sebuah tawaran kerja
18 Rasa takut
19 Mengalahkan kita semua
20 Kedatangan Angga
21 sebuah penjelasan
22 Bukan ini
23 Lepaskan aku
24 Marah-marah gak jelas
25 Cemburu
26 Harus jaga image
27 Berubah pikiran
28 Maafkan ibu
29 Apa mungkin aku...
30 Perjuangkan mereka
31 Perintah Bu Aira
32 Sayang seribu sayang
33 Alur yang diciptakan Anyelir
34 Apa masih lama
35 Ayo kelur!!!
36 Menyadarkan Anyelir
37 Kado Kecil untuk Bunda
38 Kado kecil untuk Bunda 2
39 Penjelasan
40 Biasakan
41 Suami saya
42 Di usir
43 Ucapanmu mengalihkan Niatku
44 Ini dikampung
45 Apa kata Bayu nanti
46 Jompo
47 Terimakasih
48 Kebohongan
49 Semakin jauh berbohong
50 Terbongkar
51 Air mata penyesalan
52 Hukuman
53 Adik Bayu OTW
54 Manja
55 Kembali
56 Rasa rindu
57 Saling memuji
58 Aku bersumpah
59 Jika bisa
60 Rencana yang berubah
61 Hantu
62 Bu!!! ini Bayu
63 Aku kuat seperti ibu
64 Beda tujuan
65 Juli
66 Mencari Anyelir
67 Sejauh itu
68 Salah paham
69 Sepupu
70 kedatangan Juli
71 curhatan Bayu
72 Sebuah mimpi
73 Tujuan yang berubah
74 Terimakasih
75 Malu
76 Titik ini
77 Besti
78 Manusia biasa
79 Ibu rumah tangga
80 kalah cepat
81 Bukan karena rindu
82 Tantang Juna
83 Sedang apa
84 menyesal
85 Hak mu
86 Mengerjai tapi balik dikerjai
87 Senyum sejuta makna
88 Bunda sakit
89 Bunda!!!!
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Pembukaan
2
Kau mangenalnya??
3
Menyimpang
4
Cukup!!!!
5
Pengecut
6
Membeku
7
Sikap dingin juna
8
Aku takut
9
Halusinasi
10
Yang penting bisa dekat
11
Kita baru kenal
12
Tempat berbeda
13
Berbagi kebahagiaan
14
Murni karena rusak
15
Hampir saja
16
Saran dari Bunda
17
Sebuah tawaran kerja
18
Rasa takut
19
Mengalahkan kita semua
20
Kedatangan Angga
21
sebuah penjelasan
22
Bukan ini
23
Lepaskan aku
24
Marah-marah gak jelas
25
Cemburu
26
Harus jaga image
27
Berubah pikiran
28
Maafkan ibu
29
Apa mungkin aku...
30
Perjuangkan mereka
31
Perintah Bu Aira
32
Sayang seribu sayang
33
Alur yang diciptakan Anyelir
34
Apa masih lama
35
Ayo kelur!!!
36
Menyadarkan Anyelir
37
Kado Kecil untuk Bunda
38
Kado kecil untuk Bunda 2
39
Penjelasan
40
Biasakan
41
Suami saya
42
Di usir
43
Ucapanmu mengalihkan Niatku
44
Ini dikampung
45
Apa kata Bayu nanti
46
Jompo
47
Terimakasih
48
Kebohongan
49
Semakin jauh berbohong
50
Terbongkar
51
Air mata penyesalan
52
Hukuman
53
Adik Bayu OTW
54
Manja
55
Kembali
56
Rasa rindu
57
Saling memuji
58
Aku bersumpah
59
Jika bisa
60
Rencana yang berubah
61
Hantu
62
Bu!!! ini Bayu
63
Aku kuat seperti ibu
64
Beda tujuan
65
Juli
66
Mencari Anyelir
67
Sejauh itu
68
Salah paham
69
Sepupu
70
kedatangan Juli
71
curhatan Bayu
72
Sebuah mimpi
73
Tujuan yang berubah
74
Terimakasih
75
Malu
76
Titik ini
77
Besti
78
Manusia biasa
79
Ibu rumah tangga
80
kalah cepat
81
Bukan karena rindu
82
Tantang Juna
83
Sedang apa
84
menyesal
85
Hak mu
86
Mengerjai tapi balik dikerjai
87
Senyum sejuta makna
88
Bunda sakit
89
Bunda!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!