NDA -20-

Selenia berdiri di depan cermin. Dia baru saja selesai memoleskan make up tipis-tipis di wajahnya. Seperti yang telah direncanakan siang tadi, malam ini dia akan pergi makan di luar bersama Adam. Meskipun ada perasaan sedikit kecewa yang mengganjal karena pemandangan tadi siang, tapi bukan berarti dia bisa mendadak membatalkan rencana. Dia sadar, sah-sah saja bagi Adam untuk mencari kebahagiaan di luar sana. Bukankah selama menikah, hubungan mereka begitu dingin?

It's okay Sel. Kamu harus tenang. Kamu nggak boleh egois. Kamu harus sadar dong gimana perlakuan kamu selama ini sama Adam. Hatinya bersuara.

"Hmmmmm..... hhhhfffffhhh..." Selenia menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Setelah menyemprotkan parfum ke tubuhnya, dia lalu menyambar tas dan segera bergegas keluar kamar.

Tok tok tok!

Itu pasti Adam, gumam Selenia. Dia sudah berjalan sampai di belakang pintu.

Adam mengenakan setelan celana jeans berwarna mocca, T-shirt abu muda polos dibalut dengan jas casual berwarna abu tua. Dia tersenyum lebar saat pintu kamar Selenia terbuka dan mendapati Selenia juga mengenakan pakaian yang warnanya hampir senada dengan yang dia kenakan.

Selenia tampak tidak seperti remaja SMA yang selama ini sering Adam lihat. Malam ini, istrinya itu terlihat lebih dewasa dengan balutan sheat dress berwarna cream dan syal di leher yang kian mempercantik penampilannya. Mata Adam sampai tidak berkedip melihat pesona Selenia malam ini.

"Adam." Selenia mengibaskan tangannya di depan wajah Adam.

"Eh... e...Sel..." sahut Adam gugup. Selenia hanya menunduk dan tersenyum kecil. "Berangkat sekarang?"

Selenia mengangguk. Adam mengulurkan tangannya yang justru membuat Selenia menatapnya heran. Lalu tidak ingin mengulur waktu lagi, Adam langsung menggenggam tangan Selenia dan segera mengajaknya meninggalkan rumah. Bik Iyah yang berpapasan dengan mereka di ruang tengah, hanya mampu tersenyum dan mengacungkan kedua jempolnya. Dia pun turut bahagia sampai-sampai bingung harus mengekspresikannya dengan cara apa. Yang terlintas di pikiran Bik Iyah cuma satu, Bu Lisa harus tahu soal ini.

...🌺🌺🌺...

Cia : [have a nice dinner ya shuyunk... akhirnya...]

Selenia menyunggingkan senyum membaca pesan itu. Dia kemudian membalas pesan tersebut hanya menggunakan emoticon senyum dan jempol. Tadinya Selenia memang tidak ingin memberitahu Cia soal ini. Tapi setelah dipikir-pikir, nggak ada salahnya juga kalau Cia tahu. Toh hubungannya dengan Adam juga bukan lagi sesuatu yang dia rahasiakan dari Cia kan?

"Kita mau makan di mana Sel?" tanya Adam sembari mengemudi. Dia sengaja membawa mobilnya dengan kecepatan sedang, supaya bisa lebih menikmati suasana malam bersama Selenia. Momen yang menurutnya sangat sulit untuk dia dapatkan selama ini.

"Mmmm..." Selenia memasukkan ponselnya ke dalam tas. Dia menggumam sembari memikirkan tempat yang cocok. "Terserah kamu aja deh Dam... kan kamu yang sering keluar daripada aku." Kata Selenia kemudian.

"Hmmmppfffhhh...." kalimat 'Kamu kan yang sering keluar daripada aku' dari mulut istrinya itu menggelitik otak Adam. Entahlah, kenapa pikirannya malah jadi traveling nggak jelas.

"Lhoh... kok ketawa sih?" Selenia menoleh.

"Nggak...." Adam menyangkal. "Nggak pa-pa kok. Ya udah kalau gitu kita sama-sama cari tempatnya ya."

Selenia mengangguk. Dia masih bingung melihat Adam yang mendadak jadi terlihat seperti menahan senyum selama perjalanan menuju restaurant malam itu.

...🌺🌺🌺...

Tony sedang bermain game online di kamarnya. Kedua telinganya disumpal menggunakan earphone sementara mulutnya teriak-teriak nggak karuan. Biasalah, orang kalau lagi main game online kan memang begitu.

"BEGO...! JANGAN LEWAT SITU... AGGHHH... DI BELAKANG... DI BELAKANG.... AWAS WOEY!!" Teriaknya. "YAAAAK...YAAAAKKK... WHUUUUP!! GILAAAAA.... SIAL!! DASAR NOOB!" Dia membanting ponselnya ke atas tempat tidur ketika akhirnya permainannya dikalahkan oleh lawan.

Dengan bersungut-sungut Tony melepas earphonenya dan kemudian keluar dari aplikasi. Dia menghela nafas lalu berjalan keluar kamar. Namun betapa kagetnya dia ketika mendapati Ayahnya sudah berdiri di depan pintu kamarnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Jangan lewat situ... di belakangmu awas... awas.... gila..." cibir Pak Anton menirukan gaya teriakan Tony saat main game online.

"Eh... Papa? Udah lama ya?" tanya Tony basa-basi sambil cengar-cengir.

"Kamu nggak liat kaki Papa udah keluar akarnya?" Pak Anton menunjuk kakinya sendiri.

Dengan tatapan polos Tony mengikuti arah tangan Ayahnya dan kemudian tersenyum.

"Ck, Papa apaan sih? Ada-ada aja." Tony terkekeh. "Papa nyariin aku?"

"Siapa lagi memangnya yang mau Papa cari di kamar ini selain kamu?" Pak Anton menyerahkan beberapa lembar uang ke Tony. "Nih, Papa minta tolong, beli makanan di luar sana buat makan malam."

"Lhoh? Memangnya bibik nggak masak?"

"Tadi sore Bibik izin pulang, katanya anaknya sakit. Ya udah buruan, nggak usah banyak nanya. Kamu bukannya seneng kalo Papa suruh beli makanan di luar?" tatap Pak Anton jahil.

"Hehehehe... oke siap. Sekalian sama martabak telor ya Pa." rayu Tony sebelum pergi.

"Hmmm...terserah kamu aja deh." jawab Pak Anton ringan. Dia menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah anak semata wayangnya itu.

Sejak usia 7 tahun Tony memang hanya diasuh oleh Ayahnya. Kedua orang tuanya memutuskan untuk bercerai karena beberapa hal. Salah satunya adalah, karena Ibunya memiliki PIL (Pria Idaman Lain). Dan karena itulah hak asuh Tony jatuh ke tangan Pak Anton. Tony juga sudah lama tidak pernah bertemu dengan Ibunya. Terakhir, sekitar 7 tahun yang lalu saat Ibunya datang menemui Pak Anton dan memberitahu kalau dia akan segera menikah. Saat itu mereka berdua memang diundang untuk datang ke acara pernikahan tersebut, tapi Pak Anton memilih untuk tidak hadir karena merasa hal itu pasti akan menjadi beban tersendiri bagi Tony. Pak Anton tidak ingin Tony jadi membenci Ibunya karena melihatnya menikah lagi. Karena sebenarnya perpisahan mereka terjadi bukan semata kesalahan sebelah pihak.

Dan sampai saat ini Pak Anton belum menceritakan alasan yang sebenarnya kepada Tony mengapa mereka sampai berpisah.

Dan sejak itulah, mereka berdua tidak pernah lagi bertemu dengan Ibu Tony. Tony sendiri juga tidak tahu di mana sekarang Ibunya itu tinggal. Nomor ponsel yang pernah dia dapat saat dia lulus SMP--saat itu Ibunya pernah menelfon untuk mengucapkan selamat atas kelulusannya--juga sudah tidak bisa dihubungi. Mungkin sudah ganti nomor.

...🌺🌺🌺...

Selenia sengaja memesan banyak sekali menu makanan sampai-sampai hampir memenuhi meja. Namun makanan itu bukan semua makanan berat. Selenia tahu, suaminya itu menjaga sekali pola makan demi kesehatan dan kebugaran tubuhnya. Semenjak sakit kemarin, dia lihat Adam sama sekali belum pernah pergi ke gym. Dulu biasanya suaminya itu ngegyim seminggu dua atau tiga kali. Selenia tahu kok kebiasaan itu, meskipun tidak terlalu peduli.

Adam tersenyum, menopang dagu dan geleng-geleng kepala melihat meja makan mereka yang hampir tidak menyisakan tempat.

"Dimakan dong, kenapa cuma diliatin aja?" seru Selenia saat melihat Adam yang tak kunjung menikmati makanannya.

"Kamu yakin mau habisin ini semua?" Adam mulai menikmati makanan yang tersaji di depannya satu per satu.

"Ya ampun Adam, ini kan cuma makanan ringan aja yang banyak..." bantah Selenia. "Kamu nggak suka ya?" bibirnya mengerucut.

Adam lagi-lagi hanya tersenyum. Jauh di dalam lubuk hatinya, dia merasa benar-benar bahagia malam ini bisa menikmati kebersamaan bersama Selenia.

"Enggak kok, siapa bilang aku nggak suka?" bukan cuma suka, aku bahagia banget malah Sel. Imbuhnya dalam hati.

"Ya udah kalau gitu dimakan dong.... nih..." Selenia menyodorkan sesuap nasi ke arah Adam.

Adam melongo melihat hal itu. Ini beneran Selenia melakukan itu padanya? Pikirnya. Dia melihat Selenia seolah tersenyum meledek karena dia tak kunjung melahap suapan yang dia berikan.

"Aaa... Dam..." bujuk Selenia.

Selenia sendiri sebenarnya merasa canggung ketika melakukan itu di depan Adam. Dia sadar itu aneh karena dia tidak pernah menggoda Adam sebelumnya. Tapi entah kenapa rasanya malam ini seperti ada dorongan dari dalam hatinya untuk 'Ayolah Sel, dia itu kan suamimu. Kamu bisa melakukan apa saja dengannya'.

Hap! Adam melahap suapan tersebut dan mengucapkan terimakasih dengan mulut yang masih dipenuhi makanan.

"Sekarang makan sendiri yaaaa." Selenia memainkan matanya genit.

"Ishhh.... kamu." Adam mencolek hidung Selenia.

Lalu dengan ditemani alunan musik resto yang melow, semilir angin malam yang sejuk dan penerangan yang mendukung, mereka berdua menikmati makan malam itu dengan suasana syahdu.

Mereka berdua tidak menyadari kalau tak jauh dari tempat mereka duduk, sepasang mata tengah memperhatikan kebersamaan mereka dengan tatapan nanar.

...🌹🌹🌹...

...To be continued 👋🏻...

Terpopuler

Comments

Asri Devi

Asri Devi

Maaf banget buat yg pada nungguin kelanjutannya. Authornya lagi bad mood parah. Tapi tenang... lanjutannya udah kecicil di draft kok. Tinggal ngumpulin niat buat cek and then publish. Doain yaaa para readers 😊

2020-10-15

3

Mariani Harahp

Mariani Harahp

lanjut Thor dtungggu,,,,

2020-09-22

1

ku_mala

ku_mala

lagiiiiii🥺

2020-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 1. MENIKAH
2 2. RAHASIA BESAR
3 3. SEDIKIT PERHATIAN
4 4. RUMAH SAKIT
5 5. BACK TO SCHOOL
6 6. TAWARAN KE LUAR NEGERI
7 NDA -7-
8 NDA -8-
9 NDA -9-
10 NDA -10-
11 NDA -11-
12 NDA -12-
13 NDA -13
14 NDA -14-
15 NDA -15-
16 NDA -16-
17 NDA -17-
18 NDA -18-
19 NDA -19-
20 NDA -20-
21 NDA -21-
22 NDA -22-
23 NDA -23-
24 NDA -24-
25 NDA -25-
26 NDA -26-
27 NDA -27-
28 NDA -28-
29 NDA -29-
30 NDA -30-
31 NDA -31-
32 NDA -32-
33 NDA -33-
34 NDA -34-
35 NDA -35-
36 NDA -36-
37 NDA -37-
38 NDA -38-
39 NDA -39-
40 NDA -40-
41 NDA -41-
42 NDA -42-
43 NDA -43-
44 NDA -44-
45 NDA -45-
46 NDA -46-
47 NDA -47-
48 NDA -48-
49 NDA -49-
50 NDA -50-
51 NDA -51-
52 NDA -52-
53 NDA -53-
54 NDA -54-
55 NDA -55-
56 NDA -56-
57 NDA -57-
58 NDA -58-
59 NDA -59-
60 NDA -60-
61 NDA -61-
62 NDA -62-
63 NDA -63-
64 NDA -64-
65 NDA -65-
66 NDA -66-
67 NDA -67-
68 NDA -68-
69 NDA -69-
70 NDA -70-
71 NDA -71-
72 NDA -72-
73 NDA -73-
74 NDA -74-
75 NDA -75-
76 NDA -76-
77 NDA -77-
78 NDA -78-
79 NDA -79-
80 NDA -80-
81 NDA -81-
82 NDA -82-
83 NDA -83-
84 NDA -84
85 NDA -85-
86 NDA -86-
87 NDA -87-
88 NDA -88-
89 NDA -89-
90 NDA -90-
91 NDA -91-
92 NDA -92-
93 NDA -93-
94 NDA -94-
95 NDA -95-
96 NDA -96-
97 NDA -97-
98 NDA -98-
99 NDA -99-
100 NDA -100-
101 NDA -101-
102 NDA -102-
103 NDA -103-
104 NDA -104-
105 NDA -105-
106 NDA -106-
107 NDA -107-
108 NDA -108-
109 NDA -109-
110 NDA -110-
111 NDA -111-
112 NDA -112-
113 NDA -113-
114 NDA -114-
115 NDA -115-
116 NDA -116-
117 NDA -117-
118 NDA -118-
119 NDA -119-
120 NDA -120-
121 NDA -121-
122 NDA -122-
123 NDA -123-
124 NDA -124-
125 NDA -125-
126 NDA -126-
127 NDA -127-
128 FOR YOUR INFORMATION
129 DILEMA
130 NDA -128-
131 NDA -129-
132 NDA -130-
133 NDA -131-
134 NDA -132-
135 NDA -133-
136 NDA -134-
137 NDA -135-
138 NDA -136-
139 HE'S BACK!!
140 HOLA!!
141 TARA!!
142 My Husband is MINE
143 BERITA DUKA
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1. MENIKAH
2
2. RAHASIA BESAR
3
3. SEDIKIT PERHATIAN
4
4. RUMAH SAKIT
5
5. BACK TO SCHOOL
6
6. TAWARAN KE LUAR NEGERI
7
NDA -7-
8
NDA -8-
9
NDA -9-
10
NDA -10-
11
NDA -11-
12
NDA -12-
13
NDA -13
14
NDA -14-
15
NDA -15-
16
NDA -16-
17
NDA -17-
18
NDA -18-
19
NDA -19-
20
NDA -20-
21
NDA -21-
22
NDA -22-
23
NDA -23-
24
NDA -24-
25
NDA -25-
26
NDA -26-
27
NDA -27-
28
NDA -28-
29
NDA -29-
30
NDA -30-
31
NDA -31-
32
NDA -32-
33
NDA -33-
34
NDA -34-
35
NDA -35-
36
NDA -36-
37
NDA -37-
38
NDA -38-
39
NDA -39-
40
NDA -40-
41
NDA -41-
42
NDA -42-
43
NDA -43-
44
NDA -44-
45
NDA -45-
46
NDA -46-
47
NDA -47-
48
NDA -48-
49
NDA -49-
50
NDA -50-
51
NDA -51-
52
NDA -52-
53
NDA -53-
54
NDA -54-
55
NDA -55-
56
NDA -56-
57
NDA -57-
58
NDA -58-
59
NDA -59-
60
NDA -60-
61
NDA -61-
62
NDA -62-
63
NDA -63-
64
NDA -64-
65
NDA -65-
66
NDA -66-
67
NDA -67-
68
NDA -68-
69
NDA -69-
70
NDA -70-
71
NDA -71-
72
NDA -72-
73
NDA -73-
74
NDA -74-
75
NDA -75-
76
NDA -76-
77
NDA -77-
78
NDA -78-
79
NDA -79-
80
NDA -80-
81
NDA -81-
82
NDA -82-
83
NDA -83-
84
NDA -84
85
NDA -85-
86
NDA -86-
87
NDA -87-
88
NDA -88-
89
NDA -89-
90
NDA -90-
91
NDA -91-
92
NDA -92-
93
NDA -93-
94
NDA -94-
95
NDA -95-
96
NDA -96-
97
NDA -97-
98
NDA -98-
99
NDA -99-
100
NDA -100-
101
NDA -101-
102
NDA -102-
103
NDA -103-
104
NDA -104-
105
NDA -105-
106
NDA -106-
107
NDA -107-
108
NDA -108-
109
NDA -109-
110
NDA -110-
111
NDA -111-
112
NDA -112-
113
NDA -113-
114
NDA -114-
115
NDA -115-
116
NDA -116-
117
NDA -117-
118
NDA -118-
119
NDA -119-
120
NDA -120-
121
NDA -121-
122
NDA -122-
123
NDA -123-
124
NDA -124-
125
NDA -125-
126
NDA -126-
127
NDA -127-
128
FOR YOUR INFORMATION
129
DILEMA
130
NDA -128-
131
NDA -129-
132
NDA -130-
133
NDA -131-
134
NDA -132-
135
NDA -133-
136
NDA -134-
137
NDA -135-
138
NDA -136-
139
HE'S BACK!!
140
HOLA!!
141
TARA!!
142
My Husband is MINE
143
BERITA DUKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!