Selenia sedang sibuk di kamarnya sore itu. Dia duduk bersimpuh di depan lemari dan dikelilingi banyak barang di sekitarnya. Ada baju, sepatu, tas, clutch, dan beberapa aksesoris yang akan di preloved di acara stand bazaar. Sebagian dari barang-barang itu ada yang baru dia korek dari gudang. Jadi terlihat berdebu dan sedikit kotor. Pulang sekolah tadi Selenia sudah mengumpulkan niat penuh untuk membongkar semua barang-barang lamanya tersebut. Ini kesempatan bagus untuk dia bisa mengurangi volume lemarinya sekaligus menghasilkan uang. Lumayan kan?
Ya, walaupun selama ini seluruh kebutuhan Selenia sudah ditanggung oleh Adam--karena dia seorang istri--tapi nggak ada salahnya kan kalau dia memanfaatkan momen ini. Toh, barang-barang itu juga sudah jarang bahkan nggak dipakainya lagi. Sayang banget kalau akhirnya cuma rusak karena terlalu lama disimpan.
Selenia memilah-milah barang-barang dengan telaten dan memasukkannya ke dalam kardus. Baju, tas, dan clutch dia jadikan satu dalam satu kardus besar, sementara sepatu dia sendirikan di kardus yang lain.
"Haatttcchiii...!! Haatttcchiii....!!" Selenia bersin-bersin saat membersihkan rak lemari yang berdebu menggunakan kemoceng. Dia juga terpaksa harus berdiri di atas kursi untuk membersihkan rak lemari bagian paling atas.
Sudah berapa lama dia tidak mengatur ulang isi lemarinya? Pikirnya. Biasanya Selenia selalu rutin membersihkan sekaligus mengatur ulang lemarinya itu 3-4 kali dalam sebulan.
"Kamu lagi apa Sel?" sebuah suara mengejutkan Selenia.
Selenia menoleh. Adam yang entah sejak kapan sudah berdiri di ambang pintu kamarnya itu tersenyum lebar padanya. Reflek dia melihat jam dinding dan kemudian mengernyitkan kening. Ini belum saatnyaa Adam pulang ngantor kan?
"Lhoh... kok... kamu udah pulang?" tanya Selenia. Dia masih berdiri di atas kursi.
"Iya. Mulai sekarang aku nggak pulang malam lagi," Adam melangkah dengan gontai memasuki kamar Selenia. Setelah sekian bulan tinggal bersama, ini adalah kali pertama dia masuk ke kamar itu. Kamar yang khas cewek ABG banget. Ada beberapa poster bintang idola tertempel di dinding. Lampu thumblr di sekeliling plafon dan beberapa aksesoris lain tampak menghiasi kamar itu.
Selenia turun dari kursi dengan hati-hati. Ada rasa malu juga saat Adam masuk ke kamarnya. Pasalnya kondisi kamarnya dan kamar Adam sangat jauh berbeda. Kamar Adam tuh rapi dan tidak begitu banyak barang di sana.
"Kamu ngapin sih?" Adam mengulangi pertanyaannya. Matanya mengamati kardus-kardus yang tergeletak di atas lantai. "Bersih-bersih atau...apa?"
Selenia nyengir. "Hhh..., itu sebentar lagi kan ada acara ulang tahun SMA. Terus ada acara panggung hiburan dan semacam stand bazaar gitu. Jadi aku mau preloved barang-barang aku yang udah nggak kepakek ini."
"Oooh... gitu..." Adam manggut-manggut. "Kamu yakin semua ini udah nggak kamu butuhkan lagi?" matanya mengamati barang-barang yang masih berserakan di lantai.
"Yakin. Emang kenapa?"
"Mau dibantuin?" Adam menawarkan diri.
"Nggak usah Dam. Kamu kan baru pulang. Entar capek. Kamu istirahat aja," ujar Selenia. "Aku bisa sendiri kok."
Adam terkekeh. "Enggak kok. Aku nggak capek. Aku pulang cepet bukan berarti sampe rumah harus tidur kan?" guraunya. "Aku bantuin ya, tapi aku mau ganti baju dulu. Oke?" ucapnya kemudian sembari berlalu meninggalkan kamar Selenia.
Selenia menggigit bibirnya. Dia nggak salah denger dan lihat kan?
Tak lama kemudian Adam kembali lagi dan sudah mengganti pakaiannya. Dia mengenakan celana sport pendek dan kaos tanpa lengan berwarna abu-abu. That's why bentuk tubuhnya kentara sekali. Kaos yang dia kenakan tidak terlalu tebal, sehingga membuat bentuk perut six packnya terlihat menonjol.
Ya Tuhan... kalau diperhatiin ternyata sempurna banget fisik orang ini... batin Selenia. Kenapa dia baru sadar kalau dia memiliki suami segagah dan sekeren Adam. Yang tidak hanya sempurna secara fisik, tapi hati Adam juga baik. Nafas Selenia tertahan melihat betapa sempurnanya suaminya itu. Tapi dia buru-buru membuang pandangannya ke arah lain karena tidak mau salah tingkah kalau sampai Adam memergoki dia yang sedang memperhatikan dirinya.
"Siniin kemocengnya," Adam merebut kemoceng dari tangan Selenia. "Biar aku yang bersihin lemari, kamu atur aja barang yang mau kamu prelovedin itu. "
Selenia cuma bisa nurut. Sementara dia memilah-milah ulang dan mengecek kondisi barang, Adam begitu cekatan membersihkan dan merapihkan isi lemarinya. Dia yang punya basic arsitektur dan konsultan tata ruang, memberi saran pada Selenia bagaimana cara mengatur ruangan agar lebih tertata dan enak dipandang mata. Bukan berarti kamar Selenia tidak tertata sih, Adam hanya ingin membuat nuansa baru supaya di kamar itu supaya tidak membosankan. Lagi-lagi Selenia cuma bisa nurut. Mereka bekerja sama mengubah posisi lemari, menggeser meja, menggeser tempat tidur sambil sesekali bergurau.
Selama hampir satu jam mereka berdua melakukan kerja bakti dan akhirnya terciptalah suasana ruang kamar Selenia yang baru.
"Wow... kerasa lebih lega deh," ucap Selenia kagum.
Adam tersenyum. Dia duduk bersimpuh di bawah tempat tidur Selenia dengan keringat yang membasahi tubuhnya.
"Bentar ya Dam. Aku ambilin minum," kata Selenia sembari berlalu ke dapur.
Bik Iyah sedang memasak untuk makan malam sambil mendengarkan radio melalui ponsel jadulnya.
"Bik...!" sapa Selenia.
"Eh, Non..." buru-buru Bik Iyah mematikan radio di ponselnya.
"Bibik masak apa buat makan malam?" Selenia melongok ke panci yang mengeluarkan asap panas sekaligus menguarkan aroma wangi masakan di depan Bik Iyah. "Wow... sop tulang. Kayaknya enak."
"Iya Non, tadi Bibik bingung mau masak apa. Eh ternyata di kulkas ada bahan-bahan yang masih lengkap buat bikin sop ini. Coba cicipin Non." Bik Iyah menyodorkan sendok ke Selenia.
"Udah deh, kalo Bibik yang masak nggak perlu diragukan lagi. Pasti mantap," Selenia mengacungkan jempolnya. Dia lalu menyendok kuah sop sedikit dan mencicipinya. "Hmmmm... uda Bik. Enaaak banget."
Bik Iyah tersenyum simpul. "Non Selenia lagi ngapain sih di atas? Bibik dengar dari tadi kok kedengarannya brak-bruk?"
"Itu lho Bik, bentar lagi kan acara ultah SMA. Trus ada panggung hiburan dan stand bazaar juga. Di stand itu nanti kita boleh jual barang-barang milik kita yang udah nggak kepakek. Ya udah, kesempatan aku buat kurangin isi lemari aku."
Bibik manggut-manggut. "Oh gitu? O iya tadi Pak Adam juga pulang cepet kayaknya. Sepertinya beliau masih butuh banyak waktu istirahat."
"Tadi sih aku juga nyuruh Pak Adam istirahat. Tapi dia malah maksa buat bantuin," potong Selenia. "Semoga aja kesehatannya terus membaik ya Bik."
"Apa Non?" Bik Iyah tersenyum lebar. Wajahnya tampak sumringah. "Pak Adam bantuin Non Selenia?"
Selenia mengangguk. "Iya, kenapa sih Bik?" kening Selenia mengernyit.
Bik Iyah tidak menjawab. Dia hanya senyum-senyum.
"Ih, Bibik kenapa sih?" Selenia berbalik dan menghampiri kulkas. "Ya udah Bik, aku mau balik ke kamar lagi. Belum selesai soalnya," katanya seraya meraih sebotol air mineral.
"Ee... Iya Non. Bibik juga mau lanjut masak lagi," Bik Iyah kembali berkutat dengan masakannya. Dia sama sekali tidak menyangka dengan apa yang baru saja dia dengar dan lihat. Bakalan menjadi kabar bagus kalau Bu Lisa tahu tentang hal ini, pikirnya. Dia juga berharap semoga saja ini tidak hanya sementara. Semoga saja hubungan mereka berdua bisa lebih hangat dan harmonis ke depannya.
...🌺🌺🌺...
Pak Anton masih berada di kantor dengan beberapa karyawannya, termasuk Renata. Untuk satu bulan ke depan dia memang memberikan keringanan jadwal masuk kepada Adam.
"Coba periksa dokumen ini Ren," Pak Anton menyerahkan setumpuk berkas pada Renata. "Itu proposal pengajuan renovasi aula sekolahan anak saya."
"Baik Pak," Renata menerima berkas tersebut dan mulai memeriksa lembar demi lembar di mejanya.
"Lusa kamu temani Adam memeriksa langsung ke tempat itu ya?"
"Ha?" Renata mendongak. "Memangnya... Pak Adam sudah tahu soal ini?"
"Nanti biar saya yang kasih tahu. Ya sudah kalau gitu kamu lanjutin lagi, saya mau periksa yang lain," Kata Pak Anton kemudian dan berlalu meninggalkan ruangan Renata.
Renata menatap kepergian Pak Anton dengan senyum penuh arti.
...🌹🌹🌹...
...To be continued 👋🏻...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Lindarosanti
selena kq pangil nm adam si kn lbih tua ngk sopan kyk ny
2023-01-03
0
angie_13
bau2nya Renata suka nih ama Adam
2021-06-29
0
Ariel Quentara
iiiihhhh.....sebeeellll, bkln ad pelakor nih kya'y
2020-12-30
2