NDA -8-

"Uhhhukkkk.... Uhhuukkkk....uhhukk..." Adam terbatuk-batuk di depan kulkas sambil tangan kanannya memegang botol berisi air mineral.

Bi Iyah yang sedang sibuk mencuci piring menghentikan aktivitasnya dan buru-buru menghampiri Adam.

"Pak... Pak Adam kenapa?" Dia mengusap-usap punggung Adam perlahan.

Bu Lisa yang sedang minum teh di teras samping sambil membaca katalog Fashion terbitan minggu ini juga langsung tergopoh-gopoh menghampiri anaknya.

"Kamu kenapa sih Dam? Sudah Mama bilang kalau minum itu sambil duduk..." omel Bu Lisa. Dia merebut botol minuman dari tangan Adam dan memasukkannya ke dalam kulkas.

Adam menghela nafas perlahan sembari berjalan ke meja makan. Akibat tersedak barusan dadanya terasa sedikit nyeri. Perasaannya juga mendadak tidak enak. Pikirannya melayang pada Selenia. Apa yang terjadi dengan Seleniaa? Kenapa dia tiba-tiba begitu cemas memikirkan keadaannya?

Sementara Bu Lisa masih mengoceh tentang kebiasaan baik dan buruk yang seharusnya dipilah-pilah, Adam justru beranjak dan melenggang ke lantai atas meninggalkan dirinya.

"Lhoh... Dam... Adam...!" teriak Bu Lisa tapi tidak  digubris. "Hmmmhh... dinasehatin kok malah ngeloyor..." Gerutu Bu Lisa.

Bi Iyah yang sedang menata piring di rak cuma bisa senyum dan geleng-geleng kepala.

...🌺🌺🌺...

Adam memperhatikan layar ponselnya. Sekarang sudah jam tujuh lebih. Itu berarti Selenia sedang berada di kelas, mengikuti pelajaran. Tapi kenapa perasaan nggak enak karena mengkhawatirkan istrinya itu tidak juga hilang? Tidak biasanya dia secemas ini memikirkan Selenia. Jempolnya sudah bersiap menekan tombol call di nomor Selenia tapi kemudian dia mengurungkan niatnya.

Adam mengirimkan pesan dan berharap Selenia segera membalasnya. Namun sampai sepuluh menit berlalu, pesan itu justru tidak kunjung dibaca.

Keep calm Adam, Selenia baik-baik saja kok. Dia pasti sedang fokus dengan pelajarannya. Batin Adam berusaha menenangkan dirinya sendiri.

...🌺🌺🌺...

Cia duduk di tepi matras di ruangan UKS menunggu Selenia yang belum siuman. Sesekali dia mendekatkan ujung botol minyak angin ke hidung sahabatnya itu. Di sudut lain, Tony, murid baru yang tadi tidak sengaja melempar bola basket hingga membuat Selenia pingsan, duduk dengan gelisah. Beberapa kali dia meminta maaf pada Cia untuk kejadian yang menimpa Selenia pagi ini.

Mata Cia melirik ke ponsel Selenia yang tergeletak di atas meja yang tengah berkedip. Pop up pesan WhatsApp muncul di layar ponsel itu. Nama Adam terpampang jelas di sana.

Adam mengirimkan pesan apa ya? Batin Cia kepo.Tapi dia buru-buru membuang jauh rasa ingin tahunya itu dan kembali fokus pada sahabatnya yang masih belum sadarkan diri.

Sekilas muncul keinginan untuk menghubungi nomor telfon rumah Selenia dan mengabarkan pada orang di sana kalau Selenia pingsan di sekolah. Tapi kemudian Cia mengurungkan niatnya karena takut malah akan menjadi masalah.

"Mmhhh..."

Cia tersentak mendengar suara itu. Sementara Tony yang dari tadi gelisah karena menunggu Selenia yang tak kunjung sadar, langsung berjalan mendekat.

Selenia menggeliat pelan sambil memegangi kepalanya. Saat membuka mata dan melihat atap UKS seperti berputar, dia memejamkan matanya kembali. Hantaman bola basket yang keras benar-benar membuatnya ambruk.

"Sel... lo udah sadar?" Cia meraba kening, pipi, leher dan tangan Selenia perlahan.

"Gue dimana Ci?" tanya Selenia lirih dengan mata terpejam. Kepalanya masih terasa berkunang-kunang.

"Lo di UKS. Tadi lo pingsan." jawab Cia. "Kepala lo kena..." dia melirik Tony yang berdiri mematung di sampingnya. "...bola basket..."

Selenia memijat-mijat kepalanya sendiri. Dia mencoba untuk duduk tapi tubuhnya malah terhuyung, jadi Cia memintanya supaya tidur lagi. Lagipula dia sudah meminta izin ke guru mata pelajaran pertama dan kedua kalau mereka berdua belum bisa masuk kelas.

"Aku minta ma'af ya. Tadi aku bener-bener nggak sengaja." ucap Tony dengan kedua telapak tangan yang menyatu seperti memohon.

"Iya nggak pa-pa kok." sahut Selenia lirih. Dia mencoba membuka matanya lagi perlahan. Samar-samar terlihat wajah Cia dan seorang cowok di sampingnya. Ini yang namanya Tony itu? Pikir Selenia.

"Lo mau pulang aja apa lanjut sekolah?" tanya Cia.

"Aku bisa antar kalau kamu mau pulang." sahut Tony.

"Nggak usah." sahut Selenia cepat. "Aku mau lanjut sekolah aja. Tapi aku mau istirahat dulu di sini."

"Lo serius?" tanya Cia.

"Iya..., dan kamu..." Selenia melihat ke arah Tony. "...ke kelas aja. Biar kita berdua di sini."

Tony semakin merasa bersalah mendengar kata-kata Selenia itu--merasa terusir. Dia melihat Selenia dan Cia bergantian sebelum akhirnya meninggalkan UKS.

...🌺🌺🌺...

"Kamu udah ngomong sama Selenia soal tawaran itu?" Bu Lisa kembali membahas soal Frankfurt saat sedang berkumpul di ruang tengah.

Jadi tadi daripada terus gelisah karena menunggu pesannya ke Selenia yang tak kunjung mendapat balasan, Adam keluar dari kamarnya dan bergabung dengan kedua orang tuanya di ruang tengah. Dia terus meyakinkan diri kalau Selenia baik-baik saja.

Pak Edwin yang sedang asyik dengan koran mingguan melirik dari balik bacaan favoritnya itu kemudian melanjutkan membaca lagi.

Adam menggeleng. Matanya lurus menatap layar televisi yang sedang menampilkan adegan pasangan yang tengah bertengkar.

"Trus kapan dong kamu mau ngomongnya?" tanya Bu Lisa tak sabar.

Pak Edwin menutup korannya sebentar kemudian menyeruput kopinya. Kacamatanya melorot ke hidung, memperhatikan istrinya yang terlihat jengkel karena diacuhkan oleh anak semata wayangnya.

"Nunggu waktu yang tepat Ma." jawab Adam santai tanpa sedikitpun menoleh ke arah Bu Lisa.

"Dam kalo Mama ngomong tu perhatiin dong..."

"Iya... aku denger kok Mama ngomong apa..."

Adegan pasangan bertengkar tadi kini berubah jadi adegan romantis. Drama percintaan memang begitu kan? Sedetik bertengkar, dua detik berikutnya sayang-sayangan.

Bu Lisa yang merasa diacuhkan geram bukan main. Dia merebut remot tv dari tangan Adam dan langsung mematikan tvnya.

"Oh God!" Pekik Adam. Scene-nya lagi bagus banget! "Ma....." dia menoleh dan meminta Bu Lisa supaya memberikan remotnya, tapi Bu Lisa justru menyembunyikan remot itu di belakang punggungnya.

Melihat hal itu Pak Edwin langsung menutup koran.

"Kalian ini kenapa sih? Kaya anak kecil aja!" bentaknya pelan sembari melepaskan kacamatanya.

"Mama tuh... orang lagi asyik nonton TV digangguin aja." gerutu Adam.

"Ya habis Mama ngomong dari tadi, nanya serius nggak digubris." bantah Bu Lisa tak mau kalah.

"Iya tapi aku tetep denger apa yang Mama omongin...." Adam melempar bantal sofanya ke sudut kursi. "Aku belum ngomong sama Selenia."

"Trus mau nunggu sampai kapan?"

"Sabar Ma. Itu juga masih 7 bulan lagi kok. Pasti nanti ada waktunya."

Bu Lisa memandang Adam dengan tatapan kurang puas. Sementara Pak Edwin yang melihat gelagat istrinya dirasa bakalan memicu perdebatan, langsung menengahi.

"Bener kata Adam, Ma. Masih ada waktu 7 bulan untuk dia benar-benar memikirkan keputusan yang tepat. Mama nggak perlu khawatir, Adam pasti tahu mana yang terbaik untuk dirinya sendiri."

Mendengar kalimat Pak Edwin, Adam langsung memetik jari menyetujui. Sementara Bu Lisa hanya bergeming mendengar pernyataan suaminya yang dia rasa tidak memihak dirinya.

"Makasih Pa." Adam tersenyum ke arah Ayahnya. "Dan Mama.., jangan khawatir. Aku janji nggak akan kecewain Mama." Dia menyodorkan kelingking kanannya dengan tatapan manja ke arah Bu Lisa.

Berapapun usia si anak, kalau dia memberikan tatapan manja dan penuh kasih, hati orang tua pasti akan luluh dibuatnya. Bu Lisa tersenyum simpul dan menggamit kelingking Adam menggunakan kelingkingnya.

"Mama cuma ingin yang terbaik untuk kamu, Dam. Kamu itu anak Mama satu-satunya..." ucapnya lirih.

"Iya, Mamaku sayang..." jawab Adam menggoda.

Apa lagi yang bisa dilakukannya saat ini selain berjanji dan berjanji? Mamanya begitu ambisius dengan tawaran tersebut. Sementara otak dan hati Adam tidak sejalan dengan keputusan yang akan dia ambil. Apalagi akhir-akhir ini Adam merasa hubungannya dengan Selenia mulai menghangat. Sejak dirinya sakit sampai sekarang, dia dan Selenia tidak lagi seperti orang asing. Apa jadinya kalau tiba-tiba dia memutuskan untuk mengambil tawaran itu dan meninggalkan Selenia di sini?

...🌹🌹🌹...

...To be continued 👋🏻...

Terpopuler

Comments

Nafi' thook

Nafi' thook

aku like terus

2021-01-30

1

D.M.E.S

D.M.E.S

semangat thor... sudah di vote rate n like ya... jgn lupa mampir di karyaku juga 'Dia sahabat (cinta) ku' 😊

2020-11-15

1

Evitha Junaedy

Evitha Junaedy

ahay...

2020-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 1. MENIKAH
2 2. RAHASIA BESAR
3 3. SEDIKIT PERHATIAN
4 4. RUMAH SAKIT
5 5. BACK TO SCHOOL
6 6. TAWARAN KE LUAR NEGERI
7 NDA -7-
8 NDA -8-
9 NDA -9-
10 NDA -10-
11 NDA -11-
12 NDA -12-
13 NDA -13
14 NDA -14-
15 NDA -15-
16 NDA -16-
17 NDA -17-
18 NDA -18-
19 NDA -19-
20 NDA -20-
21 NDA -21-
22 NDA -22-
23 NDA -23-
24 NDA -24-
25 NDA -25-
26 NDA -26-
27 NDA -27-
28 NDA -28-
29 NDA -29-
30 NDA -30-
31 NDA -31-
32 NDA -32-
33 NDA -33-
34 NDA -34-
35 NDA -35-
36 NDA -36-
37 NDA -37-
38 NDA -38-
39 NDA -39-
40 NDA -40-
41 NDA -41-
42 NDA -42-
43 NDA -43-
44 NDA -44-
45 NDA -45-
46 NDA -46-
47 NDA -47-
48 NDA -48-
49 NDA -49-
50 NDA -50-
51 NDA -51-
52 NDA -52-
53 NDA -53-
54 NDA -54-
55 NDA -55-
56 NDA -56-
57 NDA -57-
58 NDA -58-
59 NDA -59-
60 NDA -60-
61 NDA -61-
62 NDA -62-
63 NDA -63-
64 NDA -64-
65 NDA -65-
66 NDA -66-
67 NDA -67-
68 NDA -68-
69 NDA -69-
70 NDA -70-
71 NDA -71-
72 NDA -72-
73 NDA -73-
74 NDA -74-
75 NDA -75-
76 NDA -76-
77 NDA -77-
78 NDA -78-
79 NDA -79-
80 NDA -80-
81 NDA -81-
82 NDA -82-
83 NDA -83-
84 NDA -84
85 NDA -85-
86 NDA -86-
87 NDA -87-
88 NDA -88-
89 NDA -89-
90 NDA -90-
91 NDA -91-
92 NDA -92-
93 NDA -93-
94 NDA -94-
95 NDA -95-
96 NDA -96-
97 NDA -97-
98 NDA -98-
99 NDA -99-
100 NDA -100-
101 NDA -101-
102 NDA -102-
103 NDA -103-
104 NDA -104-
105 NDA -105-
106 NDA -106-
107 NDA -107-
108 NDA -108-
109 NDA -109-
110 NDA -110-
111 NDA -111-
112 NDA -112-
113 NDA -113-
114 NDA -114-
115 NDA -115-
116 NDA -116-
117 NDA -117-
118 NDA -118-
119 NDA -119-
120 NDA -120-
121 NDA -121-
122 NDA -122-
123 NDA -123-
124 NDA -124-
125 NDA -125-
126 NDA -126-
127 NDA -127-
128 FOR YOUR INFORMATION
129 DILEMA
130 NDA -128-
131 NDA -129-
132 NDA -130-
133 NDA -131-
134 NDA -132-
135 NDA -133-
136 NDA -134-
137 NDA -135-
138 NDA -136-
139 HE'S BACK!!
140 HOLA!!
141 TARA!!
142 My Husband is MINE
143 BERITA DUKA
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1. MENIKAH
2
2. RAHASIA BESAR
3
3. SEDIKIT PERHATIAN
4
4. RUMAH SAKIT
5
5. BACK TO SCHOOL
6
6. TAWARAN KE LUAR NEGERI
7
NDA -7-
8
NDA -8-
9
NDA -9-
10
NDA -10-
11
NDA -11-
12
NDA -12-
13
NDA -13
14
NDA -14-
15
NDA -15-
16
NDA -16-
17
NDA -17-
18
NDA -18-
19
NDA -19-
20
NDA -20-
21
NDA -21-
22
NDA -22-
23
NDA -23-
24
NDA -24-
25
NDA -25-
26
NDA -26-
27
NDA -27-
28
NDA -28-
29
NDA -29-
30
NDA -30-
31
NDA -31-
32
NDA -32-
33
NDA -33-
34
NDA -34-
35
NDA -35-
36
NDA -36-
37
NDA -37-
38
NDA -38-
39
NDA -39-
40
NDA -40-
41
NDA -41-
42
NDA -42-
43
NDA -43-
44
NDA -44-
45
NDA -45-
46
NDA -46-
47
NDA -47-
48
NDA -48-
49
NDA -49-
50
NDA -50-
51
NDA -51-
52
NDA -52-
53
NDA -53-
54
NDA -54-
55
NDA -55-
56
NDA -56-
57
NDA -57-
58
NDA -58-
59
NDA -59-
60
NDA -60-
61
NDA -61-
62
NDA -62-
63
NDA -63-
64
NDA -64-
65
NDA -65-
66
NDA -66-
67
NDA -67-
68
NDA -68-
69
NDA -69-
70
NDA -70-
71
NDA -71-
72
NDA -72-
73
NDA -73-
74
NDA -74-
75
NDA -75-
76
NDA -76-
77
NDA -77-
78
NDA -78-
79
NDA -79-
80
NDA -80-
81
NDA -81-
82
NDA -82-
83
NDA -83-
84
NDA -84
85
NDA -85-
86
NDA -86-
87
NDA -87-
88
NDA -88-
89
NDA -89-
90
NDA -90-
91
NDA -91-
92
NDA -92-
93
NDA -93-
94
NDA -94-
95
NDA -95-
96
NDA -96-
97
NDA -97-
98
NDA -98-
99
NDA -99-
100
NDA -100-
101
NDA -101-
102
NDA -102-
103
NDA -103-
104
NDA -104-
105
NDA -105-
106
NDA -106-
107
NDA -107-
108
NDA -108-
109
NDA -109-
110
NDA -110-
111
NDA -111-
112
NDA -112-
113
NDA -113-
114
NDA -114-
115
NDA -115-
116
NDA -116-
117
NDA -117-
118
NDA -118-
119
NDA -119-
120
NDA -120-
121
NDA -121-
122
NDA -122-
123
NDA -123-
124
NDA -124-
125
NDA -125-
126
NDA -126-
127
NDA -127-
128
FOR YOUR INFORMATION
129
DILEMA
130
NDA -128-
131
NDA -129-
132
NDA -130-
133
NDA -131-
134
NDA -132-
135
NDA -133-
136
NDA -134-
137
NDA -135-
138
NDA -136-
139
HE'S BACK!!
140
HOLA!!
141
TARA!!
142
My Husband is MINE
143
BERITA DUKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!