"Ke.. kenapa kau menatap ku seperti itu." Ucap Alexa gugup
"Kau ingat ya perkataan ku tadi,jangan pernah mendekati pria lain selain aku." Ucapan tajam Dimas kepada Alexa
Alexa yang mendengar ancaman Dimas hanya bisa menelan ludahnya.
"Kenapa dia menjadi pria arogan aku tidak suka dengan pria ini." Batin Alexa
"Kau dengar tidak apa yang aku katakan, jika kau tidak ingin melihat para pria yang kau bilang temanmu itu terluka maka kau harus menuruti apa yang aku bilang, mengerti!!" Ucap Dimas sedikit membentak
Alexa yang di bentak seperti itu hanya diam sambil mundur dua langkah kebelakang, ia takut melihat sisi lain dari Dimas. Alexa mencengkram celana jinsnya untuk menguatkan dirinya agar tidak menangis di depan Dimas.
Alexa langsung membalikan tubuhnya untuk bersiap-siap pergi dari hadapan Dimas, tapi Dimas begitu cekatan menarik tangan Alexa sehingga tubuh Alexa menubruk tubuh dimas.
Dimas terus saja menatap tajam mata Alexa seakan ia memberi tahu jika ia sangat marah saat ini.
Alexa yang menyadari bahwa tubuhnya begitu dekat dengan Dimas langsung reflek mendorong tubuh Dimas dari hadapannya.
"A.. Aku tidak punya banyak waktu hari ini"Ucap Alexa gugup
Lalu ia berlari meninggalkan Dimas yang masih setia berdiri di tempatnya, Alexa lalu buru-buru menaiki taxi dan pergi menjauh dari Dimas.
"Kamu pikir...kamu bisa lolos begitu saja, jangan harap kau bisa bersama pria lain." Ucap Dimas sambil menyeringai
Setelah kepargian alexa dari Dimas, kini Alexa sudah berada di dalam mobil taxi yang akan menuju ke rumah sakit tempat devan di rawat. Ia melirik jam di pergelangan tangannya
"Uh rupanya sudah jam 7 malam aku lupa memberi tahu kak Rendhard bahwa aku pulang sedikit telat." Gumam Alexa
Alexa langsung mengeluarkan benda pipih dari kantong celana nya, ia mengetikan pesan untuk sang kakak bahwa ia akan pulang terlambat hari ini, setelah selesai mengirim pesan Alexa kembali memasukan benda pipih itu ke dalam kantong celananya."
Alexa masih memikirkan perkataan Dimas tadi ia terus saja melamun Sampai tidak sadar bahwa dirinya sudah Sampai di tempat tujuan.
"Permisi mbak, Sudah sampai di tempat tujuan mbak." Ucap sang supir taxi
Suara sang supir pun membuyarkan lamunan Alexa.
"Ah.., oh iya pak ini uangnya kembaliannya ambil saja pak." Ucap Alexa sambil menyodorkan uang ke arah sang supir taxi
"Terimakasih mbak." Ucap sang supir
"Iya pak sama-sama."
Alexa pun keluar dari dalam mobil tersebut dan melangkah menuju ke dalam gedung rumah sakit itu, ia berjalan menuju meja resepsionis rumah sakit dan bertanya kepada sang suster di mana tempat devan di rawat.
"Permisi sus." Ucap Alexa
"Iya mbak ada yang bisa saya bantu?" Ucap sang suster ramah
"Saya ingin bertanya apa ada pasien atas nama Devan putra?"
"Tunggu sebentar ya mbak saya cek dulu."
Lalu sang suster melihat ke layar monitor komputer untuk mengecek nama pasien
"Ada mbak, dia berada di kamar perawatan 101 mbak." Ucap sang suster ramah
"Oh baiklah terimakasih ya sus." Ucap Alexa sambil tersenyum
Alexa pun langsung berlari tergesa-gesa ke arah kamar yang di katakan sang suster
"Dimana ya kamarnya 103,102..Ahhh ini dia 101." Ucap Alexa girang, karena sudah menemukan kamar yang di tempati Devan
Ia langsung membuka pintu kamar itu, dilihatnya Devan yang berbaring di atas tempat tidur rumah sakit dan Nina yang sedang memotong buah.
Alexa langsung berjalan mendekat ke arah Devan dan Nina.
"Hai Dev, hai Nin." Ucap Alexa sambil tersenyum
Devanpun langsung melirik ke arah Alexa, sedangkan Nina langsung berhenti memotong buah
"Kak Alexa, kenapa baru sampai Nina dari tadi nungguin kak Alexa." Ucap Nina sambil memeluk pinggang Alexa
"Maafkan kakak ya Nin, tadi kakak ada keperluan sebentar di cafe." Ucap Alexa merasa bersalah
"Iya kak tidak papa, Alexa hanya khawatir dengan kakak." Ucap nina sambil mentap wajah Alexa
"Kamu lihat sendiri kan kakak tidak kenapa-kenapa." Ucap Alexa sambil tersenyum
Alexa lalu melihat ke arah Devan yang sedang menatapnya
"Devan... maafkan aku karena aku kau jadi seperti ini." Ucap Alexa sedih
"Apa kau mengenal pria tadi." Ucap Devan to the point
"I.. iya dia adalah pria yang di jodohkan dengan ku." Ucap Alexa gugup
"Pantas saja dia seperti itu, ternyata dia mengenalmu." Ucap Devan sambil tersenyum miris
"Maafkan aku ya Dev, aku juga tidak tahu kenapa dia seperti itu tadi denganmu, aku sama sekali belum menerima perjodohan itu tapi Dimas mengatakan jika aku adalah tunangannya mungkin ia salah paham dengan kita di cafe tadi." Ucap Alexa sedih
"Santai saja aku sudah memaafkan mu."
"Terimakasih Dev." Ucap Alexa sambil tersenyum
"Kak Alexa ayo duduk dulu, Nina mau keluar sebentar katanya kak Leo dan ibu akan datang kemari jadi Nina mau menunggu mereka di luar." Ucap Nina
"Oh.. baiklah Nin." Ucap Alexa lalu duduk di kursi dekat tempat tidur Devan
Nina pun langsung berjalan keluar dari kamar rawat Devan
"Kenapa kau tidak menerima perjodohan itu." Ucap Devan kembali membuka suara
"Ah... itu karena aku tidak mencintainya,aku juga masih sekolah dan karirku belum tercapai jadi aku tidak ingin menerima perjodohan itu dulu, tapi secara sepihak Dimas sudah menerima perjodohan itu." Ucap Alexa menjelaskan
"Jadi begitu, memangnya siapa yang menjadohkan mu?"
"Ayahku.. karena ayah dari Dimas adalah kerabat ayahku, ayah bilang kalau ia sudah sangat lama berencana untuk menjodohkan ku dengan Dimas."
"Jadi namanya Dimas." Ucap Devan sambil menikan sebelah alisnya
"Iya pria yang di jodohkan denganku itu namanya Dimas, bahkan umurku dan dia beda 3 tahun." Ucap Alexa sambil tersenyum
"Jadi umurnya 20 tahun?"
"Iya begitulah."
"Apa dia orangnya pencemburu?"
"Aku tidak tau,aku belum terlalu mengenalnya bahkan aku bertemu dia baru 3 kali."
"Aku kira kau sudah lama mengenalnya, dari yang aku lihat sepertinya pria itu sangat pencemburu, karena aku bisa melihat dari tatapannya yang tidak suka saat aku berdekatan denganmu."
"Ah.. tidak mungkin."
"Ya aku serius aku bisa melihatnya sendiri, aku tadi sungguh terkejut saat tiba-tiba saja dia meyerangku tadi bahkan aku tidak sempat membalas pukulannya."
Alexa yang mendengar itu hanya terkekeh
"Ah itu kau saja yang lemah." Ucap Alexa sambil terkekeh
"Enak saja, aku tidak selemah itu ya pria itu saja yang tiba-tiba memukulku." Ucap Devan kesal
Alexa tidak menyangka akhirnya ia bisa bercanda juga dengan Devan, melihat Devan yang sudah mulai membuka diri membuatnya bahagia
"Iya.. iya kau tidak lemah." Ucap Alexa sambil tersenyum
Devan yang melihat itu ikut tersenyum, Devan baru sadar Alexa ini adalah wanita yang baik dan ramah ia sangat suka melihat Alexa dekat seperti ini dengannya, bahkan hatinya mulai menghangat saat berada di dekat Alexa.
Ini foto Nina👇👇👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
ar💞
lanjut 🤗🤗
2020-08-17
1
Nienol
2 like mendarat lagi untuk mu Tor
salam semangat dari takdir cahaya cinta
2020-08-13
1
brshaaffn_18★HFN★
aku kembali lagi kak
semangat terus ya 💪👍
2020-08-12
1