Akhirnya Devanpun memutuskan untuk memesan steak dan orange jus
"Pelayan..." Ucap devan memanggil seorang pelayan wanita
Pelayan itu pun langsung menghampiri meja Devan
"Iya mas, mbk mau pesen apa"Ucap sang pelayanan itu ramah.
"Saya ingin memesan 3 steak, dan orange jus 3." Ucap Devan
"Baiklah tunggu sebentar ya mas."
Setelah menulis pesanan, pelayan perempuan itupun langsung pergi dari hadapan Devan.
sedangkan Devan hanya fokus melihat sang keponakan yang sedang asik memakan es cream yang tadi ia beli, dengan bibir yang penuh dan belepotan disekitar wajahnya Nina terus saja memakan es cream itu tanpa henti Devan yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Nina, kamu makan es cream kok sampe belepotan gitu sini paman bersihkan bibirnya." Ucap Devan lembut
"Tunggu sebentar paman,Nina habiskan ini dulu." Ucap Nina sambil memakan es creamnya
"Baiklah nanti setelah selesai makan es cream, ingat sampahnya buang di tempat Sampah ya Nina."
"Syiappp paman." Ucap Nina sambil tersenyum
Lalu Alexa ikut angkat bicara
"Nina apa kakakmu leo tidak marah jika kamu tidak mengajaknya pergi?" Ucap Alexa sambil menatap Nina
"Biarkan saja dia marah kak,Nina males sama kak Leo terus, abisan kak leo suka larang-larang Nina terus kalau mau pergi bersama teman-teman Nina." Ucap Nina kesal
"Eh nggak boleh gitu Nina." Ucap Alexa sambil mencubit gemas pipi tembem Nina
Nina yang di cubit seperti itu hanya tertawa, sedangkan Devan hanya diam sambil menatap ke arah Alexa yang asik bercanda dengan keponakannya itu.
Di lain tempat dimas yang melihat ke arah Alexa hanya bisa mengepalkan tangan, sungguh ia tidak suka jika Alexa harus akrab dan dekat dengan orang lain selain dia. Mungkin dia egois tapi itulah sifat asli Dimas egois dan tidak suka jika miliknya di dekati oleh orang lain.
Akhirnya pun pelayanan wanita itu tiba sambil membawa nampan berisi pesan Devan
"Permisi mas ini pesanannya silahkan di nikmati mas, mbk." Ucap pelayan wanita itu ramah
"Iya terimakasih." Ucap Alexa sambil tersenyum, sedangkan Devan hanya diam
Setelah itu, pelayanan wanita itu langsung pergi meninggalkan meja Devan.
Alexa, Devan, dan Nina langsung menyantap makanan mereka masing-masing
hanya ada suara dentingan sendok di meja makan tersebut.
Sebenarnya Alexa sedikit canggung saat bertemu Devan, karena Devan sangat irit bicara berbeda dengan di sekolah. Itu yang membuatnya sedikit tidak nyaman, tetapi jika di sekolah Alexa merasa Devan berbeda dan tidak merasa Secanggung ini.
Tiba-tiba Nina bersuara di tengah kecanggungan mereka berdua
"Paman Nina izin membuang sampah sebentar." Ucap Nina lalu turun dari kursinya
"Ya sudah jangan lama-lama Nina." Ucap Devan sambil mengusap kepala Nina
"Iya paman." Nina pun langsung pergi untuk mencari tempat sampah
Keheningan pun kembali menyerang Alexa hanya diam sambil menikmati makanannya begitupun dengan Devan, dentingan sendok mulai terdengar lagi.
Alexa merasa hari ini ia tidak berselera makan, ia begitu canggung dengan Devan, Devan juga merasakan seperti itu diliriknya Alexa yang hanya diam sambil memainkan steaknya dengan menggunakan garpu
"Apa kau akan terus memainkan steak itu?" Ucap Devan dingin
Alexa sedikit terkejut dengan suara Devan
"Ah.. hm.. ini aku akan memakannya." Ucap Alexa gugup
Alexa merasa tenggorokannya tiba-tiba kering ia tidak tahu kenapa, ia lalu mengambil jus yang ada di hadapannya tapi saat ia ingin meneguk jus itu tiba-tiba saja ada seorang wanita yang menyengol tangan Alexa sehingga jus yang akan di minum Alexa langsung tumpah mengenai baju Alexa.
"Ah.. aduh baju ku basah." Ucap Alexa sambil mengelap bajunya
Devan yang melihat itu langsung dengan sigap mengambil tisu yang ada di atas meja
saat ia hendak membersihkan minuman di baju Alexa tiba-tiba sebuah pukulan mengenai wajah devan, dan menyebabkan Devan terpental dan ambruk di atas meja.
Alexa yang melihat itu langsung berteriak
"Ahh..Devan." Ucap Alexa panik
lalu Alexa membantu Devan berdiri saat Devan akan berdiri pukulan itu kembali mengenai wajah devan dan menyebabkan Devan tersungkur dan pingsan di lantai,Alexa yang melihat itu langsung menghadap ke arah orang yang memukul Devan tadi, tapi betapa terkejutnya dia ternyata yang memukul wajah devan adalah Dimas.
"Hai... apa-apaan kau ini kenapa memukul wajah temanku ha." Ucap Alexa berteriak
"Dia pantas mendapatkan nya." Ucap Dimas marah dengan rahang tegasnya
"Apa kau bilang, kau sudah gila ha!!apa dia ada salah sampai kau memukulnya seperti itu." Ucap Alexa marah dengan wajah yang sudah memerah
"Tentu saja ada." Ucap Dimas sambil menatap tajam Alexa
Nina yang berjalan ke arah Alexa langsung terkejut melihat pamannya yang tersungkur di keramik.
"Paman...." Panggil Nina sambil berlari ke arah sang paman
Nina langsung membantu sang paman untuk duduk, Nina melihat wajah sang paman yang penuh dengan banyak luka lebam di sekitar wajahnya.
"Kak Alexa paman kenapa." Ucap Nina sambil terisak
Alexa yang melihat Nina menangis langsung mendekat ke arah Nina dan devan.
"Ini semua salah kakak nin,maafkan kakak ya." Ucap Alexa sedih
"Memangnya kak Alexa melakukan apa kepada paman Nina, kenapa wajah paman Nina menjadi luka-luka seperti ini."
Alexa langsung melirik ke arah Dimas, sedangkan Dimas hanya diam sambil mengepalkan tangannya.
"Sudah Nina, nanti saja ya bertannya sekarang Nina bantuin kak Alexa ya untuk membawa paman Nina ke taxi." Ucap Alexa memberikan pengertian kepada nina
"Baik kak Alexa ayo." Ucap Nina
Lalu mereka bertiga berjalan keluar cafe untuk mencari taxi, Alexa sungguh merasa bersalah dengan Devan ia tidak tega melihat Devan seperti ini.
"Taxi..." Panggil Alexa kepada supir taxi
Taxi itu pun langsung berhenti di hadapan Alexa
"Pak tolong antarkan teman saya dan adik saya ke rumah sakit ya pak." Ucap Alexa
"Kak Alexa ngak ikut." Ucap Nina sedih
"Nanti kak Alexa akan menyusul nin, kak Alexa masih ada urusan sebentar." Ucap alexa lalu ia membantu Devan masuk ke dalam taxi dan diikuti oleh Nina
Setelah membantu Devan, Alexa langsung kembali ke dalam cafe ia berjalan dengan tergesa-gesa, ia langsung menuju ke arah kasir dan membayar makanan yang tadi ia pesan.
Setelah itu ia kembali berjalan keluar cafe, tapi saat hendak keluar pergelangan tangan Alexa langsung di cekal oleh Dimas, Alexa yang melihat itu langsung menepis cekalan Dimas di pergelangan tangannya.
"Apa sih, apa tidak cukup kau menyakiti temanku, sebenarnya apa sih mau mu ha." Ucap Alexa sambil menatap tajam ke arah Dimas
"Kalau kau tidak ingin melihat temanmu terluka, mulai sekarang jauhi dia." Ucap Dimas dingin
"Untuk apa aku menuruti ucapanmu, kau itu bukan siapa-siapa ku." Bentak Alexa
"Aku adalah tunangan mu." Ucap Dimas sambil mentap tajam Alexa
"Yang benar saja kau, bahkan aku belum menerima perjodohan itu." Ucap Alexa marah
"Terima atau tidak itu bukan urusanku,intinya kau akan tetap menjadi tunganku... persetan dengan semua yang kau katakan." Ucap dimasa marah
Bahkan rahangnya sudah mengeras dan mata tajamnya menusuk ke arah mata Alexa, bahkan Alexa sedikit takut melihat Dimas yang seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
rusidah siti
btw mobilnya Devan siapa yg bawa?
2022-10-25
0
🌙Huma✨️
💚💚💚💚💚💚💚💚💚
2020-08-17
1
Nienol
hheee like
2020-08-13
2