Kekurangan Bukti

Lelaki berbadan kekar diantar oleh seorang petugas keluar dari ruang tahanan menuju ruang jenguk. Terlihat Hendra sudah duduk menunggunya. Tidak seperti biasanya, kali ini Hendra terlihat gusar. Berkali-kali meremas telapak tangannya.

"Selamat siang tuan," sapa Hendra seraya beranjak berdiri dan sedikit membungkukkan badan sebagai tanda hormat.

"Bagaimana perkembangannya pak?" tanya Bian tanpa basa basi.

"Silahkan duduk terlebih dahulu tuan," suruh Hendra seraya tangannya mempersilahkan duduk.

Bian pun menurut dengan langsung duduk dihadapan Hendra. Sedangkan Hendra sibuk mengeluarkan beberapa berkas yang dia bawa. Kemudian diletakkannya dimeja yang ada didepannya.

"Jadi begini tuan. Nona Lea berhasil memulihkan kondisi perusahaan. Dan hari ini media sedang heboh mengulik profil nona Lea," Hendra menyodorkan sebuah surat kabar kepada Bian.

"Ya... Ya... Ya..." ujar Bian seraya mengamati surat kabar tersebut sekilas.

Tidak lama Bian meletakkan surat kabar tersebut dimeja. Karena yang ingin dia dengar sekarang adalah kabar mengenai kasus yang menimpanya. Dia menatap lekat Hendra seolah mendesak untuk segera to the point tentang perkembangan kasusnya.

"Lalu bagaimana perkembangannya bukti-bukti bahwa saya tidak bersalah?" lagi-lagi Bian bertanya tanpa basa-basi.

"Un..untuk itu.. saat ini masih proses pengumpulan bukti tuan," jawab Hendra sedikit gugup.

"Sudah satu bulan lebih, tapi kenapa belum ada perkembangan sama sekali!" nada bicara Bian mulai meninggi.

"Masih ada kendala pada beberapa pihak tuan," ucap Hendra.

"Kendala apa lagi? Anda bisa menggunakan bantuan banyak orang untuk mengumpulkan bukti-bukti. Bayar aja orang-orang yang mau membantu anda. Berapapun biayanya akan saya bayar!"

"Salah satu kendalanya adalah kurangnya saksi tuan."

"Sudah bayar saja berapapun yang dia minta!" titah Bian.

Menganggap segala sesuatu bisa dibayar uang adalah kebiasaan buruk Bian. Menjadi orang kaya raya membuat dirinya menganggap semua bisa dibeli dengan uang. Padahal tidak segala sesuatu selesai karena uang. Tapi karena pintar mencari peluang.

"Bukan masalah uang tuan. Tetapi memang kami masih dalam proses mengumpulkan bukti-bukti yang akurat," ujar Hendra.

"Sudah satu bulan lebih pak. Saya di penjara, saya pengen segera hidup normal bersama istri saya!" tukas Handra.

"Iya tuan saya sangat memahami anda."

"Tapi tolong tuan, beri kami waktu tambahan untuk melakukan penyelidikan. Saya tidak bisa terburu-buru mengumpulkan buktinya. Karena saya tidak mau gegabah melakukan tindakan. Semua bukti harus saya kaji ulang agar tidak terjadi kesalahan," Hendra menjelaskan panjang lebar.

"Baiklah saya kasih tambahan waktu untuk anda. Tapi tolong bekerjalah lebih baik dan lebih cepat lagi," pinta Bian.

Hendra hanya manggut-manggut mendengarkan perintah klien-nya yang mulai menampakkan keras kepalanya. Begitulah Bian jika sudah menginginkan sesuatu harus cepat mendapatkan hal itu. Jika tidak maka akan mengandalkan uang sebagai jalan keluarnya.

"Saya akan usahakan tuan," ucap Hendra dengan menundukkan kepala.

"Semakin cepat anda mengeluarkan saya dari sini. Semakin besar bonus yang akan anda dapatkan," ucap Bian dengan penuh penekanan.

Karena dirasa pembicaraan mereka cukup. Hendra meminta izin untuk pergi karena masih banyak urusan. Sementara Bian termenung pada posisi semula. Meratapi nasibnya yang tidak segera bebas dari penjara. Padahal ingin sekali dia ada disamping Lea yang telah resmi menjadi istrinya. Giliran sudah Nika malah terpisah. Nasib... nasib... batin Bian.

"Argh...." teriaknya dengan frustrasi.

***

Pada sebuah kafe yang cukup ramai akan pengunjung. Seorang gadis bersama seorang laki-laki sedang melakukan pembicaraan yang serius. Sesekali keduanya saling berbisik agar apa yang mereka bicarakan tidak sampai terdengar oleh orang lain.

"Jika kamu berhasil melakukan apa yang aku perintahkan. Aku akan berani memberimu uang 10 kali lipat dari gajimu," ujar Olivya dengan volume suara yang pelan.

"Itu hal yang mudah bagi saya nona," sahut lelaki itu dengan senyum menyeringai.

"Secepatnya lakukan pekerjaan kamu. Semakin cepat semakin baik," titah Olivya.

"Malam ini akan mulai saya up pada akun gosip media sosial. Dan besok pagi saya pastikan sudah tercetak disurat kabar," jawab lelaki itu tegas.

Sontak Olivya tersenyum sumringah mendengar penuturan lelaki tersebut. Selanjutnya dia mengeluarkan amplop dari dalam tasnya. Amplop tersebut dia letakkan dimeja seraya berkata, "Ini uang mukanya buat lo. Hitung-hitung uang jajan biar lo semangat. Lo bisa dapat lebih banyak dari ini jika apa yang gue inginkan tercapai."

Lelaki itu segera menerima amplop pemberian Olivya dan diintip isinya. Mata lelaki itu terbelalak melihat sejumlah uang yang ada didalam amplop yang tampak tebal itu. Dia lengung menatap Olivya seraya berkata, "Terimakasih banyak nona. Saya pastikan semua rencana berjalan lancar."

"Saya permisi dulu nona. Karena saya akan segera mengurus semuanya malam ini," pamit laki-laki itu.

Olivya mengiyakan dengan hanya menganggukkan kepalanya. Laki-laki itu segera beranjak dari hadapan Olivya. Sementara Olivya masih tertegun membayangkan keberhasilan semua rencananya.

"Sebentar lagi tidak ada yang bisa membandingkan lo yang lebih dari gue. Karir lo akan hancur. Tidak akan ada lagi yang memuji lo," batin Olivya seraya tersenyum getir.

"****** lo!" imbuhnya lagi.

Dering ponselnya membuyarkan lamunan Olivya. Dirogohnya ponsel tersebut dari dalam tas. Segera dia angkat panggilan yang masuk.

Percakapan telepon antara Olivya dan Gigi

"Hallo Oliv," sapa Gigi.

"Bagaimana kelanjutannya rencana kita?" sambungnya.

"Hallo. Tenang aja semua sudah gue atur. Malam ini rencana akan dilakukan oleh orang suruhan gue," jawab Olivya.

"By the way, aman kan nama kita?" tanya Gigi.

"Iya, semua dijamin aman 100%. Lo nggak usah khawatir, gue udah kasih uang tambahan agar identitas kita rahasia," jelasnya Olivya lagi.

"Baguslah kalau begitu. Terus gua bisa menyerahkan foto itu ke Bian kapan?

"Besok pagi berita cetak sudah ada disurat kabar", sambung Olivya.

"Berati gue besok bisa langsung eksekusi ya?" balas Gigi.

"Oke besok lo bisa langsung ketemu Kak Bian," imbuh Olivya

Panggilan keduanya pun berakhir dengan senyum kemenangan menghiasi wajah Olivya dan Gigi. Dua perempuan itu memiliki sifat yang mirip. Sama-sama keras kepala dan pendendam. Jadi cocoklah keduanya melakukan kerjasama. Apalagi kali ini kerjasama untuk menyerang dan menjatuhkan Lea.

***

Di kediaman Keluarga Vernandes.

Gigi berjalan menghampiri papanya yang sedang santai di ruang keluarga. Langsung saja Gigi duduk disebelah papanya dan dengan manja memeluk papanya itu.

"Papa janji ya bisa nolong Bian keluar dari penjara setelah Gigi perintahkan?" tanya Gigi sembari mengelayuti lengan papanya.

"Tenang saja sayang, itu hal yang mudah" sahut Tommy, papa dari Gigi.

"Janji ya pa?"

"Iya sayang."

Gigi pun kembali memeluk papanya dengan sangat erat karena mau memenuhi permintaannya. Mengeluarkan Bian dari penjara bukanlah hal yang sulit bagi Tommy Vernandes. Karena dirinya tahu banyak dengan masalah dugaan korupsi tersebut.

Tidak segala sesuatu selesai karena uang. Tapi karena pintar mencari peluang.

Terpopuler

Comments

Aisy Hilyah

Aisy Hilyah

like terus semangat terus

2020-09-12

0

Ilham Rasya

Ilham Rasya

hadir

2020-08-28

0

ineyyy

ineyyy

Halo thor.. Aku kembali bersama like ❤

2020-08-26

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalkan Tokoh
2 Prolog
3 Pernikahan
4 Honeymoon?
5 Memegang Perusahaan
6 Perempuan Payah
7 Sakit Hati
8 Bos Baru
9 Mengadu
10 Rindu
11 Belajar Masak
12 Masakan Pertama Lea
13 Kalah Saing
14 Sukses
15 Rencana Jahat
16 Kekurangan Bukti
17 Beban Berat
18 Menikah lagi
19 Ambyar
20 Kepergok
21 Cobaan Bertubi-tubi
22 Pergi dari Rumah
23 Ingkar Janji
24 Tempat Singgah
25 Dasar Ganjen
26 Banyak Maunya
27 Ciuman (Maunya Apa)
28 Sangat Marah
29 Kemarahan Bian
30 Meminta Bantuan
31 Pencarian Lea
32 Rumah Renata
33 Kesalahpahaman
34 Persiapan Pernikahan
35 Bukti Kesalahan
36 Pertemuan
37 Adegan Bucin Dimulai
38 Pulang
39 Malam Pertama (?)
40 Life After Married
41 Omelan istri
42 Senjata Makan Tuan
43 Kembali Sibuk
44 Makan Malam Romantis
45 Obrolan Serius
46 Kembali Pulang
47 Jadi Dewasa
48 Untuk Masa Depan
49 Omelan Mami
50 Gangguin Istri
51 Jangan Marah
52 Rencana KB
53 Klinik
54 Memasak lagi
55 Kerang Cabai Hijau
56 Dengarkan Perintahku
57 Terkejut
58 Cerita Masa Lalu
59 Masih Penasaran
60 Keributan Pagi Hari
61 Asal Usul Keluarga
62 Ingin Bercerita
63 Perpustakaan
64 Pertanyaan
65 Mendadak Pergi
66 Kejutan
67 Percayalah Padaku
68 Packing
69 Mendadak Pingsan
70 Serangan Jantung
71 Istirahatlah
72 Gagal Honeymoon
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Perkenalkan Tokoh
2
Prolog
3
Pernikahan
4
Honeymoon?
5
Memegang Perusahaan
6
Perempuan Payah
7
Sakit Hati
8
Bos Baru
9
Mengadu
10
Rindu
11
Belajar Masak
12
Masakan Pertama Lea
13
Kalah Saing
14
Sukses
15
Rencana Jahat
16
Kekurangan Bukti
17
Beban Berat
18
Menikah lagi
19
Ambyar
20
Kepergok
21
Cobaan Bertubi-tubi
22
Pergi dari Rumah
23
Ingkar Janji
24
Tempat Singgah
25
Dasar Ganjen
26
Banyak Maunya
27
Ciuman (Maunya Apa)
28
Sangat Marah
29
Kemarahan Bian
30
Meminta Bantuan
31
Pencarian Lea
32
Rumah Renata
33
Kesalahpahaman
34
Persiapan Pernikahan
35
Bukti Kesalahan
36
Pertemuan
37
Adegan Bucin Dimulai
38
Pulang
39
Malam Pertama (?)
40
Life After Married
41
Omelan istri
42
Senjata Makan Tuan
43
Kembali Sibuk
44
Makan Malam Romantis
45
Obrolan Serius
46
Kembali Pulang
47
Jadi Dewasa
48
Untuk Masa Depan
49
Omelan Mami
50
Gangguin Istri
51
Jangan Marah
52
Rencana KB
53
Klinik
54
Memasak lagi
55
Kerang Cabai Hijau
56
Dengarkan Perintahku
57
Terkejut
58
Cerita Masa Lalu
59
Masih Penasaran
60
Keributan Pagi Hari
61
Asal Usul Keluarga
62
Ingin Bercerita
63
Perpustakaan
64
Pertanyaan
65
Mendadak Pergi
66
Kejutan
67
Percayalah Padaku
68
Packing
69
Mendadak Pingsan
70
Serangan Jantung
71
Istirahatlah
72
Gagal Honeymoon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!