Prolog

Hari ini Lea dan Bian melakukan final fitting baju pengantin. Dua hari lagi pernikahan mereka akan dilaksanakan. Persiapan telah dilakukan dengan matang oleh pihak Bian. Lebih tepatnya oleh wedding organizer (WO) di bawah pantauan Bian. Ya, memang Bian-lah yang memaksa pqernikahan ini segera dilakukan.

Lea sedang mencoba gaun warna gold dengan sesekali memutar tubuhnya didepan cermin. Bian yang melihat dari kejauhan tersenyum sumringah dengan penampilan Lea. Namun, senyumnya mendadak luntur ketika melihat wajah Lea yang tampak murung. Bian pun beranjak dari sofa tempat dia duduk, untuk menghampiri Lea.

Dengan mesranya Bian memeluk pinggang Lea dari belakang. Seraya menempelkan dagunya manja dibahu Lea. Kini keduanya menatap cermin yang sama. Bian pun mulai membuka suara.

"Kamu kenapa murung sayang?" tanya Bian.

Lea terdiam dengan wajah yang tidak berubah sedikitpun. Justru malah mengerucutkan bibirnya. Masih menempelkan kepalanya dibahu Lea dengan sedikit memiringkan kepalanya menghadap Lea.

"Kok diam saja sih sayang?" tanya Bian.

"Kamu nggak bahagia kita akan segera menikah?" tebak Bian.

Setelah melontarkan pertanyaan tersebut. Suasana pun kembali hening sejenak. Raut wajah keduanya saling menunjukkan muka datar masing-masing.

"Jadi beneran kamu tidak bahagia sayang?" Bian mencoba memastikan.

"Aku bahagia kok," Lea menjawab dengan cepat.

"Terus kenapa wajah kamu murung kaya gitu?" tanya Bian kembali.

Lea tidak menjawab pertanyaan Bian, justru melepaskan tangan Bian yang memegang pinggang Lea. Kemudian Lea memutar tubuhnya yang membuat gaun itu turut berayun dan mengembang indah. Beberapa kali Lea mengayunkan tubuhnya untuk menunjukkan betapa indahnya gaun itu.

"Gimana Lea, gaunnya kurang apa?" tanya Nanda si desainer seraya mendekat ke arah Lea.

"Kayaknya sudah pas semua nih," jawab Lea.

"Syukurlah kalau begitu," ucap Nanda.

"Bian gimana gaun Lea? Kurang apanya?" tanya Nanda pada Bian.

"Perfect!" jawab Bian mantap.

Nanda tersenyum melihat keduanya puas akan gaun pengantin hasil rancangannya. Nanda adalah seorang desainer terkenal di kota dengan ratusan desain rancangannya yang menakjubkan. Bian memercayakan Nanda merancang busana pernikahannya, untuk mendapatkan desain baju yang ekslusif.

"Terimakasih Nanda, gaun ini sangat indah," kata Lea.

"Kamu selalu mengerti seleraku Nanda. Lea sangat suka," lanjutnya.

"Iya dong. Siapa dulu? Nanda gitu lho," Nanda pun menyombongkan dirinya.

"Khusus untuk model kesayangan, gue buatin yang spesial deh," lanjut Nanda.

Lea merupakan salah satu model yang sering Nanda gunakan untuk model desain-desain rancangannya. Tidak heran jika Nanda sangat tahu betul selera dan bentuk tubuh Lea. Mudah saja bagi Nanda untuk merancang gaun Lea dan pastinya membuat Lea suka.

Setelah memastikan semua keperluan pakaian untuk acara pernikahan. Bian dan Lea meninggalkan butik milik Nanda. Tidak lupa berpamitan dan mengucapkan terimakasih untuk si empunya butik.

"Sayang kamu belum jawab pertanyaan aku tadi," suara Bian memecah keheningan di dalam mobil.itu.

Bian memang sengaja belum melajukan mobilnya. Kini keduanya masih berada di area parkir butik. Karena Bian sengaja ingin membicarakan masalah yang membuat calon istrinya itu terlihat murung hari ini.

"Kamu tidak perlu berpikiran macam-macam tentang aku dan keluargaku," pesan Bian.

"Kamu takut dengan keluargaku?" tebak Bian yang berhasil membuat Lea menoleh kepada Bian.

Sebenarnya tanpa harus Lea menceritakannya pun Bian sudah tahu apa yang sedang ada dipikiran gadis yang dicintainya itu. Apalagi tahu bahwa Bian menolak perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya. Dan lebih memilih dirinya untuk menjadi pendamping hidupnya.

"Di dunia ini hanya kamu yang aku cintai sayang," kata Bian.

"Lalu gimana dengan perjodohanmu?" tanya Lea.

"Perjodohan? Jika aku tidak suka bagaimana aku bisa menerima perjodohan itu?" ucap Bian.

"Jika tidak ada rasa cinta, kenapa harus dipaksa?" Bian menyunggingkan senyumnya.

Perlahan tangan Bian mulai menyentuh dan mengenggam tangan Lea. Sesekali mengusapnya lembut, memberikan sebuah sentuhan yang membuat Lea tenang dan percaya akan ucapan Bian. Kebiasaan inilah yang selalu dilakukan Bian ketika Lea mulai tidak enak hati ataupun marah.

"Yakinlah bahwa aku tidak akan pernah meninggalkan kamu dengan apapun yang terjadi. Kamu akan tetap menjadi milikku sampai kapanpun itu," Bian meyakinkan.

"Percayalah," ucap Bian seraya mencium punggung tangan Lea.

Lama Bian menahan ciuman tangan itu. Sebelum akhirnya memindahkan tangan Lea didadanya. Seraya berkata, "Dihati aku cuma ada kamu sayang."

"Kalau nggak percaya buka aja coba," goda Bian.

"Gimana caranya?" tanya Lea.

"Ketok-ketok aja coba. Tanya ada siapa di dalam?" jawab Bian.

"Pasti jawabannya ada Milea disini," lanjutnya sembari nyengir.

Lea tersipu malu mendengar rayuan gombal dari Bian. Urusan rayuan gombal memang Bian jagonya. Dengan berbagai jurus dan tingkah lakunya. Ada-ada saja rayuan pria yang sebentar lagi akan menjadi suami sah Lea ini.

"Gombal banget sih. Awas ya kalau kamu coba lirik perempuan lain," ancam Lea sembari menarik tangannya menjauh dari dada Bian.

"Janji sayangku," jawab Bian.

"Nggak usah banyakan janji, hanya butuh pembuktian," kata Lea sedikit ketus.

"Mau bukti sekarang? Ya sudah kita nikah hari ini juga," jawab Bian.

"Ya mana bisa?" kata Lea.

"Ya mungkin saja bisa," goda Bian.

Perdebatan antara keduanya pun selesai dan Bian mulai melajukan mobilnya. Sepanjang perjalanan masih tetap hening. Tampaknya Lea masih kalut dalam pikirannya. Mencoba meyakinkan keputusannya mengiyakan ajakan nikah pacarnya itu.

Sebenarnya dari Lea sendiri yakin bahwa Bian adalah laki-laki yang selama ini dia idam-idamkan. Dan selama masa kenalan hingga pacaran adalah waktu yang cukup untuk mengenal diri Bian luar dan dalam. Bukan hanya karena ketampanan dan kekayaan yang dimilikinya. Namun, karena pria bertubuh atletis itu memiliki sifat dewasa dan bertanggung jawab.

Terlebih lagi karena Bian telah menemani perjalanannya, ketika dia menjadi anak manja dengan orang tua yang super tajir. Kemudian menemani Lea juga dikala jatuh karena perusahaan ayahnya merugi dan ayahnya terkena serangan jantung. Hingga saat Lea coba bangun dari keterpurukannya. Bian selalu ada untuk Lea.

Mobil yang dinaiki keduanya telah berhenti di depan bangunan bertingkat itu. Sengaja Bian menurunkan Lea di lobi apartemen. Karena dirinya harus segera kembali mengurus pekerjaannya.

"Kembali ke apartemen, bersih-bersih diri, terus istirahat," pesan Bian kepada Lea.

"Jangan terlalu banyak mikir yang aneh-aneh. Oke!" tambahnya lagi.

Sebelum turun Bian mencium puncak kepala Lea. Suatu kebiasaan bucin Bian dan Lea ketika mereka berdua akan berpisah. Ya, harap maklum saja ya dengan pasangan super mesra ini.

"Inget ya!" pesan Bian sekali lagi.

Pesan tersebut hanya diangguki saja oleh Lea yang berniat turun dari mobil. Meski dalam hati Lea merasa kesal dengan pacarnya yang super cerewet ini. Namun, tentu saja Lea tetap mengeluarkan senyumnya untuk mengiringi kepergian Bian.

Dijodohkan?

Jika tidak ada rasa cinta,

Kenapa harus dipaksa?

Terpopuler

Comments

mar14mut

mar14mut

Tapi kadang perjodohan bisa membawa berkah Thor walaupun diawal terpaksa

from me (Tentara yang Ku Benci) baca juga karya perdana Ku tmn2

2020-10-31

0

Bukan pembaca gelap

Bukan pembaca gelap

like lagi

2020-10-12

0

Dhina ♑

Dhina ♑

next

2020-09-23

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalkan Tokoh
2 Prolog
3 Pernikahan
4 Honeymoon?
5 Memegang Perusahaan
6 Perempuan Payah
7 Sakit Hati
8 Bos Baru
9 Mengadu
10 Rindu
11 Belajar Masak
12 Masakan Pertama Lea
13 Kalah Saing
14 Sukses
15 Rencana Jahat
16 Kekurangan Bukti
17 Beban Berat
18 Menikah lagi
19 Ambyar
20 Kepergok
21 Cobaan Bertubi-tubi
22 Pergi dari Rumah
23 Ingkar Janji
24 Tempat Singgah
25 Dasar Ganjen
26 Banyak Maunya
27 Ciuman (Maunya Apa)
28 Sangat Marah
29 Kemarahan Bian
30 Meminta Bantuan
31 Pencarian Lea
32 Rumah Renata
33 Kesalahpahaman
34 Persiapan Pernikahan
35 Bukti Kesalahan
36 Pertemuan
37 Adegan Bucin Dimulai
38 Pulang
39 Malam Pertama (?)
40 Life After Married
41 Omelan istri
42 Senjata Makan Tuan
43 Kembali Sibuk
44 Makan Malam Romantis
45 Obrolan Serius
46 Kembali Pulang
47 Jadi Dewasa
48 Untuk Masa Depan
49 Omelan Mami
50 Gangguin Istri
51 Jangan Marah
52 Rencana KB
53 Klinik
54 Memasak lagi
55 Kerang Cabai Hijau
56 Dengarkan Perintahku
57 Terkejut
58 Cerita Masa Lalu
59 Masih Penasaran
60 Keributan Pagi Hari
61 Asal Usul Keluarga
62 Ingin Bercerita
63 Perpustakaan
64 Pertanyaan
65 Mendadak Pergi
66 Kejutan
67 Percayalah Padaku
68 Packing
69 Mendadak Pingsan
70 Serangan Jantung
71 Istirahatlah
72 Gagal Honeymoon
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Perkenalkan Tokoh
2
Prolog
3
Pernikahan
4
Honeymoon?
5
Memegang Perusahaan
6
Perempuan Payah
7
Sakit Hati
8
Bos Baru
9
Mengadu
10
Rindu
11
Belajar Masak
12
Masakan Pertama Lea
13
Kalah Saing
14
Sukses
15
Rencana Jahat
16
Kekurangan Bukti
17
Beban Berat
18
Menikah lagi
19
Ambyar
20
Kepergok
21
Cobaan Bertubi-tubi
22
Pergi dari Rumah
23
Ingkar Janji
24
Tempat Singgah
25
Dasar Ganjen
26
Banyak Maunya
27
Ciuman (Maunya Apa)
28
Sangat Marah
29
Kemarahan Bian
30
Meminta Bantuan
31
Pencarian Lea
32
Rumah Renata
33
Kesalahpahaman
34
Persiapan Pernikahan
35
Bukti Kesalahan
36
Pertemuan
37
Adegan Bucin Dimulai
38
Pulang
39
Malam Pertama (?)
40
Life After Married
41
Omelan istri
42
Senjata Makan Tuan
43
Kembali Sibuk
44
Makan Malam Romantis
45
Obrolan Serius
46
Kembali Pulang
47
Jadi Dewasa
48
Untuk Masa Depan
49
Omelan Mami
50
Gangguin Istri
51
Jangan Marah
52
Rencana KB
53
Klinik
54
Memasak lagi
55
Kerang Cabai Hijau
56
Dengarkan Perintahku
57
Terkejut
58
Cerita Masa Lalu
59
Masih Penasaran
60
Keributan Pagi Hari
61
Asal Usul Keluarga
62
Ingin Bercerita
63
Perpustakaan
64
Pertanyaan
65
Mendadak Pergi
66
Kejutan
67
Percayalah Padaku
68
Packing
69
Mendadak Pingsan
70
Serangan Jantung
71
Istirahatlah
72
Gagal Honeymoon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!