Bos Baru

Pagi menjelang siang di ruang jenguk tahanan korupsi. Orang-orang tampak berseliweran ramai sekali. Hendra dan Bian tampak sedang berbicara serius. Beberapa berkas tak lupa mereka bolak-balikkan.

Bian mengelus dagunya, "Jadi dia orang yang sudah memfitnah gue?"

"Dugaan sementara seperti itu tuan," jawab Hendra.

"Untuk kebenarannya kita membutuhkan bukti-bukti yang akurat," lanjut Hendra.

"Segera siapkan bukti-buktinya. Gue ingin dia menggantikan posisi gue disini!" ucap Bian dengan sorot mata yang penuh amarah.

"Saya usahakan tuan," jawab Hendra.

Suasana hening sejenak. Bian larut dalam pikirannya sendiri, memikirkan orang dekat yang ternyata mengkhianatinya. Apa maksudnya dia berbuat hal seperti ini. Sungguh manusia yang keji, pikirnya.

"Bagaimana dengan Lea?" tanya Bian kepada Hendra.

"Hari ini nona akan berkunjung ke perusahaan. Saya sudah menyuruh Fahri untuk menemani nona hari ini. Karena hari ini saya kesini jadinya saya tidak bisa menemani nona," kata Hendra.

"Baiklah pak, saya titip Lea ya. Jangan sampai orang-orang keji itu menyakiti dia," pesan Bian.

"Baik tuan, saya sudah berpesan kepada Fahri juga."

Ditempat lain.

Kaki jenjang Lea melangkah turun dari mobil dan masuk ke lobi utama perusahaan Armada Trans. Tepat setelah pintu masuk dia disambut oleh seorang laki-laki yang tak asing baginya. Laki-laki tersebut menjulurkan tangannya kepada Lea.

"Selamat datang nona," sapa laki-laki itu.

"Halo Fahri ya?" Lea mencoba mengingat nama laki-laki itu.

"Betul sekali nona, ternyata masih ingat dengan saya," ucapnya senang.

Fahri Rahmansyah adalah sekertaris pribadi Bian. Beberapa kali Bian mempertemukan Fahri dengan Lea pada beberapa kesempatan. Karena sebagai sekertaris pribadi, hubungan Bian dan Fahri sangatlah dekat. Oleh karena itu, Lea sudah sedikit mengenal Fahri.

"Mari saya antar ke ruangan anda nona," ajak Fahri.

"Oke," jawab singkat Lea sembari mengikuti langkah kaki Fahri.

"Silahkan nona," Fahri mempersilahkan Lea masuk ke dalam lift.

Ting.

Setelah lift berhenti dan terbuka dilantai yang dituju. Kembali Fahri mempersilahkan Lea untuk keluar terlebih dahulu. Sampailah mereka keruangan direktur utama.

"Ini adalah ruangan anda nona," ucap Fahri.

"Ruangan sementara lebih tepatnya," Lea meralat ucapan Fahri.

"Haha... Anda bisa saja," Fahri pun tertawa.

"Memang begitu kenyataannya."

"Baiklah kalau seperti itu nona."

"Silahkan duduk," Fahri mempersilahkan Lea duduk disebuah sofa.

Keduanya duduk bersama disofa yang berada di ruangan tersebut. Sebelum Lea datang Fahri telah menyiapkan berkas-berkas untuk diperlihatkan kepada Lea. Bahkan berkas tersebut bertumpuk-tumpuk diatas meja. Tak lupa Fahri menyiapkan minuman dan kudapan untuk bos barunya itu.

Panjang Fahri menjelaskan kepada Lea semua tentang perusahan ini. Mulai dari devisi yang ada di perusahaan berdasarkan tugas-tugasnya. Mengenalkan struktur organisasi dalam perusahaan, melaporkan keuangan dan aset perusahaan, serta menjelaskan pihak-pihak yang berkerjasama dengan perusahannya. Banyak sekali yang Fahri sampaikan kepada Lea. Hingga Lea pun merasa kesulitan mencerna semua informasi yang diberikan Fahri.

"Gimana Pakah nona paham?" tanya Fahri disela-sela aktivitasnya.

"Sedikit, hehe... Saya masih perlu banyak belajar dan butuh bantuan kamu," jawab Lea.

"Tidak apa-apa nona. Jika pemaparan saya kurang jelas. Silahkan langsung bertanya saja," pesan Fahri.

Lea menganggukkan kepalanya untuk mengiyakan pesan Fahri. Sementara Fahri melanjutkan penjelasannya yang belum selesai tersebut. Rasanya hati ini Lea merasa kuliah 6 SKS dalam satu waktu. Membuat kepalanya terasa pening memikirkan seluk beluk perusahan suaminya ini.

"Fahri maafkan saya jika saya nantinya banyak bertanya dan minta tolong kepada kamu ya. Saya ini mahasiswa komunikasi yang tidak memahami manajemen perusahaan seperti ini," kata Lea ketika Fahri menghentikan penjelasannya untuk sejenak minum.

"Iya tidak apa-apa nona. Saya sangat memahami anda," ucap Fahri sembari meletakkan gelasnya ketempat semula.

"Saya pusing jika harus memasukan semua informasi itu kedalam otak saya," Lea berkata jujur.

"Tidak perlu semuanya anda ingat nona. Yang penting anda tahu saja. Kalau semua dimasukan ke otak dalam sekejap, tentu saja tidak bisa. Seiring berjalannya waktu, perlahan akan bisa dipahami."

Keduanya pun kembali larut dalam perbincangan serius. Saat ini waktunya Fahri membicarakan kondisi perusahaan yang bisa dibilang sedang menurun. Mungkin karena dugaan korupsi yang dituduhkan pada CEO Armada Trans. Sehingga berimbas pada perusahaan ini.

"Uhuk... Uhuk... Uhuk..." Lea terbatuk usai mengetahui kondisi perusahaan saat ini.

"Minum dulu nona," Fahri menyodorkan gelas kepada Lea.

Lea segera meminum minuman yang diberikan Fahri. Setelah itu diletakkannya pada tempatnya semula.

"Apa yang kamu katakan tadi benar Fahri?" Lea seakan tidak percaya.

"Iya nona," lirih Fahri.

"Omset perusahaan menurun sampai 45%? Astaga!" Lea pun menjadi panik.

"Saya yakin nona bisa kembali memulihkan kondisi perusahaan yang kacau ini," ucap Fahri.

Lea mengernyitkan dahinya mendengar perkataan Fahri. Padahal dirinya sendiri masih belum percaya dengan posisinya sebagai bos baru itu. Apalagi dipercaya bisa memulihkan kondisi perusahaan yang kacau ini. Ingin sekali Lea lari dan berteriak saat itu. Namun, lari dari masalah justru hati bertambah gundah.

"Astaga!" Lea mengusap wajahnya frustrasi.

"Nona tidak apa-apa kan?" Tanya Fahri khawatir.

"Saya sangat syok Fahri," jawabnya sembari menyangga kepalanya.

"Nona kami semua yang bekerja disini akan membantu anda," ucap Fahri.

Lea tidak mampu berkata-kata lagi karena masih syok dan takut. Suasana hening seketika, hanya deru AC yang terdengar di ruangan itu.

"Sekarang nona tanda tangani semua aset perusahaan ini," kata Fahri memecah keheningan.

"Lho?" Lea kebingungan.

"Tuan Bian menyuruh semua aset perusahaan atas nama anda," Fahri membuka lembar demi lembar yang terdapat kolom tanda tangan.

"Ayo nona ini perintah tuan. Demi keamanan aset perusahaan," lanjut Fahri.

Dengan raut wajah bingung dan pasrah. Lea menurut saja, ia torehkan tanda tangannya pada berkas-berkas tersebut. Hingga membuat tangannya merasa pegal, karena memang tidak sedikit berkas yang harus dia tanda tangani.

"Nah ini yang terakhir nona," ucap Fahri.

"Setelah ini saya ajak anda makan siang. Lalu berkeliling ke perusahaan ya," tambahnya.

Lea tidak menjawab, hari ini dia hanya pasrah saja dengan apa yang diperintahkan sekertaris nya itu. Eh, maksud yang saat ini menjadi sekertaris pribadinya untuk sementara.

Setelah semuanya beres dan berkas tertata rapi. Fahri dan Lea keluar dari ruangan hendak menuju kantin perusahaan. Diperjalanan menuju kantin mereka tetap mengobrol. Karena Fahri menjelaskan ruang-ruang yang ada di perusahaan.

"Oh ini bos baru kalian?" Tanya seorang perempuan dengan nada yang meninggi.

Lea menatap sumber suara tersebut dan perempuan itu memberikan tatapan tidak suka padanya. Ternyata perempuan itu tidak lain adalah Gigi. Meskipun Lea tidak mengenal dia, Lea sempat tahu dia dari Bian.

"Perempuan payah jadi bos?" Katanya sembari melengos meninggal Lea yang berdiri terpaku.

Lari dari masalah justru hati bertambah gundah.

Terpopuler

Comments

AYRA

AYRA

Ayo Lea semangat semangat

2020-08-31

0

Aisy Hilyah

Aisy Hilyah

semangat Lea abaikan si gigi itu

2020-08-30

0

ineyyy

ineyyy

next..

tap like, favorit

2020-08-20

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalkan Tokoh
2 Prolog
3 Pernikahan
4 Honeymoon?
5 Memegang Perusahaan
6 Perempuan Payah
7 Sakit Hati
8 Bos Baru
9 Mengadu
10 Rindu
11 Belajar Masak
12 Masakan Pertama Lea
13 Kalah Saing
14 Sukses
15 Rencana Jahat
16 Kekurangan Bukti
17 Beban Berat
18 Menikah lagi
19 Ambyar
20 Kepergok
21 Cobaan Bertubi-tubi
22 Pergi dari Rumah
23 Ingkar Janji
24 Tempat Singgah
25 Dasar Ganjen
26 Banyak Maunya
27 Ciuman (Maunya Apa)
28 Sangat Marah
29 Kemarahan Bian
30 Meminta Bantuan
31 Pencarian Lea
32 Rumah Renata
33 Kesalahpahaman
34 Persiapan Pernikahan
35 Bukti Kesalahan
36 Pertemuan
37 Adegan Bucin Dimulai
38 Pulang
39 Malam Pertama (?)
40 Life After Married
41 Omelan istri
42 Senjata Makan Tuan
43 Kembali Sibuk
44 Makan Malam Romantis
45 Obrolan Serius
46 Kembali Pulang
47 Jadi Dewasa
48 Untuk Masa Depan
49 Omelan Mami
50 Gangguin Istri
51 Jangan Marah
52 Rencana KB
53 Klinik
54 Memasak lagi
55 Kerang Cabai Hijau
56 Dengarkan Perintahku
57 Terkejut
58 Cerita Masa Lalu
59 Masih Penasaran
60 Keributan Pagi Hari
61 Asal Usul Keluarga
62 Ingin Bercerita
63 Perpustakaan
64 Pertanyaan
65 Mendadak Pergi
66 Kejutan
67 Percayalah Padaku
68 Packing
69 Mendadak Pingsan
70 Serangan Jantung
71 Istirahatlah
72 Gagal Honeymoon
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Perkenalkan Tokoh
2
Prolog
3
Pernikahan
4
Honeymoon?
5
Memegang Perusahaan
6
Perempuan Payah
7
Sakit Hati
8
Bos Baru
9
Mengadu
10
Rindu
11
Belajar Masak
12
Masakan Pertama Lea
13
Kalah Saing
14
Sukses
15
Rencana Jahat
16
Kekurangan Bukti
17
Beban Berat
18
Menikah lagi
19
Ambyar
20
Kepergok
21
Cobaan Bertubi-tubi
22
Pergi dari Rumah
23
Ingkar Janji
24
Tempat Singgah
25
Dasar Ganjen
26
Banyak Maunya
27
Ciuman (Maunya Apa)
28
Sangat Marah
29
Kemarahan Bian
30
Meminta Bantuan
31
Pencarian Lea
32
Rumah Renata
33
Kesalahpahaman
34
Persiapan Pernikahan
35
Bukti Kesalahan
36
Pertemuan
37
Adegan Bucin Dimulai
38
Pulang
39
Malam Pertama (?)
40
Life After Married
41
Omelan istri
42
Senjata Makan Tuan
43
Kembali Sibuk
44
Makan Malam Romantis
45
Obrolan Serius
46
Kembali Pulang
47
Jadi Dewasa
48
Untuk Masa Depan
49
Omelan Mami
50
Gangguin Istri
51
Jangan Marah
52
Rencana KB
53
Klinik
54
Memasak lagi
55
Kerang Cabai Hijau
56
Dengarkan Perintahku
57
Terkejut
58
Cerita Masa Lalu
59
Masih Penasaran
60
Keributan Pagi Hari
61
Asal Usul Keluarga
62
Ingin Bercerita
63
Perpustakaan
64
Pertanyaan
65
Mendadak Pergi
66
Kejutan
67
Percayalah Padaku
68
Packing
69
Mendadak Pingsan
70
Serangan Jantung
71
Istirahatlah
72
Gagal Honeymoon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!