20. Cantik!

"Mulai sekarang, aku akan terang-terangan mengejar kamu,"

Suara Ren yang lembut namun tegas kembali terngiang di kepala Daliya. Astaga, gara-gara lelaki itu, malam ini dirinya tidak bisa tidur nyenyak!

"Astaga..bagaimana ini...," Daliya menutupi wajahnya dengan telapak tangan.

Kalau boleh jujur, sebenarnya Daliya bukannya tidak tertarik sama sekali pada Ren. Realistis saja, siapa sih wanita yang tidak terpesona melihat wajah setampan itu? Ren adalah laki-laki paling tampan yang pernah Daliya lihat seumur hidupnya, bahkan jauh lebih tampan ketimbang Kevin. Wajah itu juga alasan kenapa Daliya mendekatinya duluan untuk dijadikan pacar pura-pura.

Tapi, Daliya memilih untuk tidak langsung terbuai begitu saja. Dia pernah jatuh cinta sedalam-dalamnya pada satu lelaki, selama hampir sepuluh tahun, dan kisah itu berakhir tragis. Daliya tidak mau hatinya yang belum sembuh itu akan terluka untuk kedua kalinya. Apalagi, seperti yang pernah ia katakan pada Ren, Ia tak yakin apakah Ren benar-benar menyukainya atau hanya penasaran saja. Kalau ternyata lelaki itu hanya penasaran, maka yang selanjutnya terjadi adalah dirinya akan ditinggalkan dan kembali jatuh sendirian. Daliya tak mau mengambil resiko yang bisa merugikan dirinya sendiri.

"Sebenarnya, apa yang dia lihat dariku?" Daliya bangkit dari kasur, kemudian bercermin pada kaca besar yang berada di sudut kamar. Ia cermati wajahnya di depan cermin, mencoba mencari kelebihannya di sana.

"Tidak ada yang istimewa," Daliya mendengus. "Aku benci mengakuinya. Tapi Silvi bahkan jauh lebih cantik dariku," keluhnya lagi. Daliya kemudian turun perlahan memandang bentuk tubuhnya, barangkali ada yang istimewa di sana.

"Apa ini? Kenapa depan dan belakangku rata seperti papan?" Daliya menghela napas jengkel, kemudian ia tutupi cermin itu dengan handuk sehingga pantulan dirinya tidak lagi terlihat. "Tuh, kan? Mana mungkin dia menyukai aku yang seperti ini?"

Daliya akhirnya kembali merebahkan tubuhnya ke atas kasur. "Sudahlah, tidak usah dipikirkan. Anggap saja angin lalu,"

Begitulah yang dikatakan Daliya malam itu. Tapi, esok paginya, Daliya sudah sibuk berdiri di depan cermin besar itu lagi, kali ini sambil mencocokkan beberapa pakaian.

"Kayanya warna yang ini lebih cocok deh. Warna kulitku jadi kelihatan lebih cerah," Daliya mematut dirinya di depan cermin. "Ah, jangan deh, kelihatan berlebihan banget!" ucapnya sedetik kemudian.

Urusan memilih pakaian selesai setelah hampir dua jam. Setelah itu Daliya sibuk memakai make-up, menata rambut, dan memilih sepatu. Kali ini ia menjatuhkan pilihannya pada sepatu berhak tinggi. Sebuah pilihan yang langka karena biasanya Daliya hanya memakai sepatu kets.

Tak, tak, tak, begitu sepatu Daliya berbunyi setiap kali kakinya melangkah.

"Selamat pagi Mbak Daliya. Buset, hari ini cantik bener, mbak?" puji Pak Satpam saat melihat kedatangan Daliya. Daliya memamerkan senyumnya yang paling manis.

"Memang biasanya nggak cantik, Pak?" goda Daliya berkelakar.

"Ya tetep cantik sih Mbak. Tapi kok hari ini kelihatannya cuantik banget. Ada acara apa toh?"

"Nggak ada acara apa-apa loh, Pak. Cuma pengen ganti suasana aja," kilah Daliya sebelum ia melangkah masuk ke dalam lift. Yah, mana mungkin dia bilang melakukan semua ini demi Ren, kan?

Memang, meskipun Daliya masih menyangkal tentang perasaan Ren padanya, tetap saja Daliya ingin tampil cantik di depan lelaki itu. Bagaimanapun, itu adalah insting wanita untuk menarik perhatian laki-laki yang menyukainya. Apalagi Ren sudah bicara terang-terangan akan mengejarnya, tentu saja mulai sekarang Daliya harus mulai menunjukkan pesonanya.

Daliya langsung berbelok ke ruang meeting untuk menyiapkan segala sesuatu. Hari ini adalah jadwal meeting ulang antara Direktur dengan tim marketing. Alasannya tentu karena laporan mereka kemarin ditolak mentah-mentah oleh Ren.

Saat membuka pintu ruangan itu, tampak sudah ada Hani dan beberapa anggota timnya berada di sana.

"Astaga, Lo bikin Gue kaget aja deh," sembur Hani sambil mengelus daddanya sendiri. "Gue pikir yang datang Pak Direktur,"

"Takut, ya?" goda Daliya. "Lagian kok kamu bisa kecolongan, sih?"

"Gue lagi sibuk sama proyek yang lain, makanya Gue alihin ke Andin. Tapi ternyata Andin malah ngasih tugasnya ke anak magang," Hani menjelaskan sambil memijit keningnya. Beberapa saat kemudian, ia menatap Daliya dari ujung kepala sampai kaki. "Lo kesambet apaan?"

"Hah? Memangnya kenapa?"

"Iya loh, kok kamu cantik banget sih hari ini?" Zafran menghampiri mereka berdua. "Mana pakai heels segala,"

"Aneh, ya?" Daliya tiba-tiba menjadi tidak percaya diri karena sekarang semua orang di ruangan itu sedang menatap ke arahnya.

"Nggak kok, cantik banget!" seru seorang karyawan laki-laki. "Nah, begini terus dong dandannya, bikin mata seger!" ucapnya lagi yang membuat Daliya langsung tersipu malu.

"Kalau mau seger, mata Lo masukin ke freezer!" Hani menyahut galak, yang membuat semua orang tertawa terbahak-bahak.

"Ekhem!" suara berat dari Ren sontak membuat suasana menjadi hening. Hani dan anggota timnya segera duduk di kursi masing-masing, sementara Daliya mempersilahkan Ren untuk berjalan lebih dulu. Daliya tersenyum malu-malu dan melirik ke arah Ren yang...tidak menatapnya sama sekali.

Hah? Kenapa rasanya kecewa ya?

"Oke, laporan kemarin sudah diperbaiki?" Ren bertanya pada Hani, dengan suaranya yang berat dan tegas seperti biasa.

"Sudah Pak," Hani segera memberikan berkas laporannya pada Ren.

Ren tampak membolak-balikkan halaman berkas, membaca isinya dengan cermat. Lalu ia menganggukkan kepalanya. "Bagus, ini yang saya mau,"

Setelah itu, rapat pun berlangsung dengan kondusif. Tanpa Ren yang marah-marah sambil membanting berkas lagi.

"Daliya," Ren memanggil saat mereka berdua keluar dari ruang meeting. Daliya sontak mendongak sambil tersenyum. Apa sekarang Ren mau memuji penampilannya?

"Setelah ini jadwalnya apa?"

Senyum Daliya langsung luntur begitu saja. Ternyata mau membahas pekerjaan toh.

"Belum ada jadwal apapun sampai makan siang Pak," Jawabnya singkat. "Bapak bisa istirahat dulu sambil cari sarapan,"

"Kalau kamu?"

"Ya?"

"Setelah ini kamu mau kemana?"

"Mungkin...beli kopi di bawah?" jawab Daliya setelah berpikir sejenak.

"Ya sudah, ikut saya saja,"

"Hah? Kemana?"

Ren menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Daliya. Membuat gadis itu kewalahan mengikuti dan hampir menabrak Ren yang ada di depannya. Beruntung Ren dengan sigap menangkap pinggangnya.

"Makan bareng aku. Sayang banget kamu udah dandan cantik-cantik gini masa dianggurin," ucapnya sambil menggamit dagu Daliya.

Terpopuler

Comments

Kusii Yaati

Kusii Yaati

sumpah aq kayak orang gila senyum2 sendiri 🙈😝

2024-12-07

1

Darmawangsya Darmawangsya

Darmawangsya Darmawangsya

bagus juga perinsipmu daliya.tpi jangan terlalu berprasanka buruk

2025-03-17

0

Yunita Sri wahyuni

Yunita Sri wahyuni

uaaaa baper Q bang... cieeee ..yg ngercep ya bg 😘😘😘

2025-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Taruhan
2 2. Petualangan Mencari Pacar
3 3. Hari Reuni
4 4. Buktinya Apa?
5 5. Jangan Sentuh Milik Saya!
6 6. Bayaran
7 7. Pacar Dua Setengah Jam
8 8. Lumiere Mode
9 9. Apa Kabar Mantan?
10 10. Bersikap Profesional
11 11. Makan Malam Kantor
12 12. TTDJ
13 13. Apartemen Ren
14 14. Pengakuan
15 15. Apa Kamu Menyukaiku?
16 16. Ren vs Kevin
17 17. Ulang Tahun Bunda Kevin
18 18. Berubah 180 Derajat
19 19. Aku Akan Mengejarmu
20 20. Cantik!
21 21. Jangan Cantik-Cantik!
22 22. Good Night Babe
23 23. Kamu Berubah
24 24. Ren vs Kevin (2)
25 25. Kencan?
26 26. Kencan di Bioskop
27 27. Dinner (Tidak) Romantis
28 28. Mampir
29 29. Godaan
30 30. (Hampir) Khilaf
31 31. Sebab-Akibat
32 32. Joanna
33 33. Gadis Manja
34 34. Merepotkan
35 35. Jangan Ganggu Calon Istriku
36 36. Mengungkapkan Cinta
37 37. Marah
38 38. Kamu Harus Minta Maaf!
39 39. Syarat Dari Joanna
40 40. Jangan Gengsi!
41 41. Cemburu Berat
42 42. Jadi, Status Kita Apa?
43 43. Daliya vs Silvi
44 44. Hati-hati
45 45. Kevin yang Bodoh
46 46. Kehancuran Silvi
47 47. Laki-laki Mengerikan
48 48. Aurora LeBlanc
49 49. Pindah Kamar
50 50. Mobil Goyang
51 51. Calon Ibu Mertua
52 52. Perjanjian
53 53. Makan Malam Bersama Calon Mertua
54 54. Yakin
55 55. Komunikasi Itu Penting!
56 56. Penjelasan Ren
57 57. Acara Lamaran
58 58. Jaga Anakku Baik-baik!
59 59. Pak David Kembali
60 60. Permintaan Maaf Silvi
61 61. Ketahuan!
62 62. Official
63 63. Mengusir Silvi
64 64. Beri Aku Kesempatan
65 65. Aku Tidak Akan Melepaskan Kamu
66 66. Sidang
67 67. Bucin
68 68. Pesta
69 69. Melissa
70 70. Terlambat
71 71. Mencari Jejakmu
72 72. Menghilang
73 73. Kampung Halaman Daliya
74 74. Tunjukkan Ketulusanmu
75 75. Akhirnya Bertemu
76 76. Percayalah Padaku
77 77. Maafkan Aku
78 78. Whatever You Want
79 79. Bertemu Teman-teman Ren
80 80. Meluruskan Kesalahpahaman
81 81. Bertemu Melissa
82 82. Baikan
83 83. Damai
84 84. Skandal
85 85. I Promise
86 86. Resign + Undangan
87 87. Happy Wedding
88 88. One Day After Married
89 89. Lepas Baju Kamu
90 90. Toge
91 91. Resepsi
92 92. Malam Pertama Yang Terlambat
93 93. Honeymoon
94 94. Pulang
95 95. Raven
96 96. Hotel
97 97. Sakit
98 98. Hamil
99 99. Lima Tahun Kemudian
100 100. Jangan Gangguin Mama
101 101. Sebastian Cemburu
102 102. Bahagia
103 Promosi Novel Baru
104 Kandidat YAAW
105 JUARA!
106 Novel Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Taruhan
2
2. Petualangan Mencari Pacar
3
3. Hari Reuni
4
4. Buktinya Apa?
5
5. Jangan Sentuh Milik Saya!
6
6. Bayaran
7
7. Pacar Dua Setengah Jam
8
8. Lumiere Mode
9
9. Apa Kabar Mantan?
10
10. Bersikap Profesional
11
11. Makan Malam Kantor
12
12. TTDJ
13
13. Apartemen Ren
14
14. Pengakuan
15
15. Apa Kamu Menyukaiku?
16
16. Ren vs Kevin
17
17. Ulang Tahun Bunda Kevin
18
18. Berubah 180 Derajat
19
19. Aku Akan Mengejarmu
20
20. Cantik!
21
21. Jangan Cantik-Cantik!
22
22. Good Night Babe
23
23. Kamu Berubah
24
24. Ren vs Kevin (2)
25
25. Kencan?
26
26. Kencan di Bioskop
27
27. Dinner (Tidak) Romantis
28
28. Mampir
29
29. Godaan
30
30. (Hampir) Khilaf
31
31. Sebab-Akibat
32
32. Joanna
33
33. Gadis Manja
34
34. Merepotkan
35
35. Jangan Ganggu Calon Istriku
36
36. Mengungkapkan Cinta
37
37. Marah
38
38. Kamu Harus Minta Maaf!
39
39. Syarat Dari Joanna
40
40. Jangan Gengsi!
41
41. Cemburu Berat
42
42. Jadi, Status Kita Apa?
43
43. Daliya vs Silvi
44
44. Hati-hati
45
45. Kevin yang Bodoh
46
46. Kehancuran Silvi
47
47. Laki-laki Mengerikan
48
48. Aurora LeBlanc
49
49. Pindah Kamar
50
50. Mobil Goyang
51
51. Calon Ibu Mertua
52
52. Perjanjian
53
53. Makan Malam Bersama Calon Mertua
54
54. Yakin
55
55. Komunikasi Itu Penting!
56
56. Penjelasan Ren
57
57. Acara Lamaran
58
58. Jaga Anakku Baik-baik!
59
59. Pak David Kembali
60
60. Permintaan Maaf Silvi
61
61. Ketahuan!
62
62. Official
63
63. Mengusir Silvi
64
64. Beri Aku Kesempatan
65
65. Aku Tidak Akan Melepaskan Kamu
66
66. Sidang
67
67. Bucin
68
68. Pesta
69
69. Melissa
70
70. Terlambat
71
71. Mencari Jejakmu
72
72. Menghilang
73
73. Kampung Halaman Daliya
74
74. Tunjukkan Ketulusanmu
75
75. Akhirnya Bertemu
76
76. Percayalah Padaku
77
77. Maafkan Aku
78
78. Whatever You Want
79
79. Bertemu Teman-teman Ren
80
80. Meluruskan Kesalahpahaman
81
81. Bertemu Melissa
82
82. Baikan
83
83. Damai
84
84. Skandal
85
85. I Promise
86
86. Resign + Undangan
87
87. Happy Wedding
88
88. One Day After Married
89
89. Lepas Baju Kamu
90
90. Toge
91
91. Resepsi
92
92. Malam Pertama Yang Terlambat
93
93. Honeymoon
94
94. Pulang
95
95. Raven
96
96. Hotel
97
97. Sakit
98
98. Hamil
99
99. Lima Tahun Kemudian
100
100. Jangan Gangguin Mama
101
101. Sebastian Cemburu
102
102. Bahagia
103
Promosi Novel Baru
104
Kandidat YAAW
105
JUARA!
106
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!