7. Pacar Dua Setengah Jam

Daliya melirik Ren yang duduk di sampingnya dengan gelisah. Di depan mereka duduk seorang wanita berusia hampir lima puluh tahunan yang masih sangat cantik. Dari percakapan Ren dengan wanita itu tadi, Daliya bisa menebak kalau wanita itu adalah mama Ren.

"Mama kok bisa ada di sini?" Ren bertanya keheranan. "Jangan-jangan..Mama ngikutin aku?"

Wanita itu berdehem sejenak sebelum menjawab pertanyaan putranya. "Habisnya, selama ini Mama selalu dapat laporan kalau kamu nggak pernah dateng ke pertemuan yang udah diatur Mama. Jadi Mama sekalian mau memastikan," Mama Ren kemudian beralih menatap Daliya. "Kalau dari awal kamu bilang udah punya pacar, Mama kan nggak perlu bikin pertemuan-pertemuan kaya gitu lagi,"

Ditatap seperti itu, Daliya hanya bisa tersenyum salah tingkah. Dia kebingungan. Haruskah ia mengaku kalau dirinya tidak pacaran dengan Ren?

"Jadi, nama kamu siapa nak?" Mama Ren bertanya dengan nada lembut.

"Daliya Tante," jawab Daliya takut-takut.

"Kamu beneran pacarnya Ren?"

"Eng, itu—"

"Iya, dia pacarku," sambar Ren yang membuat Daliya langsung melotot.

"Oh ya? Berarti yang hamil tadi beneran?" Mama Ren menutup mulutnya tidak percaya. "Kalau begitu kalian langsung menikah saja!"

"Kalau itu tidak benar Mama," lagi-lagi Ren yang menjawab. "Daliya melakukan itu hanya untuk mengusir cewek tadi,"

"Yahh.." Ada raut kecewa terlihat di wajah Mama Ren. "Padahal Mama kira sebentar lagi Mama akan punya cucu,"

Daliya ternganga. Astaga, kenapa Tante ini santai sekali? Apakah pendidikan orang kota memang berbeda? Kenapa mamanya Ren merasa tidak masalah kalau pacar anaknya hamil duluan? Coba saja kalau bapak dan ibu di kampung yang mendengar ini, pasti Daliya sudah dihajar habis-habisan.

"Kalau gitu, kalian ada rencana untuk menikah secepatnya nggak?" Tanya Mama Ren lagi. Ren sontak menggelengkan kepala.

"Kami masih baru pacaran sebentar Ma,"

"Ya terus kenapa sih? Kalian kan bisa saling mengenal setelah menikah,"

"Astaga Mama.." Ren menghela napas panjang. "Urusannya nggak semudah itu. Menikah itu kan butuh banyak persiapan. Selain finansial juga butuh kesiapan mental,"

"Memangnya Daliya umur berapa?" Mama Ren kembali menatap Daliya, dan setiap itu terjadi Daliya merasa jantungnya berpacu sangat cepat.

"Dua lima Tante," Daliya menjawab lirih.

"Aduh, udah pas banget itu!" Mama Ren tersenyum lebar. "Ren kan 29, Daliya 25. Udah mateng banget buat nikah! Nanti setahun lagi kalian punya anak di umur 30 dan 26. Terus kalau anak kalian masuk TK, umur kalian.."

"Mama.." Ren memanggil sang Mama dengan suara rendah, mengisyaratkan agar mamanya itu berhenti bicara. Kalau diteruskan, bisa-bisa mamanya akan menghayal sampai anaknya masuk kuliah.

"Iya deh iya.." Mama Ren mengerucutkan bibir. "Daliya, lihat tuh, pacar kamu galak banget sama mamanya," adu Mama Ren pada Daliya.

Daliya hanya bisa tersenyum canggung. Sejujurnya, dia bingung mau merespon apa, takutnya malah salah bicara. Jadi ia memilih diam saja dan hanya menjawab jika ditanya.

"Tapi Mama heran deh. Ren kan baru pulang ke Indonesia dua minggu yang lalu, tapi kok tiba-tiba udah punya pacar orang Indonesia? Kalian kenal dimana? Apa Daliya juga kuliah di Inggris?"

"Nggak Tante,"

"Iya Ma,"

Daliya dan Ren menjawab bebarengan, dan sontak hal itu membuat mereka saling tatap. Masalahnya, jawaban mereka berbeda satu sama lain!

"Loh, yang bener yang mana nih?" Mama Ren menatap mereka bergantian. "Jadi Daliya kuliah di Inggris apa nggak?"

"Nggak Tante, saya kenal sama Ren di sosmed waktu dia masih di Inggris," Daliya mengarang cerita.

"Oh gitu.." Mama Ren menganggukkan kepalanya. "Sudah kenal berapa lama?"

"Setahun Ma,"

"Tiga bulan Tante,"

Daliya dan Ren saling melotot ke satu sama lain. Kenapa jawaban mereka selalu beda sih?

"Maksudnya, kami kenal setahun, tapi pacarannya tiga bulan yang lalu," kali ini Ren yang mengarang cerita. "Udah ah Ma, nggak usah tanya-tanya lagi, kaya lagi sensus penduduk aja,"

"Ya kan Mama penasaran aja Ren," Mama Ren merengut sebal. "Oh ya, Daliya sekarang kerja dimana? Atau masih lanjut S2?”

Tanpa menunggu Daliya menjawab, Ren sudah meraih tangan Daliya dan beranjak dari duduknya.

"Ayo kabur,"bisik Ren. Daliya yang tangannya ditarik oleh Ren mau tidak mau mengikuti pria itu berlari keluar dari restoran.

"Hey!" Mama Ren berteriak dari belakang mereka. "Jangan kabur!"

"See you Ma!" teriak Ren sambil berlari.

Mereka berdua terus berlari sampai tiba di parkiran. Dengan cepat Ren membukakan pintu untuk Daliya, dan Daliya menurut. Segera setelah itu Ren menancap gas dan pergi dari area itu secepat mungkin.

"Ya ampun.." Daliya baru bisa menghela napas lega setelah mobil yang mereka tumpangi masuk ke jalan raya. "Yang tadi itu horor banget,"

"Maaf ya," Ren terkekeh. "Mamaku lumayan cerewet orangnya,"

"Ibu-ibu memang begitu," Daliya tertawa. "Tapi, apa nggak masalah kita kabur begini? Nanti Mama kamu marah,"

"Santai aja," jawab Ren enteng. "Mamaku nggak akan mempermasalahkan ini,"

"Oh.." Daliya mengangguk-angguk. Tapi masih ada satu pertanyaan yang mengganjal di kepalanya. "Em.. Kalau boleh tahu, kenapa tadi kamu ngaku sama mamamu kalau kita lagi pacaran?"

"Oh itu." Ren menoleh sekilas ke arah Daliya sebelum kembali fokus menyetir. "Akhir-akhir ini mamaku lagi getol banget menyuruh aku menikah. Entah lagi kesambet setan apa, tiba-tiba setiap ngobrol pembahasannya selalu ke arah sana. Karena nggak sabar, Mama sampai mengatur kencan buta buat aku. Tapi aku nggak suka dijodoh-jodohin, makanya aku memanfaatkan momen itu supaya Mama nggak nyuruh kencan buta lagi,"

"Ya ampun," Daliya tergelak. "Ternyata masalah semua orang tua yang punya anak umur 25 ke atas itu sama ya? Akhir-akhir ini Ibuku juga setiap nelpon pertanyaannya selalu gitu. Kapan nikah? Kapan bawa calon ke rumah?"

"Kesel kan? Padahal menikah nggak sesimpel itu,"

Daliya manggut-manggut. Ia setuju dengan perkataan Ren. Masalahnya sebenarnya bukan di menikahnya, tapi seperti apa kehidupan setelah pernikahan itu. Kalau bukan dengan orang yang tepat, bisa-bisa malah menderita seumur hidup. Masalahnya, seumur hidup itu lama!

"Aku anter kemana nih?" Ren bertanya setelah mobilnya melewati lampu merah. "Belok Kanan? Kiri? Apa lurus?"

"Oh, aku anterin ke halte aja," Daliya menunjuk halte bus yang berada tak jauh dari sana. "Aku bisa pulang naik bus,"

"No," Ren menjawab tegas. "Ini udah malem, bahaya. Apalagi aku juga nggak bisa membiarkan pacarku pulang sendirian begitu aja,"

"Astaga," Daliya tertawa terbahak-bahak. "Kalau kamu ngomong begitu, bisa-bisa orang menganggap kamu pacarku beneran. Kalau gitu, kita belok ke jalan ini," Daliya menyebutkan jalan menuju kos-kosannya. Ren menurut dan memutar setirnya berbelok ke jalan tersebut.

Sampai di depan kos-kosannya, Daliya turun dari mobil. Ren mengikuti dan mengantar gadis itu sampai ke depan gerbang.

"Terimakasih banyak," Daliya terlebih dulu berdiri di depan gerbang sebelum masuk. "Hari ini kamu membantu aku banget,"

"Sama-sama, nggak cuma aku, tapi kamu juga sudah membantu aku. Jadi kita berdua impas,"

Daliya dan Ren saling berpandangan sambil tertawa.

"Kita belum berkenalan secara resmi, tapi tiba-tiba malah udah pacaran," Daliya mengulurkan tangannya pada Ren. "Namaku Daliya Chandana,"

Ren tersenyum dan balas menjabat tangan gadis itu. "Aku Narendra Admaja, salam kenal."

"Admaja?" Daliya bergumam. Sepertinya dia pernah mendengar nama itu disebut sebelumnya. Tapi dimana?

"Apa ada masalah?" tanya Ren saat ia melihat wajah bingung Daliya. Daliya buru-buru menggelengkan kepala.

"Nggak. Aku hanya berpikir kalau sayang banget ya, hari ini berakhir sangat cepat. Padahal aku masih menikmati waktu kebersamaan kita,"

Ren tersenyum lebar. "Aku juga menyayangkan hal itu. Hari ini terlalu indah untuk diakhiri begitu saja,"

"Kalau begitu.." Daliya terdiam sejenak sebelum melanjutkan ucapannya. "Kita putus?"

Ren terdiam cukup lama, tapi kemudian ia tersenyum. "Oke. Terimakasih untuk dua setengah jamnya, mantan pacarku,"

"Hahahaha!" Daliya tidak bisa menyembunyikan tawanya. "Ini sejarah pacaran tersingkat sih, waktunya cuma dua setengah jam,"

"Tapi aku menikmati ini," Ren berkata sungguh-sungguh. "Aku harap, saat kita bertemu lagi, kamu masih mau menyapa aku,"

"Tentu saja, kenapa tidak? Kamu kan mantan pacarku," Daliya berkelakar. "Kalau begitu, selamat tinggal. Hati-hati di jalan,"

"Kamu juga," Ren melambaikan tangan dan berjalan masuk ke mobilnya. Daliya balas melambaikan tangan sampai mobil Ren menghilang dari pandangan.

Sepeninggalnya Ren, tiba-tiba Daliya merasa ada rasa kehilangan di sudut hatinya. Ia sebenarnya merasa berat saat berpisah dengan pria itu begitu saja. Apalagi mereka sepertinya tidak akan pernah bertemu lagi. Dengan langkah gontai, Daliya membalikkan badan dan melangkah memasuki gerbang kos-kosannya.

Sementara itu, Ren menyetir mobilnya dengan kecepatan pelan. Sepanjang jalan, ia masih memikirkan tentang Daliya. Ia sendiri juga merasa berat karena perkenalan mereka berlangsung sangat singkat.

"Sial, kenapa aku tidak minta nomor teleponnya tadi?" sesal Ren merutuki kebodohannya sendiri.

Terpopuler

Comments

Sagitarius women

Sagitarius women

Narendra??ini karya otor yg keberapa thor?

2025-03-10

0

Yunita Sri wahyuni

Yunita Sri wahyuni

"dalam waktu tempo sesingkat 2 nya"...cus langsung jd mantan 😁🤣...jgn kwatir Ren... alamat kos kan da tahu...jgn pe salah alamat kyk lagu sebelah ya Ren 💪🏻💪🏻

2025-01-29

0

Rizka Susanto

Rizka Susanto

tenang bang ..klo kangen datangin aja ke kos2annya,kan udah tahu ini 🥰

2024-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. Taruhan
2 2. Petualangan Mencari Pacar
3 3. Hari Reuni
4 4. Buktinya Apa?
5 5. Jangan Sentuh Milik Saya!
6 6. Bayaran
7 7. Pacar Dua Setengah Jam
8 8. Lumiere Mode
9 9. Apa Kabar Mantan?
10 10. Bersikap Profesional
11 11. Makan Malam Kantor
12 12. TTDJ
13 13. Apartemen Ren
14 14. Pengakuan
15 15. Apa Kamu Menyukaiku?
16 16. Ren vs Kevin
17 17. Ulang Tahun Bunda Kevin
18 18. Berubah 180 Derajat
19 19. Aku Akan Mengejarmu
20 20. Cantik!
21 21. Jangan Cantik-Cantik!
22 22. Good Night Babe
23 23. Kamu Berubah
24 24. Ren vs Kevin (2)
25 25. Kencan?
26 26. Kencan di Bioskop
27 27. Dinner (Tidak) Romantis
28 28. Mampir
29 29. Godaan
30 30. (Hampir) Khilaf
31 31. Sebab-Akibat
32 32. Joanna
33 33. Gadis Manja
34 34. Merepotkan
35 35. Jangan Ganggu Calon Istriku
36 36. Mengungkapkan Cinta
37 37. Marah
38 38. Kamu Harus Minta Maaf!
39 39. Syarat Dari Joanna
40 40. Jangan Gengsi!
41 41. Cemburu Berat
42 42. Jadi, Status Kita Apa?
43 43. Daliya vs Silvi
44 44. Hati-hati
45 45. Kevin yang Bodoh
46 46. Kehancuran Silvi
47 47. Laki-laki Mengerikan
48 48. Aurora LeBlanc
49 49. Pindah Kamar
50 50. Mobil Goyang
51 51. Calon Ibu Mertua
52 52. Perjanjian
53 53. Makan Malam Bersama Calon Mertua
54 54. Yakin
55 55. Komunikasi Itu Penting!
56 56. Penjelasan Ren
57 57. Acara Lamaran
58 58. Jaga Anakku Baik-baik!
59 59. Pak David Kembali
60 60. Permintaan Maaf Silvi
61 61. Ketahuan!
62 62. Official
63 63. Mengusir Silvi
64 64. Beri Aku Kesempatan
65 65. Aku Tidak Akan Melepaskan Kamu
66 66. Sidang
67 67. Bucin
68 68. Pesta
69 69. Melissa
70 70. Terlambat
71 71. Mencari Jejakmu
72 72. Menghilang
73 73. Kampung Halaman Daliya
74 74. Tunjukkan Ketulusanmu
75 75. Akhirnya Bertemu
76 76. Percayalah Padaku
77 77. Maafkan Aku
78 78. Whatever You Want
79 79. Bertemu Teman-teman Ren
80 80. Meluruskan Kesalahpahaman
81 81. Bertemu Melissa
82 82. Baikan
83 83. Damai
84 84. Skandal
85 85. I Promise
86 86. Resign + Undangan
87 87. Happy Wedding
88 88. One Day After Married
89 89. Lepas Baju Kamu
90 90. Toge
91 91. Resepsi
92 92. Malam Pertama Yang Terlambat
93 93. Honeymoon
94 94. Pulang
95 95. Raven
96 96. Hotel
97 97. Sakit
98 98. Hamil
99 99. Lima Tahun Kemudian
100 100. Jangan Gangguin Mama
101 101. Sebastian Cemburu
102 102. Bahagia
103 Promosi Novel Baru
104 Kandidat YAAW
105 JUARA!
106 Novel Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Taruhan
2
2. Petualangan Mencari Pacar
3
3. Hari Reuni
4
4. Buktinya Apa?
5
5. Jangan Sentuh Milik Saya!
6
6. Bayaran
7
7. Pacar Dua Setengah Jam
8
8. Lumiere Mode
9
9. Apa Kabar Mantan?
10
10. Bersikap Profesional
11
11. Makan Malam Kantor
12
12. TTDJ
13
13. Apartemen Ren
14
14. Pengakuan
15
15. Apa Kamu Menyukaiku?
16
16. Ren vs Kevin
17
17. Ulang Tahun Bunda Kevin
18
18. Berubah 180 Derajat
19
19. Aku Akan Mengejarmu
20
20. Cantik!
21
21. Jangan Cantik-Cantik!
22
22. Good Night Babe
23
23. Kamu Berubah
24
24. Ren vs Kevin (2)
25
25. Kencan?
26
26. Kencan di Bioskop
27
27. Dinner (Tidak) Romantis
28
28. Mampir
29
29. Godaan
30
30. (Hampir) Khilaf
31
31. Sebab-Akibat
32
32. Joanna
33
33. Gadis Manja
34
34. Merepotkan
35
35. Jangan Ganggu Calon Istriku
36
36. Mengungkapkan Cinta
37
37. Marah
38
38. Kamu Harus Minta Maaf!
39
39. Syarat Dari Joanna
40
40. Jangan Gengsi!
41
41. Cemburu Berat
42
42. Jadi, Status Kita Apa?
43
43. Daliya vs Silvi
44
44. Hati-hati
45
45. Kevin yang Bodoh
46
46. Kehancuran Silvi
47
47. Laki-laki Mengerikan
48
48. Aurora LeBlanc
49
49. Pindah Kamar
50
50. Mobil Goyang
51
51. Calon Ibu Mertua
52
52. Perjanjian
53
53. Makan Malam Bersama Calon Mertua
54
54. Yakin
55
55. Komunikasi Itu Penting!
56
56. Penjelasan Ren
57
57. Acara Lamaran
58
58. Jaga Anakku Baik-baik!
59
59. Pak David Kembali
60
60. Permintaan Maaf Silvi
61
61. Ketahuan!
62
62. Official
63
63. Mengusir Silvi
64
64. Beri Aku Kesempatan
65
65. Aku Tidak Akan Melepaskan Kamu
66
66. Sidang
67
67. Bucin
68
68. Pesta
69
69. Melissa
70
70. Terlambat
71
71. Mencari Jejakmu
72
72. Menghilang
73
73. Kampung Halaman Daliya
74
74. Tunjukkan Ketulusanmu
75
75. Akhirnya Bertemu
76
76. Percayalah Padaku
77
77. Maafkan Aku
78
78. Whatever You Want
79
79. Bertemu Teman-teman Ren
80
80. Meluruskan Kesalahpahaman
81
81. Bertemu Melissa
82
82. Baikan
83
83. Damai
84
84. Skandal
85
85. I Promise
86
86. Resign + Undangan
87
87. Happy Wedding
88
88. One Day After Married
89
89. Lepas Baju Kamu
90
90. Toge
91
91. Resepsi
92
92. Malam Pertama Yang Terlambat
93
93. Honeymoon
94
94. Pulang
95
95. Raven
96
96. Hotel
97
97. Sakit
98
98. Hamil
99
99. Lima Tahun Kemudian
100
100. Jangan Gangguin Mama
101
101. Sebastian Cemburu
102
102. Bahagia
103
Promosi Novel Baru
104
Kandidat YAAW
105
JUARA!
106
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!