15. Apa Kamu Menyukaiku?

"Mama kamu itu...emang agak unik ya?" ujar Daliya saat mereka berdua sudah berada di dalam mobil Ren.

Ren tertawa. "Sorry, kamu pasti kaget ya. Kamu bener, Mamaku itu orangnya memang unik banget. Orangnya kelewat santai. Tahu nggak dulu Mama pernah bilang apa sama papaku?"

Daliya menoleh ke arah Ren dengan wajah penasaran. "Memangnya Mama kamu ngomong apa?"

"Kata Mama, 'Pa, kamu cari selingkuhan sana biar nggak bosen sama Mama mulu',"

"Hah? Terus Papa kamu bilang apa?"

"Papaku nggak menggubris omongan itu. Soalnya papaku itu tipe suami yang bucin mampus sama istrinya," jawab Ren masih sambil tertawa.

"Astaga.." Daliya tergelak. "Mama kamu ada-ada aja deh. Tapi, aku akui Mama kamu itu baiiikkk banget. Calon istri kamu pasti beruntung deh bisa dapet mertua sebaik itu,"

"Oh ya?" Ren tersenyum miring. "Jadi kamu merasa beruntung dong?"

"Hmm?"

"Kan kamu calon istriku,"

Daliya langsung terbatuk-batuk mendengar ucapan Ren. Astaga, orang ini! Pintar sekali mengucapkan kata-kata manis.

"Hei, Ren," Daliya berkata setelah beberapa saat menimbang-nimbang. Ren hanya menoleh sekilas, kemudian kembali fokus menyetir.

"Ya? Kenapa?"

"Apa kamu menyukaiku?"

Ckiiittt!

Pertanyaan itu sukses membuat Ren mengerem mobilnya secara mendadak. Akibatnya, tubuh Daliya jadi condong ke depan dan kepalanya hampir menabrak dashboard yang ada di depannya.

"Astaga!"

"Sorry! Sorry!" Ren langsung mengulurkan tangannya ke arah Daliya, memastikan gadis itu tidak terluka. Untungnya Daliya memakai sabuk pengaman, sehingga tubuhnya masih tertahan di bangku tempatnya duduk. "Kamu nggak apa-apa kan?"

"Ren, kamu kenapa sih?" gerutu Daliya sambil menenangkan jantungnya yang berdetak cepat karena shock.

"Maaf. Aku...kaget," jawab Ren dengan wajah menyesal. "Kamu tiba-tiba nanya begitu, jadi..."

"Ya ampun, tahu begitu aku nggak tanya sekarang," Daliya masih berusaha mengatur napasnya yang terasa ngos-ngosan. "Maafkan aku. Aku cuma asal bicara karena terlalu penasaran. Nggak usah terlalu dipikirkan," ujarnya lagi.

"Kamu benar kok, sepertinya aku menyukaimu,"

Ucapan Ren seketika membuat Daliya langsung menoleh. Tampak lelaki itu masih menatapnya lamat-lamat.

"Aku menyukai kamu Daliya," kata Ren lagi. Suaranya tenang dan jelas, sangat berbanding terbalik dengan daddanya yang bergemuruh di dalam sana. Sejujurnya, dia penasaran dengan reaksi apa yang akan ditunjukan gadis itu.

Daliya terdiam sejenak. Mulutnya menganga, tapi dia kehabisan kata-kata. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu ia palingkan wajahnya ke depan dan menatap lurus ke arah jalanan.

"Kita...jalan saja," kata Daliya kemudian.

"Daliya?"

"Jalan, Ren. Mobil di belakang menunggu kita,"

Ren kebingungan. Reaksi Daliya yang seperti itu sama sekali tidak ada dalam bayangannya. Ia masih ingin bertanya, tapi suara klakson mobil yang bersahut-sahutan dari arah belakang membuatnya terpaksa menancap gas dan melanjutkan perjalanan.

Selama perjalanan pun, Daliya tak berkata apa-apa. Begitu juga dengan Ren. Mereka berdua sibuk tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing. Barulah saat mobil Ren berhenti di depan gerbang kost-kostan, Daliya melepaskan sabuk pengamannya.

"Terimakasih karena sudah mengantar aku. Kalau begitu, aku permisi—" Daliya sudah bersiap untuk membuka pintu mobil, tapi Ren menahan tangannya.

"Daliya, sebentar, aku mau bicara," ujar Ren dengan nada setengah memohon.

Daliya menelan ludahnya gugup. Mengumpulkan keberanian, akhirnya gadis itu menolehkan wajahnya menatap Ren. "Bicaralah,"

"Aku akan mengulangi ucapanku tadi," Ren berkata sembari menggenggam tangan Daliya. "Aku menyukai kamu Daliya,"

Daliya menelan ludah sejenak. "Kamu pasti bercanda,"

"Aku tidak bercanda," Ren menjawab yakin.

"Tapi, kenapa?"

"Apa perlu alasan bagi seseorang untuk menyukai orang lain? Aku jatuh cinta padamu sejak pandangan pertama, itu saja,"

"Jangan membuatku salah paham Ren," Daliya menghela napas panjang. "Kamu hanya penasaran denganku, bukan jatuh cinta,"

"Daliya, aku adalah orang yang merasakan perasaan itu. Kenapa malah kamu yang ragu? Aku yakin kalau sekarang perasaanku itu cinta,"

Daliya menatap wajah Ren dengan seksama. Wajah tampan itu balik menatapnya dengan tatapan tulus.

"Apa kamu...tidak menyukai aku?" tanya Ren kemudian.

"Aku tidak tahu," jawab Daliya jujur. "Kita baru bertemu beberapa kali. Jika dihitung dari hari pertama kita bertemu, ini baru yang ketiga. Menurutku waktu kita terlalu singkat untuk menyimpulkan apakah perasaan kita benar-benar tertarik atau cuma penasaran,"

"Di hari pertama kita bertemu, kita bahkan sudah berciuman. Aku yakin saat itu kamu tidak menolaknya. Apa aku tidak boleh mengira itu adalah perasaan kamu yang sebenarnya?" Ren bertanya penuh harap.

"Aku tidak menolak karena kaget!" Daliya menjawab setengah berteriak. Ia jadi malu saat Ren kembali membahas tentang 'insiden' ciuman mereka. "Kamu melakukannya tanpa seizinku!"

"Kalau begitu," Ren melepas sabuk pengaman, kemudian ia mencondongkan tubuhnya mendekati Daliya. "Aku akan mencobanya sekali lagi. Kali ini aku akan memberitahu kamu terlebih dulu. Daliya, aku akan menciummu sekarang, di sini. Jika kamu tidak menolak, aku akan anggap kamu punya perasaan yang sama denganku,"

Daliya terbelalak. Astaga, apa yang baru saja dikatakan laki-laki ini? Dia bilang mau menciumnya?

Ren sama sekali tidak main-main dengan ucapannya. Tak memberi kesempatan untuk Daliya menjawab, lelaki itu sudah mendekatkan wajahnya pada Daliya. Tangannya menyentuh dagu gadis itu dan memaksa Daliya agar mendongak menatapnya. Semakin Ren mendekat, semakin erat pula tangan Daliya merremas ujung kemejanya. Di dalam hati dia ingin menghindar, tapi yang aneh, tubuhnya sama sekali tidak bisa bergerak.

Hei, tubuhku! Kenapa kamu tidak menghindar? Apa kamu juga menginginkan ciuman ini? Dasar bin al! Batin Daliya mengutuk dirinya sendiri.

Hidung mancung Ren sudah menyentuh ujung hidung Daliya. Sontak, Daliya memejamkan matanya.

Bodo amatlah!

Tok, tok, tok

Kaca mobil Ren yang diketuk dari luar membuat aktivitas mereka seketika terhenti. Daliya dan Ren sontak menoleh ke asal suara untuk melihat siapa si pelaku yang sudah mengganggu kegiatan mereka itu. Daliya terbelalak saat dilihatnya ada seorang pria yang ia kenal mencoba mengintip mereka dari balik kaca mobil.

"Kevin?"

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

ngapain si jevin tetiba muncul, ganggu aja 😏😏

2025-03-29

0

zeus

zeus

Tendang ja tuch kepin markopin

2025-01-10

0

Lilis Eriska

Lilis Eriska

lah si kevin segala muncul aja 🤭

2024-11-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. Taruhan
2 2. Petualangan Mencari Pacar
3 3. Hari Reuni
4 4. Buktinya Apa?
5 5. Jangan Sentuh Milik Saya!
6 6. Bayaran
7 7. Pacar Dua Setengah Jam
8 8. Lumiere Mode
9 9. Apa Kabar Mantan?
10 10. Bersikap Profesional
11 11. Makan Malam Kantor
12 12. TTDJ
13 13. Apartemen Ren
14 14. Pengakuan
15 15. Apa Kamu Menyukaiku?
16 16. Ren vs Kevin
17 17. Ulang Tahun Bunda Kevin
18 18. Berubah 180 Derajat
19 19. Aku Akan Mengejarmu
20 20. Cantik!
21 21. Jangan Cantik-Cantik!
22 22. Good Night Babe
23 23. Kamu Berubah
24 24. Ren vs Kevin (2)
25 25. Kencan?
26 26. Kencan di Bioskop
27 27. Dinner (Tidak) Romantis
28 28. Mampir
29 29. Godaan
30 30. (Hampir) Khilaf
31 31. Sebab-Akibat
32 32. Joanna
33 33. Gadis Manja
34 34. Merepotkan
35 35. Jangan Ganggu Calon Istriku
36 36. Mengungkapkan Cinta
37 37. Marah
38 38. Kamu Harus Minta Maaf!
39 39. Syarat Dari Joanna
40 40. Jangan Gengsi!
41 41. Cemburu Berat
42 42. Jadi, Status Kita Apa?
43 43. Daliya vs Silvi
44 44. Hati-hati
45 45. Kevin yang Bodoh
46 46. Kehancuran Silvi
47 47. Laki-laki Mengerikan
48 48. Aurora LeBlanc
49 49. Pindah Kamar
50 50. Mobil Goyang
51 51. Calon Ibu Mertua
52 52. Perjanjian
53 53. Makan Malam Bersama Calon Mertua
54 54. Yakin
55 55. Komunikasi Itu Penting!
56 56. Penjelasan Ren
57 57. Acara Lamaran
58 58. Jaga Anakku Baik-baik!
59 59. Pak David Kembali
60 60. Permintaan Maaf Silvi
61 61. Ketahuan!
62 62. Official
63 63. Mengusir Silvi
64 64. Beri Aku Kesempatan
65 65. Aku Tidak Akan Melepaskan Kamu
66 66. Sidang
67 67. Bucin
68 68. Pesta
69 69. Melissa
70 70. Terlambat
71 71. Mencari Jejakmu
72 72. Menghilang
73 73. Kampung Halaman Daliya
74 74. Tunjukkan Ketulusanmu
75 75. Akhirnya Bertemu
76 76. Percayalah Padaku
77 77. Maafkan Aku
78 78. Whatever You Want
79 79. Bertemu Teman-teman Ren
80 80. Meluruskan Kesalahpahaman
81 81. Bertemu Melissa
82 82. Baikan
83 83. Damai
84 84. Skandal
85 85. I Promise
86 86. Resign + Undangan
87 87. Happy Wedding
88 88. One Day After Married
89 89. Lepas Baju Kamu
90 90. Toge
91 91. Resepsi
92 92. Malam Pertama Yang Terlambat
93 93. Honeymoon
94 94. Pulang
95 95. Raven
96 96. Hotel
97 97. Sakit
98 98. Hamil
99 99. Lima Tahun Kemudian
100 100. Jangan Gangguin Mama
101 101. Sebastian Cemburu
102 102. Bahagia
103 Promosi Novel Baru
104 Kandidat YAAW
105 JUARA!
106 Novel Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Taruhan
2
2. Petualangan Mencari Pacar
3
3. Hari Reuni
4
4. Buktinya Apa?
5
5. Jangan Sentuh Milik Saya!
6
6. Bayaran
7
7. Pacar Dua Setengah Jam
8
8. Lumiere Mode
9
9. Apa Kabar Mantan?
10
10. Bersikap Profesional
11
11. Makan Malam Kantor
12
12. TTDJ
13
13. Apartemen Ren
14
14. Pengakuan
15
15. Apa Kamu Menyukaiku?
16
16. Ren vs Kevin
17
17. Ulang Tahun Bunda Kevin
18
18. Berubah 180 Derajat
19
19. Aku Akan Mengejarmu
20
20. Cantik!
21
21. Jangan Cantik-Cantik!
22
22. Good Night Babe
23
23. Kamu Berubah
24
24. Ren vs Kevin (2)
25
25. Kencan?
26
26. Kencan di Bioskop
27
27. Dinner (Tidak) Romantis
28
28. Mampir
29
29. Godaan
30
30. (Hampir) Khilaf
31
31. Sebab-Akibat
32
32. Joanna
33
33. Gadis Manja
34
34. Merepotkan
35
35. Jangan Ganggu Calon Istriku
36
36. Mengungkapkan Cinta
37
37. Marah
38
38. Kamu Harus Minta Maaf!
39
39. Syarat Dari Joanna
40
40. Jangan Gengsi!
41
41. Cemburu Berat
42
42. Jadi, Status Kita Apa?
43
43. Daliya vs Silvi
44
44. Hati-hati
45
45. Kevin yang Bodoh
46
46. Kehancuran Silvi
47
47. Laki-laki Mengerikan
48
48. Aurora LeBlanc
49
49. Pindah Kamar
50
50. Mobil Goyang
51
51. Calon Ibu Mertua
52
52. Perjanjian
53
53. Makan Malam Bersama Calon Mertua
54
54. Yakin
55
55. Komunikasi Itu Penting!
56
56. Penjelasan Ren
57
57. Acara Lamaran
58
58. Jaga Anakku Baik-baik!
59
59. Pak David Kembali
60
60. Permintaan Maaf Silvi
61
61. Ketahuan!
62
62. Official
63
63. Mengusir Silvi
64
64. Beri Aku Kesempatan
65
65. Aku Tidak Akan Melepaskan Kamu
66
66. Sidang
67
67. Bucin
68
68. Pesta
69
69. Melissa
70
70. Terlambat
71
71. Mencari Jejakmu
72
72. Menghilang
73
73. Kampung Halaman Daliya
74
74. Tunjukkan Ketulusanmu
75
75. Akhirnya Bertemu
76
76. Percayalah Padaku
77
77. Maafkan Aku
78
78. Whatever You Want
79
79. Bertemu Teman-teman Ren
80
80. Meluruskan Kesalahpahaman
81
81. Bertemu Melissa
82
82. Baikan
83
83. Damai
84
84. Skandal
85
85. I Promise
86
86. Resign + Undangan
87
87. Happy Wedding
88
88. One Day After Married
89
89. Lepas Baju Kamu
90
90. Toge
91
91. Resepsi
92
92. Malam Pertama Yang Terlambat
93
93. Honeymoon
94
94. Pulang
95
95. Raven
96
96. Hotel
97
97. Sakit
98
98. Hamil
99
99. Lima Tahun Kemudian
100
100. Jangan Gangguin Mama
101
101. Sebastian Cemburu
102
102. Bahagia
103
Promosi Novel Baru
104
Kandidat YAAW
105
JUARA!
106
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!