9. Apa Kabar Mantan?

Lumiere Mode merupakan perusahaan besar yang bergerak di bidang fashion. Sasaran pasarnya adalah anak-anak muda, yang biasanya suka memakai pakaian modis ala selebgram tapi harganya ramah di kantong. Tak heran, Daliya yang merupakan asisten manajer marketing di perusahaan itu selalu mengutamakan penampilannya. Bahkan saat ia terlambat seperti hari ini pun, Daliya masih sempat melirik apakah alisnya simetris atau tidak dari pantulan kaca pintu utama kantor.

Daliya menempelkan kartunya pada mesin sensor absensi untuk dapat masuk ke ruangannya. Terlambat hampir sepuluh menit, dan itu adalah rekor terburuk untuknya yang sudah menjadi karyawan teladan selama tiga tahun.

Mengabaikan pintu lift yang masih terbuka, Daliya berlari menuju tangga darurat. Ruang rapat kantor itu berada di lantai tiga, dan sepertinya lebih efektif bagi Daliya untuk berlari ketimbang naik lift.

"Huffttt..." Daliya menarik napas panjang saat ia sampai di lantai yang dituju. Tak berlama-lama, gadis itu segera masuk ke ruang meeting dimana semua karyawan telah berkumpul.

Kriett..

Sial, Daliya mengumpat di dalam hati. Kenapa pintu ruangan itu harus berdecit segala sih? Ia melirik takut-takut ke dalam ruangan, dan benar saja, saat ini semua orang sedang menatap ke arahnya!

"Daliya!" terdengar suara Hani yang memanggilnya setengah berbisik. Dengan kepala tertunduk, Daliya segera bergabung dengan tim marketing. Ia meringis meminta maaf pada Hani yang menatapnya tajam.

"Baik, karena sepertinya semua sudah berkumpul, kita mulai perkenalannya," Kepala Direksi kemudian menoleh kepada pria di sebelahnya. "Silahkan perkenalkan diri Anda Pak,"

"Baik Pak," Pria tampan dengan tubuh tinggi tegap itu maju satu langkah. Ia tersenyum sembari melihat ke sekeliling ruangan. "Perkenalkan, saya Narendra Admaja, yang akan mengisi jabatan Marketing Director. Mohon bantuannya,"

Setelah pria itu mengenalkan diri, semua orang bertepuk tangan. Kecuali Daliya, karena ia merasa ada yang aneh.

"Narendra?" ia mengingat-ingat. Dimana dia pernah mendengar nama itu sebelumnya? Merasa penasaran, Daliya melongokkan kepalanya. Dirinya yang berada di barisan belakang merasa kesulitan melihat wajah direktur baru itu. Ia berusaha memanjangkan lehernya sambil berjinjit.

Tepat di saat mata Daliya menangkap sosok gagah itu, pria itu menoleh ke arahnya. Dan mulut Daliya sontak ternganga.

"REN?"

Seruan Daliya jelas membuat pandangan semua orang kembali tertuju padanya. Daliya langsung membungkam mulutnya sendiri, kemudian ia menundukkan kepala dan pura-pura tidak ada yang terjadi. Ia bisa merasakan lirikan tajam Hani yang seperti sedang mencabik-cabiknya.

Selesai rapat, Daliya buru-buru berlari keluar dari ruang meeting. Entah kenapa, tapi instingnya merasa harus melakukan itu. Ia tak peduli pada Hani yang lagi-lagi melotot ke arahnya, asalkan ia bisa segera keluar dari ruangan keramat itu secepat mungkin.

"Lo udah gila, ya?" Seperti yang sudah diduga, Daliya langsung kena semprot oleh Hani. "Asisten manajer marketing terlambat di hari pertama Direktur Marketing masuk? Wow, sangat profesional," ucap Hani sarkas.

Daliya hanya mampu menundukkan kepala menerima kemarahan manajernya itu. Ia tak mampu menjawab apapun karena menyadari itu memang kesalahannya sendiri.

"Lain kali begitu lagi, biar langsung Gue kirim ke HRD!"

Daliya bergidik. Kalau mau dikirim ke HRD alasannya cuma dua, kalau tidak dapat SP ya dipecat.

"Maaf, Bu Hani," Zafran tiba-tiba muncul, membuat Daliya langsung menghela napas lega. "Ibu dipanggil Pak David,"

Hani masih tampak marah, tapi dia tidak berkata apa-apa lagi, ia langsung mengibaskan tangan, meminta Daliya keluar dari ruangannya. Tanpa perlu disuruh dua kali, Daliya segera pergi dari ruangan itu.

"Daliya, Lo dipanggil Pak David," Beberapa saat kemudian Hani kembali muncul dan langsung menyampaikan pesan yang ia dapat dari kantor direktur. Daliya yang masih tegang karena takut akan dimarahi lagi jadi terkejut, kemudian ia menunjuk dirinya sendiri untuk memastikan.

"Aku?"

"Memangnya ada Daliya lain di perusahaan ini?" tanya Hani ketus. Daliya langsung bungkam. Ia sepenuhnya lupa kalau sudah marah, Hani akan sesadis singa betina kelaparan.

Dengan langkah takut-takut, Daliya pergi menuju ruang asisten direktur. Pak David adalah sekretaris sekaligus asisten dari direktur marketing sebelumnya, dan sepertinya akan tetap sama meskipun atasannya sudah berganti orang. Makanya Daliya jadi kelimpungan sendiri. Untuk apa ya Pak David memanggilnya? Apa jangan-jangan karena Ren?

Nggak usah kegeeran, batin Daliya. Siapa tahu aku mau dimarahin karena tadi telat dateng.

Pemikiran itu malah membuat kaki Daliya terasa lemas. Bagaimana jika Pak David memang memanggilnya perkara keterlambatannya tadi? Tapi, kenapa seorang asisten direktur mengurusi keterlambatan asisten manajer seperti dirinya?

"Saya meminta kamu untuk menggantikan saya sementara waktu," ucapan Pak David sontak membuat Daliya mendelik.

"Saya Pak?" Lagi-lagi, Daliya menunjuk dirinya sendiri untuk memastikan. "Kenapa Pak?"

"Memangnya ucapan saya kurang jelas? Saya kan harus cuti karena istri saya sebentar lagi melahirkan,"

"Bukan itu Pak," Daliya menggigit bibir. "Maksudnya, kenapa harus saya yang harus menggantikan bapak? Kan ada karyawan lain,"

"Karyawan lain nggak ada yang sekompeten kamu," tukas Pak David sambil mengangkat bahu. "Kalau mau cari asisten dari luar jelas akan memakan waktu. Perlu buka lowongan dulu, harus tes ini itu, nanti masih harus adaptasi lagi. Lama! Kalau kamu kan sudah jelas pasti bisa. Saya sudah minta rekomendasi dari Hani, dan kamu adalah nama pertama yang dia sebut,"

Daliya mengeluh dalam hati. Ia tidak tahu harus berterimakasih atau tidak kepada manajernya itu. Dia senang sih karena Hani menyebut dirinya sebagai karyawan yang kompeten, tapi kalau situasinya dia harus jadi asistennya Ren, sepertinya agak..canggung?

"Kamu tenang saja Daliya," Pak David menepuk pundak gadis itu lembut. "Nanti gaji kamu naik segini," Pak Daliya mengacungkan dua jarinya. Daliya meringis. Sebenarnya bukan itu yang menjadi masalah. Tapi mau bagaimanapun juga, dirinya adalah budak korporat yang masih butuh cuan.

Pada akhirnya, dengan terpaksa tapi juga senang karena dapat gaji tambahan, Daliya menyetujui tugas itu.

Pak David langsung menyuruh Daliya menemui direktur baru di ruangannya, katanya untuk berkenalan terlebih dulu. Siapa tahu ada hal-hal yang dibutuhkan oleh atasan baru mereka itu.

Daliya berdiri di depan pintu ruangan direktur sambil menghembuskan napas dalam-dalam. Sejujurnya, dia senang bertemu Ren lagi, apalagi sudah dua minggu dirinya merindukan lelaki itu. Masalahnya, punya hubungan pribadi dengan atasannya sendiri sama sekali bukan rencana Daliya.

"Kenapa aku ngerasa heboh sendiri sih?" Daliya mencibir dirinya sendiri. "Siapa tahu Ren nggak ingat aku, kan? Kamu kegeeran Daliya,"

Daliya mengepalkan tangan, ia memantapkan hati. Lagipula ini adalah urusan pekerjaan, jadi dirinya harus bersikap profesional. Setelah berdoa dalam hati, Daliya lantas mengetuk pintu itu perlahan.

"Masuk!" Terdengar suara Ren yang sudah Daliya kenal, serta sangat ia rindukan. Dengan berhati-hati, gadis itu lantas membuka pintu.

"Selamat pagi Pak," Daliya menyapa Ren dengan kepala tertunduk. "Perkenalkan, saya Daliya Chandana, asisten direktur sementara yang akan menggantikan Pak David,"

Hening. Daliya kebingungan karena tidak ada suara apapun dari lawan bicaranya. Ia mendongakkan kepala, dan sontak matanya bertatapan dengan mata Ren.

"Hai," sapa pria itu saat mata mereka bertemu satu sama lain. "Apa kabar, mantan?"

Terpopuler

Comments

Merica Bubuk

Merica Bubuk

Saat org lain cinta 1 mlm, mrka mah pacaran 2,5 jam 🤣🤣🤣

2025-03-08

0

Umi Denara

Umi Denara

aaah senang baca tiap bait ceritanya,,,gurih

2024-11-13

0

Yunita Sri wahyuni

Yunita Sri wahyuni

waduh 🤦🏻.. referensi kata saat berjumpa 🤣🤣

2025-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Taruhan
2 2. Petualangan Mencari Pacar
3 3. Hari Reuni
4 4. Buktinya Apa?
5 5. Jangan Sentuh Milik Saya!
6 6. Bayaran
7 7. Pacar Dua Setengah Jam
8 8. Lumiere Mode
9 9. Apa Kabar Mantan?
10 10. Bersikap Profesional
11 11. Makan Malam Kantor
12 12. TTDJ
13 13. Apartemen Ren
14 14. Pengakuan
15 15. Apa Kamu Menyukaiku?
16 16. Ren vs Kevin
17 17. Ulang Tahun Bunda Kevin
18 18. Berubah 180 Derajat
19 19. Aku Akan Mengejarmu
20 20. Cantik!
21 21. Jangan Cantik-Cantik!
22 22. Good Night Babe
23 23. Kamu Berubah
24 24. Ren vs Kevin (2)
25 25. Kencan?
26 26. Kencan di Bioskop
27 27. Dinner (Tidak) Romantis
28 28. Mampir
29 29. Godaan
30 30. (Hampir) Khilaf
31 31. Sebab-Akibat
32 32. Joanna
33 33. Gadis Manja
34 34. Merepotkan
35 35. Jangan Ganggu Calon Istriku
36 36. Mengungkapkan Cinta
37 37. Marah
38 38. Kamu Harus Minta Maaf!
39 39. Syarat Dari Joanna
40 40. Jangan Gengsi!
41 41. Cemburu Berat
42 42. Jadi, Status Kita Apa?
43 43. Daliya vs Silvi
44 44. Hati-hati
45 45. Kevin yang Bodoh
46 46. Kehancuran Silvi
47 47. Laki-laki Mengerikan
48 48. Aurora LeBlanc
49 49. Pindah Kamar
50 50. Mobil Goyang
51 51. Calon Ibu Mertua
52 52. Perjanjian
53 53. Makan Malam Bersama Calon Mertua
54 54. Yakin
55 55. Komunikasi Itu Penting!
56 56. Penjelasan Ren
57 57. Acara Lamaran
58 58. Jaga Anakku Baik-baik!
59 59. Pak David Kembali
60 60. Permintaan Maaf Silvi
61 61. Ketahuan!
62 62. Official
63 63. Mengusir Silvi
64 64. Beri Aku Kesempatan
65 65. Aku Tidak Akan Melepaskan Kamu
66 66. Sidang
67 67. Bucin
68 68. Pesta
69 69. Melissa
70 70. Terlambat
71 71. Mencari Jejakmu
72 72. Menghilang
73 73. Kampung Halaman Daliya
74 74. Tunjukkan Ketulusanmu
75 75. Akhirnya Bertemu
76 76. Percayalah Padaku
77 77. Maafkan Aku
78 78. Whatever You Want
79 79. Bertemu Teman-teman Ren
80 80. Meluruskan Kesalahpahaman
81 81. Bertemu Melissa
82 82. Baikan
83 83. Damai
84 84. Skandal
85 85. I Promise
86 86. Resign + Undangan
87 87. Happy Wedding
88 88. One Day After Married
89 89. Lepas Baju Kamu
90 90. Toge
91 91. Resepsi
92 92. Malam Pertama Yang Terlambat
93 93. Honeymoon
94 94. Pulang
95 95. Raven
96 96. Hotel
97 97. Sakit
98 98. Hamil
99 99. Lima Tahun Kemudian
100 100. Jangan Gangguin Mama
101 101. Sebastian Cemburu
102 102. Bahagia
103 Promosi Novel Baru
104 Kandidat YAAW
105 JUARA!
106 Novel Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Taruhan
2
2. Petualangan Mencari Pacar
3
3. Hari Reuni
4
4. Buktinya Apa?
5
5. Jangan Sentuh Milik Saya!
6
6. Bayaran
7
7. Pacar Dua Setengah Jam
8
8. Lumiere Mode
9
9. Apa Kabar Mantan?
10
10. Bersikap Profesional
11
11. Makan Malam Kantor
12
12. TTDJ
13
13. Apartemen Ren
14
14. Pengakuan
15
15. Apa Kamu Menyukaiku?
16
16. Ren vs Kevin
17
17. Ulang Tahun Bunda Kevin
18
18. Berubah 180 Derajat
19
19. Aku Akan Mengejarmu
20
20. Cantik!
21
21. Jangan Cantik-Cantik!
22
22. Good Night Babe
23
23. Kamu Berubah
24
24. Ren vs Kevin (2)
25
25. Kencan?
26
26. Kencan di Bioskop
27
27. Dinner (Tidak) Romantis
28
28. Mampir
29
29. Godaan
30
30. (Hampir) Khilaf
31
31. Sebab-Akibat
32
32. Joanna
33
33. Gadis Manja
34
34. Merepotkan
35
35. Jangan Ganggu Calon Istriku
36
36. Mengungkapkan Cinta
37
37. Marah
38
38. Kamu Harus Minta Maaf!
39
39. Syarat Dari Joanna
40
40. Jangan Gengsi!
41
41. Cemburu Berat
42
42. Jadi, Status Kita Apa?
43
43. Daliya vs Silvi
44
44. Hati-hati
45
45. Kevin yang Bodoh
46
46. Kehancuran Silvi
47
47. Laki-laki Mengerikan
48
48. Aurora LeBlanc
49
49. Pindah Kamar
50
50. Mobil Goyang
51
51. Calon Ibu Mertua
52
52. Perjanjian
53
53. Makan Malam Bersama Calon Mertua
54
54. Yakin
55
55. Komunikasi Itu Penting!
56
56. Penjelasan Ren
57
57. Acara Lamaran
58
58. Jaga Anakku Baik-baik!
59
59. Pak David Kembali
60
60. Permintaan Maaf Silvi
61
61. Ketahuan!
62
62. Official
63
63. Mengusir Silvi
64
64. Beri Aku Kesempatan
65
65. Aku Tidak Akan Melepaskan Kamu
66
66. Sidang
67
67. Bucin
68
68. Pesta
69
69. Melissa
70
70. Terlambat
71
71. Mencari Jejakmu
72
72. Menghilang
73
73. Kampung Halaman Daliya
74
74. Tunjukkan Ketulusanmu
75
75. Akhirnya Bertemu
76
76. Percayalah Padaku
77
77. Maafkan Aku
78
78. Whatever You Want
79
79. Bertemu Teman-teman Ren
80
80. Meluruskan Kesalahpahaman
81
81. Bertemu Melissa
82
82. Baikan
83
83. Damai
84
84. Skandal
85
85. I Promise
86
86. Resign + Undangan
87
87. Happy Wedding
88
88. One Day After Married
89
89. Lepas Baju Kamu
90
90. Toge
91
91. Resepsi
92
92. Malam Pertama Yang Terlambat
93
93. Honeymoon
94
94. Pulang
95
95. Raven
96
96. Hotel
97
97. Sakit
98
98. Hamil
99
99. Lima Tahun Kemudian
100
100. Jangan Gangguin Mama
101
101. Sebastian Cemburu
102
102. Bahagia
103
Promosi Novel Baru
104
Kandidat YAAW
105
JUARA!
106
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!