Hancurnya Markas Black Eagle

Lily segera menyambar ponselnya dan menghubungi Bastian. Meskipun semua orang yang tinggal di tempat itu kehilangan jaringan, namun ponsel yang digunakan Lily masih berfungsi dengan sangat baik.

📱"Nona!" terdengar suara Bastian dari seberang.

📱"Bastian! ajak kakek dan yang lainnya kembali ke pesawat, kami akan segera datang!"

📱"Tapi nona, bagaimana dengan tuan muda Damian?" kekhawatiran terdengar dari nada suaranya.

📱"Aku telah menemukannya. Bersiaplah!" jawab Lily penuh penekanan.

📱"Baik!" jawab Bastian dengan sangat patuh.

Lily segera mematikan ponsel, telinga tajamnya terlihat bergerak-gerak seolah tengah memperhitungkan situasi. Gadis itu segera melompat keluar dari ruangan, kemudian berlari menuju ke sudut, di mana terdapat sebuah tempat yang cukup untuk dirinya bersembunyi bersama Damian.

Anggotanya yang lain juga melakukan hal yang sama, saat ini mereka terlihat seperti seorang elit militer yang sedang melakukan pelatihan pertempuran.

Sementara ratusan orang segera datang, mereka membawa senjata tajam dan senjata api di tangannya. Ketika pintu terbuka dan melihat tawanan mereka yang telah melarikan diri, raut wajah orang-orang itu segera berubah, mereka mulai panik dan berwajah pucat.

Salah seorang pria berteriak dengan suara yang sangat kencang, "Tawanan melarikan diri! Tutup semua jalan keluar!"

Lily hanya menarik sudut bibirnya ke atas, pada saat dirinya melakukan peretasan, Lily berhasil menemukan jalan keluar yang lain, tanpa harus melewati bangunan megah yang menjadi markas bagi kelompok mafia black eagle.

Dia segera mengajak orang-orangnya untuk memasuki sebuah lorong kecil, di mana hanya ada satu orang saja yang bisa memasukinya. Beruntung terowongan itu cukup tinggi, meskipun memiliki ukuran yang tidak terlalu besar.

Dalam waktu 45 menit, akhirnya Lily berhasil keluar dari sana, mereka segera berlari menuju pesawat jet di mana tuan Brahma Aditya dan yang lainnya telah menunggu dengan sangat khawatir.

"Lily! Damian!" panggil tuan Brahma Aditya, mata tuanya terlihat berkaca-kaca, saat tahu keadaan cucu kesayangannya yang terluka. Lily segera meminta semua orang untuk kembali masuk, dia memerintahkan Bastian untuk membawa Damian dan memberikan perawatan.

Lily menapaki langkah menuju pesawat jet pribadi, mencium aroma bahan bakar yang menyengat di udara. Ketika dia masuk, langkahnya terdengar bergema di lantai metalik pesawat.

Dia merasakan dinginnya udara kabin yang sejuk menyentuh kulitnya saat dia duduk di kursi kulit yang nyaman. Ketika mesin pesawat dinyalakan, suara deru yang menggetarkan dada terdengar, menggiringnya dalam suasana yang semakin mendalam.

Lily menarik seat belt dan mendengar suara 'klik' yang memastikan keselamatannya. Cahaya lampu panel instrumen berwarna-warni memenuhi kabin, menciptakan atmosfer futuristik yang memukau. Dia merasakan getaran lembut saat pesawat mulai bergerak di landasan, seperti memeluknya dalam kehangatan teknologi modern.

Saat pesawat melesat di atas landasan, Lily merasakan adrenalin membanjiri tubuhnya. Dia merasakan tekanan yang mendorongnya ke kursi saat pesawat naik ke udara, dan dia bisa merasakan detak jantungnya yang mempercepat seiring dengan percepatan pesawat.

Melalui jendela, dia melihat pemandangan bumi yang memudar menjadi kecil, menggantikan kegelapan angkasa yang luas. Sementara ratusan orang berdiri sambil mengacungkan senjatanya ke atas berniat untuk melakukan penyerangan.

Dor...

Dor...

Dor...

Semua orang bergegas untuk melihat dari jendela pesawat dan menyaksikan keganasan dari anggota mafia Black Eagle, yang terus saja melemparkan serangan-serangan ke arah pesawat jet yang membawa mereka mengudara semakin tinggi.

Sedangkan Lily hanya berdengus kesal, dia segera membuka pintu jendela pesawat sambil melemparkan beberapa benda berbentuk bulat, yang tak lain adalah granat.

Booom...

Booom...

Duar...

Lily seolah belum puas, dia segera bermanuver dengan memutar pesawat jet pribadi tersebut, sambil melirik ke arah orang-orang yang saat ini duduk di kursi penumpang.

"Bukankah kalian memiliki granat yang lain? Lemparkan segera dan hancurkan markas mafia black eagle!" ucap Lily dingin.

"Tapi nona," salah seorang anggota menyela, Lily segera memelototkan mata padanya.

"Jika kau tidak memiliki keberanian! Enyah!"

Tuan Brahma Aditya segera mengambil benda hitam itu, dia juga ikut melemparkannya ke arah markas besar milik mafia Black Eagle, sedangkan Bastian mengambil sebanyak-banyaknya, kemudian melemparkan satu persatu dan tepat membuat sebuah penghancuran yang sangat besar, sehingga suara ledakan terdengar kemana-mana.

Boom...

Booom...

Duar...

Duar...

Markas mafia black eagle hancur seketika, meninggalkan puing-puing bangunan yang runtuh, orang-orang yang masih tersisa di dalam, tertimbun reruntuhan. Sedangkan mereka yang sejak tadi terus membombardir pesawat jet yang dikendalikan oleh Lily banyak yang meninggal dunia, namun masih ada beberapa orang yang selamat dan dalam kondisi terluka.

Lily memutar kembali badan pesawat, gadis itu tak lagi menoleh ke belakang, dia fokus untuk segera kembali ke kotanya.

Sementara orang-orang di luaran terlihat ricuh, Lily sepertinya lupa jika dia masih melakukan siaran langsung lewat ponsel yang satunya, untung saja bangunan itu hancur, sehingga kemungkinan untuk ponsel itu selamat hanya 20%.

Dalam keheningan yang hening, Damian bisa mendengar bunyi angin berdesir di sekitar pesawat, menyapu sayap dengan lembut. Dia melirik ke arah Bastian dan tuan Brahma Aditya dengan datar.

"Sepertinya aku harus membuat perhitungan dengan kalian berdua, karena telah membawa Lily dalam masalah besar. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada gadis itu?"

Bastian dan Tuan Brahma Aditya seketika langsung saling berpandangan, namun akhirnya mereka ikut melototkan mata ke arah Damian.

"Jika Lily tidak ikut campur, maka sampai saat ini kau belum bisa ditemukan. Bagaimana jika kau mati? Benar-benar bodoh!" rutuk tuan Brahma Aditya, dia benar-benar tidak mengerti dengan pemikiran dari cucunya itu.

Sedangkan Bastian hanya bisa menarik nafas panjang, dia tahu bagaimana emosi yang saat ini dihadapi oleh Damian. Walau bagaimana pun, Lily pernah menyelamatkan pemuda itu di masa lalu dan dia tidak ingin menyeretnya ke dalam permasalahan besar dan konflik di antara para mafia.

"Kau sudah menemukan penghianat di markas?" tanya Damian sambil memperhatikan tubuhnya, yang saat ini telah sepenuhnya diobati oleh Bastian.

"Nona Lily telah menemukan banyak sekali hama di markas, di kediaman besar maupun di perusahaan. Anda bisa melihatnya nanti!" jawab Bastian dengan sangat tenang.

"Ciiih! Bagaimana bisa kau menyulitkan calon istriku? Benar-benar bodoh!" ucap Damian, matanya dipenuhi dengan kegelisahan.

Pada saat dia masuk ke dalam jet pribadi, kesadaran pemuda itu menghilang dan dia baru saja sadar beberapa saat yang lalu, sehingga peristiwa hancurnya markas mafia black eagle tidak diketahui olehnya.

"Dimana dia?" tanya Damian sambil memperhatikan sekeliling. Hanya ada anak buah kakeknya saja yang duduk di kursi penumpang. Bastian mengerutkan dahi, wajahnya dipenuhi dengan berbagai macam pertanyaan.

"Siapa?"

"Tunanganku! Lily, dimana dia? Kalian meninggalkannya di pulau itu?" tanya Damian, wajahnya berubah menjadi sangat hitam.

Tuan Brahma Aditya segera mendekat, dia menyilangkan kedua tangannya di depan dada melihat kelakuan Demian. "Kau pikir siapa yang menerbangkan pesawat jet pribadi ini?"

"Apaaa?" Damian hampir saja terjatuh saat mendengar jawaban kakeknya, gadis itu benar-benar telah bersembunyi dengan begitu dalam, hingga dia sendiri tidak mengetahui segala hal tentangnya.

"Sial!" Damian segera menggerakkan tubuhnya dan berniat untuk menemui Lily, namun Tuan Brahma Aditya langsung menghalangi jalannya.

"Duduk! Jika kau tidak mau berbaring! Urus dulu tubuhmu, sebelum menemui calon cucu menantuku! Lagi pula pria seperti apa kau? Lily terlalu hebat, sepertinya di masa depan aku harus mencarikan pria lain, yang lebih pintar dibandingkan denganmu." gertak tuan Brahma Aditya yang sekejap menyulut emosi cucunya.

"Dasar tua bangka sialan! Awas saja kalau kau berani!" jawab Damian, seketika atmosfer terasa berubah melihat kilat permusuhan di antara cucu dan kakek tersebut, membuat semua orang kesulitan bernafas.

Terpopuler

Comments

Ayu Septiani

Ayu Septiani

tenang Damian..... Lily selamat bahkan dia lah yang memimpin misi penyelamatanmu 😄😄😄😄

2024-06-05

1

Mira Ratmi rahayu

Mira Ratmi rahayu

makanya nanti klu udah nikah ama lily lu harus baik pd lily dam,,,

2024-05-30

1

BundaYuniatfaura

BundaYuniatfaura

q Pa dam u lily😘😘😘

2024-05-19

1

lihat semua
Episodes
1 Transmigrasi
2 Keluarga Yang Harmonis
3 Mengobati Damian
4 Laptop Baru
5 Salah Paham
6 Lamaran Dan Perdebatan
7 Serangan Pertama
8 Serangan Lanjutan
9 Membeli "Mainan"
10 Membasmi Hama 1
11 Membasmi Hama 2
12 Membasmi Hama 3
13 Membasmi Hama 4
14 Membasmi Hama 5
15 Menerbangkan Jet Pribadi
16 Menyusup
17 Damian Di Temukan
18 Hancurnya Markas Black Eagle
19 Prasetyo Mengetahuinya
20 Pria Cabul
21 Kembali Ke Rumah
22 Kembali Ke Sekolah
23 Balasan Untuk Alina
24 Balasan Untuk Alina 2
25 Kemunculan Preman
26 Lily Dan Damian
27 Kemunculan Anggota Mafia
28 Menuju Markas Mafia Night Thunder
29 Merampok
30 Kartu Nama
31 Dua Lalat
32 Tertangkap
33 Rumor
34 Nora Erlangga
35 Kebenaran Mulai Terungkap
36 Kesialan Nora
37 Sebuah Kesepakatan
38 Menjadi Buronan
39 Lily Kembali Beraksi
40 Preman
41 Pencarian Rossa
42 Nasib Alina, Rossa Dan Leni
43 Puasa
44 Tertangkap
45 Murid Baru
46 Hadiah Ulang Tahun Ririn
47 Efek Obat
48 Menyelidiki Ririn
49 Masa Lalu Teddy, Mona Dan Rara
50 Ririn Cemburu
51 Fokus Belajar
52 Lebih Mengerikan Dari Tuan
53 Rencana Lily
54 Sangat Bijak
55 Viola Cemburu
56 Lily Di Rendahkan
57 Viola VS LiLy
58 Tertampar
59 Makan Bersama
60 1,8 Juta Orang Penonton
61 Badut Itu Tidak Bisa Di Bandingkan Denganmu
62 Poppy Terkejut
63 Duo Ulat Bulu
64 Anak Konglomerat
65 Gara-Gara Kentut
66 Kemunculan Albert Dan Hera
67 Ancaman
68 Tentang Hera
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Transmigrasi
2
Keluarga Yang Harmonis
3
Mengobati Damian
4
Laptop Baru
5
Salah Paham
6
Lamaran Dan Perdebatan
7
Serangan Pertama
8
Serangan Lanjutan
9
Membeli "Mainan"
10
Membasmi Hama 1
11
Membasmi Hama 2
12
Membasmi Hama 3
13
Membasmi Hama 4
14
Membasmi Hama 5
15
Menerbangkan Jet Pribadi
16
Menyusup
17
Damian Di Temukan
18
Hancurnya Markas Black Eagle
19
Prasetyo Mengetahuinya
20
Pria Cabul
21
Kembali Ke Rumah
22
Kembali Ke Sekolah
23
Balasan Untuk Alina
24
Balasan Untuk Alina 2
25
Kemunculan Preman
26
Lily Dan Damian
27
Kemunculan Anggota Mafia
28
Menuju Markas Mafia Night Thunder
29
Merampok
30
Kartu Nama
31
Dua Lalat
32
Tertangkap
33
Rumor
34
Nora Erlangga
35
Kebenaran Mulai Terungkap
36
Kesialan Nora
37
Sebuah Kesepakatan
38
Menjadi Buronan
39
Lily Kembali Beraksi
40
Preman
41
Pencarian Rossa
42
Nasib Alina, Rossa Dan Leni
43
Puasa
44
Tertangkap
45
Murid Baru
46
Hadiah Ulang Tahun Ririn
47
Efek Obat
48
Menyelidiki Ririn
49
Masa Lalu Teddy, Mona Dan Rara
50
Ririn Cemburu
51
Fokus Belajar
52
Lebih Mengerikan Dari Tuan
53
Rencana Lily
54
Sangat Bijak
55
Viola Cemburu
56
Lily Di Rendahkan
57
Viola VS LiLy
58
Tertampar
59
Makan Bersama
60
1,8 Juta Orang Penonton
61
Badut Itu Tidak Bisa Di Bandingkan Denganmu
62
Poppy Terkejut
63
Duo Ulat Bulu
64
Anak Konglomerat
65
Gara-Gara Kentut
66
Kemunculan Albert Dan Hera
67
Ancaman
68
Tentang Hera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!