Damian Di Temukan

Lily hanya tersenyum kecut di tempat persembunyiannya, untuk sementara waktu, dia harus menjauh dari terowongan itu dan mencari jalan yang lain.

Melirik ke arah orang-orangnya, gadis kecil itu segera menggerakkan jari tengah dan jari telunjuk sebagai kode untuk mereka bergerak. Jalan telah terbuka, orang-orang dari kelompok mafia Black Eagle saat ini memasuki terowongan, sehingga mereka sedikit leluasa untuk menjelajah ke tempat yang lainnya.

Markas ini terlalu besar, sehingga Lily bersama 5 orang lainnya harus berbagi tugas. Mereka mulai menyusun rencana agar tidak ketahuan, salah seorang bawahannya menyerang anggota kelompok mafia black eagle, kemudian bertukar pakaian.

Dia mulai berjalan-jalan dengan sangat tenang sambil memeriksa sekitar. Siapa yang akan menyangka bahwa pria itu merupakan penyusup yang mereka cari? Dia bahkan bertingkah layaknya anggota kelompok mafia black eagle, karena sebelumnya pria itu ternyata memiliki kedekatan dengan salah seorang anggota kelompok, sehingga mengetahui apa saja yang harus dan tidak boleh dilakukan ketika mempergunakan pakaian kelompok mereka.

Lily melompat, dia bergelantungan di antara langit-langit ruangan sambil memeriksa keadaan, gadis itu dengan sangat santai menyabotase internet dan mematikan cctv, dia juga mengerahkan kameranya untuk melakukan siaran langsung.

Suasana markas kembali hening, seluruh anggota kelompok telah kembali ke tempatnya masing-masing. Sementara para pengguna internet, menunggu kejutan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Lily terlalu licin, bahkan anggota kelompok mafia tersebut tidak menyadari jika cctv di tempat mereka saat ini tidak berfungsi, bahkan internet pun mati. Namun di luaran, semua orang masih bebas mempergunakannya, mereka bahkan melihat siaran langsung yang saat ini dibuat oleh Lily bersama anggota kelompoknya.

Di atas markas yang besar itu terdapat sebuah antena yang mirip dengan payung kecil dan tentu saja benda itu berguna sebagai pembuat jaringan, namun dengan keberadaan Lily, fungsinya sudah tak bisa diandalkan lagi. Gadis itu dengan sengaja membuat orang-orang yang berada di markas tidak bisa menghubungi pihak luar.

Di tempat lain, Bastian juga mulai bergerak mengikuti peta, dia melakukan penyerangan pada titik-titik tertentu yang telah ditandai dengan lingkaran biru sebelumnya oleh Lily.

Hingga saat ini, pemuda itu telah menemukan 6 pos penjagaan, di mana ada 20 orang yang berjaga di setiap tempat. Tanpa membutuhkan waktu yang lama, Bastian berhasil melukai mereka tanpa suara, dia sengaja menggunakan bambu runcing untuk menikam lawan langsung di jantungnya.

Setelah memastikan kondisi aman, mereka kembali melanjutkan perjalanan. Namun salah seorang anggota melihat sebuah bangunan kecil yang terlihat tidak terurus, sehingga membuatnya merasa sangat tertarik dan berniat untuk memeriksanya.

Bastian yang mendengar hal itu sama sekali tidak melarang, ia bahkan segera memimpin pasukannya untuk menjelajah lebih jauh lagi.

Hari berlalu dengan begitu cepat, kali ini Lily telah menemukan jalan lain, ada beberapa bagian bangunan yang memisahkan diri, sehingga nampak seperti paviliun kecil.

Setelah memeriksanya dengan teliti, ternyata tempat itu merupakan sebuah tempat rahasia yang sama sekali tidak disembunyikan, sehingga orang luar akan beranggapan bahwa itu hanyalah gudang kosong biasa. Namun keberadaan pintu rahasia lainnya, ada di balik tembok bangunan kecil.

"Nona...!" pria itu mendekat ke arah Lily.

"Sudah ada kabar dari Bastian?" tanya Lily, dia terlalu fokus untuk melakukan siaran langsung, agar orang-orang di luaran mengetahui bagaimana keadaan kelompok mafia black Eagle di markasnya, sehingga melupakan Bastian, bersama orang-orangnya yang ia tinggal.

"Mereka akan segera sampai di tempat ini, sudah ada enam pos yang berhasil mereka hilangkan sebelumnya." ucap pria itu memberikan penjelasan dengan sangat rinci.

"Bagus, kalian masuk dulu!" ucap Lily sambil menunjuk ke arah pintu rahasia, dia harus bersiap-siap untuk membuat jebakan, jangan sampai anggota kelompok mafia Black Eagle mengetahui keberadaan mereka di tempat itu dan menangkapnya.

Tap...

Tap...

Tap...

Lily segera menyusul orang-orangnya, kali ini gadis itu berjalan di depan, dia memimpin kelima orang pria di belakangnya dengan sangat tenang. Namun langkahnya tiba-tiba saja terhenti, membuat orang-orang yang mengikutinya di belakang saling berpandangan.

"Ada apa, nona?" Lily segera mengangkat tangannya dan menempelkan jari telunjuknya di depan mulut. Dia memasang telinganya lebar-lebar sambil mengerutkan dahi.

"Hancurkan temboknya!" ucap Lily dengan tanpa ekspresi.

"A-apaaa? Nona, anda serius?" kelima orang pria itu terlihat sangat kaget dengan perintah yang diberikan oleh Lily, namun gadis itu langsung mengangguk.

"Sekarang!"

Akhirnya, mau tak mau mereka pun segera bergerak dan mencari alat yang sekiranya bisa digunakan untuk menghancurkan dinding, namun setelah berkeliling beberapa saat, mereka kembali dengan tangan kosong.

"Nona, tidak ada alat yang bisa kami temukan untuk menghancurkan dinding itu." ucap kelima orang pria sambil menunduk, menyatakan penyesalan.

Lily terdiam, namun tak lama kemudian gadis itu segera mengangkat wajahnya ke atas. "Jika dinding tak bisa dijebol, bukankah plafon masih bisa?"

Hap...

Gadis itu telah melompat, dia meraba-raba kakinya dan mengambil palu.

"Menjauh!"

Kelima orang pria itu memelototkan mata, mereka tak menyangka jika Lily masih menyembunyikan senjata lain dalam tubuhnya. Namun setelah mendengar suara peringatan dari gadis kecil itu, membuat mereka tak ada yang berani untuk tidak patuh, segera, ke lima orang pria itu mundur beberapa langkah ke belakang. Sementara lily mengayunkan palunya untuk mendobrak plafon, hingga sedikit demi sedikit terlihat bolongan yang cukup untuk dia masuk ke dalamnya.

Brak...

Lily merangkak melewati plafon, matanya membulat saat tak sengaja melihat tubuh Damian yang terbaring di atas meja, kaki dan tangannya diikat, mulutnya di lakban, sementara tubuh pemuda itu dipenuhi dengan bekas luka yang masih mengalirkan darah segar.

"Bajingan!"

Lily mendesis, dia segera lompat ke ruangan itu dan membuka ikatan di tangan dan kaki Damian, dengan hati-hati, Lily juga membuka lakban yang menutupi mulut pemuda itu.

"Damian!" Lily memanggil dengan suara yang sangat perlahan, samar-samar pemuda itu mendengar suara gadis yang sangat dirindukannya, membuat kelopak matanya terbuka sedikit demi sedikit.

"Lily?" ucap Damian, suaranya terdengar parau.

"Cepat pergi!" Damian tidak ingin melibatkan Lily dalam masalah besar yang di hadapinya, sedangkan gadis itu langsung bertolak pinggang sambil melotot ke arahnya.

"Diam!" jawab Lily kesal, dia segera mengangkat tubuh pemuda itu dalam gendongannya.

"Kalian! Cepat kemari!'' Lily memberikan perintah dan kelima orang bawahannya bergegas untuk melompat ke ruangan itu.

"Tuan muda!" panggil mereka sambil berkali-kali mengucek mata. Bagaimana bisa Lily yang bertubuh kurus dan kecil menggendong Damian yang memiliki perawakan tinggi besar?

"Nona, biar saya saja yang menggendong tuan muda." ucap salah seorang pria menawarkan diri, namun Lily menggelengkan kepalanya.

"Kita bisa masuk dengan mudah ke tempat ini, namun tidak mungkin bisa keluar dengan cara yang sama. Bersiaplah!" jawab Lily, dia segera merobek tirai di ruangan itu untuk mengikat tubuh Damian dengan tubuhnya, sementara tangan Lily telah memegang short gun.

Drap...

Drap...

Drap...

Terdengar langkah kaki dalam jumlah yang cukup banyak, membuat Lily langsung merubah raut wajahnya menjadi datar.

"Ingin mencari kematian? Maka datanglah!"

Terpopuler

Comments

Mira Ratmi rahayu

Mira Ratmi rahayu

popcorn mana popcorn,,,menegangkan sekali,,,,lagi lihat home teater...hehehehee

2024-05-30

2

Ayu Septiani

Ayu Septiani

huuuuh.... aksi pembebasan damian bener bener menegangkan

2024-06-05

1

Disty Aulya Syamlan

Disty Aulya Syamlan

kerasa nggak baca, tapi nonton live, seru seru seru 🎉🎉🎉🎉🎉

2024-05-13

1

lihat semua
Episodes
1 Transmigrasi
2 Keluarga Yang Harmonis
3 Mengobati Damian
4 Laptop Baru
5 Salah Paham
6 Lamaran Dan Perdebatan
7 Serangan Pertama
8 Serangan Lanjutan
9 Membeli "Mainan"
10 Membasmi Hama 1
11 Membasmi Hama 2
12 Membasmi Hama 3
13 Membasmi Hama 4
14 Membasmi Hama 5
15 Menerbangkan Jet Pribadi
16 Menyusup
17 Damian Di Temukan
18 Hancurnya Markas Black Eagle
19 Prasetyo Mengetahuinya
20 Pria Cabul
21 Kembali Ke Rumah
22 Kembali Ke Sekolah
23 Balasan Untuk Alina
24 Balasan Untuk Alina 2
25 Kemunculan Preman
26 Lily Dan Damian
27 Kemunculan Anggota Mafia
28 Menuju Markas Mafia Night Thunder
29 Merampok
30 Kartu Nama
31 Dua Lalat
32 Tertangkap
33 Rumor
34 Nora Erlangga
35 Kebenaran Mulai Terungkap
36 Kesialan Nora
37 Sebuah Kesepakatan
38 Menjadi Buronan
39 Lily Kembali Beraksi
40 Preman
41 Pencarian Rossa
42 Nasib Alina, Rossa Dan Leni
43 Puasa
44 Tertangkap
45 Murid Baru
46 Hadiah Ulang Tahun Ririn
47 Efek Obat
48 Menyelidiki Ririn
49 Masa Lalu Teddy, Mona Dan Rara
50 Ririn Cemburu
51 Fokus Belajar
52 Lebih Mengerikan Dari Tuan
53 Rencana Lily
54 Sangat Bijak
55 Viola Cemburu
56 Lily Di Rendahkan
57 Viola VS LiLy
58 Tertampar
59 Makan Bersama
60 1,8 Juta Orang Penonton
61 Badut Itu Tidak Bisa Di Bandingkan Denganmu
62 Poppy Terkejut
63 Duo Ulat Bulu
64 Anak Konglomerat
65 Gara-Gara Kentut
66 Kemunculan Albert Dan Hera
67 Ancaman
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Transmigrasi
2
Keluarga Yang Harmonis
3
Mengobati Damian
4
Laptop Baru
5
Salah Paham
6
Lamaran Dan Perdebatan
7
Serangan Pertama
8
Serangan Lanjutan
9
Membeli "Mainan"
10
Membasmi Hama 1
11
Membasmi Hama 2
12
Membasmi Hama 3
13
Membasmi Hama 4
14
Membasmi Hama 5
15
Menerbangkan Jet Pribadi
16
Menyusup
17
Damian Di Temukan
18
Hancurnya Markas Black Eagle
19
Prasetyo Mengetahuinya
20
Pria Cabul
21
Kembali Ke Rumah
22
Kembali Ke Sekolah
23
Balasan Untuk Alina
24
Balasan Untuk Alina 2
25
Kemunculan Preman
26
Lily Dan Damian
27
Kemunculan Anggota Mafia
28
Menuju Markas Mafia Night Thunder
29
Merampok
30
Kartu Nama
31
Dua Lalat
32
Tertangkap
33
Rumor
34
Nora Erlangga
35
Kebenaran Mulai Terungkap
36
Kesialan Nora
37
Sebuah Kesepakatan
38
Menjadi Buronan
39
Lily Kembali Beraksi
40
Preman
41
Pencarian Rossa
42
Nasib Alina, Rossa Dan Leni
43
Puasa
44
Tertangkap
45
Murid Baru
46
Hadiah Ulang Tahun Ririn
47
Efek Obat
48
Menyelidiki Ririn
49
Masa Lalu Teddy, Mona Dan Rara
50
Ririn Cemburu
51
Fokus Belajar
52
Lebih Mengerikan Dari Tuan
53
Rencana Lily
54
Sangat Bijak
55
Viola Cemburu
56
Lily Di Rendahkan
57
Viola VS LiLy
58
Tertampar
59
Makan Bersama
60
1,8 Juta Orang Penonton
61
Badut Itu Tidak Bisa Di Bandingkan Denganmu
62
Poppy Terkejut
63
Duo Ulat Bulu
64
Anak Konglomerat
65
Gara-Gara Kentut
66
Kemunculan Albert Dan Hera
67
Ancaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!