Membasmi Hama 4

Di bawah tekanan dan ancaman dari Lily, pria berusia 52 tahun yang telah bekerja selama 10 tahun di kediaman Aditya tak lagi bisa berkutik, dia menceritakan semua yang telah direncanakan oleh keluarga Wijaya, untuk menghancurkan keluarga Aditya terutama Damian.

Lily hanya melirik sinis, kekejaman terlihat dari matanya. Dia segera mengirimkan pengakuan tersebut kepada pihak yang berwajib, namun untuk memastikan bahwa keluarga Wijaya tak lagi mencari masalah, Lily juga mengunggah pengakuan itu ke salah satu akun media sosialnya.

Perusahaan Anton Wijaya terancam bangkrut, ada begitu banyak tekanan yang masuk, bahkan Lily dengan sengaja mengirimkan virus yang menggoncang keamanan dan juga kestabilan perusahaannya.

Hanya dalam beberapa menit saja, tiba-tiba saham perusahaan milik Anton Wijaya merosot cepat, bahkan tidak ada satupun komputer di perusahaan yang bisa lagi di operasikan.

Serangan dadakan yang dilakukan oleh Lily membuat semua orang terkejut, bahkan dengan terang-terangan gadis itu mengungkapkan kebenaran tentang keluarga Wijaya, yang telah bekerja sama dengan pihak lain, terutama oknum pemerintahan, agar mereka bisa bebas menjalankan bisnisnya dengan berbagai kecurangan.

Para pemegang saham seketika mundur, mereka menarik investasinya dan juga ikut melaporkan kerugian. Anton Wijaya di buat panik seketika, perusahaannya bermasalah, semua komputer meledak, bahkan flash disk tak bisa digunakan di perangkat lain, itu benar-benar lumpuh total!

Data penting milik perusahaannya di bocorkan, bahkan beberapa orang partner kerja mengundurkan diri, mereka juga meminta kompensasi atas kerugian yang diderita, akibat semua data yang bocor. Lily sengaja melakukan hal itu agar semakin banyak pihak yang mendukungnya, dan Anton Wijaya semakin terpuruk.

Para pekerja yang terbukti telah bekerja sama dengan Anton Wijaya telah diserahkan ke polisi, bahkan Lily menyatakan, bahwa siapapun yang berani membebaskan orang-orang tersebut akan berhadapan dengannya.

Tuan Brahma Aditya tersenyum, jika di masa depan Lily benar-benar menjadi Nyonya muda di keluarga mereka, pasti tidak akan ada masalah yang tidak ada penyelesaian. Gadis itu benar-benar sangat jenius dan di luar perkiraan.

"Bastian! Kita pergi!" ucap Lily sambil melirik ke arah pria itu. Bastian langsung menganggukkan kepala, sedangkan tuan Brahma Aditya mengerutkan dahi.

"Kemana kalian akan pergi?" tanya pria tua itu.

"Perusahaan!" jawab Lily. Tuan Brahma Aditya langsung menganggukkan kepala, tak lama dia juga ikut masuk ke dalam mobil yang dikendarai oleh Bastian.

"Tuan besar!" panggil Bastian, tuan Brahma Aditya hanya terkekeh pelan.

"Aku juga ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh calon cucu menantuku. Ayo cepat! Kita berangkat!" jawab pria tua itu dengan santai.

Bastian melirik ke arah Lily, namun gadis itu acuh tak acuh di tempatnya. Dia seolah tidak terganggu sedikitpun, akhirnya pria itu pun segera mengendarai mobilnya dengan sangat cepat menuju perusahaan milik Damian.

Ketiganya sampai di perusahaan sekitar pukul 09:30 pagi, ketika mereka masuk, terlihat para pegawai mulai berdiri dan membungkukkan sedikit badannya ke arah tuan Brahma Aditya. Semua pegawai mengetahui, bahwa pria tua itu merupakan kakek dari pemilik perusahaan besar tempat mereka bekerja.

"Selamat pagi tuan besar!" sapa seorang gadis muda, usianya sekitar 23 tahun, wajahnya terlihat sangat cantik dengan riasan yang tidak terlalu mencolok.

Namun pakaiannya benar-benar sangat ketat dan terbuka, dia mempergunakan kemeja berwarna biru tua dengan dua kancing bagian atas yang dibiarkan terbuka, bahkan rok mininya memiliki belahan di samping, memperlihatkan paha mulus dan molek.

Tuan Brahma Aditya tidak memperdulikan sapaan dari gadis itu, dia berjalan dengan sangat tenang menuju ruang kerja milik Damian, diikuti oleh Bastian dan juga Lily.

Ruang kerja milik Damian tertata dengan sangat rapi, tidak terlalu banyak barang di sana, hanya ada komputer dan beberapa dokumen yang sepertinya belum sempat ditandatangani oleh pemilik ruangan.

Tuan Brahma Aditya mendudukkan dirinya di tempat Damian, sedangkan Bastian berdiri di sampingnya. Lily berjalan menuju ke sofa, dia duduk dengan sangat tenang kemudian membuka laptopnya dan mulai kembali kegiatannya.

Seorang office boy masuk, membawa kopi hitam di nampan dan di simpan di atas meja, tepat di depan tuan Brahma Aditya.

"Silahkan tuan besar," ucapnya dengan sangat sopan, namun sudut matanya melirik ke arah Lily sambil mengerutkan dahi.

"Ya, kau boleh keluar!" jawab tuan Brahma Aditya, pria tua itu menyadari jika pemuda yang berdiri di depannya saat ini memperhatikan Lily.

Pria itu tersenyum tipis kemudian segera keluar dari ruangan milik Damian, dia bergegas untuk kembali menuju ke pantry dan melanjutkan pekerjaannya.

Sementara Lily semakin sibuk, ada banyak sekali masalah di dalam perusahaan milik Damian, salah satunya ada beberapa orang pegawai yang tiba-tiba saja mengundurkan diri di waktu yang bersamaan, kemudian di saat perekrutan karyawan baru, orang-orang yang melamar, nampak telah memiliki kedekatan tersendiri dengan seseorang yang duduk di belakang meja interview.

"Siapa manajer personalianya?" tanya Lily.

Bastian menjawab dengan sangat cepat, "Nona Amelia."

"Hmmm..." Lily masih berkutat dengan laptopnya, namun jari-jari ramping gadis itu sesekali mengetuk-ngetuk meja.

"Sepertinya masalah yang ada di dalam perusahaan ini tidak sesederhana kelihatannya," ucap Lily sambil memperlihatkan beberapa data di layar laptopnya kepada tuan Brahma Aditya dan juga Bastian.

"Apa yang terjadi?" tanya Tuan Brahma, dia bangkit dari kursi, kemudian segera berjalan ke arah Lily dan melihat semua data yang diberikan oleh gadis itu dengan seksama.

"Ini sedikit sulit!" jawab pria tua itu sambil melirik ke arah Bastian.

Lily terdiam sejenak sebelum memikirkan sesuatu dan akhirnya bertanya dengan sangat serius kepada Bastian. "Siapa gadis yang berpakaian sempit tadi?"

Bastian tercengang mendengar pertanyaan yang diajukan oleh gadis itu. "Pakaian sempit?"

"Benar, bukankah kau bisa melihat sendiri, pakaian yang digunakannya benar-benar sangat sempit, bahkan sepertinya tidak mampu untuk menutupi tubuhnya. Apakah gaji yang dikeluarkan oleh perusahaan ini terlalu kecil, sehingga dia tidak bisa membeli baju yang lebih baik?"

Bastian dan tuan Brahma Aditya seketika saling berpandangan, kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Gaji yang dia dapatkan di perusahaan ini cukup besar, namun sepertinya dia sengaja mempergunakan pakaian yang sangat ketat, biasanya itu digunakan untuk menggoda seorang pria," ucap tuan Brahma Aditya.

"Itu benar dan sepertinya yang hendak dia goda adalah Damian," jawab Lily sambil cemberut.

"Bastian! Selidiki dia dan ob yang tadi!" ucap Lily dengan tenang. Dia memutar-mutar cincin berlian yang ada di jari manisnya, namun seketika dahi gadis kecil itu berkerut dengan sangat rumit. Dia menarik cincinnya, kemudian melihat sesuatu yang berbeda.

"Hmm... Jadi seperti itu!"

Terpopuler

Comments

⍣⃝🐰𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ───

⍣⃝🐰𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ───

saya suka saya suka 😍
langsung maen sat set aja dan nggak plin plan, like bgt deh pokoke 😅

2024-09-06

1

TrixJeki𖤍ᴹᴿ᭄☠

TrixJeki𖤍ᴹᴿ᭄☠

🌹😆

2024-07-30

1

Nabil Qwer

Nabil Qwer

ada bom nya.. hahahah

2024-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 Transmigrasi
2 Keluarga Yang Harmonis
3 Mengobati Damian
4 Laptop Baru
5 Salah Paham
6 Lamaran Dan Perdebatan
7 Serangan Pertama
8 Serangan Lanjutan
9 Membeli "Mainan"
10 Membasmi Hama 1
11 Membasmi Hama 2
12 Membasmi Hama 3
13 Membasmi Hama 4
14 Membasmi Hama 5
15 Menerbangkan Jet Pribadi
16 Menyusup
17 Damian Di Temukan
18 Hancurnya Markas Black Eagle
19 Prasetyo Mengetahuinya
20 Pria Cabul
21 Kembali Ke Rumah
22 Kembali Ke Sekolah
23 Balasan Untuk Alina
24 Balasan Untuk Alina 2
25 Kemunculan Preman
26 Lily Dan Damian
27 Kemunculan Anggota Mafia
28 Menuju Markas Mafia Night Thunder
29 Merampok
30 Kartu Nama
31 Dua Lalat
32 Tertangkap
33 Rumor
34 Nora Erlangga
35 Kebenaran Mulai Terungkap
36 Kesialan Nora
37 Sebuah Kesepakatan
38 Menjadi Buronan
39 Lily Kembali Beraksi
40 Preman
41 Pencarian Rossa
42 Nasib Alina, Rossa Dan Leni
43 Puasa
44 Tertangkap
45 Murid Baru
46 Hadiah Ulang Tahun Ririn
47 Efek Obat
48 Menyelidiki Ririn
49 Masa Lalu Teddy, Mona Dan Rara
50 Ririn Cemburu
51 Fokus Belajar
52 Lebih Mengerikan Dari Tuan
53 Rencana Lily
54 Sangat Bijak
55 Viola Cemburu
56 Lily Di Rendahkan
57 Viola VS LiLy
58 Tertampar
59 Makan Bersama
60 1,8 Juta Orang Penonton
61 Badut Itu Tidak Bisa Di Bandingkan Denganmu
62 Poppy Terkejut
63 Duo Ulat Bulu
64 Anak Konglomerat
65 Gara-Gara Kentut
66 Kemunculan Albert Dan Hera
67 Ancaman
68 Tentang Hera
69 Hans Menjadi Mata-Mata
70 Kejahatan Rara
71 Lily Mengetahui Kejahatan Rara
72 Interogasi
73 Pembalasan
74 Rara Di Bebaskan
75 Reuni
76 Jalan Kaki
77 Ngengat
78 Penderitaan Viola Dan Ririn
79 Roh-Roh Jahat
80 Serangan Telak
81 Serangan Telak (2)
82 Serangan Telak (3)
83 Datang Ke Rumah Sakit
84 Pihak Kepolisian Mulai Turun Tangan
85 Rapat
86 Hans Dan Shireen Beraksi
87 The End
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Transmigrasi
2
Keluarga Yang Harmonis
3
Mengobati Damian
4
Laptop Baru
5
Salah Paham
6
Lamaran Dan Perdebatan
7
Serangan Pertama
8
Serangan Lanjutan
9
Membeli "Mainan"
10
Membasmi Hama 1
11
Membasmi Hama 2
12
Membasmi Hama 3
13
Membasmi Hama 4
14
Membasmi Hama 5
15
Menerbangkan Jet Pribadi
16
Menyusup
17
Damian Di Temukan
18
Hancurnya Markas Black Eagle
19
Prasetyo Mengetahuinya
20
Pria Cabul
21
Kembali Ke Rumah
22
Kembali Ke Sekolah
23
Balasan Untuk Alina
24
Balasan Untuk Alina 2
25
Kemunculan Preman
26
Lily Dan Damian
27
Kemunculan Anggota Mafia
28
Menuju Markas Mafia Night Thunder
29
Merampok
30
Kartu Nama
31
Dua Lalat
32
Tertangkap
33
Rumor
34
Nora Erlangga
35
Kebenaran Mulai Terungkap
36
Kesialan Nora
37
Sebuah Kesepakatan
38
Menjadi Buronan
39
Lily Kembali Beraksi
40
Preman
41
Pencarian Rossa
42
Nasib Alina, Rossa Dan Leni
43
Puasa
44
Tertangkap
45
Murid Baru
46
Hadiah Ulang Tahun Ririn
47
Efek Obat
48
Menyelidiki Ririn
49
Masa Lalu Teddy, Mona Dan Rara
50
Ririn Cemburu
51
Fokus Belajar
52
Lebih Mengerikan Dari Tuan
53
Rencana Lily
54
Sangat Bijak
55
Viola Cemburu
56
Lily Di Rendahkan
57
Viola VS LiLy
58
Tertampar
59
Makan Bersama
60
1,8 Juta Orang Penonton
61
Badut Itu Tidak Bisa Di Bandingkan Denganmu
62
Poppy Terkejut
63
Duo Ulat Bulu
64
Anak Konglomerat
65
Gara-Gara Kentut
66
Kemunculan Albert Dan Hera
67
Ancaman
68
Tentang Hera
69
Hans Menjadi Mata-Mata
70
Kejahatan Rara
71
Lily Mengetahui Kejahatan Rara
72
Interogasi
73
Pembalasan
74
Rara Di Bebaskan
75
Reuni
76
Jalan Kaki
77
Ngengat
78
Penderitaan Viola Dan Ririn
79
Roh-Roh Jahat
80
Serangan Telak
81
Serangan Telak (2)
82
Serangan Telak (3)
83
Datang Ke Rumah Sakit
84
Pihak Kepolisian Mulai Turun Tangan
85
Rapat
86
Hans Dan Shireen Beraksi
87
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!