Membeli "Mainan"

Mata Lily berbinar saat membaca sesuatu yang benar-benar menarik di layar laptopnya, dia menunjukkan keinginan yang sangat besar untuk memiliki salah satu "mainan" yang sejak dulu biasa digunakannya, apalagi dia pernah tergabung dalam militer, tentu saja tangannya telah terbiasa, ketika mempergunakan hal itu.

Namun yang mencengangkan, dia hanya akan bisa mendapatkan semua itu di tempat yang tidak semestinya yaitu Black Market. Apakah ini akan aman ataukah akan ada sesuatu hal yang merugikannya di masa depan?

Gadis itu terus berpikir, namun tak lama kemudian segera memutuskannya, dia beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri, kemudian menggunakan pakaian serba hitam, tak lupa dengan kacamata dan juga topi berwarna hitam.

Penampilannya saat ini terlihat sangat menarik dan seksi, dia juga menggunakan riasan yang agak tebal untuk menyamarkan wajahnya, sehingga tidak mudah bagi orang lain untuk melihat wajah aslinya.

Lily berangkat menggunakan motor besar yang baru saja dibelinya beberapa hari terakhir, dia menggunakan helm full-face, namun rambut panjangnya tergerai indah, hingga meliuk-liuk saat terkena hembusan angin.

Butuh waktu hampir 2 jam untuk gadis itu bisa sampai di tempat tujuan, suasana terlihat sangat sepi, namun tidak sedikit orang yang mendatangi tempat itu secara diam-diam. Mereka mempergunakan jalan belakang agar tidak menarik perhatian, kebanyakan merupakan orang-orang yang telah mempunyai nama, ataupun memiliki identitas besar di belakangnya.

"Selamat sore nona, apakah ada yang bisa kami bantu?" tanya dua orang gadis pelayan sambil mendekat ke arahnya.

Lily menganggukkan kepala, "Dimana manajer kalian?"

Kedua orang gadis pelayan itu saling berpandangan, "Apakah anda ingin bertemu dengan manajer kami?"

Lily menganggukan kepala, "Aku memiliki kebutuhan yang sangat mendesak, sehingga tidak bisa diwakilkan kepada siapapun. Panggil manajer kalian, agar aku bisa berdiskusi dengannya."

"Baiklah nona, mari silakan duduk! Kami akan segera memanggil manajer untuk datang dan menemui anda," ucap kedua orang gadis pelayan itu sambil mengantarkan Lily ke sebuah ruangan VIP, mereka bergegas untuk bertemu dengan manajernya.

Tak lama terlihat seorang pria berusia 40 tahun mendekat, memiliki tubuh tinggi besar, dengan sedikit luka di pipinya. Dia menggunakan jas berwarna biru yang dipadu padankan dengan celana bahan berwarna senada dan kemeja putih.

"Selamat sore nona, saya Leon, manajer di tempat ini. Apakah nona membutuhkan sesuatu?" tanya pria itu memperkenalkan diri.

Lily segera berdiri kemudian berjabat tangan dengannya, "Orang-orang memanggilku Miss L, aku datang karena tanpa sengaja melihat iklan. Apakah kau memiliki sesuatu yang sangat aku butuhkan untuk saat ini?" tanya Lily.

Pria itu sejenak termenung, namun tak lama kemudian matanya segera terbuka dengan sangat lebar. "Anda seorang hacker?" tanya Leon, Lily menganggukan kepalanya.

"Mari ikut saya, nona. Beberapa hari ini ada banyak barang baru yang datang, saya harap anda akan menyukainya," ucap Leon sambil mengajak Lily menuju ke suatu tempat yang sedikit lebih jauh.

Pantas saja sejak tadi Lily merasa tempat itu sangat sepi, karena ternyata itu hanyalah sebagai pengalihan saja, sedangkan tempat transaksi yang sebenarnya sedikit lebih jauh dari tempat itu, dalam bangunan yang terpisah tak jauh dari hutan.

Lily meningkatkan kewaspadaannya, dia merasakan kehadiran beberapa orang yang saat ini seolah tengah memantau dirinya. "Paman Leon, bisakah mereka merupakan anak buahmu?"

Leon langsung menganggukkan kepala. "Tidak perlu khawatir, nona. Mereka ditempatkan di sekitar sini untuk berjaga-jaga, sehingga para pembeli akan merasa aman dan terlindungi. Mari ikut saya!"

Leon segera membuka pintu, sebuah ruangan besar segera muncul ketika pria itu memencet tombol yang berada di dinding, tiba-tiba saja sebuah lemari muncul menampilkan beberapa deretan senjata api.

Mata Lily tak berkedip, dia memperhatikan satu persatu senjata yang ada di hadapannya. "Apakah kau memiliki short gun, paman?"

Leon mengerutkan dahi, "Sangat sulit sekali untuk membawa senjata laras panjang dari tempat ini, tingkat keamanan semakin ketat. Anda bisa saja ditangkap jika sampai ada yang mengetahui tentang 'mainan' yang anda bawa."

"Berikan aku sesuatu yang belum dirakit!" ucap Lily.

"Anda yakin?" tanya Leon.

"Tentu saja, jangan melihat tubuhku yang masih kecil, aku memiliki kemampuan sendiri untuk merakit senjata itu." jawab Lily. Leon menganggukan kepala, jika gadis itu bisa memasuki wilayah black market dengan sangat mudah, artinya identitas di belakangnya juga tidak sederhana.

"Shotgun seperti apa yang anda inginkan?" tanya Leon lagi.

"Bisakah kau mencarikanku tingkat-FF? Aku menyukai senjata yang memiliki damage besar, agar bisa dijadikan alat untuk menyerang jarak dekat." jawab Lily acuh tak acuh, seolah apa yang ditawarnya saat ini senilai sayuran di pasar.

"Nona, izinkan yang tua ini memperkenalkan kepada anda SPR 2, senjata ini dilengkapi alas bidik teleskopik dengan pembesaran 10 kali dan mampu memuntahkan Peluru dalam 850m/ detik." ucap Leon.

"Hmmm... Cukup bagus, mengenai bobotnya?"

"Bobot keseluruhan 16 kg dan memiliki panjang 1.620 cm."

"Hmmm... Apa kau memiliki senjata lama, AK-47 misalnya?" tanya Lily kembali, pria itu pun segera mengganggukan kepala.

"Tentu nona, masih ada beberapa senjata tersebut. Namun apakah anda benar-benar bisa mempergunakannya?" tanya Leon setengah tak percaya. Lily hanya memutar bola matanya malas, setelah mendengar ucapan pria paruh baya itu.

"Kemas segera, aku menginginkan ketiga benda itu, jangan lupa untuk memasukkan buck shot. Jangan sampai aku mengalami kendala di masa depan karena kekurangan peluru." ucap Lily.

"Sesuai keinginan anda, nona. Bagaimana dengan pembayarannya?" tanya Leon, Lily hanya menyerahkan satu kartu hitam yang membuat pria itu langsung tersenyum cerah.

"Silahkan ditunggu nona, barang anda akan siap dalam waktu 10 menit." ucap Leon bergegas keluar untuk menggesek kartu tersebut. Lily mengangguk, kemudian menjatuhkan dirinya di atas sofa yang sangat empuk.

"Perdagangan saat ini cukup diminati, namun jika semua orang memiliki kemampuan untuk mendapatkan 'mainan' seperti itu, kemungkinan besar akan terjadi banyak peperangan di masa depan!" ucap Lily sambil bersantai.

Leon kembali dengan sebuah kotak yang cukup panjang dan telah dikemas rapi menggunakan kain yang juga berwarna hitam. Untuk menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan saat Lily dalam perjalanan pulang, pria itu juga memerintahkan beberapa orang bodyguard-nya untuk mengawal.

Lily hanya mengerutkan dahi, "Kalian tidak perlu mengantar aku tahu bagaimana cara untuk kembali ke rumah! Pergilah!" ucap Lily, dia segera menunggangi motor besarnya dengan kotak panjang disimpan di depan.

"Jika membutuhkan bantuan di masa depan, jangan lupa untuk menghubungi kami nona!" ucap Leon.

Lily hanya mengangguk kecil, dia segera memacu motor besarnya dengan kecepatan tinggi, agar bisa segera kembali ke rumah dengan cepat.

Hari semakin malam, penjagaan kota akan menjadi semakin ketat dan dia tidak bisa sembarangan melewati jalan umum, sehingga menarik perhatian mereka. Mau tak mau gadis itu pun mempergunakan jalan tikus, agar bisa selamat sampai tujuan.

Terpopuler

Comments

Erlina Ibrik

Erlina Ibrik

sdh kuduga😂😂😂

2024-10-28

1

Erlina Ibrik

Erlina Ibrik

Mainan...Guns?

2024-10-28

1

Frando Wijaya

Frando Wijaya

kta damage...mlhan seperti Dunia game aja

2024-08-12

1

lihat semua
Episodes
1 Transmigrasi
2 Keluarga Yang Harmonis
3 Mengobati Damian
4 Laptop Baru
5 Salah Paham
6 Lamaran Dan Perdebatan
7 Serangan Pertama
8 Serangan Lanjutan
9 Membeli "Mainan"
10 Membasmi Hama 1
11 Membasmi Hama 2
12 Membasmi Hama 3
13 Membasmi Hama 4
14 Membasmi Hama 5
15 Menerbangkan Jet Pribadi
16 Menyusup
17 Damian Di Temukan
18 Hancurnya Markas Black Eagle
19 Prasetyo Mengetahuinya
20 Pria Cabul
21 Kembali Ke Rumah
22 Kembali Ke Sekolah
23 Balasan Untuk Alina
24 Balasan Untuk Alina 2
25 Kemunculan Preman
26 Lily Dan Damian
27 Kemunculan Anggota Mafia
28 Menuju Markas Mafia Night Thunder
29 Merampok
30 Kartu Nama
31 Dua Lalat
32 Tertangkap
33 Rumor
34 Nora Erlangga
35 Kebenaran Mulai Terungkap
36 Kesialan Nora
37 Sebuah Kesepakatan
38 Menjadi Buronan
39 Lily Kembali Beraksi
40 Preman
41 Pencarian Rossa
42 Nasib Alina, Rossa Dan Leni
43 Puasa
44 Tertangkap
45 Murid Baru
46 Hadiah Ulang Tahun Ririn
47 Efek Obat
48 Menyelidiki Ririn
49 Masa Lalu Teddy, Mona Dan Rara
50 Ririn Cemburu
51 Fokus Belajar
52 Lebih Mengerikan Dari Tuan
53 Rencana Lily
54 Sangat Bijak
55 Viola Cemburu
56 Lily Di Rendahkan
57 Viola VS LiLy
58 Tertampar
59 Makan Bersama
60 1,8 Juta Orang Penonton
61 Badut Itu Tidak Bisa Di Bandingkan Denganmu
62 Poppy Terkejut
63 Duo Ulat Bulu
64 Anak Konglomerat
65 Gara-Gara Kentut
66 Kemunculan Albert Dan Hera
67 Ancaman
68 Tentang Hera
69 Hans Menjadi Mata-Mata
70 Kejahatan Rara
71 Lily Mengetahui Kejahatan Rara
72 Interogasi
73 Pembalasan
74 Rara Di Bebaskan
75 Reuni
76 Jalan Kaki
77 Ngengat
78 Penderitaan Viola Dan Ririn
79 Roh-Roh Jahat
80 Serangan Telak
81 Serangan Telak (2)
82 Serangan Telak (3)
83 Datang Ke Rumah Sakit
84 Pihak Kepolisian Mulai Turun Tangan
85 Rapat
86 Hans Dan Shireen Beraksi
87 The End
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Transmigrasi
2
Keluarga Yang Harmonis
3
Mengobati Damian
4
Laptop Baru
5
Salah Paham
6
Lamaran Dan Perdebatan
7
Serangan Pertama
8
Serangan Lanjutan
9
Membeli "Mainan"
10
Membasmi Hama 1
11
Membasmi Hama 2
12
Membasmi Hama 3
13
Membasmi Hama 4
14
Membasmi Hama 5
15
Menerbangkan Jet Pribadi
16
Menyusup
17
Damian Di Temukan
18
Hancurnya Markas Black Eagle
19
Prasetyo Mengetahuinya
20
Pria Cabul
21
Kembali Ke Rumah
22
Kembali Ke Sekolah
23
Balasan Untuk Alina
24
Balasan Untuk Alina 2
25
Kemunculan Preman
26
Lily Dan Damian
27
Kemunculan Anggota Mafia
28
Menuju Markas Mafia Night Thunder
29
Merampok
30
Kartu Nama
31
Dua Lalat
32
Tertangkap
33
Rumor
34
Nora Erlangga
35
Kebenaran Mulai Terungkap
36
Kesialan Nora
37
Sebuah Kesepakatan
38
Menjadi Buronan
39
Lily Kembali Beraksi
40
Preman
41
Pencarian Rossa
42
Nasib Alina, Rossa Dan Leni
43
Puasa
44
Tertangkap
45
Murid Baru
46
Hadiah Ulang Tahun Ririn
47
Efek Obat
48
Menyelidiki Ririn
49
Masa Lalu Teddy, Mona Dan Rara
50
Ririn Cemburu
51
Fokus Belajar
52
Lebih Mengerikan Dari Tuan
53
Rencana Lily
54
Sangat Bijak
55
Viola Cemburu
56
Lily Di Rendahkan
57
Viola VS LiLy
58
Tertampar
59
Makan Bersama
60
1,8 Juta Orang Penonton
61
Badut Itu Tidak Bisa Di Bandingkan Denganmu
62
Poppy Terkejut
63
Duo Ulat Bulu
64
Anak Konglomerat
65
Gara-Gara Kentut
66
Kemunculan Albert Dan Hera
67
Ancaman
68
Tentang Hera
69
Hans Menjadi Mata-Mata
70
Kejahatan Rara
71
Lily Mengetahui Kejahatan Rara
72
Interogasi
73
Pembalasan
74
Rara Di Bebaskan
75
Reuni
76
Jalan Kaki
77
Ngengat
78
Penderitaan Viola Dan Ririn
79
Roh-Roh Jahat
80
Serangan Telak
81
Serangan Telak (2)
82
Serangan Telak (3)
83
Datang Ke Rumah Sakit
84
Pihak Kepolisian Mulai Turun Tangan
85
Rapat
86
Hans Dan Shireen Beraksi
87
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!