Berhari-hari Famela mogok makan. Menunjukan bahwa dirinya benar-benar marah kepada orang tuanya. Famela bahkan tidak mau sekedar menyapa dan berbicara. Membuat Ken dan Monica mulai menepuk jidat dan menggelengkan kepala.
"Fam.." suara Monica memanggil lirih saat Famela sedang bersembunyi dibalik boneka kesayangannya. Yang gadis itu lakukan hanya seperti itu setiap hari. "Kamu masih ngambek?" Monica duduk ditepi ranjang. Kemudian mengelus rambut putri satu-satunya itu.
"Kamu bilang katanya udah dewasa, tapi lihat.. sikap kamu aja masih kayak anak kecil." Monica berujar lembut sambil masih mengelus Fam.
"Mam please.. Aku lagi nggak mau diganggu!" sahut Fam dari tempat persembunyian.
Huh.. Monica membuang nafas jengah. "Liat siapa yang datang.. Kamu nggak malu keliatan kusut kayak gini?" Fam kemudian mengintip dan dilihatnya Rose yang masuk kedalam kamar.
"Apa kabar Fam?" sapa Rose ramah.
"Baik!" Jawab Fam datar.
"Lihatlah gadis kecil Onty, Rose.. Berhari-hari dia ngambek begini." Monica mengulum sebuah senyuman diwajahnya yang masih cantik meskipun tidak muda lagi.
"Bangun Fam, Kamu nggak mau nyambut kak Alvino pulang?" Rose ikut-ikutan menggeleng kepala melihat tingkah gadis yang memang manja itu.
"Kakak pulang? kenapa nggak bilang dari tadi sih!" Fam keluar dari persembunyian dan menampakan wajah yang kusut berantakan.
"Salah siapa nggak mau diajak bicara."
"Aaaa Mami! Awas ya kalo diceritain ke kakak!!" Fam kembali menjatuhkan diri tanpa tenaga.
"Ayolah Fam.. Bentar lagi kak Alvino datang!" Rose menarik tangan Fam agar gadis itu bangun.
\~
Alvino sudah tiba..
"Ninoo.." Monica merengkuh putra sulungnya saat baru saja memasuki ruang tengah. "Astaga! Mami kangen banget."
"Miss you too, Mam." Alvino balas memeluk wanita yang baginya tercantik didunia. "Dan ya, Stop memanggilku Nino, Mam. Aku sudah besar." Bisik Alvino dan kemudian mereka tertawa bersama. Nino memang panggilan kesayangan khas Monica, hanya Monica yang memanggilnya sama dengan nama masa kecilnya.
"Dad.. How r u?" Alvino juga memeluk pria yang menyambut kedatangannya.
"Fine.. and u big brother?" Ken balas memeluk kemudian meninju bahu Alvino pelan.
“Ya, kenalin ini Kay, Kay she’s My Mom and he’s My Dad.” Alvino memperkenalkan.
“Hai, Tan, Om, Kay as…
“As My girl.” Alvino buru-buru memotong Kay ya g akan menyebut dirinya asisten Alvino. Seketika Kay merajuk lagi melalui tatapan kesalnya. "Hehe.." Alvino hanya tersenyum kecil.
“Welcome Kay, duduk sini.” Monica menyambut Kay dan meminta perempuan itu untuk duduk di sampingnya. Sementara Kay lagi-lagi tidak berdaya dan hanya menurut. Tapi tatapannya terus memberontak pada Alvino. Seolah berkata 'Apa lagi ini Alvino, awas aja lo!'
"Dimana Sam?"
"Bentar lagi pasti sampe. Kita berangkat dimobil yang berbeda."
"Oke, Kita bisa nunggu sambil ngobrol. Kay kok kayaknya saya gak asing ya sama kamu?" Monica malah tertarik untuk bergosip dengan Kay ketimbang mengobrol dengan Alvino yang katanya dia rindukan.
Pasalnya ini adalah pertama kalinya Alvino membawa seorang perempuan.
Mereka berempat kemudian duduk. Saling bertukar cerita dan juga menanyakan hal-hal seputar keseharian mereka saat berjauhan. Alvino terlihat selalu dipuji oleh Ken dan Monica atas
Alvino tersenyum. Tidak terlalu suka saat dipuji berlebihan. "Dimana Fam? aku belum liat dia dari tadi." Alvino mengalihkan pembicaraan karena memang ia merindukan adik kecilnya itu.
"Dia masih saja ngambek, Man. Memaksa ingin mengikutimu." Ken berujar seolah Alvino adalah teman. Selalu seperti itu terhadap anak-anak lelakinya.
"Dia lagi sama Rose, mungkin bentar lagi turun." Monica ikut menimapali. "Nah itu mereka."
"K A K A K!!" Gadis manja itu sudah merentangkan tangan dari kejauhan. Meminta sebuah pelukan kepada Alvino.
'Adik? Kalo dia adiknya terus Alvino cari siapa? Wah ini gak bener! Dia pasti begoin gue!' Batin Kay.
"My little Famela.." Alvino ikut merentangkan tangan menyambut pelukan Fam. "How r u?"
"I'm not okay!" Famela bahkan masih merajuk. Meminta isyarat agar Alvino mau membantunya untuk membujuk Ken dan Monica. Karena selama ini apapun yang dikatakan Alvino selalu saja dituruti orang tuanya itu.
"Kamu ini!!" Alvino hanya tertawa kecil sambil mengacak puncak kepala Fam. "Hi Rose.." Alvino menyapa Rose yang berdiri dibelakang Fam.
"Hallo.. Long time no see you big brother.. Keliatan makin tampan aja sih." Puji Rose sambil cipika-cipiki.
"Kau juga cantik." Alvino balas memuji. "Nggak seperti si manja-ku yang selalu menekuk bibirnya." Alvino menyindir Fam.
"Aaaaa kakak.." Fam masih berujar dengan sangat manja. Memang menunjukan bahwa gadis itu benar-benar masih anak kecil. Membuat orang diruangan itu selalu saja gemas dengan tingkah Fam.
“Kenalin ini Kay, Kay ini Fam adikku dan yang itu Rose s e p u p u ku.”
Rose menggaris bawahi kata sepupu yang seolah ditekankan kepadanya. Sementara seorang perempuan bernama Kay berdiri dengan sebuah senyuman.
"Sambil nunggu Sam, aku izin ajak Kay tur singkat dulu ya. Ayo Kay.” pamit Alvino setelah selesai menyapa orang-orang disana.
"Oke, jangan sungkan ya Kay, anggap kami keluargamu sendiri." ujar Monica sambil melempar senyuman ramah.
Alvino kemudian berjalan bersama Kay untuk tur singkat di rumah itu, lebih tepatnya memberi ruang kepada Kay untuk melempar pertanyaan-pertanyaan yang pasti banyak timbul di kepala perempuan itu.
"Kak Alvino makin tampan ya Onty! Makin lama Kak Alvino kharismanya makin strong." puji Rose saat melihat kedua punggung itu mulai menghilang dari pandangan. Hatinya sedikit teriris melihat pemandangan itu.
"Alvino tertular penyakit tampanku Rose." Malah Ken yang menimpali.
"Dasar pak tua. Selalu saja genit!" Monica menatap malas pada suaminya yang masih saja seperti dulu.
"Hehe.. Kau menggemaskan jika sedang bereskspresi seperti itu.. Jangan membuatku menciummu dihadapan Rosa, sayang."
"Hei uncle! Jangan mengotori mataku dengan melihat kalian berciuman. Pergi ke kamar sana!" Rose menyahut sebal. Sebagai seorang jomblo Rose merasa tersindir secara halus.
"Wah.. Rose sepertinya mendukung, Ayo sayang."
Ampun dah Pak tua!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Dewi Nofi Yani
eve ntar bucinya sm sam
2021-03-24
0
momnya🦆🐊Algi
eve kau dimana🤔🤔🤔
2020-10-29
1
Triiyyaazz Ajuach
dimana evelyn
2020-09-09
0