Partner In Crime

Famela pergi ke kampus baru hari ini. Dihari pertama itu Famela terlihat sangat bersemangat. Kampus favorite dan juga ternama, uwh~ Fam sudah tidak sabar untuk segera menjadi bagian di universitas itu.

Rose juga ikut menemani Famela, meskipun terpaut usia kurang lebih tiga tahun, tapi Rose masih satu angkatan dengan Fam. Bukan tanpa alasan, itu semua karena Fam ingin selalu ada teman yang melindunginya. Meskipun ingin hidup bebas tapi sebagai anak gadis manja, Fam masih butuh perlindungan dan beruntungnya Rose rela untuk melakukan hal itu.

Mereka memang sudah sepaket, dimana ada Fam pasti disitu ada Rose. Mereka tidak pernah terpisah apalagi setelah tinggal dikota A.

"Rose kau lihat itu? disini banyak sekali pemuda tampan. Hihi.. bagaimana? apa kau sudah tertarik kepada seseorang?" Fam berbincang disalah satu foodcourt yang ada dikampus. Sudah setengah hari mereka berada disana dan mereka mulai akan berbaur dengan suasana baru.

"Kau ini biacara apa? kita disini untuk belajar Fam." Tidak. Belum ada yang se-menarik Alvino disini. Tidak ada yang mengalahkan pesona kakakmu, Fam.

"Jangan terlalu naif, kita harus segera mengakhiri ke-jombloan ini." Fam sangat antusias sekali. Seperti kuda yang baru keluar dari kandang, Fam ingin segera melakukan banyak hal ditempat baru itu. Termasuk memiliki kekasih.

"Excuse me. Boleh aku bergabung?" Suara seorang lelaki tampan dengan mata coklat dan alis tebal menyapa dimeja yang sedang Fam dan Rose duduki. Dua wanita itu langsung spontan menoleh kepada si empunya suara.

"Tentu.. Bergabunglah." Fam memberikan senyum manisnya kepada pria yang menurutnya cukup tampan itu. Aaaaa.. dan bukannya lelaki itu salah satu lelaki populer disana.

"Jackob." Lelaki itu mengulurkan tangan dan tentu disambut baik oleh Fam. "Famela."

"Jackob." Kali ini lelaki itu mengulurkan tangan kepada Rose. "Rose.."

"Kalian mahasiswi baru yaa? senang bertemu kalian disini." Jackob menebar senyuman dan membuat Fam lagi-lagi terpesona.

Ekhem~ Suara lekaki berdehem membuat ketiga orang yang sedang duduk itu langsung menoleh ke arah sumber suara. Dan ternyata suara itu berasal dari seorang pria berpakaian serba hitam yang sedang berdiri tegak disana.

Astaga! Kenapa dia ada disini sih! Menyebalkan sekali!!!!! Famela menggerutu dalam hati. Bagaimana mungkin bodyguard itu mengikutinya sampai sana. Bukannya dian hanya harus menunggu diparkiran.

Haha. Rose hanya tersenyum kecil melihat Fam begitu kesal. Gadis itu tidak tahu bahwa mereka akan diikuti kemanapun mereka pergi.

"Meja disana masih kosong, bung. Jangan mengganggu gadis ini." Suara datar itu seperti sebuah ancaman.

"Siapa kau?" Sebagai mahasiswa populer tentu saja Jackob tidak akan tinggal diam jika ada yang menyuruhnya dengan seperti itu.

"Eh.. hm.. Jangan dihiraukan, dia hanya Mm dia.." Fam menggantung kata-katanya sambil menahan Jackob yang akan beranjak menghampiri si pengawal. Seakan malu jika harus mengatakan bahwa lelaki dengan atribut serba hitam itu adalah pengawal yang menjaganya.

"Tinggalkan meja ini atau kau tidak akan bisa menemui kami lagi, Jack." Rose menyondongkan tubuh dan berbisik. Sementara Jackob hanya mengernyit tidak mengerti.

"Boleh aku meminta nomor ponselmu?" ucap Jackob disela kebingungan sambil menatap Fam.

Ekhem~ Berdehem lagi.

Buru-buru Fam menuliskan deretan angka nomor ponsel. Kemudian meremasnya dan memberikannya kepada Jackob. "Ini.. Sampai jumpa lagi." Fam langsung mengucapkan kata perpisahan meskipun Jackob sebenarnya belum ingin beranjak darisana.

"Aku menunggumu diparkiran saat jam pulang nanti, Sampai jumpa." Aneh. Gadis itu aneh. Pikir Jackob. Namun siapa sangka, Jackob malah semakin tertarik kepada Fam.

"Aku akan melaporkan mu kepada kakak! kau sudah mengganggu privasiku!" Teriak Fam kepada pengawal yang tadi mengganggu. Namun pengawal itu tidak bergeming. Hanya diam tidak menjawab.

"Sudahlah Fam. Dia itu patung. Percuma kau mengajaknya berbicara." Percuma. Memang percuma. Meneriaki para pengawal hanya membuang-buang tenaga. Mereka tidak akan bergeming. Mereka hanya menjalankan tugas yang diberikan Tuan Muda Alvino.

"Dia sangat menyebalkan Rose.. Kapan aku bisa didekati pria. Jika terus begini aku akan jomblo selamanya.😩" Fam kembali duduk dan mengubah ekspresinya. Sungguh, kehidupan Fam sangat menyebalkan sekali.

"Sudahlah.. Kau masih muda, jangan terlalu risau soal kekasih." Rose mencoba menenangkan Fam yang sudah mencebik manyun.

"Usia dua puluh tahun dan aku belum pernah punya kekasih, gadis macam apa aku ini." Fam semakin menunjukan ekspresi sedih dan justru itu malah membuat Rose ingin tertawa.

"Tenanglah.. Aku akan membantumu kabur dari pengawasan dia saat kita pulang nanti. Jadi kau bisa berbincang dengan Jackob sesukamu. Bagaimana?" Rose kembali berbisik agar kalimanya tidak didengar pengawal itu

"Aaaaa~ Rose.. Kau memang selalu mengerti diriku. Terimakasih. Kau memang kakak perempuanku yang paling baik." Fam merentangkan tangan meminta pelukan kepada Rose.

~ Jam pulang sekolah

Sesuai rencana yang sudah disusun, Rose akan mengalihkan perhatian pengawal dengan memintanya untuk mengantar ke toko buku. Dengan alasan bahwa buku itu harus ia berikan hari itu juga kepada dosen.

"Di Universitas ini terdapat perpustakaan yang memiliki banyak buku, Nona. Kau bisa mencarinya disana." Pengawal itu masih berdiri tegak tanpa menoleh ke arah Rose.

"Kau pikir aku bodoh? Jika ada didalam sana aku tidak perlu memintamu untuk mengantarku ke toko buku lain. Apa kau tidak mendengarku? buku ini untuk tugas mata kuliah." Rose berakting sedemikian rupa agar sandiwara itu berjalan mulus.

"Tapi dimana Nona Famela?" tanya pengawal itu yang memang tidak melihat Fam yang semestinya ada disamping Rose.

"Dia sedang ada kelas tambahan, kita akan ke toko buku dan kembali menjemputnya nanti." Rose berdalih lagi.

"Tapi Nona.."

"Apalagi? kau tidak mau mengantarku? yasudah, aku naik taksi saja." Rose pura-pura beranjak darisana. Padahal yang ia inginkan pengawal itu akan menghentikannya.

"Tunggu Nona, hm, tapi Nona Famela benar-benar masih didalam sana kan?" Ragu. Pengawal itu ragu jika hanya membawa Rose. Selama kuliah berlangsung, tanggung jawab Fam dan Rose berada ditangannya. Pengawal itu tidak mau mengambil resiko kehilangan pekerjaan jika didapati lalai. Atau yang lebih parah, pengawal itu akan kehilangan nyawa jika sesuatu terjadi pada Nona Lucatu satu-satunya.

"Tentu saja. Mana mungkin aku tega meninggalkan dia sendirian." Yes, Rose menghentikan langkah kemudian berbalik badan lagi.

"Baiklah.. Silahkan masuk." Akhirnya pengawal itu mengalah dan membukakan pintu mobil untuk Rose.

Wohoooo~ Fam yang menyaksikan pemandangan itu dari balik mobil Jackob langsung tersenyum penuh kemenangan. Rose memang selalu mau berkorban untuknya.

"Apa kita sudah bisa jalan sekarang?" tanya Jackob yang juga menyaksikan pemandangan itu. Mobil yang ditumpangi Rose sudah melenggang dari gedung universitas.

"Tentu." Fam tersenyum lebar dan akhirnya hari ini ia bisa berkencan dengan seorang lelaki. Yaaa meskipun hanya minum secangkir kopi di kafe~

Terpopuler

Comments

Nur Santri Sihaloho

Nur Santri Sihaloho

kalau sampe rusak si fam,,,benar" turunan dah dari sononya 😀😀

2021-03-12

0

Bunda LiliMarlina

Bunda LiliMarlina

thor ini ngulang y jauh amat

2021-03-11

1

momnya🦆🐊Algi

momnya🦆🐊Algi

jacobs...😍

2020-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Alvino Mahendra
2 Si Gaun Merah
3 Makayla
4 Kesepakatan
5 Asisten Pribadi
6 Kehidupan Sam
7 Famela
8 Pulang Ke Rumah
9 Tur Singkat
10 Makan Keluarga
11 Good Nite
12 Ancaman
13 Saling Jatuh Hati
14 Kepergian Alvino
15 Partner In Crime
16 Perang Bantal
17 Kekasih
18 Insiden
19 Panik
20 Hospital
21 Flat Sam
22 Akrab
23 Keajaiban
24 Membaik
25 Benalu
26 Kesal
27 Merindukanmu
28 Plin Plan
29 Apa itu CINTA?
30 Curhad Author
31 Toko Kue
32 Dua Hati
33 Seperti Keluarga
34 Pacar Pacaran
35 Berkecamuk
36 Bunga
37 Boss
38 Pergi Lama
39 Identitas
40 Menyebalkan
41 Simpul
42 Berkemas
43 Gundah
44 Kuciwa
45 Lelaki
46 Menjadi Teman
47 Rumah Sakit
48 Robot
49 Street Food
50 Pierce
51 Bianca
52 Rayuan
53 Magang
54 Bohong
55 Sombong
56 Cemas
57 Minta Tolong
58 Menemukan
59 Sakit Hati
60 Bonus Chapter
61 Dendam
62 Teka-Teki
63 Masa Lalu
64 Rumah Sakit Jiwa
65 Pak Tua
66 Ayah Ku
67 Mengungtit
68 Daddy Marah
69 Pesawat
70 B i a d a p
71 Rooftop
72 Flashback
73 Rencana Gagal
74 Bawah Tanah
75 Melow
76 Aku Malu
77 Cuci Otak
78 Siapa Kau
79 Lupakan
80 Kebohongan
81 Momy Daddy
82 Have a great sunday!
83 Masalah
84 Nisan
85 Darah
86 Apa
87 Benang Terurai
88 Slowly
89 Sabar
90 Syedih
91 Tinju
92 Dia Korban
93 Tidak Mungkin
94 Egois Kah
95 Angkuh
96 Permainan Dimulai
97 Hiks
98 Jeng Jeng
99 Bagaimana
100 Bee
101 Selamat Jalan
102 Salah Tingkah
103 Ini Salah
104 Just Info
105 Terhimpit
106 A-aku
107 Aku Disini
108 Astaga
109 Mimpikah ini?
110 Curhat Lagi
111 Hai
112 Start a new
113 Teka-teki
114 Pingsan
115 Sialan
116 Keadaan
117 Palsu
118 Orang asing
119 Bantuan
120 Penerimaan
121 Biang Lala
122 Diam-diam
123 Pasrah
124 Bertautan
125 Berdering
126 Mencekam
127 Luka
128 Aluna
129 Jadi dewasa
130 Permintaan Ayah
131 Healing
132 Lucatu's
133 End
134 Curhat Dikit
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Alvino Mahendra
2
Si Gaun Merah
3
Makayla
4
Kesepakatan
5
Asisten Pribadi
6
Kehidupan Sam
7
Famela
8
Pulang Ke Rumah
9
Tur Singkat
10
Makan Keluarga
11
Good Nite
12
Ancaman
13
Saling Jatuh Hati
14
Kepergian Alvino
15
Partner In Crime
16
Perang Bantal
17
Kekasih
18
Insiden
19
Panik
20
Hospital
21
Flat Sam
22
Akrab
23
Keajaiban
24
Membaik
25
Benalu
26
Kesal
27
Merindukanmu
28
Plin Plan
29
Apa itu CINTA?
30
Curhad Author
31
Toko Kue
32
Dua Hati
33
Seperti Keluarga
34
Pacar Pacaran
35
Berkecamuk
36
Bunga
37
Boss
38
Pergi Lama
39
Identitas
40
Menyebalkan
41
Simpul
42
Berkemas
43
Gundah
44
Kuciwa
45
Lelaki
46
Menjadi Teman
47
Rumah Sakit
48
Robot
49
Street Food
50
Pierce
51
Bianca
52
Rayuan
53
Magang
54
Bohong
55
Sombong
56
Cemas
57
Minta Tolong
58
Menemukan
59
Sakit Hati
60
Bonus Chapter
61
Dendam
62
Teka-Teki
63
Masa Lalu
64
Rumah Sakit Jiwa
65
Pak Tua
66
Ayah Ku
67
Mengungtit
68
Daddy Marah
69
Pesawat
70
B i a d a p
71
Rooftop
72
Flashback
73
Rencana Gagal
74
Bawah Tanah
75
Melow
76
Aku Malu
77
Cuci Otak
78
Siapa Kau
79
Lupakan
80
Kebohongan
81
Momy Daddy
82
Have a great sunday!
83
Masalah
84
Nisan
85
Darah
86
Apa
87
Benang Terurai
88
Slowly
89
Sabar
90
Syedih
91
Tinju
92
Dia Korban
93
Tidak Mungkin
94
Egois Kah
95
Angkuh
96
Permainan Dimulai
97
Hiks
98
Jeng Jeng
99
Bagaimana
100
Bee
101
Selamat Jalan
102
Salah Tingkah
103
Ini Salah
104
Just Info
105
Terhimpit
106
A-aku
107
Aku Disini
108
Astaga
109
Mimpikah ini?
110
Curhat Lagi
111
Hai
112
Start a new
113
Teka-teki
114
Pingsan
115
Sialan
116
Keadaan
117
Palsu
118
Orang asing
119
Bantuan
120
Penerimaan
121
Biang Lala
122
Diam-diam
123
Pasrah
124
Bertautan
125
Berdering
126
Mencekam
127
Luka
128
Aluna
129
Jadi dewasa
130
Permintaan Ayah
131
Healing
132
Lucatu's
133
End
134
Curhat Dikit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!