Insiden

Sama halnya dengan Alvino dan Bianca, Sam dan Alice pun semakin intim seperti sepasang kekasih. Sam seakan benar-benar lupa terhadap Bianca. Yang ia inginkan hanya Alice, Alice dan Alice.

Jika sebelumnya Alice tidak peduli soal status, namun kali ini berbeda. Gadis itu ingin menguasai Sam 100%. Ingin sepenuhnya memiki Sam tidak hanya untuk bersenang-senang dan menikmati zona nyaman itu. Dan langkah pertama yang akan Alice lakukan adalah menyingkirkan wanita yang bernama Laura, kekasih Sam.

Sam sedang ada mata kuliah tambahan, maka dari itu Sam belum juga menampakan batang hidungnya diapartemen. Sementara Alice yang sudah berhenti bekerja, justru sibuk menunggu kehadiran Sam diapartemen. Dan karena bosan, Alice menghabiskan waktu untuk merapihkan tempat yang belakangan ini menjadi tempat tinggalnya.

Du..duru..du..du..du 🎶 Alice bergerak sambil bernyanyi agar kegiatan itu tidak terlalu membosankan. Gadis mungil itu sedang menggunakan kemeja putih milik Sam yang cukup lebar ditubuhnya. Menautkan kancing dengan asal, kemudian mengikat rambutnya dengan acak, membuat Alice nampak seksi sekali. Tapi apa gunanya seksi, tidak ada yang melihat Alice salain dirinya sendiri dipantulan cermin.

"Cowok jorok! kaus kaki bau seperti ini masih saja disimpan didalam laci. Apa dia lupa yang mana keranjang cucian!" Alice mengumpat ketika mendapati sepasang kaus kaki bekas pakai berada didalam laci.

Satu persatu laci itu Alice buka, takut-takut masih ada benda kotor yang terselip disana. Namun saat membuka laci terakhir, Alice mandapati sebuah foto berpigura yang disimpan secara terbalik.

"Apa ini?" Alice mengambil benda itu kemudian menatapnya dengan baik-baik.

Foto ituuu~ Hm.. Sepertinya mereka keluarga Sam. Ini ibunya dan ini ayahnya. Tapi siapa ini? kenapa wajahnya mirip sekali dengan Sam? Hihi pasti dia adik perempuan atau kakak perempuannya. Dan yang ini.. Siapa yaa dia? Uuuu~ tampan syekaliiih.. Apa dia juga masih keluarga Sam? Aaaa~ sangat tampan dan cantik sekali sih.

Alice kemudian menaruh benda itu lagi, tidak banyak berfikir dan lanjut dengan kegiatan membereskan tempat itu.

Tadaaaa✨ Flat Sam yang semula berantakan sudah disulap menjadi rapih dan sedikit tertata. Meskipun tidak serapih itu, tapi ini lebih baik daripada tidak dirapikan sama sekali.

"Sam kemana sih? tumben lama sekali." Alice berulang kali melihat jam dinding, namun Sam tidak juga datang. Hingga akhirnya Alice yang bosan menunggu Sam malah tertidur diruangan sambil menonton Tv.

Sebenarnya mata kuliah Sam tidak sebanyak itu. Hanya saja saat mata kuliah Sam sudah selesai, lelaki itu tidak langsung pulang. Sam nongkrong sebentar bersama kawan-kawannya, sebuah kebiasaan yang sudah jarang Sam lakukan setelah ada Alice. Sam bahkan selalu ditertawai kawan-kawannya karena hal itu.

Midnight Race merupakan nama geng klub mobil Sam dan kawan-kawan. Sebuah geng street racer yang sangat legendaris. Mereka disegani karena performa mobil yang buas dan skill balap anggotanya.

Midnight Race terdiri dari dari para street racer yang memuja kecepatan tinggi. Mereka akan keluar pada tengah malam dan ngebut di jalan tol perkotaan, untuk sekedar balapan atau mengetes culture otomotif baru. 300 km/jam! Itulah rata-rata kecepatan mereka. Gila bukan.

"Apa Laura selalu memborgol tanganmu Sam? haha. Kau jadi culun sekarang! Jarang sekali kau bergabung bersama kami." Salah satu anggota menyahut ketika Sam baru menampakan batang hidungnya setelah sekian lama.

"Laura siapa? wanita dia sangat banyak, bro. Mungkin dia sibuk menjajal setiap lubang baru." Hahaha.. Sam terus saja diledek.

"Sialan! Speed is on my blood. Ayo." Meskipun sedikit mabuk, Sam masih bisa menantang orang yang mengejeknya terus menerus untuk memburu top speed sebagai pemuas adrenaline yang biasa mereka lakukan.

"Siapa takut." Dua orang itu tidak menolak tantangan Sam dan malah mengiyakan ajakan itu.

Masing-masing dari mereka sudah masuk kedalam mobil sport yang sudah dimodifikasi maksimal untuk mengejar top speed. Untuk dapat melaju di kecepatan tinggi dengan durasi waktu yang lama tanpa mengorbankan kemampuan handling, banyak anggota yang habis-habisan memodifikasi mobil mereka melampaui kapasitas aslinya.

Mereka akan menggunakan jalan sepi, jalan pinggiran kota, perbukitan atau jalan yang ditutup. Dan kali ini Midnight Race akan melakukan balap mobil kecepatan tinggi di jalan tol tengah perkotaan. Kecepatannya luar biasa. Rata-rata mobil mereka akan melesat dengan kecepatan 300 km/jam. Suara mobil mereka bahkan akan terdengar terlebih dahulu sebelum bisa melihat mobilnya.

Disinilah Sam, karena ejekan dari kawan sepermainanya ia rela melakukan tantangan itu meskipun dirinya sedang tidak siap karena pengaruh minuman yang tadi ditenggaknya. Karena gengsi, Sam tetap melakukan itu. Ia tidak rela jika harus kehilangan pamor.

Three.. Two.. One.. Go!!

Mobil sport itu melaju dengan sangat kencang dan bahkan sampai tidak kasat mata. Mereka berlomba untuk menunjukan siapa yang paling cepat.

Sam sudah berada dibarisa paling depan dan tentu saja itu membuatnya merasa sangat bangga.

"Kejar aku kalau bisa!!" Sam melihat kaca spion sambil menginjak pedal gas lebih dalam lagi. Menambah kecepatan mobilnya lagi dan lagi.

Cukup lama memimpin balapan itu, tiba-tiba dipertengahan Sam tersalip oleh salah satu rekannya, membuat netra Sam memicing dan bertekad untuk menyalip mobil itu lagi. "Sialan!" Rutuknya sambil menambah kecepatan lagi.

"Jangan mempermalukan dirimu Sam!!" Semakin lama semakin cepat mobil itu melaju. Dan pandangan Sam tiba-tiba saja sedikit kabur. Mungkin karena efek minuman yang juga semakin kuat.

J E E E G G G G U U U E E E R R R R!!!

Nahas, setelah mobil Sam siap menyalip, justru Sam malah menabrak bagian belakang mobil itu. Dan karena kecepatan mobil itu benar-benar tinggi, mobil Sam juga dihantam dari bagian belakang oleh salah satu mobil balap lainya. Bahkan belum cukup sampai disitu, mobil Sam juga harus menghantam pembatas jalan.

Asap yang keluar dari mobil dan juga puing-puing mobil yang sudah tidak berupa mobil masih berserakan disepanjang jalan. Sam yang masih berada dalam mobil itu cukup terluka parah dan bahkan sudah kehilangan kesadaran.