Sampai hari berikutnya Alvino masih berada di rumah ajaib milik Makayla. Pria itu masih menuntut penjelas Makayla yang menurutnya terlalu di buat-buat. Pokoknya Alvino penasaran dan bertekad harus mendapat pengakuan yang paling jujur.
Makayla mengambil sebotol anggur kemudian menuangkannya ke dalam dua gelas. Perempuan itu sama penasarannya terhadap Alvino, lelaki yang menolongnya lepas dari Henry dan Lucy di klub kemarin malam. Aneh, lelaki itu belum juga mau pergi dan malah menuntut Makayla untuk menceritakan detail masalah yang jelas-jelas bukan urusannya.
📞 Tuan anda dimana?
📞 Jangan ganggu saya James, kamu handle dulu semua urusan saya. Secepatnya saya kembali.
📞 Tapi Tuan..
Tutt!! Panggilan itu di matikan.
“Sampai mana tadi?” Selesai menelpon Alvino kembali pada Makayla dengan anggur yang dia persilahkan untuk dirinya. Alvino mengambil gelas kemudian duduk berhadapan di ruangan yang mirip ruang tamu itu.
“Gue gak hutang penjelasan ya!”
“Kay, lo hampir bikin gue mati ya tadi malam. Selain tembakan itu lo juga bikin gue jantungan dikejar-kejar kaya gitu.”
Bawel! Alvino Bawel! Rutuk Makayla dalam hati.
“Bokap gue terlibat sindikat narkoba, dia lagi di incer CIA dan juga musuh-musuh gangsternya. Gue gak tau kenapa mereka tau gue disini, kayaknya Henry atau Lucy yang bocorin.” Makayla terpaksa harus bercerita daripada kupingnya sakit mendengar Alvino terus saja mengoceh.
Makayla Heaton, putri dari pebisnis Heaton AirLines. Dia sedang kabur dari dunianya karna sang ayah terlibat sindikat narkoba kelas kakap, ayah Makayla di khianati seorang teman dan Makayla sedang menyamar untuk mencari keberadaan orang itu.
“Dan lo? Lo siapa?”
“Gue Alvino, gue bukan siapa-siapa.”
Cih!
“Curang! Lo wawancara gue tapi lo gak mau ya gue tanya-tanya gitu?”
“Hehe.”
Anggur itu rupanya cukup kuat memberikan efeknya kepada Alvino dan Makayla. Dua orang itu jadi lumayan akrab dengan mengobrol. Saling melempar pertanyaan dan menjawab satu sama lain.
“Jadi gue bisa bantu apa?” Ujar Alvino menawarkan diri. Sungguh, Alvino merasa sangat tertarik dengan perempuan yang menurutnya keren itu. Makanya dia terus menggali dan membuat Makayla bercerita. Alvino ingin tahu lebih banyak tentang perempuan itu.
“Gak perlu. Lo cukup jaga rahasia, tentang ini pokoknya gak boleh bocor sama siapapun.” Makayla menuangkan anggurnya lagi. Padahal badannya sudah sangat hangat gara-gara minuman itu.
“Kalo perlu bantuan gak usah sungkan. Gue punya beberapa koneksi yang bisa nanganin kasus beginian. Dan ya, sebenernya gue juga lagi cari seseorang.” Alvino menawarkan diri lagi, tapi kemudian dia mengatakan hal yang seharusnya tidak dia katakan. Hal itu hanya dirinya yang tahu.
“Seseorang? Siapa?” Makayla menatap lekat ke arah Alvino menantikan jawaban.
“Adik gue. Dia ganti identitas dan sampe sekarang gue belom bisa nemuin dia.”
Hm.. Makayla menimang-Minang kalimat Alvino. Lalu sejurus kemudian mendapatkan sebuah ide. “Alvino, kayaknya gue ralat soal bantuan yang lo tawarin. Gue akan minta bantuan lo dan sebagai gantinya gue ikut bantu lo cari adik lo itu, so kita impas. Gimana?”
“Tapi kenapa gue harus percaya sama lo?” Alvino malah mempermainkan Makayla, padahal dirinya yang tadi memberi penawaran lebih dulu.
“Dan gue, ngapain gue percaya juga sama lo?” Makayla yang kelewat gengsi langsung melipat tangan di dada dengan bibir mengerucut sebal.
“Kita buat kesepakatan, deal?”
“Kesepakatan apa?”
“Kita buat sama-sama.”
“Kita?”
“Ya. Iya. Maksudnya gue sama elo.”
Deal!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Lina ciello
jangan bilang bapaknya sama thor 😔
2021-03-17
1
momnya🦆🐊Algi
yayayaya sama2
2020-10-29
3
Y.S Meliana
satu sama donk 😎😀😀
2020-10-29
0