Malam hari..
James membawa Alvino ke sebuah klub malam yang sebelumnya dia rancang khusus untuk tuan mudanya itu. James berniat akan menyuguhkan beberapa wanita dan berharap tuan muda yang tidak pernah terlibat dengan cinta itu bisa sedikit rileks. James sudah lama membersamai Alvino, tapi tidak pernah sekalipun tuan mudanya itu melakukan hal-hal yang tidak penting.
Alvino terlalu gigih, terlalu lurus-lurus saja.
“Selamat menikmati, Tuan. I hope u enjoy tonight!”
Alvino hanya duduk dan menurut saja, cukup penasaran dengan sesuatu yang katanya spesial di rancang oleh James untuknya.
Detik berikutnya dua orang wanita masuk dengan pakaian serba minim yang memperlihatkan seluruh bagian tubuh mereka. Datang dengan seringai b i n a l yang ingin meruntuhkan kewarasan milik Alvino. Satu wanita naik ke panggung kecil yang terdapat besi poly dance, kemudian mulai berpose-pose nakal dengan tatapan merayu bos besar yang hanya duduk diam sejak tadi.
“U wanna play, sir?” Salah satu wanita itu menghampiri Alvino, menarik ujung dasi dan meminta Alvino untuk bergabung bersama. Alvino hanya diam dan tak bereaksi apa-apa.
“Damn u r so hot!” Gadis itu mulai merayapi Alvino, membuka dasi yang melingkar dan kancing kemeja yang masih bertaut. Lidahnya menjulur dan ingin segera menapaki setiap jengkal kulit-kulit Alvino yang belum pernah disentuh siapapun.
“Stop it or You’ll regret!” Alvino tidak merasa tertarik sama sekali pada dua wanita yang mencari perhatian itu. Meskipun tubuh mereka hampir telanjang dan mempersilahkan Alvino untuk melakukan apa saja, lelaki itu justru enggan.
“Kamu boleh hibur saya, tapi kamu dilarang menyentuh saya.”
Wanita itu keki, kemudian kembali ke atas panggung untuk melanjutkan aksinya. Sementara Alvino lagi-lagi hanya duduk diam dan menyaksikan.
“James, Martini please!”
“Tuan, tidak ada James untuk malam ini.” Satu perempuan lagi masuk, membawa minuman berlabel bahasa Prancis. Kemudian segera menuangkan itu dan memberikannya pada Alvino.
“Thx.”
Lama-lama Alvino merasa bosan dengan wanita-wanita yang hanya memamerkan lekuk tubuh itu. Kemudian dia memutuskan untuk keluar dari ruangan itu tanpa pemberitahuan.
Iya, Alvino memang tidak tertarik dari awal, dia datang hanya ingin menghargai usaha James tentang hiburan yang selalu di tawarkannya.
Alvino berniat pergi dari klub, tapi saat melihat seorang perempuan duduk di bar perhatiannya jadi sedikit tercuri. Perempuan itu bergaun merah, kemudian ada satu pasangan yang menghampiri perempuan itu. Terlihat tertawa dan mengolok si gaun merah.
Entah angin apa Alvino tidak terima, lelaki itu lantas menuju bar dan sedikit menangkap percakapan mereka.
“Lo datang sendiri?”
“Kasian banget yang masih galau, sampe dtg ke klub sendirian?”
“Cowok brengsek emang cocok sama cewek r u b a h kayak lo! Gak usah ganggu gue deh!” Teriak si gaun merah.
“Santai dong gak usah ngotot gitu!”
“Babe, What happen?” Alvino datang kemudian melingkarkan tangan di pinggul wanita gaun merah, entah kenapa instingnya mengatakan bahwa perempuan itu perlu bantuan. “Dia pacar saya.” Ungkap Alvino dan itu sukses membuat dua orang itu terheran-heran.
“Eh. Hm.” Si gaun merah sedikit terkesiap tapi ternyata malah melanjutkan adegan akting itu. “Nothing! Gangguan kecil aja, so kita pulang sayang?”
“Sure.” Aktingnya berlanjut sampai mereka keluar dari klub tersebut. Entah apa dan siapa tapi tangan yang melingkar itu tidak juga mau lepas dari sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
momnya🦆🐊Algi
faaammmm
2020-10-29
1
Y.S Meliana
bnr² sambil bayangin adegannya 😚😚
2020-10-29
0
Triiyyaazz Ajuach
fam ini dia kan cwek putri satu"nya ken ya pastinya ken kuatir membiarkan fam tinggal jauh darinya
2020-09-09
0