Makayla masih mempermasalahkan soal Alvino yang memanggilnya dengan singkat. Kay. Membuat hubungan antara mereka seolah sudah sangat akrab. Tapi apa boleh buat, penawaran tentang kesepakatan itu membuat Makayla harus mau menerima tanpa membantah lagi.
Alvino membawa Kay sebagai asisten pribadinya sekarang. Mendepak posisi James yang biasanya setia berdiri di samping tuan mudanya.
“Kay ini James, James ini Kay.” Alvino mempersilahkan dua orang itu untuk saling berkenalan.
James berjabat tangan cukup kaku, menatap Makayla dari ujung rambut sampai ujung kaki. Dalam hati dan pikirannya James bertanya-tanya siapa perempuan itu. Kenapa tiba-tiba bersama Alvino dan bahkan menjadi asisten pribadi.
“Dan ya James, mulai sekarang semua urusan saya bisa kamu katakan ke Kay. Kay akan mengurusnya dengan baik. Iya kan Kay?” Alvino duduk di kursi kebesarannya, sementara James yang biasanya patuh ingin berontak saat itu juga.
“I-iya pak.” Kay canggung mengiyakan. Lelaki asing itu jadi bosnya sekarang.
“Tapi Tuan, bisa kita bicara sebentar? Maksudku tanpa Kay. Kay?” James memberi isyarat mata agar Kay keluar dari ruangan tapi detik berikutnya Alvino segera mencegah.
“Nggak usah khawatir James, nggak ada rahasia antara saya dan Kay. Kamu bisa bilang apa aja meskipun ada dia.”
Cih! Bukan! Ini bukan Alvino! Gadis itu pasti menyihirnya. Batin James.
“Maaf lancang Tuan, maksudnya, maksudku hm siapa perempuan ini? Kita tidak bisa sembarangan percaya.”
“Hey James atau siapapun nama kamu, emang menurut kamu saya ada tampang penjahat?” Watak perlawanan Makayla bangkit. Tidak terima di tuduh secara halus begitu
“Bukan begitu nona, maksud saya..
“Jangan sembarangan ya kamu!”
Sementara Alvino hanya mengulum senyum. Dia suka dengan gaya Kay yang pemberontak begitu. Artinya dia bukan perempuan yang lemah. Sepertinya hari-hari Alvino akan lebih menyenangkan sekarang.
“James daripada kamu ganggu Kay mending kasih dia protokol asisten. Biar Kay mulai mempelajarinya.” Perintah Alvino
“Protokol asisten?” Makayla menatap Alvino heran. Hal seperti itu belum dibicarakan saat kesepakatan mereka dimulai.
“Iya, ada beberapa peraturan dan kewajiban yang harus kamu pelajari. Jadi saya atau James gak perlu selalu jelasin itu ke kamu.” jelas Alvino demikian enteng.
James kemudian membawa sebuah berkas yang mirip sebuah makalah, kemudian memberikannya kepada Kay.
Kay menerima tapi matanya menatap Alvino dan menuntut penjelasan.
'Hei sialan! Lo gak bilang apa-apa ya kemaren, lo mau jebak gue atau gimana!'
Sementara Alvino lagi-lagi mengulum sebuah senyuman. Tahu kalau Kay pasti kesal dengan protokol itu, melihat wajah Kay kesal namun tertahan memberinya sedikit hiburan.
“Tuan, Nyonya mengundang anda makan malam. Katanya dua hari lagi ada perayaan anniversary pernikahan nyonya dan Mr.Ken dirumah.”
“Oke James. Sam? Dimana dia?”
“Sudah sy beri kabar Tuan. Dia bilang tentu akan hadir.”
“Oke.”
Dua pria itu mengobrol sementara Kay hanya di anggap angin. Perempuan dengan watak pemarah itu kemudian mencari perhatian dengan menjatuhkan berkas dan semua yang ada di tangannya.
“Oh ya Kay, kamu bisa istirahat sampai jam makan siang. Kamu bisa baca-baca protokol itu dulu untuk adaptasi.”
Sementara Kay yang masih memungut barang-barang yang berserakan menatap Alvino makin kesal. Bukannya memberi bantuan cowok itu justru memberikan perintah.
'Awas aja lo Alvino!'
“Iya pak. Terimakasih.” Kay buru-buru pergi dari ruangan dengan perasaan kesal.
Kay, kenapa lo manis kalo kesel kaya gitu!
“Tuan apa anda tidak pikir lagi soal Kay? Dia orang asing.” James membuyarkan keasikan Alvino yang senyum-senyum sendiri.
“James kamu terlalu bawel. Kamu bisa cari tahu tentang Kay dari pada terus ngoceh kayak gitu.”
‘Lha iya! Kenapa gue mendadak bego!’ Batin James.
“Saya permisi, Tuan.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Y.S Meliana
Alice... ? 🙄🙄🙄
2020-10-29
0
momnya🦆🐊Algi
nah loh sam
2020-10-29
1
Emmisa Lamichhane
lah,,,,,alice semudah itu
2020-10-24
0