“Alvino gue gak ngerti ya maksud lo apa dengan semua ini! Pertama protokol gila sekarang lo kenalin gue ke keluarga lo. Dan ya? Siapa sebenarnya yang lo cari? Lo bilang adik tapi tadi adik lo ada disana!” Makayla yang mendapat kesempatan untuk meluapkan kekesalan dan segudang pertanyaan nyerocos saja seperti radio butut.
“Satu-satu Kay, tenang aja waktu gue banyak buat lo.” Alvino membawa Kay menuju istal kuda, rencananya dia akan mengajak Kay untuk ikut mengenang masa kecilnya disana.
Rumah Ken dan Monica memang tidak berubah sejak dulu, kolam air mancur dengan paving blok masih sama seperti dulu dirinya main pedang-pedang an bersama Ken dan Sam kecil. Tanah milik Ken luas mirip perbukitan rendah sejauh mata memandang. Itu adalah warisan turun temurun keluarga Ken yang rencananya akan diwariskan kepada Alvino jika suatu hari Ken wafat, Alvino tidak tertarik sama sekali karena menurutnya yang lebih berhak atas itu adalah Samuel yang jelas menyandang nama Lucatu di belakangnya.
“Kita mau ngapain?” Tanya Kay saat Alvino naik ke punggung seekor kuda hitam dan meminta Kay untuk naik juga.
“Sini, gue mau ajak lo jalan-jalan.” Ujar Alvino sambil mengulurkan tangan untuk membantu Kay naik ke atas kuda yang sama.
“Gak mau! Nanti gue jatoh gimana?” Kay malah melipat tangan di dada dengan gaya angkuhnya.
“Lo gak percaya sama gue?” Tanya Alvino dan itu terdengar lebih menuntut bagi Kay.
“Alvino lo belum jawab pertanyaan gue ya! Malah ngajak main kuda-kudaan gimana sih!”
“Makanya sini! Lo bebas bertanya dan gue akan jawab semua pertanyaan lo.”
Kay kemudian menyerah dan ikut naik ke atas kuda hitam itu. Meskipun ada sedikit rasa canggung karna tubuhnya berada tanpa jarak dengan Alvino.
“Sekarang lo tanya, tapi satu-satu ya.” Ungkap Alvino dengan gaya kalemnya. Sifat Alvino berlawanan dengan Kay yang pemberontak.
“Kenapa lo kenalin gue sebagai pacar lo?” Satu pertanyaan pertama mulai dilayangkan oleh Kay.
“Iya, sorry gue gak konfirmasi. Gue cuma males terus ditanyain soal cewek sama bokap, jadi ya gitu deh. Gak masalah kan?” Alvino berujar lembut dan sepertinya membuat nada bicara Kay juga ikut melemah untuk menerima penjelasan yang bisa diterima akal itu.
“Tapi harusnya lo kasih tau gue biar gue gak kaget.” Suara milik Kay tidak terlalu ketus seperti sebelumnya.
“Iya.. Gue minta maaf.”
Gentle Man. Batin Kay. Lelaki misterius yang baru dikenalnya itu sangat gentle menurut Kay. Dia tidak pernah sungkan untuk mengucapkan terimakasih, tolong dan maaf di kehidupan singkat yang baru diselami oleh Kay.
“Sebenernya siapa yang lo cari Al? Adik lo tadi jelas-jelas ada di dalam.” Tanya Kay lagi setelah buyar dengan kekaguman kilas tentang Alvino.
“Evelyn, adik cewek gue. Ceritanya panjang dan gue gak bisa cerita detail soal itu sekarang. Yang jelas, lo gak perlu takut gue jebak lo disini.”
Lagi-lagi penjelasan Alvino bisa di terima oleh akal sehat Kay, selain cara Alvino berbicara, cara penyampaian lelaki itu juga terkesan santai tanpa memaksa Kay untuk mengerti. Kay yang semula selalu merajuk kemudian memilih menikmati acara naik kuda itu bersama Alvino.
“Dan lo? Kapan lo mulai pencarian musuh bokap lo?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
keyruwen
modelan sam emng hrsnya dpt yg hyper...biar kapok tuh si otong
2021-03-20
0
Y.S Meliana
Alice,, kau? hiper kah 🙄
2020-10-30
0
momnya🦆🐊Algi
alice gk takut longgar 😅
2020-10-29
1