Kami Hanya Ingin Papi!

"Bella, ternyata kamu tak banyak berubah. Kamu masih saja terlihat cantik. Kakak benar-benar tak menyangka, kalau kamu akan kembali ke Indonesia. Banyak hal yang berubah, selama kamu tak ada. Kakak turut prihatin atas apa yang terjadi padamu," ucap Arga dan Bella membalasnya dengan senyuman.

Sejak dulu hubungan Bella dengan Arga cukup dekat, Bella menganggap Arga seperti kakak laki-lakinya. Tapi sayangnya, saat kejadian menimpa dirinya. Dia tak terpikir ingin menemui Arga.

Memang benar apa yang dikatakan Arga. Kini Bella justru terlihat dewasa, penampilannya terlihat anggun. Jiwa keibuannya terpancar, membuat dia semakin terlihat cantik dan mempesona. Tubuhnya pun masih terlihat ramping seperti anak gadis. Meskipun kini usianya hampir menginjak 30 tahun.

Dia dulu adalah pengacara pribadi daddy-nya. Tapi, semua berubah. Sudah dua tahun lamanya, daddy-nya tak memakai dirinya lagi. Hal ini karena kelicikan Berli, kakak tirinya.

Pandangan Arga kini mengarah kepada kedua anak kecil yang datang bersama Bella. Arga yakin, kalau kedua anak itu adalah anak Bella. Sedikit banyak dia mengetahui kisah Bella. Daddy-nya pernah bercerita, kalau Bella lebih memilih pergi meninggalkan rumah di kala dirinya hamil.

Arga yang saat itu sangat dekat dengan Ernesto, sudah meyakinkan Ernesto kalau Bella tak mungkin bersikap nakal. Dia yakin, kalau semua ini hanya jebakan yang membuat dia hamil. Namun, sikap keras kepala dan sombong yang dimiliki Ernesto, membuat dia menutup hatinya. Lagipula, Bella sudah pergi meninggalkan rumah, dan lebih mempertahankan bayi dalam kandungannya.

Bella terlihat menghapus air mata di wajahnya. Dia terlihat sedih dan miris, mendengar cerita dari mantan pengacara daddy-nya. Dia tak membenci daddy-nya, meskipun sempat bersikap jahat padanya. Tega mengusir dari rumahnya sendiri, hanya karena dia ingin mempertahankan anaknya itu.

"Apa Kak Arga bisa menemani aku bertemu Daddy?" Tanya Bella sambil mengusap air mata di wajah cantik. Tentu saja Arga mengiyakan. Dia akan membantu Bella merebut kembali yang menjadi miliknya.

Feli dan Farell sejak tadi hanya memperhatikan wajah sang mommy, dan juga menyimak perbincangan kedua orang dewasa itu. Meskipun mereka tak mengerti apa yang dibicarakan kedua orang itu, mereka ikut merasa sedih melihat ekspresi wajah mommynya yang terlihat sedih, saat berbicara. Mommynya memang wanita yang luar biasa. Mereka sangat menyayangi mommynya.

"Apa sekarang kamu sudah menikah?" Arga bertanya.

Sejak tadi bertemu Bella, Arga semakin jatuh hati. Sejak dulu dia memang sudah menaruh hati pada anak kliennya itu. Dia sering kali memperhatikan Bella, jika dia mengunjungi kediaman rumah orang tua Bella. Namun sayangnya, Arga tak berani mengatakan cinta pada Bella. Mengingat Bella saat itu masih kuliah.

Dia memilih untuk menunggu sampai Bella selesai kuliah. Sayangnya, takdir berkata lain. Dia justru mendengar kabar buruk dari wanita yang dia cintai. Kala itu Arga merasa sedih. Dia sangat tahu, siapa Bella. Sosok wanita lemah lembut, dan terlihat sederhana. Dia juga tak pernah memakai pakaian yang seksi. Sampai-sampai dia pun tak tahu, kalau sebenarnya Bella sudah memiliki kekasih hati.

Bella menggelengkan kepalanya, karena dia memang tak terpikir ingin menikah. Impian dalam hidupnya, hanya ingin hidup bahagia dengan kedua buah hatinya. Menjadi single mom untuk kedua buah hatinya.

Tanpa sadar, Arga tersenyum mendengarnya. Itu tandanya, dia ada kesempatan untuk mendekati Bella. Tak peduli saat ini Bella sudah memiliki dua orang anak dari laki-laki yang tak bertanggungjawab.

"Kapan kita akan menemui Daddy kamu?" tanya Arga.

Besok. Bagi Bella, besok adalah waktu yang tepat untuk menemui daddy-nya. Dia masih harus menahan diri. Dia harap kakak tirinya itu tak ada di rumah. Sehingga dia bebas berbincang dengan daddy-nya.

"Aku pamit ya, Kak."

"Kakak antar. Agar kakak tahu tempat tinggal kamu. Besok, kakak akan menjemput kamu. Kita berangkat bersama! Jika kamu membutuhkan sesuatu, kamu bisa menghubungi kakak. Sebisa mungkin kakak akan membantu kamu," ucap Arga.

Dia terlihat begitu bersemangat mengambil hati Bella. Kali ini dia tak akan melewatkan kesempatan emas ini. Dia tak ingin kehilangan Bella untuk kedua kalinya. Bella tak menolak. Mereka kini sudah dalam perjalanan menuju hotel tempat Bella menginap. Namun, sebelum Arga mengantarkan Bella ke hotel. Dia ingin mengajak Bella dan juga kedua anaknya ke restoran ayam kriuk. Arga mencoba mendekati kedua anak dari wanita yang dia cintai.

"Sial! Sepertinya aku masih harus bersabar. Mereka tak meresponnya," gerutu Arga dalam hati.

Melihat perubahan wajah Arga, Bella menjadi tak enak hati. Terlihat sekali sikap kedua anaknya tak bersahabat. Hal ini kerap terjadi, kala Bella dekat dengan laki-laki lain. Kedua anaknya seakan tak ingin sang mommy menjalin hubungan laki-laki lain, selain dengan papinya. Meskipun, berulang kali mommynya mengatakan tak akan memaafkan kesalahan papi mereka.

"Sorry Kak, mereka tak mengerti bahasa Indonesia. Mereka juga sulit beradaptasi dengan orang baru," jelas Bella.

"It's, Ok. Tak masalah. Kakak mengerti," jawab Arga. Meskipun dalam hatinya sempat menggerutu.

Selama di restoran ayam kriuk pun, Farrel dan Feli terlihat hanya diam. Hal itu membuat Bella menghela napas panjang. Suasana membuat tak nyaman. Arga berusaha untuk sabar, demi bisa menyakinkan hati ibu mereka.

Mereka sudah sampai di hotel tempat Bella menginap. Kehidupan Bella sekarang bisa dikatakan sudah enak. Semua berkat kedua buah hatinya, dan dirinya yang selalu berjuang keras untuk kedua buah hatinya.

"Terima kasih ya Kak, sudah mengantarkan ke hotel, dan mengajak kami makan dulu di restoran ayam kriuk. Sampai bertemu besok," ucap Bella dan Arga menganggukkan kepalanya. Sayangnya, Bella tak menawarkan dirinya masuk ke kamar hotel. Mereka terpisah di Lobby.

Arga hanya bisa menatap kepergian wanita yang dia cinta. Tak banyak yang bisa Arga lakukan saat ini. Dia hanya bisa menunggu hingga saatnya tiba.

"Mengapa kalian bersikap seperti itu kepada Uncle Arga? Dia ingin membantu Mommy. Kalian harus menghormati dia," tegur Bella saat mereka sudah berada di dalam kamar.

"Tidak! Kami tak menginginkan laki-laki manapun, yang akan menggantikan posisi papi. Kami hanya ingin Papi!" Ucap Feli.

Mendengar hal itu, Bella merasa kesal. Dia terlihat mengepalkan tangannya, berusaha menahan emosinya.

"Cukup! Berkali-kali Mommy katakan padamu. Kalian tak memiliki papi. Kalian pun sudah tahu hal itu. Dia hanya laki-laki tak bertanggungjawab. Lupakan saja. Apa kehadiran Mommy selama ini tak cukup untuk kalian? Kalian selalu saja membuat Mommy teringat masa lalu yang begitu menyakitkan."

Bella terlihat sedih. Sesungguhnya dia ingin menghilangkan rasa trauma yang dia rasakan. Melupakan masa lalu yang begitu menyakitkan.

"Uncle Arga hanya ingin membantu Mommy, bukan ingin menjadi papi kalian. Camkan itu!" Ucap Bella tegas.

"Kami yakin, dia ada tujuan lain. Bukan hanya membantu Mommy saja. Dia juga berniat mendapatkan Mommy," sahut Farell membuat Bella melongo. Selama ini, Farell lebih bersikap cuek. Tapi, tidak untuk sekarang.

Terpopuler

Comments

Rahma Inayah

Rahma Inayah

ank kecila aj peka masa bella km gk peka

2024-04-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!