Menolak Menikah

Berbeda halnya dengan Bella yang kini menikmati hidupnya menjadi Mommy dari kedua anak kembarnya, Alex justru masih memilih hidup sendiri. Seperti saat ini. Dia menolak dijodohkan oleh maminya. Sudah enam tahun lamanya, kejadian itu terjadi. Alex masih belum bisa menemui Bella, dan lebih memilih hidup sendiri.

"Sampai kapan kamu menolak menikah? Usia kamu semakin tua. Bisa-bisa kamu menjadi bujang lapuk. Tak menikah seumur hidup," tegur sang mami.

"Alex khawatir, wanita itu hamil anak Alex. Alex harus bertanggung jawab. Alex tak ingin nantinya terjadi masalah, jika mereka hadir kembali," jawabnya.

Dia masih merasa yakin, suatu hari nanti bisa menemui Bella.

"Sampai kapan kamu menunggunya? Mungkin saja dia juga sudah hidup bahagia dengan laki-laki lain. Lagipula, kalian hanya melakukannya malam itu saja. Belum tentu wanita itu hamil. Mami ingin pergi dengan tenang. Sebelum mami pergi meninggalkan dunia untuk selamanya, Mami ingin kamu menikah dan melihat kamu hidup bahagia dengan istri dan juga anak kamu. Agar nantinya kamu tak merasa kesepian. Mami rasa Berliana cocok untukmu. Dia wanita yang cantik dan berasal dari keluarga terpandang. Lebih baik kamu menikah dengannya, daripada menikah dengan wanita yang tak pernah kamu ketahui asal usulnya," ucap sang mami.

"Pokoknya, sekali tidak, tetap tidak! Meskipun Alex tak mengenal tentang dirinya. Alex yakin dia wanita yang baik. Mata sayu dan wajah cantik alami yang dia miliki, begitu meneduhkan. Sayang, Alex hanyalah seorang pecundang saat itu. Alex menyesalinya." Alex terlihat lesu, suaranya terdengar lirih. Terlihat sekali penyesalan di wajahnya.

Alex memilih langsung pamit pulang. Pikirannya menjadi tak karuan. Memang, ada benarnya juga apa yang dikatakan maminya. Tapi sayangnya, dia tak menyukai Berliana. Meskipun sang mama mengatakan Berliana wanita yang cantik dan sepadan dengannya.

Wajah Alex terlihat kusut. Selama dalam perjalanan dia tampak diam, membuat sang asisten tanda tanya. Semenjak Alex menyadari apa yang telah dia perbuat pada Bella, sikapnya semakin dingin. Dia juga semakin arogan, mudah sekali marah.

"Apa kamu masih belum juga menemui wanita itu?" Alex membuka pembicaraan. Dia kini sedang dalam perjalanan menuju apartemen.

Sejak dulu dia memang tak suka main perempuan ataupun mabuk. Hanya malam itu saja. Itu pun karena jebakan wanita yang akan tunangan dengannya.

"Masalahnya, Tuan tak memiliki foto ataupun identitas wanita itu. Bagaimana kami bisa mencarinya, jika seperti itu. Yang mengingat wajah wanita itu 'kan hanya Anda, dan mungkin saja sekarang wanita itu wajahnya sudah berubah," jelas Jo.

Rasa menyesal Alex semakin bertambah. Andai saja waktu itu dia tak meminta Jo menghapus video rekaman CCTV kejadian waktu itu. Pastinya dia tak akan kehilangan jejak. Jika sudah seperti ini, dia menjadi tak berkutik.

Meskipun Alex menolak menikah dengan Berliana, Mami Rachel akan tetap berusaha untuk mendekati Alex dengan Berliana. Terlebih Berliana sudah jatuh cinta pada Alex, sejak pandangan pertama. Meskipun usia Alex lebih tua beberapa tahun dengannya. Baginya, tak menjadi masalah.

"Ok, Mi. Besok aku akan mendatangi perusahaan Alex. Makasih ya, Mi. Semoga, seiringnya jalan Alex bisa membuka hatinya untukku," ucap Berliana.

Semenjak Bella pergi meninggalkan rumah, Berliana menjadi berkuasa. Terlebih sekarang Ernesto sakit-sakitan. Berli semakin bertindak semena-mena. Dia gunakan uang perusahaan sesuka hatinya.

Berliana bertemu Mami Rachel di sebuah salon, saat mereka melakukan perawatan. Bisa dikatakan mereka merasa cocok mengobrol. Hingga akhirnya Mami Rachel berniat menjodohkan anak semata wayangnya dengan Berliana. Kesan pertama saat mereka bertemu. Alex bersikap dingin, meskipun Berli berusaha bersikap ramah.

Andai saja Alex tahu, kalau Berli adalah dalang dari malam panasnya Bella dengannya. Pastinya dia akan semakin membenci Berli. Dengan liciknya Berli menyuap IT hotel menghapus CCTV kejadian waktu itu, agar tak meninggalkan jejak, dan sayangnya Alex tak sempat melihat tayangan CCTV sejak awal. Dia langsung meminta menghapusnya. Sungguh sulit, jika seperti itu.

"Ya Tuhan, kapan aku bisa menemukan wanita itu? Apa selamanya aku hidup dengan penyesalan? Di manakah dia sebenarnya berada? Aku mohon, pertemukan aku dengannya!"

Alex membaringkan tubuhnya. Kemudian dia pejamkan matanya. Masih teringat jelas wajah cantik Bella. Mungkin, orang lain akan menganggap dirinya gila karena masih saja terus menanti wanita yang tak dia ketahui identitasnya. Hanya keajaiban Tuhan saja, yang masih selalu dia tunggu.

Rasa lelah yang dia rasakan, membuat matanya perlahan meredup hingga akhirnya tertidur nyenyak. Sebagai laki-laki normal, dia memiliki hasrat. Namun, dia memilih menghukum dirinya sendiri. Untuk tidak melakukan dengan wanita manapun.

Berliana sudah berdandan cantik. Dia hendak mendatangi perusahaan Alex. Dia harap, nantinya Alex akan membuka hatinya untuknya. Berli berniat mengajak Alex makan siang. Berli baru saja sampai di perusahaan Alex.

"Apa sebelumnya Anda sudah janjian terlebih dahulu dengan Tuan Alex?" tanya sang resepsionis.

"Saya ini calon tunangannya. Kedatangan saya ke sini, ingin memberikan kejutan padanya. Lebih baik sekarang kamu tunjukkan pada saya, di mana ruangannya! Daripada nantinya kamu dipecat, karena menghalangi saya masuk," ucap Berli dengan sombongnya.

"Ayo cepat, antarkan saya! Mau tunggu apalagi?" pekik Berli.

Hingga akhirnya, Sasa terpaksa memberi akses Berli untuk bisa naik ke ruangan Alex berada. Sampai akhirnya Berli bertemu dengan sekretaris Alex. Sasa sudah menceritakan pada Siera, siapa Berli.

"Sejak kapan Tuan Alex memiliki calon tunangan?" gumam Siera.

"Saya tak habis pikir. Mengapa Alex bisa mempekerjakan pegawai yang bodoh. Saya pikir, hanya resepsionisnya saja. Tapi ternyata, sekretarisnya bodoh," sindir Berli dengan sombongnya.

Dengan lancang, Berli langsung membuka ruangan Alex, dan menerobos masuk begitu saja Tentu saja hal itu membuat Alex sangat marah.

"Maaf, Tuan." Siera yakin kalau Alex sangat marah dengan sikap wanita yang mengaku tunangan bosnya itu.

"Biar saya yang urus. Kamu bisa kembali bekerja." Alex paham, kalau semua ini ulah Berli.

Hingga akhirnya Siera langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

"Berhenti! Jangan mendekat!" pekik Alex, saat Berli berjalan mencoba mendekati dia.

"Ayolah, Al, jangan seperti ini! Aku ini calon tunangan kamu. Kedatangan aku ke sini ingin mengajak kamu makan siang," ucap Berli dengan tak tahu malunya.

"Cih, calon tunangan! Sejak kapan aku ingin bertunangan dengan kamu. Apa mamiku belum bicara padamu? Aku sudah menolak menikah denganmu. Lebih baik kamu pergi menjauh dari hidupku, daripada kamu akan merasa sakit hati! Sampai kapanpun, aku tak akan membuka hatiku untukmu. Aku sudah memiliki calon istri, dan kami akan menikah secepatnya," ucap Alex tegas.

Berli terkekeh mendengar penuturan Alex. Sedikit banyak dia sudah tahu dari Mami Rachel, kalau dia mencintai seorang wanita sejak pandangan pertama. Tapi sayangnya, mereka belum sempat berkenalan, dan wanita itu pergi menghilang. Sungguh bodoh terdengarnya. Seorang laki-laki tampan dan bisa dikatakan hampir sempurna, mencintai wanita yang tak jelas.

Terpopuler

Comments

C2nunik987

C2nunik987

Alex menunggu adik mu Bella dan sikembar keponakan mu 👻👻👻

2025-01-16

0

Leng Loy

Leng Loy

Dia menunggu Bella

2024-08-02

1

Ira Sulastri

Ira Sulastri

Cakep Alex dg pendirianmu, sebagi seorang laki2 mmg harus tegas👍👍

Semoga Bella segera kembali dan merebut semua yg seharusnya menjadi hak dia🥺

2024-04-18

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!