Paris

"Sabar ya Sayang, mami akan coba bicara sama Alex pelan-pelan," Rachel mencoba menenangkan Alea.

"Alea cinta sama Alex, Mi. Alea ingin menikah sama Alex," ungkap Alea di iringi isak tangis. Mencari simpatik ibunda Alex, agar segera menikahkan dia dengan anaknya.

Sejak tadi Alex merasa gelisah, karena teringat dengan wanita yang sudah menghabiskan malam panas dengannya. Sampai saat ini, Alex masih menutupinya dari Alea dan juga maminya.

Bella tampak sudah bersiap-siap untuk meninggalkan negara tempat dia dilahirkan. Ada perasaan sedih di benaknya. Tapi, semua dia lakukan demi ketenangan hatinya membesarkan kedua anaknya.

"Apapun yang terjadi, mommy akan selalu mempertahankan kamu," ucap Bella.

Kini Bella sudah dalam penerbangan ke Paris. Wajahnya terlihat lelah. Dia belum beristirahat. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk tidur. Selama penerbangan, dia akan gunakan waktunya untuk beristirahat.

"Mami?" Alex terkejut, saat melihat nomor telepon maminya menghubungi dia.

"Pasti Alea sudah mengadu pada mami," gerutu Alex dalam hati.

Dengan perasaan malas, Alex akhirnya menerima panggilan telepon dari maminya. Pemikirannya benar, Alea sudah mengadu kepada maminya.

"Pokoknya, mami gak mau tahu. Mami ingin kamu menikah dengan Alea. Mau sampai kapan kamu hidup sendiri? Mami khawatir, kalau kamu menyukai sesama jenis. Atau jangan-jangan kamu impoten? Jadinya, kamu merasa malu," ucap Mami Rachel kepada sang anak.

"Mami ini apa-apaan sih? Bisa-bisanya berpikir seperti itu? Aku ini normal Mi. Hanya saja, aku belum menemukan wanita yang pas untukku," jawab Alex kesal.

Alex berusaha menolaknya. Tetapi, sang mami tetap saja memaksanya untuk menikah dengan Alea. Namun, untuk sementara waktu. Alea dan Alex akan bertunangan lebih dulu.

***

Pesawat yang membawa Bella, sudah mendarat sempurna di Bandar Udara Charles de Gaulle. Bella melangkahkan kakinya keluar dari Bandara. Dia akan langsung menemui Aunty Clara. Kini dia sudah dalam perjalanan menuju rumah Aunty Clara.

"Untuk sementara waktu, kita akan tinggal di sini dulu ya! Sampai kalian sudah saatnya kembali ke Indonesia," Bella berbicara kepada anaknya sambil mengusap perutnya yang masih terlihat rata.

Untungnya, kedua anaknya mengerti. Selama dalam penerbangan, Bella tak merasa mual. Dia justru bisa tertidur nyenyak, dan makan seperti biasa.

Taksi yang membawanya, sudah sampai di sebuah rumah yang terlihat tampak asri. Bella tampak menghela napas panjang, sebelum dia turun dari taksi. Dia memilih untuk menutupi dulu tentang kehamilannya, karena dia takut kalau Aunty Clara tak mau menerimanya.

Mendengar di luar ada orang yang memanggilnya, Clara bergegas untuk segera melihatnya. Dia tampak terkejut, saat melihat Bella berada di hadapannya. Clara langsung mengajak Bella masuk ke dalam rumah.

"Kamu kok kesini gak bilang-bilang dulu? Kalau kamu bilang, Aunty bisa menjemput kamu di bandara," ucap Clara.

"Aku memang sengaja ingin memberikan kejutan. Apa aku sementara waktu boleh menumpang tinggal di sini? Paling tidak, sampai aku mendapatkan pekerjaan," ucap Bella dengan wajah memohon.

Dia mengatakan, kalau dia bertengkar dengan daddynya, dan daddynya lebih membela Berliana. Hingga dia akhirnya memilih kabur meninggalkan Indonesia, berhenti dari kuliahnya. Bella mengatakan, kalau dia ingin mencari pekerjaan.

"Sabar ya Bel, semoga kamu bisa melewati masa sulit kamu! Semoga juga daddy kamu bisa terbuka hatinya. Kasihan kamu. Padahal, daddy kamu seorang kaya raya. Tapi, kamu justru harus berjuang sendiri bertahan hidup. Bahkan kamu harus berhenti dari kuliah kamu. Kamu bebas tinggal di sini, sampai kapanpun kamu mau! Pintu rumah ini akan selalu terbuka untuk kamu," ucap Clara kepada Bella.

Bella langsung memeluk Clara, meluapkan kesedihan yang dia rasakan. Dia begitu kecewa dengan kehidupannya saat ini. Bella merasa, dunia tak adil kepadanya.

"Makasih ya, Aunty! Sekarang, aku gak merasa sendiri lagi. Aku gak boleh sedih," ucap Bella sambil menghapus air mata yang membasahi wajahnya.

"Iya, Sama-sama. Sekarang lebih baik kamu ke kamar, dan beristirahat. Aunty akan menyiapkan soup hangat untuk kamu. Pasti kamu sudah lapar. Ini kamar kamu. Kamar mandinya di luar ya, jika kamu mau mandi," ucap Clara sambil menunjukkan kamar untuk Bella.

Sebelum kandungannya membesar, Bella ingin mencari pekerjaan. Dia tak ingin menggantungkan hidupnya pada Aunty Clara. Setelah meletakkan kopernya di kamar, Bella langsung keluar kembali menghampiri Clara. Wangi bawang putih, membuat perutnya terasa mual. Bella langsung berlari ke kamar mandi, memuntahkan isi perutnya.

"Sepertinya, kamu masuk angin Bel. Aunty akan buatkan kamu minuman hangat. Mungkin, kamu masih mabuk karena penerbangan kesini," ucap Clara dan Bella menganggukkan kepalanya. Dia ingin mencari waktu yang pas untuk bicara.

Terpopuler

Comments

C2nunik987

C2nunik987

Bella kemasukan burung onty bukan msk angin 😂😂😂

2025-01-16

0

Anonymous

Anonymous

Lanjut thor

2024-07-03

1

Dirgantara Jepara

Dirgantara Jepara

lanjut thor

2024-04-06

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!