Alex termenung di balkon apartemennya. Tatapannya terlihat kosong. Dia teringat akan wajah wanita cantik yang terlihat begitu teduh. Entah, sampai kapan dia harus menunggu waktu sampai akhirnya Tuhan mempertemukan dia kembali. Dia benar-benar menyesal, telah menjadi laki-laki yang tak bertanggung jawab.
Berbeda dengan Alex yang hidup dengan penyesalannya. Bella justru terlihat begitu bahagia, menikmati hidupnya menjadi seorang mommy dari kedua anaknya. Meskipun hidupnya sangat jauh dari kata mewah, dia bersyukur telah memiliki dua malaikat kecil di hidupnya.
Bella memberikan nama Felicia Azalea untuk anak perempuannya yang memiliki arti kebahagiaan, bunga yang indah. Sedangkan untuk anak laki-lakinya dia beri nama Farrel Winston yang artinya pria yang gagah berani dan membawa banyak kebahagiaan. Bella berharap kelak kedua anaknya akan memberikan kebahagiaan untuknya, dan tumbuh menjadi anak yang cerdas.
Kini kembar sudah berusia lima tahun, sudah duduk di bangku sekolah Taman kanak-kanak. Dari hasil tabungan selama dia bekerja, Bella memiliki usaha toko kue, roti, dan juga kopi. Dia lebih memilih berwiraswasta, dibandingkan bekerja. Agar dia bisa fokus mengurus kedua anaknya.
"Mommy, ayo kita berangkat!" ajak Feli kepada sang mommy.
Dia juga mengajak sang kakak yang saat itu masih asyik mengutak-atik laptop milik sang mommy. Farrel memiliki karakter yang mirip dengan Alex. Dia tampak dingin, tak banyak bicara. Tak seperti Felicia yang terlihat ceria dan ceriwis.
Bella berusaha bangkit dari keterpurukannya, meskipun bukan suatu hal yang mudah dia lewati. Mereka kini sudah dalam perjalanan menuju sekolah kembar. Inilah rutinitas Bella saat jam sekolah kembar. Setelah dia mengantarkan kembar, Bella langsung menuju toko kue, roti, dan juga kopi miliknya.
"Pukul 11.00 Mommy akan menjemput kalian. Belajar yang rajin, dan ingat jangan berkelahi dengan teman!" pesan Bella dan kedua anaknya tampak menganggukkan kepalanya patuh.
Mengapa Bella berpesan seperti itu? Beberapa kali Farrel bertengkar dengan teman sekolahnya, karena temannya mengejek dirinya tak memiliki seorang papa. Bahkan ada yang mengatakan kalau dia anak haram. Mendengar temannya membully dirinya, Farrel merasa kesal. Sedangkan Feli sang adik justru menangis.
Sesampainya di rumah mereka langsung mengatakan pada sang mommy. Sebagai seorang ibu, pastinya Bella merasa sedih. Namun, dia tak bisa berbuat apa-apa. Fia tak ingat wajah laki-laki yang meninggalkan benih di rahimnya. Dia tak berharap banyak terhadap laki-laki itu.
Bella melajukan kembali mobilnya menuju toko roti, kue dan kopi miliknya. Dengan hasil kerja kerasnya, Bella bisa membeli mobil tua. Tapi baginya, mobil itu sangat bermanfaat. Dengan mobil itu, dia bisa mengantarkan pesanan kue untuk customernya, dan kedua anaknya tak kepanasan atau kehujanan.
"Gimana penjualan pagi ini, Sa?" Tanya Bella kepada sang asisten.
Bella memiliki satu orang asisten untuk menjaga toko saat dia tak ada. Dia juga mempekerjakan satu orang peracik kopi, satu orang pelayan, dan juga dua orang untuk membantunya membuat kue dan roti. Toko kue dan roti milik Bella semakin berkembang seiringnya waktu. Kesuksesan yang dia raih, tak terlepas dari Tante Clara. Clara banyak membantu Bella. Bella bersyukur, masih ada orang yang peduli padanya.
"Hai, Bel. Apa kamu bisa buatkan aku moccachino dan juga cemilan untukku?" Tanya Ferdian.
Ferdian baru saja sampai di toko roti, kue, dan kopi milik Bella.
Bella tersenyum. "Tentu saja. Aku akan siapkan."
Hubungan Ferdian dengan Bella sangat dekat. Ferdian pun sudah dekat dengan kedua anak Bella. Tapi sayangnya, Bella menolak cinta Ferdian. Dia masih ingin hidup sendiri, membesarkan Farrel dan Felicia seorang diri. Terpaksa Ferdian harus bersabar. Dia selalu berusaha mengambil hati Bella. Ferdian adalah pelanggan setia di toko roti, kue, dan kopi milik Bella. Sebelum dia ke perusahaannya, dia selalu mampir ke toko kue, roti, dan kopi milik Bella.
Ferdian seorang CEO di sebuah perusahaan. Meskipun demikian, tak membuat Bella menerima cinta Ferdian. Dia khawatir, Ferdian tak bisa menerima kedua anaknya. Meskipun dia sudah mengatakan, siap menjadi papi untuk kedua anaknya. Dia juga selalu berusaha menunjukkan rasa sayangnya kepada kembar.
"Kamu memang sangat cantik, Bel. Aku tak akan patah semangat untuk mendapatkan kamu," Ferdian berkata dalam hati.
Dia menatap wajah cantik Bella tak berkedip. Saat itu Bella sedang menyiapkan pesanan untuknya. Setelah pesanan selesai, Bella langsung membawanya ke Ferdian. Dia letakkan di meja Ferdian berada.
"Apa kamu bisa menemani aku?" Tanya Ferdian.
"Sorry, aku harus membuat pesanan kue. Pukul 10.30 aku harus menjemput kembar," tolak Bella.
Lagi-lagi Bella menghindar. Apa yang dia lakukan Bella pada Ferdian, hanya sekadar ke pelanggan. Setelah pesanan yang diminta sudah selesai diberikan, Bella langsung kembali pada kerjaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Natha
maaf Thor..
bukannya mereka masih di luar negeri.. Francis kalau nggak salah..
disana nggak ada istilah anak haram. soal nggak punya ayah..
single parents anak tanpa ikatan pernikahan, LGBT dan sex bebas ya disana sarangnya.
2024-06-21
8
Rahma Inayah
lanjutkn mkn seru
2024-04-18
1