"Mom, aku lapar," ucap Feli kepada sang mommy.
"Baiklah. Mommy akan memesan tiga piring nasi goreng untuk kita makan. Kita makan makanan hotel aja ya? Mommy malas keluar mencari makanan. Tubuh Mommy terasa remuk," ujar Bella kepada kedua anaknya, dan mereka mengiyakan.
Bella langsung memesan tiga porsi nasi goreng spesial. Setelah makanan datang, mereka langsung memakannya. Mereka makan dengan lahap.
"Setelah ini, kita langsung beristirahat ya! Besok pagi Mommy akan mengajak kalian ke kuburan Oma," ucap Bella kepada kedua anaknya di sela-sela waktu mereka makan.
Setelah selesai makan, mereka beristirahat dahulu sebentar. Kemudian barulah mereka tertidur nyenyak. Hal itu berbeda dengan Alex yang justru semakin gelisah. Dia berharap ingin segera bertemu wanita itu. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 12.00 malam, dia masih saja terjaga belum mengantuk. Namun, dia harus segera beristirahat. Besok, dia harus berangkat ke Surabaya. Dia harus menggantikan waktu yang tadi sempat tertunda. Rasa lelah membuat dia akhirnya tertidur nyenyak.
Pagi telah datang, Alex harus bersiap-siap untuk berangkat. Dia memilih untuk mandi, dan bersiap-siap untuk berangkat. Dia kesiangan, hingga terpaksa harus melewati sarapan paginya. Jo pun sudah datang menjemputnya.
"Ayo, kita berangkat sekarang!" Ucap Alex kepada sang asisten.
Kemungkinan, mereka di sana selama dua malam. Barulah setelah itu, dia akan kembali ke Jakarta lagi. Selama dalam perjalanan Alex terlihat hanya diam. Dia sibuk dengan pemikirannya sendiri.
Mereka kini sudah sampai di Bandara, dan akan segera melakukan penerbangan ke Surabaya. Sesekali Jo terlihat melirik ke arah bosnya yang terlihat dingin. Mereka kini sudah dalam penerbangan menuju Surabaya. Tak memakan waktu sangat lama, pesawat mereka sudah mendarat di Bandar Udara Internasional Juanda.
"Kita langsung menuju tempat pertemuan saja," Ujar Alex dan Jo mengiyakan.
Alex ingin segera menyelesaikan pekerjaannya di sana. Agar mereka bisa segera kembali ke Jakarta. Mereka langsung menuju tempat pertemuan, bertemu dengan klien. Sesampainya di sana, mereka langsung di sambut dengan baik. Ternyata, sekretaris kliennya berniat mendekati Alex. Sejak tadi Lolita tak hentinya memandang wajah laki-laki tampan di hadapannya. Dia begitu terpesona dengan apa yang dimiliki Alex, yaitu ketampanan, kegagahan, dan juga kemapanan. Sebagai seorang wanita, pastinya akan sangat beruntung. Jika menjadi bagian laki-laki itu.
Tentu saja hal itu membuat Alex merasa tak nyaman. Dia selalu bersikap dingin kepada wanita manapun. Rasa cintanya pada wanita itu, membuat dia menutup hatinya untuk wanita manapun. Secara terang-terangan dia menolak Lolita, yang hendak mendekati dia. Dia menolak memberikan alamat hotel tempat dia akan menginap selama di Surabaya.
"Sayang sekali, padahal saya berniat menemani Tuan selama di sini. Biar Tuan tak merasa kesepian," rayu Lolita.
"Terima kasih. Kamu tak perlu repot-repot melakukan hal itu! Selama ini saya sudah terbiasa seperti itu. Jadi, hal itu tak menjadi masalah bagi saya," jawab Alex sinis.
Dia langsung meninggalkan Lolita begitu saja. Bagi dia, Lolita terlalu berani mendekati dia. Apa dia tak menyadari, siapa dirinya, dan siapa Alex.
"Dasar bujang lapuk! Sombong sekali menolak aku," gerutu Lolita.
Bukan hanya Alex saja, dia sudah melakukan dengan beberapa pengusaha lainnya yang menjadi klien perusahaannya. Dengan modal wajah cantik dan tubuh yang seksi, dia kerap melancarkan aksinya. Dia tak menyangka kalau Alex begitu sulit ditaklukan. Namun, hal itu tak membuat dia patah semangat untuk mendekati Alex. Dia hanya butuh waktu untuk bisa menaklukkan hati Alex.
Lolita akhirnya mengakui kekalahannya. Alex adalah sosok laki-laki yang tak mudah ditaklukkan. Sampai akhirnya Alex kembali lagi ke Jakarta, dia tak berhasil mengajak Alex kencan menarik perhatiannya.
Alex baru saja menginjakkan kakinya di Jakarta. Sudah hari kedua Bella berada di Indonesia. Dia sudah mengunjungi makam sang mama. Namun, dia belum mendatangi rumah orang tuanya. Bella masih menyiapkan mentalnya. Sampai dirinya merasa yakin, menginjakan kakinya di sana, merebut yang harusnya menjadi miliknya. Tapi, dia harus memiliki bukti-bukti dahulu. Bella ingin menyewa seorang pengacara, untuk membantunya.
"Mom, aku sudah berhasil melakukannya," ucap Farrel.
"Benarkah?" Bella bertanya untuk memastikan. Matanya terlihat berbinar-binar. Dia terlihat begitu bahagia mendengarnya.
Farrel menganggukkan kepalanya. Dia berhasil menarik saldo tabungan Berli dari rekeningnya. Setelah berhasil, dia tutup otoritas itu. Hingga dia berhasil menghilangkan jejak. Sebentar lagi Berli akan merasa syok, karena kehilangan uangnya yang tentu saja tak sedikit. Selama ini hasil pendapatan perusahaan Ernesto, dia pindahkan ke rekening pribadi miliknya. Ernesto dibuat tak berdaya.
"Terim kasih, Mommy sangat bangga padamu," ucap Bella.
Dia begitu terharu, karena anaknya sudah berhasil membantunya. Bella sampai meneteskan air matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Isna Vania
anak Bella keren nd jenius
nd seorang hacker yg bisa membobol rekening tabungan Berliana, good job Farrel /Kiss/
2025-01-20
0
C2nunik987
Tenang grandpa Ernesto uang perusahaan mu udh pindah ke rekening cucumu yg genius 🤣🤣🤣🤣
2025-01-17
0
Leng Loy
Si kembar keren banget
2024-08-02
2