Rejeki Datang Sendiri.

Bab 18. Rejeki Datang Sendiri.

"Aku pasti akan menghidupkan kamu kembali. Percayalah!" Dewa Abadi berjanji kepada Tian Mei Yin.

Tian Mei Yin tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban. Dia tahu jika Dewa Abadi mampu menghidupkan manusia selama ada jejak energi, seperti roh, jiwa, dan energi spiritualnya.

"Sekarang, di mana mereka?" Dewa Abadi mengulangi pertanyaan yang belum dijawab.

"Entah dimana kakak-kakak kita sekarang... aku tidak tahu! Tapi aku yakin, mereka masih hidup hingga saat ini. Hanya saja mereka bersembunyi!" Jawab Tian Mei Yin.

"Apakah mereka masih memiliki Segel Yin Yang?" Tanya Dewa Abadi sekali lagi.

"Tentu saja masih. Kami selalu setia kepadamu, tidak akan membiarkan pria manapun menyentuh kulit kita. Kami bersumpah akan bunuh diri jika ada pria lain menyentuh kita!" Jawab Tian Mei Yin dengan tegas.

Jawabannya kali ini menenangkan hati Dewa Abadi dan semua istrinya. Masih ada harapan untuk menemukan Tian Lihua, Tian Chunhua dan Tian Shuwan di Alam Anak ini.

"Aku akan gunakan domain energi untuk memindahkan kamu," kata Dewa Abadi kepada Tian Mei Yin.

"Aku sudah menunggu hari-hari ini... Aku sudah siap, lakukan!" Tian Mei Yin memberikan izin.

Dewa Abadi mengulurkan tangan kanannya ke arah Tian Mei Yin. Dari telapak tangannya itu mengeluarkan energi Kekuatan Jiwa tingkat Semesta, dan disaksikan oleh semua wanita.

Roh Tian Mei Yin diselimuti oleh energi Kekuatan Jiwa Semesta, membentuk sebuah lingkaran energi. Di dalam lingkaran, Tian Mei Yin tersenyum melihat Dewa Abadi. Lalu dia tertidur pulas dengan menyerap energi jiwa untuk memelihara rohnya agar lebih lama hidup. Dia akan terbangun kembali setelah Dewa Abadi menciptakan tubuh baru seperti pada dahulu.

Dewa Abadi dengan lembut memegang bola domain energi yang mengecil atas kemauannya. Dia memperhatikan Tian Mei Yin yang meringkuk saat tertidur.

"Aku butuh tanaman-tanaman untuk menciptakan tubuh baru. Semoga di gunung ini tersedia!" Harapan Dewa Abadi.

Dunia Jiwanya tidak bisa diakses untuk sementara waktu sebelum kekuatannya berada di tingkat Creator Of The Universe. Jika bisa diakses, maka tidak perlu mencari tanaman di luar. Tetapi, puncak itu tidak akan lama lagi, dan Dewa Abadi meyakininya.

Xin Jie memberanikan diri mendekati Dewa Abadi, lalu berbicara tanpa berani menatap wajahnya, "serahkan kepadaku... Apa yang kamu butuhkan akan aku sediakan? Tetapi, kamu harus berjanji terlebih dahulu!"

Dewa Abadi menatap Xin Jie dengan curiga. Wanita ini terlihat pendiam dan lugu, tetapi sebenarnya sangat berbahaya dan licik. Jika wanita ini menawarkan bantuan, pasti ada sesuatu yang direncanakan, atau sesuatu yang diinginkannya.

"Apa kondisinya, sebutkan? Aku tidak suka bertele-tele!" Dewa Abadi sangat berhati-hati berhadapan dengan Hati Dunia ini.

Setelah beberapa saat berpikir, Xin Jie membuka mulutnya, "aku ingin... Kamu... Hmm!"

Xīn Jie kebingungan harus berkata apa karena merasa bersalah. Dia tahu bahwa Dewa Abadi ketika marah sangat mengerikan. Agar Dewa Abadi tidak marah seperti dahulu, dia harus menata bahasanya.

"Aku bisa menghidupkan kembali kakak Tian Mei Yin... Tetapi kamu harus berjanji... Aku ingin... kamu memperlakukan aku secara adil seperti yang lainnya... Kamu harus lemah lembut, sayang, dan penuh perhatian!" Xin Jie mengutarakan keinginannya secara hati-hati.

Semua wanita yang sedih menjadi terhibur, mereka menahan tawa di balik topeng. Dewa Abadi tersenyum lebar, sebab permintaannya itu mudah dikabulkan. Tapi, sebelum menyanggupinya, masalah yang lalu belum beres perlu diselesaikan terlebih dahulu.

"Bagaimana dengan semua kekasihku itu?" Dewa Abadi bertanya dengan menunjukan dada besar Xin Jie, tetapnya di hatinya.

Xin Jie masih tetap tidak berani menatap wajah Dewa Abadi, menundukkan wajah dan memainkan jari-jari tangan. Xin Jie gugup.

"Kamu... Nanti pasti... Pasti tahu jika kita... Beginian...!" Jawab Xin Jie dengan memperagakan kedua jari telunjuk yang saling menyentuh dan diregangkan. Maksudnya adalah berhubungan intim.

"Hahaha...!!"

Dewa Abadi tertawa karena ekspresi Xin Jie terkesan lucu dan menggemaskan. Semua wanitanya tidak lagi menahan tawa, mereka ikut menertawakan Xin Jie yang lugu ini.

Terlahir dari keinginan Dewa Tertinggi, sebagai Hati Dunia, Xin Jie jelas memiliki kemampuan untuk menghidupkan manusia dan semua mahkluk, tidak memerlukan tanaman langka yang sulit didapatkan.

"Jika benar kamu bisa menghidupkan Tian Mei Yin, dan semua kekasihku itu ada di dalam dirimu... Aku pasti memenuhi keinginanmu. Tanyalah kepada semua istriku ini, apakah aku pernah membuat mereka merasa tidak adil?" Dewa Abadi berjanji, dan meyakinkan Xin Jie.

"Aku percaya!" Jawab Xin Jie. Hatinya langsung lega karena tidak lagi terintimidasi.

Dewa Abadi melihat lorong-lorong gua yang saling berhubungan. Dia tersenyum saat memikirkan Tombak Jiwa Berlian Petir miliknya itu yang tertancap di puncak gunung.

"Aku hanya perlu menyiapkan jala untuk menangkap ikan, dan menunggu momentum yang tepat untuk melemparkan jala?"

Wanita yang baru bergabung dengan Dewa Abadi, jelas tidak tahu maksudnya. Tetapi, mereka menebak jika yang dibicarakan adalah musuh, yaitu Mahaguru Agung Pertama dan panglima Suku Shiren.

Ketika Mahaguru Agung Pertama baku hantam dengan pesaing, maka Dewa Abadi akan muncul dan membalaskan dendam. Menurut pikiran wanita yang baru bergabung.

"Karena waktu baru berjalan sehari, dan masih ada 29 hari lagi... Kita fokus berkultivasi ganda dan mencari tanaman spiritual. Jika ada kesempatan, kita eliminasi peserta lain untuk mendapatkan kristal energinya...," Dewa Abadi membuat perencanaan ke depan.

Semua istrinya jelas senang mendengar kata-kata "berkultivasi ganda", inilah yang mereka tunggu-tunggu. Dari semua wanita, hanya Nyonya Er Lang yang cemas, tetapi tidak mengungkapkannya.

"Giliran siapa yang mendampingi saya?" Dewa Abadi bertanya kepada semua wanita, kecuali Nyonya Xiao Yihao dan Bei Mei yang sudah mendapatkan jatah juniornya.

"Aku dan kakak Lao!" Jawab Putri Mahatma.

Dewa Abadi tersenyum melihat Putri Mahatma dan Lao Yi. Di balik topeng, Nyonya Xiao Yihao dan putrinya menjadi cemberut karena belum puas bersama dengan Dewa Abadi.

"Setelah kakak Lao dan kakak Ma, giliran Xin Jie dan aku," kata Yuna Aurora yang mengingatkan jadwal mendampingi Dewa Abadi.

"Baiklah... Pergunakan semua sumber daya yang ada untuk meningkatkan kekuatan jiwa. Sekarang kalian semua masuk."

Dewa Abadi mengeluarkan energi Kekuatan Jiwa Semesta untuk menyelimuti seluruh tubuh wanita yang belum mendapatkan giliran. Dalam sekejap mata, semua wanita sudah berada di dalam cincin dimensinya. Tersisa Putri Mahatma dan Lao Yi yang di luar.

"Apakah kita langsung berkultivasi ganda, atau jalan-jalan dahulu sambil mencari tanaman langka?" Tanya Dewa Abadi.

"Kita cari masalah dulu saja. Setelah mendapatkan keuntungan, baru itu...!" Jawab Lao Yi yang menjadi malu menyebutkan kata-kata berkultivasi ganda.

Dewa Abadi tersenyum, dia sangat bahagia karena satu per satu semua istri akhirnya berkumpul. Lao Yi dan Putri Mahatma memeluk pinggang Dewa Abadi sebelum menggunakan Teknik Perubahan Wujud.

"Oh iya, tanaman yang ada di sini juga langka. Aku panen dulu," kata Dewa Abadi yang mengurungkan niat meninggalkan tempat tinggal Tian Mei Yin selama ribuan tahun ini.

Putri Mahatma dan Lao Yi membantunya. Dalam waktu singkat, semua tanaman di gua ini pindah ke dalam cincin dimensi tak terlihat. Kemudian, mereka berubah menjadi udara dan menuju ke gua penyimpanan ketiga.

Sesampainya di sana, Dewa Abadi dan kedua wanitanya tidak menemukan satu pun anggota Suku Shiren Zu. Tetapi, mereka mendapati peserta lain yang terkurung di jeruji besi karena masuk ke dalam jebakan bawah tanah.

Yang mengherankan, mereka tidak bisa keluar dari jeruji besi, padahal mereka adalah kultivator kuat. Setelah diamati sesaat, jeruji besi itu bukan dibuat dengan besi biasa, melainkan dialiri energi spiritual kekuatan tingkat Creator Of The Universe. Oleh karena itu, peserta yang terpenjara tidak bisa keluar karena basis kultivasinya rendah.

"Teman, keluarkan saya. Semua hartaku akan menjadi milikmu!" Permintaan dari seorang peserta yang terjebak di dalam jeruji besi.

"Berikan dulu hartamu, baru aku bebaskan!" Dewa Abadi dengan menyodorkan tangan kanan dengan maksud meminta hartanya.

"Jangan mau dibodohi, tidak mungkin dia mampu membebaskan kita!"

Salah satu peserta lain yang terjebak tidak mempercayai Dewa Abadi. Dia khawatir jika akan ditipu; tidak akan dibebaskan setelah menyerahkan hartanya.

"Siapa juga yang meminta? Aku tidak peduli dengan kehidupan kalian... Kalian mati hari ini bukan urusanku!" Dewa Abadi menjadi emosi.

Sedangkan Putri Mahatma dan Lao Yi mengambil kotak kayu penyimpanan tanaman langka dan permata. Mereka menyimpannya ke dalam cincin dimensi. Setelah semua harta dipindahkan, kedua wanita itu menghampiri Dewa Abadi.

"Teman, aku percaya padamu. Ini semua hartaku!" Orang yang pertama kali meminta bantuan melemparkan Cincin Dimensinya.

Dewa Abadi dengan senang hati menerimanya. Setelah diperiksa, ternyata isinya tidak banyak yang berharga, tetapi masih bisa dimanfaatkan. Pikirnya, daripada miskin seperti dulu, lebih baik menerima apapun yang didapatkan.

Tiba-tiba, dia teringat dengan cicilan senjata. Hatinya menjadi sakit saat mengingat Bing Cailing serta Mao Yu Jie. Seandainya mengingat lagi hutang kredit, sudah pasti akan meminta kedua wanita itu untuk mendampinginya. Dan, ketika mendampinginya, dia akan memberikan pelajaran seperti yang dialami oleh Xiao Yihao dan Bei Mei.

"Tombak elemen petir pembawa cicilan kredit?!" Sungut Dewa Abadi.

Putri Mahatma dan Lao Yi menahan tawanya. Mereka tahu apa yang dialami oleh Dewa Abadi saat diceritakan oleh Mao Yu Jie, dan juga Bing Cailing.

"Teman, bebaskan aku. Penuhi kesepakatan kita!" Teguran peserta yang sudah memberikan harta tapi tidak segera dibebaskan.

"Hahaha...!! Aku sudah bilang, dia itu penipu?!" Peserta lain memprovokasi semua orang yang terpenjara.

"Melepaskan kalian dari besi tua ini hal sepele!" Ujar Dewa Abadi dengan meletakkan telapak tangan pada jeruji besi.

Dari telapak tangannya, menyerap energi kekuatan tingkat Creator Of The Universe yang menyelimuti jeruji besi. Semua peserta yang terpenjara tercengang melihat Dewa Abadi.

Dewa Abadi mampu menyerap energi spiritual jenis apapun karena memiliki Batu Keabadian, apalagi memiliki ilmu Kitab Peningkat Kekuatan yang semakin mempercepat proses penyerapan tanpa takut dengan dampak buruk akibat berlebihan.

Dalam hitungan detik, peserta yang menyerahkan harta akhirnya terbebas. Tanpa berterima kasih, orang itu segera keluar dari gua penjara ini. Karena satu orang berhasil dibebaskan, peserta lain meminta bantuan kepada Dewa Abadi. Mereka menyerahkan semua hartanya.

Dewa Abadi dengan senang hati menerima harta mereka. Satu per satu, membebaskan mereka dengan menyerap energi pada jeruji besi. Keuntungan Dewa Abadi berlipat, dengan menyerap energi tingkat tinggi; dantiannya dengan cepat terisi tanpa perlu menerima serangan maupun bertarung.

Hanya satu orang yang tidak dibebaskan meskipun sudah menyerahkan hartanya, orang itu yang sebelumnya tidak mempercayainya dan memprovokasi peserta lain.

Dewa Abadi dan kedua wanitanya meninggalkan orang itu, dan mendengar teriakannya agar dibebaskan, dan berkali-kali mengumpat.

"Hahaha...! Ini namanya rejeki datang sendiri" Dewa Abadi tertawa setelah bersedih.

Terpopuler

Comments

Qing shan

Qing shan

🙏🙏🙏🙏

2024-04-09

1

Qing shan

Qing shan

🤩🤩🤩

2024-04-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!