Menghajar Bei Mei.

Bab 15. Menghajar Bei Mei.

Setelah melihat ke dalam lubang jebakan, Dewa Abadi melanjutkan perjalanan dengan menyusuri kedalaman Gua Bernyanyi. Dia mengikuti suara nyanyian wanita.

Tetapi, suara nyanyian itu keluar dari lorong-lorong yang membingungkan. Dewa Abadi berhenti saat berada di lorong bercabang-cabang. Dia tidak tahu harus memilih yang lorong yang mana.

"Lorong mana yang kita lewati?" Dewa Abadi ingin saran dari Nyonya Xiao Yihao.

Dengan mendekatkan bibir di telinga Dewa Abadi, Nyonya Xiao Yihao kembali menggoda, "bagaimana jika lorong milikku ini?"

Dewa Abadi tidak menyangka Nyonya Xiao Yihao berani berkata seperti ini. Dan yang mengejutkannya, tangannya dipegang oleh Xiao Yihao dan diletakkan pada organ intim yang terlindung oleh jubah penyamaran.

"Sudah basah... Hmm!" Dewa Abadi berdehem karena keceplosan berbicara saat merasakan ada yang basah pada jubah penyamaran bagian bawah Nyonya Xiao Yihao, dan kembali berbicara dengan segera, "daripada lorong-lorong yang membingungkan ini, saya jelas lebih memilih lorong yang pasti-pasti saja. Masalahnya, lorong itu sudah ada pemiliknya, apakah nanti tidak terjadi masalah dikemudian hari jika dijelajahi?"

Nyonya Xiao Yihao tersenyum manis di balik topeng, tahu maksud perkataannya. Lalu ia mencurahkan isi hatinya yang selama ini terpendam, "tahu arti teman seperjalanan hidup? Tidak selamanya pasangan Dao berjalan seirama, ada waktunya untuk berpisah... Rumah tangga kami sudah lama tidak harmonis... sudah lama sekali semenjak Bei Han diam-diam memiliki istri lain, lebih dari tiga istri...."

Nyonya Xiao Yihao tidak melanjutkan curahan isi hatinya, sebab Dewa Abadi sudah pasti paham dengan apa yang terjadi dengan cerita rumah tangganya.

"Saya sudah memiliki banyak istri, tidak ada bedanya dengan Kepala Desa Han. Pikiran apa yang membuat Anda menjadikan saya sebagai pelampiasan...?" Selidik Dewa Abadi.

Nyonya Xiao Yihao tidak tersinggung dengan ucapannya, yang menganggap Dewa Abadi sebagai tempat pelampiasan. Dia berkata dengan nada lembut sambil meletakkan kepalanya di bahunya, "kamu orangnya jelas berbeda dengan Bei Han... kamu jujur, adil dan tidak menyembunyikan sesuatu dari semua istrimu. Bahkan secara terang-terangan di depan semua istrimu, kamu mau bertanggung jawab kepada Li Ning dan kedua muridnya itu... Itu membuktikan kamu orangnya jujur dan bisa bertindak adil, tegas kepada semua istri. Jelas berbeda dengan ...."

Secara garis besarnya, Dewa Abadi paham dengan keluh kesah rumah tangga yang dialami oleh Nyonya Xiao Yihao. Dan, Bei Mei selalu memperhatikan apa yang dilakukan oleh ibunya yang sedang meluluhkan hati pria idaman ini.

Karena saat ini tidak memungkinkan untuk berbicara panjang lebar, Dewa Abadi mengalihkan pembicaraan dengan bertanya, "apakah ada benda berharga yang disimpan oleh Suku Shiren Zu? Jika iya, gua ini sepadan untuk dijelajahi!"

"Jelasnya ada... Tunggu sebentar!"

Nyonya Xiao Yihao memejamkan mata, lalu mengedarkan panca indera untuk menjelajahi kedalaman gua yang banyak lorongnya. Dewa Abadi menunggu dengan sabar sambil melihat lorong-lorong di depannya.

Kesempatan ini digunakan oleh Bei Mei untuk menggoda, dengan cara mencium lehernya. Dewa Abadi jelas kaget dan kegelian. Tapi tidak mencegah Bei Mei, justru menikmatinya.

"Lewat lorong ini saja. Aku merasa adanya tanaman unsur jiwa yang dikumpulkan oleh Suku Shiren Zu!"

Bei Mei berhenti mencium leher Dewa Abadi saat ibunya menunjukkan lorong di bagian kanan, dekat dengan ibunya. Kedua wanita itu kembali memeluk erat pinggang Dewa Abadi.

Kemudian, Dewa melesat seperti angin kencang yang memicu jebakan lubang bawah tanah di gua. Ketika menuju tempat penyimpanan tanaman yang mengandung unsur jiwa, Nyonya Xiao Yihao berkata, bahwa di lokasi itu banyak peserta, dan juga anggota dari Suku Shiren Zu.

Tetapi, Nyonya Xiao Yihao tidak tahu apa yang terjadi dengan peserta kompetisi yang sebelumnya terjebak itu. Dengan adanya informasi ini, lebih dari cukup untuk berhati-hati menghadapi Suku Shiren Zu.

Setelah beberapa waktu menyusuri kedalaman gua, Dewa Abadi berhenti saat dekat dengan lokasi yang dituju. Dia dengan hati-hati mendekati tempat penyimpanan harta. Kedua wanita itu seperti lem, menempel dengan memeluk erat pinggangnya.

Nyonya Xiao Yihao tidak sedikitpun takut dengan Suku Shiren Zu, justru kedua matanya tertuju pada pakaian bawah Dewa Abadi karena ada yang menonjol, dia tahu apa yang menonjol itu.

Dewa Abadi langsung berhenti bergerak karena Nyonya Xiao Yihao memegang juniornya yang berdiri maksimal. Dia sangat heran kenapa Nyonya Xiao Yihao tidak sedikitpun khawatir dengan situasi saat ini.

"Wow, ini empat kali lipat lebih besar dari milik Bei Han, apakah ini asli?" pujian Nyonya Xiao Yihao dan juga menggoda dengan komunikasi telepati.

"Coba saja jika ingin tahu apakah ini asli atau palsu! Tetapi, terlebih dahulu bereskan semua orang di dalam sana. Setelah itu, saya akan membuat Anda puas sampai minta ampun!" Tantangan Dewa Abadi.

Tidak menolak tantangan, Nyonya Xiao Yihao berkata dengan pasti sambil melihat putrinya "cukup 5 menit saja...!"

Belum sempat Dewa Abadi berbicara, Nyonya Xiao Yihao melesat seperti cahaya yang masuk ke dalam gua penyimpanan harta. Ketika Dewa Abadi melihat apa yang dilakukan oleh Nyonya Xiao Yihao, Bei Mei menggantikan posisi ibunya, dengan melakukan hal yang sama; memegang juniornya yang masih berdiri kokoh.

Dewa Abadi geleng-geleng kepala karena ibu dan anak sama saja kelakuannya; sama-sama penggoda yang tidak tahu situasi. Karena gemas dan ingin memberikan pelajaran kepada Bei Mei, Dewa Abadi memindahkan posisi topeng diatas kepalanya, lalu melakukan hal sama pada topeng yang dikenakan oleh Bei Mei.

Dewa Abadi menyandarkan tubuh Bei Mei pada dinding gua, lalu mencium bibirnya. Bei Mei membalas ciumannya dengan agresif. Karena pakaian yang dikenakan oleh Bei Mei tergolong pakaian longgar dan terusan, Dewa Abadi menarik jubahnya ke atas.

Tahu apa yang akan diinginkannya, Bei Mei membantunya dengan menarik pakaian bawahnya sendiri. Dengan jelas Dewa Abadi melihat pakaian d4lam Bei Mei berwarna krem polos, dan sudah basah oleh cairan. Kulit paha itu sangat halus dan putih.

"Sudah basah... Berarti gua ini siap untuk dijelajahi?" Ganti Dewa Abadi yang membalas godaan Bei Mei, dia membelai lembut bagian penting kaum wanita.

Bei Mei sedikit mengeluarkan suara kenikmatan saat miliknya itu disentuh. Dengan nada terbata-bata karena menahan hasrat, dia menjawab, "sudah lama... Semenjak kita... di kamarku waktu itu... Aku siap menjadi istri sah!"

"Tapi pelan-pelan, ini baru pertama kali untukku!" Sambungnya.

"Tentu saja... Nikmat saja dan jangan khawatir sakit...!" Dewa Abadi yang berpengalaman dalam hal ini sudah terbiasa untuk memberikan kenikmatan pada setiap wanitanya.

Sebelum melakukan lebih lanjut, dia melihat Nyonya Xiao Yihao yang dengan mudah menumbangkan anggota Suku Shiren Zu, lawannya itu jelas bukan lawan tandingnya.

Ketika Dewa Abadi melihat Nyonya Xiao Yihao, Bei Mei berinisiatif membuka tali pengikat pinggangnya dengan terburu-buru, sebab ibunya memberikan waktu sangat singkat kepadanya untuk berhubungan intim.

Dewa Abadi membiarkan apa yang dilakukan oleh Bei Mei. Setelah celana panjangnya turun dan Bei Mei berdiri, Dewa Abadi mengangkat kaki kiri Bei Mei. Sedangkan Bei Mei tertegun melihat wujud asli junior Dewa Abadi yang sangat besar dan panjang, melebihi ekspektasinya.

Di dalam pikirannya, apakah tongkat itu muat masuk ke dalam guanya yang masih perawan dan sempit ini. Namun, dia membuang pikiran itu saat Dewa Abadi mengangkat kakinya. Dengan sigap, memberi jalan pada junior itu dengan menyingkap celana d4lamnya.

Bei Mei merasakan kepala junior itu menyentuh guanya yang basah; terasa hangat dan nikmat saat tersentuh. Dia memandang wajah tampan Dewa Abadi dengan kasih sayang.

Dengan anggukan kepala Bei Mei yang mengizinkan untuk menjelajahi gua sucinya ini, Dewa Abadi menekan titik akupuntur pada pinggul Bei Mei agar tidak merasakan sakit ketika menerobos gua surganya.

Bei Mei kembali mengeluarkan suara kenikmatan hanya dengan sentuhan jari telunjuk Dewa Abadi pada pinggulnya. Lalu, dia merasakan kepala junior itu mulai membelah gua sucinya.

Sebelum melanjutkan perjalanan junior ke dalam gua suci Bei Mei, Dewa Abadi mencium bibirnya, lalu mendorong pinggulnya agar juniornya menerobos gua.

Bei Mei meneteskan air mata bahagia karena akhirnya menjadi istri sah Dewa Abadi saat kesuciannya robek. Tidak menyia-nyiakan kesempatan mendapatkan Energi Yin murni, Dewa Abadi menyerap darah segar yang mengalir dari dalam gua suci Bei Mei.

Darah segar itu menghilang saat diserap oleh junior Dewa Abadi. Sedangkan Bei Mei yang tahu darah segarnya itu, merasakan nikmat, tidak sedikitpun merasa sakit saat kehilangan kesucian seperti yang dikatakan oleh ibunya.

"Oughh... Lebih cepat!!" Pinta Bei Mei karena merasakan kenikmatan surga dunia.

Karena hubungan intim, Dewa Abadi sampai melupakan Nyonya Xiao Yihao yang sudah menumbangkan seluruh anggota Suku Shiren Zu yang menjaga gua harta. Dan, orang-orang yang terjebak segera melarikan diri melewati lorong lain.

Saat ini, Nyonya Xiao Yihao bersandar di dinding gua melihat putrinya yang tampak kenikmatan. Dia membulatkan mata lebar-lebar saat melihat junior itu lebih besar, berbeda ukuran saat dipegangnya.

"Pantas saja putriku tercinta sangat menikmatinya... Sungguh beruntung dia untuk pertama kali bisa senikmat ini!" Batin Nyonya Xiao Yihao yang iri pada putrinya sendiri, sebab malam pertamanya tidak seindah yang dialami oleh putrinya itu.

Dalam waktu kurang dari 4 menit, Nyonya Xiao Yihao tidak percaya jika putrinya itu sampai tiga kali mencapai puncak kenikmatan; menyemburkan cairan dari dalam guanya itu.

Melihat mereka bercinta, membuat Nyonya Xiao Yihao tidak bisa menahan diri, dia mendekati Dewa Abadi untuk menggantikan posisi putrinya yang sudah kelelahan bercinta namun terlihat sangat puas...

Terpopuler

Comments

John de Joenk

John de Joenk

hajarr teruss shimoo

2024-04-29

0

Qing shan

Qing shan

👍👍👍

2024-04-08

1

Qing shan

Qing shan

😍😍😍

2024-04-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!