Sangat Kuat.

Bab 02. Sangat Kuat.

Dewa Abadi mengutarakan semua keinginannya. Karena sudah berjanji kepada Bei Han, Mao Yu Jie dan Madam Hua Xinxin, jelas dia harus mengikuti kompetisi. Dan, Guru Tong dengan mudah menyanggupinya.

Tetapi, sebelum hari itu tiba, Guru Tong harus melatih Dewa Abadi terlebih dahulu agar mampu bersaing dengan peserta lain. Dia tidak ingin murid pertamanya ini terbunuh saat mengikuti kompetisi.

Kedua, Dewa Abadi minta agar perintah dari tiga Mahaguru Agung yang mencari istri-istrinya dihentikan alias dicabut, dan jangan pernah memburu mereka. Guru Tong dengan mudah menyanggupinya lagi, walaupun tidak kenal siapa istri muridnya ini.

Ketiga, Dewa Abadi tidak ingin privasinya diganggu. Guru Tong tertawa bahagia karena semua permintaan itu sangat sepele, dia pun lagi-lagi menyanggupinya.

Setelah Dewa Abadi mengutarakan keinginannya, Guru Tong melambaikan tangan kanan, dan seketika rantai energi yang mengikat Dewa Abadi menghilang. Dewa Abadi langsung membaringkan tubuh ke tanah karena kelelahan disiksa selama berhari-hari.

Dewa Abadi melihat ke atas; melihat awan putih. Di dalam labu kuning, seperti dunia lain, tetapi sempit; hanya seluas pulau. Dia masih bisa melihat dinding labu kuning yang terlihat sangat keras. Di atas, dia melihat lubang kecil berbentuk lingkaran, dan itu adalah pintu keluar dari labu kuning.

"Istirahatlah hari ini di sini. Di dalam labu ini, waktu di luar sangat lambat, sehari di luar sama saja dengan tujuh di dalam," kata Guru Tong.

Mendengar itu, muncul di pikiran Dewa Abadi yang menginginkan labu kuning, sebab dia membutuhkan tempat seperti Dunia Jiwa miliknya yang tidak bisa diakses untuk sementara waktu.

"Guru, masih ada satu lagi permintaan saya!" Cegah Dewa Abadi sebelum Guru Tong keluar dari dalam labu kuning.

Dipanggil "guru" untuk pertama kali, jelas membuat Guru Tong kegirangan, namun dia berusaha untuk tetap tenang dan melihat Dewa Abadi berdiri. Dengan nada serius dia bertanya, "permintaan seperti apa?"

Dia melihat Dewa Abadi yang tersenyum, seketika perasaan buruk muncul dipikirannya.

"Sebagai hadiah pengangkatan murid baru, apakah Guru tidak memberikan sesuatu kepada saya? Jujur saja, saya ingin memiliki labu kuning ini!" Jawab Tian Jun, lalu menaikturunkan kedua alisnya.

"Jangan minta labu ini, mintalah yang lain!" Penolakan Guru Tong dengan tegas.

Seketika wajah Dewa Abadi berubah muram karena permintaannya kali ini tidak dikabulkan. Namun, karena keinginannya kuat, dia tidak menyerah dan kembali berkata dengan nada yang tidak sopan, "jika labu ini lebih berharga dariku, lebih baik kau mencari murid lain yang siap untuk disiksa!"

Guru Tong menghela napas berat karena muridnya ini sulit untuk diatur dan semaunya sendiri. Dia pun memberikan alasan penolakannya, "bukannya Guru tidak mau memberikan labu ini, tetapi ini demi kebaikanmu sendiri. Jika kamu ke mana-mana membawa labu ini, sama saja mendatangkan keserakahan orang lain!"

Mengetahui alasannya, Dewa Abadi dengan semangat berkata penuh keyakinan, "Guru, tenang saja, saya pasti bisa mempertahankan labu ini agar tidak jatuh ke tangan pihak lain!"

Kegigihan muridnya ini untuk memiliki labu kuning membuat Guru Tong geleng-geleng kepala, lalu sejenak berpikir. Dewa Abadi menunggu dengan penuh harapan.

"Baiklah, baiklah, Guru berikan Labu Sihir ini... Dengan syarat, kamu sanggup menerima seribu pukulanku terlebih dahulu. Itu harga untuk memiliki labu ini, dan juga untuk menguji seberapa besar kemampuanmu untuk mempertahankannya!"

Seketika senyuman bahagia sirna dari bibir Dewa Abadi karena tidak sanggup menerima pukulan berenergi dari Guru Tong. Serangan sesaat lalu sudah membuktikan kekuatan pria tua ini. Tetapi, demi memiliki Labu Sihir sebagai tempat berkultivasi tertutup, dia tidak ada pilihan lain.

"Satu persen saja!" Dewa Abadi bernegosiasi agar gurunya tidak mengeluarkan energi lebih dari apa yang bisa ditahannya.

"Enak saja! Lima persen jika kamu mau!" Penolakan Guru Tong, lalu dia mengembangkan senyuman kemenangan.

"Setuju!" Dewa Abadi langsung menerimanya.

Sontak senyuman penuh kemenangan menghilang dari bibir Guru Tong. Di dalam hati, dia menyesal karena terlanjur berbicara. Demi gengsi dan harga diri sebagai seorang guru yang ditakuti oleh banyak orang, dia melambaikan tangan kirinya seperti sedang mengusir lalat di depannya.

Boom...

Ledakan energi ketika Dewa Abadi terkena lambaian tangan Guru Tong yang mengeluarkan energi spiritual, dia terpental ke belakang hingga membentur dinding Labu Sihir. Pukulan mendadak itu jelas tidak diantisipasi. Dia memuntahkan darah segar, dengan tubuh gemetaran berusaha untuk berdiri.

"Sialan tua botak ini?!" umpatan Dewa Abadi di dalam hatinya karena serangan mendadak, lalu meludahkan darah segar ke samping.

"Dua...!" Guru Tong berhitung, kemudian kembali melambaikan tangan kirinya, tidak memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menyiapkan diri.

Sekelebat sinar keluar dari kedua mata Dewa Abadi ketika melihat Guru Tong menyerangnya lagi. Kemudian, Dewa Abadi menggunakan Teknik Bayangan Merpati Putih. Muncul sepuluh wujudnya untuk mengelabuhi serangan; sepuluh bayangannya menyebar.

Boom...

Serangan telapak tangan energi mengenai salah satu tubuh bayangan. Guru Tong tersenyum tipis karena muridnya ini ingin bermain-main dengan cara ini. Dia merentangkan kedua tangannya ke arah tubuh bayangan muridnya, lalu menghentakkan ke depan berulang kali mengikuti arah larinya tubuh bayangan.

Bermunculan telapak tangan energi yang melesat ke arah sembilan bayangan Dewa Abadi. Bayangan itu melesat seperti petir mengelilingi luasnya labu kuning. Akan tetapi, secepat apapun bayangan menghindar, serangan itu tetap mengenainya.

Tubuh bayangan itu seketika lenyap tertelan telapak tangan energi. Dan yang mengejutkan Dewa Abadi, telapak tangan energi itu seperti mengetahui persembunyiannya di dalam tanah. Telapak tangan energi itu mengepung dan menghujaninya.

Boom boom boom boom...

Dewa Abadi yang bersembunyi dihujani oleh telapak tangan energi, dan hanya bisa menerimanya. Dia tidak bisa mengeluarkan kemampuan dari Batu Keabadian karena diblokir oleh energi milik Guru Tong. Alhasil, ia merasakan seluruh tubuhnya seperti dihantam oleh benda besar dan keras.

Dewa Abadi terlentang di tanah menghadap ke langit. Seluruh tubuhnya kembali mengeluarkan darah dari pori-pori kulit, tubuhnya juga gemetaran karena serangan lima persen.

Tempat Dewa Abadi terbaring membentuk sebuah cekungan besar. Dia melihat Guru Tong berdiri di bibir kawah sedang menatapnya. Dewa Abadi ingin berdiri, tetapi tubuh mengkhianatinya; saat digerakkan semakin membuatnya gemetar dan kesakitan.

Guru Tong merentangkan telapak tangan ke arahnya berniat untuk kembali melepaskan serangan.

"The Great Creator!!" Gumam Dewa Abadi yang tidak mungkin melawan kekuatan yang jauh di atasnya.

Dia tidak tahu berada di level berapa guru sadisnya ini. Tetapi yang pasti, gurunya ini jauh lebih kuat dari Tian Long gurunya dan semua orang yang pernah dilawannya.

"Aku menyerah!!" Dewa Abadi buru-buru berbicara sebelum Guru Tong menyerangnya.

Guru Tong tersenyum lebar penuh kemenangan karena membuat muridnya ini mengaku kalah. Lalu dia melemparkan sesuatu. Karena tangan Dewa Abadi tidak bisa digerakkan, kitab itu jatuh di sampingnya.

"Itu adalah Kitab Peningkat Kekuatan. Pelajari hingga mengerti, dan berlatihlah. Jika kamu tidak mengerti, nanti tanyakan kepadaku. Setelah 14 hari berlalu, Guru akan kembali dan mengujimu," kata Guru Tong.

Tidak memberikan kesempatan Dewa Abadi untuk bertanya, Guru Tong berubah menjadi sinar yang melesat ke arah langit; keluar dari Labu Sihir melalui lubang kecil di atas.

Empat belas hari baru bertemu, membuat Dewa Abadi menghela napas panjang karena bosan di tempat ini saat sendirian. Total, dia sudah berada di dalam labu lebih dari tiga bulan. Selama itu dia mengalami penyiksaan.

Guru Tong sengaja tidak menyembuhkan luka-luka Dewa Abadi agar tidak berusaha untuk keluar dari Labu Sihir. Dengan kondisinya yang terluka, berharap waktu dimanfaatkan untuk mempelajari Kitab Peningkat Kekuatan yang diciptakan oleh Guru Surgawi.

Dewa Abadi menghela nafas berat sambil melihat kepergian pria tua itu. Dia segera mengeluarkan kemampuan Batu Keabadian yang bisa dipergunakan kembali setelah kepergian Guru Tong. Seluruh luka-lukanya perlahan mulai pulih.

"Kitab Peningkat Kekuatan? Jika buruk, buat apa dipelajari!" Gumam Dewa Abadi yang meremehkan ciptaan Guru Surgawi karena belum mengetahui isinya.

Dia meremehkan karena sudah memiliki banyak teknik beladiri dan kultivasi. Baginya, tidak perlu lagi mempelajari kitab baru jika isinya buruk dan tidak ada manfaatnya.

*****

Tingkatan kekuatan di Alam Anak setelah tingkat True Omega dan ciri-cirinya.

Sebelum mencapai tingkat Super Omega, seorang praktisi beladiri harus melewati Gerbang Tanpa Batas yang disebut dengan Half Super Omega yang terbagi menjadi 9 level. Half Super Omega ditandai dengan bola energi warna putih.

Tingkatan berikutnya terbagi 12 tahapan, setiap tahapan memiliki warna bola energi yang berbeda, dari yang terendah hingga tertinggi, sebagai berikut;

Super Omega, bola energi warna kuning.

Hyper Omega, bola energi warna oranye.

Epsilon, bola energi warna merah muda.

Divine Realm (Alam Ilahi), bola energi warna abu-abu.

Realm Of Majesty (Ranah Yang Mulia), bola energi warna hijau.

Realm Of True Immortal (Ranah Abadi Sejati), bola energi warna biru.

Holy Light Realm (Alam Cahaya Suci), bola energi warna ungu.

The Realm Of Eternal Darkness (Alam Kegelapan Abadi), bola energi warna coklat tua/gelap.

Ruler Of The Universe (Penguasa Alam Semesta), bola energi warna merah tua.

Ruler Of Multiverse (Penguasa Multiverse), bola energi warna emas.

Creator Of The Universe (Pencipta Alam Semesta), bola energi warna hitam.

The Great Creator (Sang Pencipta Agung, bola energi warna pelangi.

Di tingkat Creator Of The Universe, seorang kultivator tingkat tinggi sebenarnya mampu menciptakan alamnya sendiri. Namun, kebanyakan tidak menciptakan alamnya sendiri karena berbagai macam kendala, umumnya takut diinvasi oleh kultivator kuat.

Biasanya mereka akan mengeruk keuntungan dari alam pihak lain tanpa mau ambil resiko; mendiami alam lain tanpa harus susah payah mengeluarkan keringat. Karena tidak mau ambil resiko, menyebabkan kultivator tersebut sulit untuk naik ke tingkat berikutnya. Dan selain itu, untuk naik ke tingkat berikutnya, sumber daya alam yang dibutuhkan sangatlah besar; satu energi galaksi belum tentu bisa meningkatkan kekuatan satu level.

Terpopuler

Comments

herry bjb

herry bjb

bahasa inggrisnya bikin gak sedap untuk di baca,gak cocok sama nama tokoh

2024-04-23

0

Ardi Muhammad

Ardi Muhammad

ok

2024-04-09

0

Qing shan

Qing shan

💪💪💪

2024-04-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!