Penjaga Pribadi.

Bab 10. Penjaga Pribadi.

Mendapatkan jawaban yang memuaskan dari Dewa Abadi, Guru Li Ning, Moon Qiang dan Shan Jing terlepas dari aib dan beban di hati. Dewa Abadi didukung oleh orang kuat sehingga menjamin kehidupannya.

"Ayo ikuti saya. Kita bicarakan di tempat lain!" Ajakan Nyonya Er Lang.

Di Kota Berkabut penginapan sudah penuh semua. Jadi, Nyonya Er Lang memutuskan untuk tidak tinggal di kota, melainkan di hutan terdekat. Dengan kekuatan di atas tingkat True Alfa, membuat hunian sederhana dan nyaman dalam waktu singkat sangat mudah.

Bei Han dan Xiang Ding garuk-garuk kepala karena banyak wanita yang melindungi Dewa Abadi, termasuk istri dan putrinya. Bei Han dan Xiang Ding memutuskan untuk tidak ikut bergabung, mereka masuk ke kota untuk menemui rekannya.

Sebelum pergi, Bei Han berkomunikasi telepati dengan istrinya, Xiao Yihao, "jaga hubungan baik dengan Shimo Ling. Desa kita membutuhkan dukungan orang-orang kuat seperti mereka!"

Xiao Yihao mengangguk paham sebagai respon. Dia dan putrinya mengikuti Dewa Abadi. Bing Cailing berjalan paling depan; dengan gaya berjalan mundur sambil melihat Dewa Abadi. Dia seperti biasa yang energik.

"Sejak kapan kamu menjadi sehebat ini, mampu menyerap kekuatan lawan dan menjadikannya sebagai kekuatan sendiri?"

Pertanyaan Bing Cailing juga ingin ditanyakan oleh semua wanita. Semua orang menunggu jawabannya. Jika kedua tangannya tidak dipegang oleh Putri Mahatma dan Lao Yi, Dewa Abadi sudah pasti akan garuk-garuk kepala karena sulit untuk menjelaskan tentang Kitab Peningkat Kekuatan.

"Sederhananya begini, energi untuk bertarung sebenarnya sama dengan energi alam yang kita serap ketika berkultivasi. Untuk menyerapnya butuh wadah, dan aku memiliki wadah itu!" Dewa Abadi menjelaskan.

Wadah yang dimaksudkan oleh Dewa Abadi adalah Kitab Peningkat Kekuatan. Penjelasannya mudah dipahami. Tetapi, karena mereka tidak tahu wadah itu, jelas tampak bingung.

"Wadah apa maksudmu? Apakah kamu mau berbagi dengan kita?"

Sebelum Dewa Abadi menjawab, Nyonya Er Lang yang memiliki segudang pengalaman terlebih dahulu bertanya "aku teringat dengan ciptaan Guru Surgawi... Apakah orang yang memberikan Labu Sihir itu adalah Guru Tong? Apakah yang kamu pelajari itu adalah Kitab Peningkat Kekuatan? Selama ini, kamu berlatih di dalam Labu Sihir, kan?"

Dewa Abadi tidak sedikitpun keheranan karena Nyonya Er Lang banyak tahu dengan bertanya. Dia menjawab singkat, "benar semuanya!"

"Sudah saya duga saat kemunculan Guru Tertua itu!" Akhirnya semua pernyataan di hati Nyonya Er Lang terjawab sudah.

"Kamu hebat bisa menjadi muridnya dan tahan terhadap ujiannya. Baru kamu orang yang berhasil mempelajari Kitab Peningkat Kekuatan!" Imbuh Nyonya Er Lang dengan memuji Dewa Abadi.

"Jika suami kita tidak hebat, bagaimana kita mau dengannya?" Sahut Lao Yi dengan berbangga hati.

Sontak Bing Cailing yang berjalan di depan berhenti karena pengakuan Lao Yi. Akibatnya, semua orang yang mengikutinya juga ikut berhenti berjalan.

"Kalian bertopeng adalah istrinya?" Bing Cailing masih belum percaya dengan apa yang dikatakan oleh Lao Yi.

"Iya, memangnya kenapa, tidak terima?" Sahut Yan Yan sebelum Lao Yi menjawab.

Bing Cailing dan Yan Yan saling berhadapan, siap untuk bertarung. Sebelum mereka bertengkar, Dewa Abadi muncul di tengah-tengah mereka untuk melerai.

"Aku tidak suka adanya pertengkaran di antara keluarga. Jika kalian tetap bermusuhan, jangan pernah mengikutiku! Aku tidak butuh wanita yang tidak mau berjalan melewati rintangan bersama!" Teguran Dewa Abadi kepada semua wanita yang mengikutinya, termasuk istrinya.

Setelah ditegur, Bing Cailing dan Yan Yan saling membuang muka. Dewa Abadi geleng-geleng kepala karena tidak tahu apa yang dipikirkan mereka, dia mengalihkan pandangannya kepada Xin Jie si Hati Dunia.

Xin Jie langsung bersembunyi di belakang panggung Nyonya Er Lang karena takut kepada Dewa Abadi, jantung berdetak kencang karena tahu arti tatapan mata itu; tatapan mata yang menyayat hatinya.

"Kita tinggal di sini malam ini. Qiang dan Shan Jing, buatkan hunian sementara untuk kita semua!" Perintah Guru Li Ning kepada kedua muridnya.

Moon Qiang dan Shan Jing segera mematuhi perintah gurunya, hal mudah baginya dan sudah terbiasa hanya sekedar membuat rumah sederhana dari bahan kayu yang melimpah di hutan ini; kawasan yang masuk ke dalam wilayah Pegunungan Berkabut.

Dewa Abadi yang ingin bertanya kepada Xin Jie tentang istrinya dari Continent Twins Moon, jadi teralihkan oleh Guru Li Ning, dia bertanya kepada istri barunya itu, "bukankah kompetisi dimulai hari ini?"

Nyonya Er Lang ingin menjawab, tetapi didahului oleh Nyonya Xiao Yihao, ibu dari Bei Mei, "diundur satu hari karena setingkat Creator Of The Universe banyak yang berpartisipasi, tiga Mahaguru Agung juga ikut dalam acara akbar ini!"

"Tiga Mahaguru Agung juga ikut? Lalu siapa yang menjadi pengawas kompetisi?" Tanya Dewa Abadi heran.

"Tidak ada pengawas, wasit, juri dan panitia. Penetapan kemenangan atas prestasi ditentukan oleh kemampuan para peserta itu sendiri. Siapapun yang mampu mendekati puncak Gunung Berkabut, dia dinyatakan pemenangnya. Sedangkan hadiahnya, tidak akan pernah berubah, sama seperti sebelumnya...," Nyonya Xiao Yihao berhenti menjelaskan untuk menarik napas.

Nyonya Er Lang menyambung penjelasannya, "oleh karena itu, dalam kurun waktu 30 hari ke depan, jangan terburu-buru naik ke puncak. Selama mungkin kita bertahan di tingkat terendah untuk mencari sumber daya yang melimpah di Gunung Berkabut. Besok pagi, setelah lonceng berbunyi, semua orang yang memiliki nyali diperbolehkan untuk berkompetisi...,"

Panjang lebar Nyonya Er Lang menjelaskan tentang kompetisi Tombak Jiwa Berlian Petir. Ketika berhenti berbicara, dilanjutkan oleh Nyonya Xiao Yihao. Karena pembicaraan ini akan panjang, Yuna Aurora menciptakan kursi sebanyak jumlah orang yang ada, dan semua orang duduk di kursi kayu.

Dalam kompetisi, setiap peserta akan berkelompok, jumlah tidak terbatas, semakin banyak semakin baik. Di dalam kompetisi brutal ini, berkelompok adalah salah satu cara untuk bisa bertahan dari bersaing ketat.

Tiga Mahaguru Agung juga mengajak anggotanya yang terbaik. Anggota kuil terbagi menjadi tiga kelompok, mereka mengikuti junjungannya masing-masing. Setiap pemerintah seperti kaisar dan raja, juga melakukan hal yang sama, mengirimkan orang-orang terbaik untuk ikut berpartisipasi.

Dewa Abadi teringat dengan Pasukan Kegelapan yang dipimpin oleh Omni Demon, menyela pembicaraan, dia bertanya, "sebentar, maaf saya mau tanya! Bagaimana dengan pertempuran di Kota Matahari, kenapa orang-orang penting harus ikut, dan tidak menanggulangi kabut hitam di sana?"

Mao Yu Jie yang tidak banyak bicara, akhirnya yang menjawab pertanyaan Dewa Abadi, "awalnya kita mencari kamu yang bisa mengatasi orang-orang aneh itu. Tetapi, kabar hari ini, Tiga Mahaguru Agung bersama dengan para Kesatria Putih akhirnya bertindak, beliau memblokir pergerakan mereka dengan domain energi untuk sementara waktu sampai kompetisi berakhir. Oleh karena itu, kompetisi diundur karena mereka masih sibuk hari ini!"

"Mundurnya kompetisi, hal baik untuk kita dan semua orang... Kompetisi kalian ini banyak perubahan mendadak, dan butuh waktu untuk penyesuaian, seperti kelompok kita," sambung Guru Li Ning sambil menatap wajah tampan dengan kerinduan.

Dewa Abadi mengangguk paham, ia melepaskan topengnya karena tidak ada orang lain selain wanita yang dikenalnya. Semua mata terkejut melihat wajahnya yang masih ada bekas memar. Tapi, luka memar itu tidak menutupi wajah tampannya.

"Siapa orang yang memukuli wajahmu?" Bai Ge si Merpati Putih langsung bereaksi, tidak terima melihat Dewa Abadi dilukai.

"Apakah Guru Tong tidak melindungimu?" Nyonya Xiao Yihao juga tidak terima.

Sebelum yang lainnya juga bertanya karena melihat wajahnya yang memar, Dewa Abadi segera menjawab, "ini karena dampak berlatih Kitab Peningkat Kekuatan. Aku baik-baik saja!"

Dewa Abadi menceritakan bagaimana awal dirinya bisa bertemu dengan Guru Tong. Kemarahan semua wanita segera mereda setelah diceritakan. Sedangkan Moon Qiang dan Shan Jing, sudah selesai membuat hunian sederhana yang berukuran besar.

Setelah bercerita, Dewa Abadi bertanya kepada Guru Li Ning, "siapa orang yang menyewa Serigala Malam untuk membunuhku?"

"Apakah kamu menuduhku?" Tanya balik Guru Li Ning karena pertanyaan Dewa Abadi dianggap tuduhan karena perselisihan sebelumnya, lalu dia melanjutkan ucapannya sebelum dijawab, "aku tidak berpikiran sampai ke sana, menyewa mereka sama saja membuang biaya? Aku tidak tahu siapa orang yang menyewa jasa mereka!"

Sekuat Guru Li Ning, jelas tidak butuh menyewa tenaga orang untuk membereskan Dewa Abadi, dirinya sendiri lebih dari cukup. Dewa Abadi berpikir serius karena dalangnya bukan Guru Li Ning.

"Lalu siapa orang yang ingin aku mati?" Gumam Dewa Abadi.

"Mungkin, orang itu adalah kakak dari Bai Tong. Dia adalah salah satu Kesatria Putih, tentara khusus yang mengabdikan diri kepada Kuil Mahaguru Agung!" Tebakan Nyonya Er Lang.

Dewa Abadi melihat Nyonya Er Lang yang melepaskan topeng saat berada di dalam rumah sederhana. Ternyata, wajah Nyonya Er Lang sudah sangat tua, tetapi masih membawa wajah cantik semasa muda. Namun, Dewa Abadi mencurigai ada sesuatu di wajah Nyonya Er Lang, tapi dia tidak ambil pusing untuk mengetahuinya.

Karena tidak tahu tentang Kesatria Putih., Dewa Abadi bertanya, "apakah Guru Tong dan Bai Tong dari keluarga yang sama? Lalu... Siapa itu Kesatria Putih? Apakah Anda tidak membalas dendam kepadaku karena membunuh Bai Tong?"

"Guru Tong tidak memiliki keluarga, tidak ada hubungannya dengan Bai Tong muridku. Awalnya, aku jelas marah kepadamu, tetapi kemarahanku hilang karena istrimu ini...," Jawab Nyonya Er Lang, lalu memeluk Yan Yan dengan kasih sayang sebagai seorang ibu.

"Kesatria Putih adalah pasukan khusus untuk mencegah peperangan antar kerajaan dan kekaisaran. Mereka berperan besar dalam menciptakan kedamaian di Benua Kun. Kakak Bai Tong adalah Bai Xu... Dia sangat kuat!" Guru Li Ning menyambung perkataan Nyonya Er Lang karena kenal dengan Bai Xu.

Karena pembicaraan masih panjang, Dewa Abadi memutuskan untuk berbicara di dalam Cincin Dimensi. Di dalam Cincin Dimensi Tak Terlihat, dia mengajak semua wanitanya masuk ke dalam Labu Sihir.

Mereka yang baru mengenal Dewa Abadi, jelas kagum karena memiliki Cincin Dimensi Tak Terlihat. Hebatnya lagi, Labu Sihir bisa berfungsi saat berada di dalam cincin dimensi. Apa yang mereka lihat baru pertama kali dan belum pernah ada di Alam Anak.

Ini seperti halnya masuk ke lubang dimensi, dan di dalam lubang dimensi itu ada lubang rahasia. Karena adanya keamanan ganda, Labu Sihir tidak perlu dijaga karena tersembunyi di dalam ruang spasial.

Seperti yang dikatakan oleh Guru Tong, tujuh hari di dalam Labu Sihir, sama dengan satu hari di dunia luar. Dewa Abadi memanfaatkan waktu untuk membereskan permasalahan dengan semua wanita ini...

Di luar rumah kayu, muncul Guru Tong, dia bergumam yang ditujukan kepada Dewa Abadi, "memiliki benda berharga masih saja kurang, benar-benar serakah!"

Guru Tong mengetahui Cincin Dimensi Tak Terlihat, dan selalu mengawasi Dewa Abadi, bahkan tahu saat masuk ke dalam cincin dimensi dan pindah ke dalam Labu Sihir.

Guru Tong mengikuti Dewa Abadi atas perintah Guru Surgawi. Mulai sekarang, Guru Tong menjadi pelindung. Namun yang sebenarnya, Guru Surgawi hanya mengikuti keinginan Dewa Abadi yang ingin menjadikan Guru Tong sebagai penjaga pribadi agar tidak sewenang-wenang kepadanya...

Terpopuler

Comments

Qing shan

Qing shan

👍👍👍

2024-04-07

1

Qing shan

Qing shan

😍😍😍

2024-04-07

1

𝚁𝚎𝚗 jie

𝚁𝚎𝚗 jie

wkwk dewa abadi murid durhaka guru nya sendiri di manfaatkan ahaaha

2024-04-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!