Hari yang ditunggu tiba, sebagai pengganti kedua orang tua Nathan yang telah tiada kakak laki- laki dan perempuan Nathan datang menemui kedua orang tua Helena untuk membicarakan masalah pernikahan.
Bingkisan berupa parcel diberikan sebagai bukti mereka akan mengikat janji sementara cincin pernikahan ditanggung oleh keluara Helena sesuai dengan kesepakatan. Pembicaraan mengalun hangat dan gembira karena keluarga Nathan tidak mengetahui maksud di balik pernikahan yang telah direncanakan ini.
Yang pasti kedua saudara Nathan senang akhirnya adik mereka yang telah lewat umur ini akan menikah. Dirumah dengan dua lantai ini yang tidak terlalu mewah bahkan tidak lebih besar dari rumah Elisa pembicaraan hangat kedua keluarga mewarnai pembicaraan mereka. Sementara dua orang yang akan menjadi pasangan ini duduk bersebelahan dengan pikiran mereka masing- masing.
Setelah masalahnya selesai, Nathan mulai merasa ada keanehan dengan sifat Helena yang tiba- iba memaksanya menikah. Masalah membuatnya tidak dapat berpikir normal dan saat masalah itu mulai hilang, perlahan Nathan mulai dapat berpikir kembali. Ia mulai merasa bersalah telah memutuskan Elisa hanya karena wanita itu tidak mau membantunya, seharusnya sebagai pria ia bisa memaklumi Elisa yang tidak bisa membantunya karena kekurangannya.
Ia masih ingat alasan Elisa berhenti karena merasa memiliki modal untuk membuat usaha baju online, namun lagi- lagi usahanya harus hancur karena uang yang harusnya menjadi modal membeli barang dipakai Nathan membayar pinjamannya. Sementara uang untuk membeli barang telah habis- barangpun telah laku terjual semua. Bahkan pernah karena Nathan membutuhkan uang, semua barang Elisa ia jual dengan harga murah agar bisa menutup uang bunga yang telat ia bayarkan.
Ia ingin membatalkan semua namun semua sudah terlanjur terjadi kakak Nathan telah membicarakan masalah pernikahan yang akan terjadi 3 hari lagi. Akhirnya ia hanya bisa bernafas kasar, menyesali semua yang terjadi. Ia kembali menatap Helena yang kini menjadi calon istrinya.
‘ setidaknya aku masih bisa merasakan pernikahan.’ batin Nathan menguatkan dirinya sendiri.
Berulang kali Elisa menanyakan tentang masa depan dan pernikahan dengan Nathan, namun pria itu tidak menyanggupi karena masih di jerat masalah. Nathan tak menyangka jika 7 tahun perjalanan mereka harus diakhiri dengan kembalinya ia kepada Helena- mantannya dan menikah dengan wanita yang hanya menemaninya beberapa minggu saja.
---
Sementara itu Ezra kini membawa Elisa ke kantornya, sesuai janji, ia ingin mengenalkan Elisa sebagai kekasihnya. Setelah malam itu, ia mengatakan pada Mommy- nya tentang perasaannya pada Elisa. Berta hanya tersenyum karena sedari awal ia sudah mengetahui perasaan putra- nya kepada Elisa. Itu juga yang menjadi alasan Berta langsung menelpon Ezra saat Elisa mempunyai masalah dengan Nathan kekasihnya atau mungkin sekarang mantan kekasihnya. Kabar Elisa dan Nathan putus menjadi angin segar bagi George yang tidak menyukai Nathan, dan soal hubungan Elisa dan Ezra- Berta masih berusaha pelan- pelan meyakinkan suami- nya itu.
Berta bukannya memanjakan Ezra, wanita itu tahu mana yang terbaik untuk putranya. Dan ia tahu jika putranya dapat memilih sendiri mana yang baik untuknya atau tidak. Berta tahu putranya adalah pribadi yang keras, bahkan hampir semua wanita yang mendekatinya ia tolak, melihat akhirnya putranya bisa jatuh cinta tentu saja sebagai orang tua hanya bisa yakin jika yang dipilih Ezra adalah yang terbaik untuknya. Berta tahu Ezra pribadi yang dapat menilai orang hanya dengan melihat saja. Hal itulah yang menjadikan langkahnya menjadi kuat tak tergoyahkan dan menjadikannya sukses di usianya yang masih terbilang muda. Ia dapat dengan mudah membedakan mana yang tulus kepadanya atau hanya menggunakan topeng untuk mendekatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments