Episode 7 Makan Malam

Jam menunjukkan pukul 8 saat Ezra sibuk mengerjakan tugas kantor melalui laptop- nya. Sampai suara ketukan pada pintu kamarnya mengagetkannya.

“ kak.” ucap Elisa membuka pintu.

“ Elisa? Ada apa?” heran Ezra.

“ kakak sudah makan?”

“ belum, kenapa? Kau lapar? Aku akan memesankan makanan dulu.” ucap Ezra hendak meraih ponsel- nya.

“ tidak usah, kak, aku sudah masak, kakak mau?” ucap Elisa.

“ kau bisa masak?” kaget Ezra.

“ tentu, meski tidak seenak restoran, semenjak mommy- ku tiada aku yang menggantikannya memasak untuk ayahku.”ucap Elisa bangga.

“ aku jadi tidak sabar, ayo makan bersama.”ucap Ezra mematikan laptopnya.

“ lho, kak, dirumah masih bekerja?” ucap Elisa yang melihat laptop Ezra sebelum benar- benar dimatikan.

“ haha, hari ini kan aku menemanimu seharian, makanya aku memilih membawa pekerjaan.”

“ harusnya kakak kerja ajh, aku gapapa.” ucap Elisa merasa tidak enak.

“ kerja bisa dimana- pun, El, sudahlah ayo makan.” ucap Ezra menyuapkan masakan buatan Elisa kemulutnya.

“ enak.”

“ benarkah? Tidak keasinan?” ucap Elisa meyakinkan.

“ ini enak, El.” ucap Ezra jujur.

Nafas lega terdengar dari mulut Elisa, membuatnya semakin mengemaskan untuk di lihat.

“ kenapa, kak?”

“ apanya?”

“ kakak terus menatapku, ada kotoran, ya?” ucap Elisa memegang wajahnya memastikan tidak ada kotoran yang menempel.

“ kamu manis.”

“ banyak yang bilang, kak.” tawa Elisa. Membuat Ezra semakin betah menatap Elisa. Sampai suara notification masuk ke ponsel Elisa.

“ siapa? Kekasihmu?” ucap Ezra malas.

“ hanya grup alumni sekolah, kak.” ucap Elisa mengabaikan ponselnya.

“ soal apa? Penting?”

“ hanya minta reuni, tapi aku tidak bisa datang.”

“ kenapa?”

“ aku tidak begitu punya banyak temen kak, aku datang paling hanya dikacangin, lagi pula aku tidak memiliki uang untuk membayar uang reunian karena mereka berencana menyewa villa.”

“ kau bisa minta kekasihmu datang menemani, soal uang kau juga bisa minta dia.” ucap Ezra dengan nada kesal.

“dia takkan punya uang.”

“ bukankah dia bilang tadi bekerja?” heran Ezra tak percaya.

“ dia memang bekerja, kak, tapi uangnya hanya cukup buat makan dan balik modal tanpa cukup mengembalikan modal awal.” ucap Elisa menahan kesal.

“ dan dia malah menuntutmu melunasi pinjaman awalnya?”

“ …” Elisa tidak menjawab, dalam hal ini ia tak bisa membela kekasihnya karena yang dikatakan Ezra memang benar adanya.

“ kenapa tidak dia saja yang mencari bekerja? Dia itu laki- laki!”

“ dia selalu beralasan jika umurnya sudah lewat untuk mencari kerja, kak, itu sebabnya dia memaksaku agar aku bisa mencari kerja.” ucap Elisa entah membela, atau mungkin dalam hatinya juga kesal akan kelakuan kekasihnya itu.

“ baiklah aku akan membayarkan Reuni untukmu.” ucap Ezra saat memikirkan sebuah ide.

“ benar?” tanya Elisa girang.

“ benar, tapi ada syarat.”

“ apa itu kak?”

“ satu, kau harus berdandan cantik. Pakai cosmetic dan baju yang aku belikan.” Elisa hanya mengangguk.

“ dua, aku yang akan ikut denganmu.” ucap Ezra akhirnya.

“ oke, deal.” ucap Elisa santai.

“ kau tak ingin kekasihmu yang ikut?”

“ tidak, aku sudah pernah mengajaknya namun dia selalu beralasan tidak suka jalan- jalan.”

“ dan kau tidak pernah diajak kemana- mana?” Elisa hanya menggeleng.

“ oke.” ucap Ezra menghembuskan nafas kasar.

“ aku sudah selesai makan.” ucap Ezra. Nafsu makannya hilang saat mendengar kelakuan kekasih Elisa.

“ kakak taruh didapur saja, nanti aku bereskan.” ucap Elisa belum menyelesaikan makanannya.

“ El.” ucap Ezra duduk kembali kesebelah Elisa.

“ hem?”

“ kalau kau tidak pernah diajak kemana- mana, biasanya kalian kemana saat diajak kencan?” tanya Ezra yang penasaran.

“ kerumahnya.”

“ rumah?” antara kaget dan kesal kembali muncul menjadi satu di hatinya.

“ ya, membantu pekerjaanya, tapi semenjak mommy- ku tiada, aku tidak pernah membantunya lagi, kalau kesana aku hanya akan bermain dengan keponakannya yang masih kecil.” saat mendengar Elisa berkata seperti itu ada kelegaan di hati Ezra.

“ oh, aku pikir, kau dan dia berkencan didalam rumah.” ucap Ezra memancing.

“ tidak penah bisa, kak, dia selalu memegang teguh tidak akan menyentuh sebelum menikah.” ucap Elisa masih mengunyah makanannya. Tidak menyadari senyum kelegaan mengembang di wajah Ezra.

“ meski jujur, sebagai wanita dewasa aku menginginkan lebih dari ciuman, kak.” ucap Elisa jujur. Ezra hanya diam mendengarkan, senyuman tak pernah surut dari wajahnya.

“apa lagi teman- teman seumuranku sudah menikah dan punya anak.”gerutu Elisa.

“ bagaimana kalau kau menginginkannya aku yang memberikannya.” ucap Ezra dengan nada yang sedikit serak.

“ hahaha. Oke, kabari aku jika kakak siap.” tawa Elisa yang mengira Ezra hanya bercanda. Padahal sedari tadi Ezra terus menahan hasratnya. Dirumah, sendiri hanya ada sepasang pria dan wanita, ditambah kebiasaan Elisa yang tidak mengenakan apapun jika akan pergi tidur membuat siapa saja akan kesusahan meneguk saliva- nya sendiri. Apa lagi Elisa sendiri cukup manis, bahkan saat jalan- jalan bersama, bukan hanya Ezra yang di lihat oleh para wanita, Elisa- pun banyak dilirik oleh para pria.

“ aku akan kembali kekamar, kak.” ucap Elisa beranjak kekamarnya setelah selesai mencuci piring kotor yang tadi mereka pakai.

“ hem.” ucap Ezra masih lekat menatap tubuh Elisa.

Meski Elisa memiliki kekurangan di bagian kakinya yang terlihat jelas, Elisa termasuk wanita yang manis. Dengan wajahnya yang semi bulat yang didapatnya dari perpaduan ayah dan ibunya. Jangan lupakan mata bulat besarnya, hidungnya tak terlalu mancung namun terasa pas dengan bibir tipis seksi- nya, yang akan semakin seksi jika di poles dengan warna merah terang sesuai dengan rambut hitam ikal panjangnya. Dada besar Elisa dan postur tubuhnya yang tegap menutupi kekurangan di bagian tinggi badannya.

Setelah membereskan meja makan dan menaruh sisa makanan ke kulkas, Ezra beranjak kekamarnya. Ia melihat kamar Elisa yang lupa di kunci wanita itu. Biasanya Elisa selalu mengunci pintu kamarnya jika sedang tidur, namun kali ini mungkin wanita itu melupakan mengunci pintunya mengingat lampu kamarnya yang sudah redup. Itu adalah kebiasaan Elisa ketika tidur, selalu mematikan lampu kamarnya, ia bahkan tidak bisa tidur jika dalam keadaan terang.

Betapa terkejutnya Ezra saat mengintip dari celah pintu kamar yang terbuka sedikit. Tampak Elisa yang hanya menggunakan terusan tidurnya.

Ezra yang merasa Elisa sudah tertidur langsung masuk kekamar Elisa dan mendekati Elisa yang tertidur. Setelah memastikan Elisa benar- benar tertidur, Ezra mendekatkan wajahnya dan mencium Elisa pelan, sangat pelan agar wanita itu tak terbangun. Menikmati bibir wanita yang selalu diimpikannya. Mengingat bibir ini pernah di rasai oleh pria lain entah mengapa terlintas rasa kesal di hati Ezra dan tanpa sadar membuatnya menekan bibir Elisa cukup kuat dan membuat wanita itu mengeliat pelan.

Tahu Elisa mengeliat pelan tanda akan terbangun Ezra bergegas keluar dari kamar Elisa, menutup pintu kamarnya pelan dan beranjak kekamarnya. Dari kamarnya tampak Elisa keluar dari kamarnya dan menuju ke toilet. Tampaknya Ezra tahu apa yang di lakukan Elisa dan terkekeh pelan sambil membayangkan apa yang dilakukan wanita itu tadi. Ezra hendak masuk kekamar Elisa lagi, namun kali ini pintu kamar wanita itu di kunci sehingga Ezra memilih kekamarnya kembali dan memegangi bibirnya yang masih menyisakan hangatnya bibir Elisa.

Episodes
1 Episode 1 Ezra dan Berta
2 Episode 2 kebiasaan
3 Episode 3 Ezra kecil dan Elisa kecil
4 Episode 4 jalan- jalan
5 Episode 5 pertemuan dengan Nathan
6 Episode 6 Kesal
7 Episode 7 Makan Malam
8 Episode 8 REUNI
9 Episode 9 SOMBONG
10 Episode 10 sosok Ezra
11 Episode 11 Nathan
12 Episode 12 Terpesona
13 Episode 13 bertemu
14 Episode 14 pertengkaran
15 Episode 15 mantan calon adik ipar
16 Episode 16 Ezra dan Elisa
17 Episode 17 Ezra dan Elisa 2
18 Episode 19 pertunangan
19 Episode 20 DIRUT
20 Episode 21 Hani
21 Episode 22 menemani langkah
22 Episode 23 Dady Ezra
23 Episode 24 menikah
24 Episode 25 Merajuk
25 Episode 26 Eric
26 Episode 27 namaku Ezra
27 Episode 28 menemani
28 Episode 29 Robert
29 Episode 30 Liona
30 Episode 31 Kejutan
31 Episode 32 bertemu Berta
32 Episode 33 Akhir
33 Episode 34 kebahagiaan beruntun
34 Episode 35 AYAH SIAGA
35 Episode 36 proloq seasson 2
36 Episode 37 i love my step sister 2
37 Episode 38 S2 Helena kembali
38 Episode 39 kebenaran tentang Robert
39 Episode 40 rencana Ellen
40 Episode 41 kebimbangan hati Ellen
41 Episode 42 rumah Ellen
42 Episode 43 Helena and Ellen
43 Episode 44 kegalauan Robert dan Ellen
44 Kau Cantik
45 Episode 46 wanita itu milikku
46 Episode 47 s2 Persiapan
47 S2 memulai rencana
48 s2 bayangan masa lalu
49 S2 Elisa dan Ezra lagi
50 S2 wanita itu milikku
51 S2 jauhi dia
52 S2 memulai Rencana lagi
53 s2 berbelanja
54 s2 kau juga cantik
55 S2 curiga
56 s2 polos bukan berarti tidak peka
57 s2 dunia yang berbeda dalam satu apartement
58 S2 aku adalah milikmu
59 S2 what's wrong with she?
60 S2 Berta Allison
61 S2 spa
62 s2 kau tak apa- apa?
63 S2 menambah Rencana
64 S2 akhir sebelum final
65 S2 Final
66 S2 will you marry me?
67 S2 Ellen dan Wine
68 Marvel
69 karyawan baru
70 Marvel2
71 wanita yang cerdas
72 menjadi kekasih?
73 pria dan wanita
74 Luna
75 hanya sebutir debu
76 rumah Yohana
77 rumah Yohana 2
78 pesta
79 aku menyukaimu
80 Alasan Marvel menjadi guy
81 stempel kepemilikan
82 bekal Yohana
83 bekal makan siang
84 Helena
85 mengetahui sebuah kenyataan
86 seorang pria yang masih bisa membuat hamil seorang wanita
87 persidangan
88 Happy Ending
89 Rencana
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Episode 1 Ezra dan Berta
2
Episode 2 kebiasaan
3
Episode 3 Ezra kecil dan Elisa kecil
4
Episode 4 jalan- jalan
5
Episode 5 pertemuan dengan Nathan
6
Episode 6 Kesal
7
Episode 7 Makan Malam
8
Episode 8 REUNI
9
Episode 9 SOMBONG
10
Episode 10 sosok Ezra
11
Episode 11 Nathan
12
Episode 12 Terpesona
13
Episode 13 bertemu
14
Episode 14 pertengkaran
15
Episode 15 mantan calon adik ipar
16
Episode 16 Ezra dan Elisa
17
Episode 17 Ezra dan Elisa 2
18
Episode 19 pertunangan
19
Episode 20 DIRUT
20
Episode 21 Hani
21
Episode 22 menemani langkah
22
Episode 23 Dady Ezra
23
Episode 24 menikah
24
Episode 25 Merajuk
25
Episode 26 Eric
26
Episode 27 namaku Ezra
27
Episode 28 menemani
28
Episode 29 Robert
29
Episode 30 Liona
30
Episode 31 Kejutan
31
Episode 32 bertemu Berta
32
Episode 33 Akhir
33
Episode 34 kebahagiaan beruntun
34
Episode 35 AYAH SIAGA
35
Episode 36 proloq seasson 2
36
Episode 37 i love my step sister 2
37
Episode 38 S2 Helena kembali
38
Episode 39 kebenaran tentang Robert
39
Episode 40 rencana Ellen
40
Episode 41 kebimbangan hati Ellen
41
Episode 42 rumah Ellen
42
Episode 43 Helena and Ellen
43
Episode 44 kegalauan Robert dan Ellen
44
Kau Cantik
45
Episode 46 wanita itu milikku
46
Episode 47 s2 Persiapan
47
S2 memulai rencana
48
s2 bayangan masa lalu
49
S2 Elisa dan Ezra lagi
50
S2 wanita itu milikku
51
S2 jauhi dia
52
S2 memulai Rencana lagi
53
s2 berbelanja
54
s2 kau juga cantik
55
S2 curiga
56
s2 polos bukan berarti tidak peka
57
s2 dunia yang berbeda dalam satu apartement
58
S2 aku adalah milikmu
59
S2 what's wrong with she?
60
S2 Berta Allison
61
S2 spa
62
s2 kau tak apa- apa?
63
S2 menambah Rencana
64
S2 akhir sebelum final
65
S2 Final
66
S2 will you marry me?
67
S2 Ellen dan Wine
68
Marvel
69
karyawan baru
70
Marvel2
71
wanita yang cerdas
72
menjadi kekasih?
73
pria dan wanita
74
Luna
75
hanya sebutir debu
76
rumah Yohana
77
rumah Yohana 2
78
pesta
79
aku menyukaimu
80
Alasan Marvel menjadi guy
81
stempel kepemilikan
82
bekal Yohana
83
bekal makan siang
84
Helena
85
mengetahui sebuah kenyataan
86
seorang pria yang masih bisa membuat hamil seorang wanita
87
persidangan
88
Happy Ending
89
Rencana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!