Tampak teman- teman Elisa sibuk mengoceh dan menyombongkan dirinya atau usaha suami- nya.
“ ngomong- ngomong suami Meney koq belum datang.” celoteh Stevany yang tadi mengejek Elisa sedari awal Elisa datang.
“ ah, maklum, dia bekerja sebagai Manajer di Alice company, setiap hari dia menemani presdir di perusahaannya, tahu sendiri, suamiku selalu diajak setiap presdirnya melakukan pesta dan bisnis penting perusahaan. Paling nanti dia datang saat kita di villa nanti.” sombong Meney, tanpa disadari Ezra terkekeh mendengar wanita itu menyombongkan nama Presdir Alice Company.
“ ngomong- ngomong Ezra bekerja dibawah perusahaan apa?” ucap Devi mulai membandingkan.
“ aku tidak bekerja dibawah perusahaan manapun.” ucap Ezra santai.
‘ buat apa bekerja dibawah perusahaan jika akulah yang membayar para karyawanku?’ batin Ezra.
Mendengar itu gelak tawa mengejek kembali terdengar. Tampak Elisa yang kembali mulai menahan tangisnya lagi, mengetahui Elisa yang sedang menahan tangisnya, Ezra menggenggam tangan Elisa, menenangkan hati Elisa. Elisa tahu Ezra hanya bersandiwara, namun ada seseorang disampingnya untuk berbagi rasa sakit sedikit menyentuh hati Elisa.
“ ngomong- ngomong suami anda yang tadi anda bilang dekat dengan Presdir Alice company, siapa namanya.” ucap Ezra mulai angkat bicara.
“ ah, Nick.” ucap Meney.
“ kenapa? Kau ingin kenal dengannya agar bisa masuk perusahaan yang sama, ya?” ledek Devi yang merupakan saudara jauh Meney.
“ jangan harap, deh, kwalitas pekerja disana nomor satu ga ada yang bisa masuk dengan curang, bahkan untuk mendekati presdir- nya saja sangat susah, hanya orang- orang kepercayaan presdir saja yang dapat mendekati- nya, termasuk suami- ku.” ucap Meney, bangga. Namun hanya nama Nick- lah yang tercatat dikepala Ezra.
Jam menunjukkan pukul 7 malam saat acara makan malam selesai. Elisa dan Ezra keluar belakangan karena Elisa membasuh wajahnya akibat menangis dikamar mandi, meski wanita itu mengatakan hanya ketoilet, namun Ezra tahu wanita itu sedang menangis dilihat dari matanya yang sembab setelah keluar dari kamar mandi.
Di parkiran tampak teman- temannya berfoto di depan mobil Lamborgini keluaran terbaru milik Ezra. Melihatnya Ezra hanya terkekeh geli melihat sifat teman- temannya Elisa yang sedari tadi mengejeknya akan bersikap seperti belum pernah melihat mobil seperti itu sebelumnya.
“kenapa kalian diam? Mau berfoto didepan mobil juga?” ejek Novi.
“ eng setelah ini kita mau kemana?” tanya Ezra tak mempedulikan ucapan teman Elisa.
“ kita ke vila XXX di distrik LLL.” ucap Winno yang bersikap netral di banding yang lain.
“ jika tak tahu, kalian mengikuti dari belakang mobil rombongan kami, kalian naik motor?” tanyanya.
“ mobil.” ucap Ezra memperlihatkan kunci kendaraannya.
“ mana mobil kalian.” ucap Novi yang masih sibuk berfoto. Ezra tak menjawabnya memilih membuka kunci dengan remote yang dia bawa.
“ kalian duduki.” ucap Ezra membuka pintu mobilnya. Tampak wajah mengejek mereka berubah menjadi malu karena terkejut. Mereka tak menyangka jika mobil yang sedari tadi mereka pakai untuk nanti pamer di sosmed adalah milik kekasih Elisa.
***
Jam menunjukkan pukul 9 saat mereka tiba di villa yang dimaksud, selain cukup jauh jalanan yang macet membuat perjalanan mereka memakan waktu yang lumayan lama.
“ Elisa di kamar yang paling pojok.” ucap Meney.
“ iya, kamu paling telat membayar, soalnya.” timpal Novi. Yang tidak dibalas oleh Elisa, selain karena lelah, ia tahu kata- katanya takkan didengar oleh teman- temannya. Ezra hanya menatap wajah Elisa dan memilih menemaninya kekamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Meri Dee
bagus thor karyanya 😍😘
2021-04-19
1