Kemarahan Si Gadis Angkuh

Somi yang marah langsung pergi meninggalkan kantin. Ia dengan langkah tak santai berjalan menuju kelasnya. Setelah sampai, gadis pemarah ini tak segan-segan membuang barang-barang milik Hyeri dari atas jendela. Di saat itu juga pemilik tas tersebut datang bersama temannya dan melihat aksi yang dilakukan oleh gadis angkuh itu.

"Somi, apa yang kamu lakukan?" tanyanya sambil berlari.

"Apa, tak suka? Barang-barang jelek mu itu sudah sepantasnya di buang ke tempatnya, jawabnya sambil memberikan kode pada anak buahnya untuk memegangi gadis tersebut," jawab Somi padanya dengan kasar.

"Yah, lepaskan!" pinta Hyeri sambil berusaha

"Lepaskan Hyeri!" pinta Jian yang berusaha membantu.

"Heh minggir jangan ikut campur!" dorong Suyun padanya.

"Somi hentikan!" teriak Hyeri padanya.

Hyeri menggunakan kekuatannya untuk melepas diri dari pegangan anak buah Somi. Setelah berhasil ia langsung menarik Somi. Karena pelajaran akan dimulai kembali, seorang guru dan melihat perkelahian mereka berdua. Somi yang mengetahui hal itu seketika langsung berpura-pura terjatuh saat Hyeri menariknya tadi.

"Hei hentikan!" suruh guru pada mereka berdua. Melihat Somi yang terjatuh, guru langsung tertuju pada murid yang terbengong tak percaya di sana. "Hyeri, apa yang kamu lakukan?"

"Aduh sakit Bu, Hyeri mendorongku," rengek Somi langsung menuduh.

"Hah? Aku tak mendorongnya aku cuma menariknya saja? sangkal Hyeri menghadap guru.

"Aku melihatnya Bu, gadis miskin ini mendorongnya," sela Suyun yang ada di pihak majikannya.

"I-itu tak benar," ucap Jian sedikit takut.

"Diam kau!" Suyun memelintir pinggang Jian agar terdiam. Gadis yang tak bisa berbuat apa-apa itu hanya bisa merintih kesakitan.

"Wah parah Hyeri mencelakai anak terpandang di sekolah ini!" Han Yeon mencoba memanas-manasi seolah-olah itu adalah salahnya.

"Sudah hentikan semua ini, dan kamu Hyeri, ibu hukum kamu untuk membersihkan toilet sepulang sekolah nanti," ujar guru menunjuk padanya.

"Suyun bawa Somi ke UKS, sepertinya dia kesakitan!" Gadis berambut cepol itu mengangguk dan langsung membantu Somi berdiri. Somi memberikan senyum menyebalkan pada Hyeri yang kesal di sana.

Masalah pun selesai begitu saja, Hyeri hanya bisa menerimanya. Ingin melawan itu juga percuma karena Somi adalah salah satu penguasa sekolah dan guru pasti akan membelanya. Pelajaran dimulai kembali, gadis malang ini tak langsung duduk melainkan pergi keluar untuk mengambil barang-barangnya.

"Hyeri, duduk kembali!" perintah guru padanya.

"Ibu tak lihat tak ada apapun di mejaku. Aku hanya akan pergi sebentar saja," jawabnya lalu berlari kembali.

Saat sampai di bawah, dengan segera gadis yang sedang menahan rasa marahnya ini memunguti satu-persatu barang-barang miliknya. Ia mengambil tas yang juga ikut dibuang oleh Somi. Sialnya tas milik Hyeri ternyata menimpa sebuah kubangan di sana.

"Ya ampun, ada apa dengan gadis itu? Sungguh keterlaluan," pikir Hyeri sambil memunguti barang-barangnya dan juga tasnya yang kotor.

"Benar-benar tak adil," gerutunya kesal lalu berjalan kembali ke kelasnya.

...____________🐔❤️🐔____________...

Pulang sekolah telah tiba, dengan malas Hyeri pergi ke kamar mandi untuk melakukan tugas hukumannya. Jian yang belum pulang mencoba menawarkan bantuannya.

"Hyeri, apa perlu ku bantu?"

"Ah tidak perlu Jian, aku bisa sendiri. Kamu pulanglah!"

Jian menggeleng tak menurut. "Aku tak mau kita ini teman jadi sebisa mungkin aku akan membantumu."

Ya sudah aku izinkan. Ayo, lagi pula dipikir-pikir pekerjaan akan cepat selesai jika kita kerjakan bersama. Akan ku traktir Tteokbokki nanti," ucap Hyeri sambil merangkul sahabatnya.

"Wah makasih Hyeri," celetuk Jian tersenyum senang.

Mereka berdua dengan senang pergi ke tempat hukuman. Dengan adanya teman yang membantu pekerjaan pun jadi mudah terselesaikan. Setelah sampai mereka berdua langsung mengambil alat-alat pembersih dan mulai membersihkan. Sesekali mereka berdua bercanda sambil bermain air. Sedang asyik-asyiknya menikmati hukuman yang bukan seharusnya itu, perkumpulan anak-anak elite yang datang bersama Somi mendadak menendang ember dan membuat keduanya terkejut.

"Mau apalagi kamu Somi, belum puas kamu melakukannya ini semua padaku?" tanya Hyeri padanya dengan berani. Jian yang takut memilih bersembunyi di belakangnya.

"Puas? Aku tak akan puas membuat perhitungan padamu anak miskin. Jangan pikir aku tak tahu jika kamu telah mendekati Yeol," jawab Somi sambil mendorong bahu Hyeri hingga terjatuh.

"Aku tak mendekatinya justru dia sendiri yang datang padaku," jelasnya.

Somi berjongkok dan menarik rambut Hyeri dengan kuat. "Masih melawan hah!"

"Hyeri!" Jian mulai merasa kasihan padanya.

"Kalian tolong hentikan," pintanya beralih ke Somi dan teman-temannya.

"Heh, kuah mie jangan ikut campur ya!" tarik Suyun kuat pada rambutnya.

"Aw sakit!" pekiknya sambil merintih.

"Yah lepaskan temanku!" teriak Hyeri padanya mereka.

Hyeri hendak berdiri kembali untuk membantu Jian, namun ia lagi-lagi di dorong oleh Somi hingga terjatuh kembali di lantai yang telah di banjiri air itu.

Seseorang yang sedang berada di toilet pria mendengar keributan yang terjadi. Dengan cepat ia pergi untuk melapor pada Mr Kim.

Sementara Bos sekolah sendiri sedang memikirkan cara untuk mengajak gadis biasa itu keluar bersamanya. Ia bahkan meminta saran pada teman-temannya membuat keduanya menganga tak percaya. Mr Kim sepertinya telah tergugah hatinya untuk gadis yang dibilang cukup menarik itu.

"Yah, apa aku ajak Hyeri kencan saja ya?" tanyanya pada kedua temannya.

"Hah? Kamu lagi sakit Yeol?" Gong Chil sedikit terkejut tak percaya.

"Tidak lah, aku sungguh-sungguh ini," jawab Yeol pada mereka.

"Wah parah, sepertinya kamu sudah jatuh hati padanya," tebak Jung-il yang terkejut juga

"Emmm mungkin," ucap Yeol pelan. Membuat kedua temannya menggeleng bersamaan.

"Mr Kim Mr Kim." Suara seseorang tiba-tiba datang memanggil nama penguasa sekolah. Gong Chil yang tak suka di usik pun mendekatinya untuk memberikan pelajaran.

"Yah sembarangan sekali!" teriaknya langsung mencengkram kerah seragam murid tersebut.

"Gawat Mr, gadis biasa itu sedang ribut dengan Somi di kamar mandi," tutur siswa itu memberitahu dengan masih di cengkram oleh pria pemarah itu

"Apa?" Yeol seketika langsung berdiri dan berlari menuju kamar mandi untuk melihat. Jung-il menarik tangan Gong Chil untuk melepaskan siswa tersebut dan menyuruhnya untuk mengikuti Yeol.

"Somi, jangan keterlaluan," ucap Hyeri padanya. Suasana di kamar mandi semakin menegangkan lantaran gadis angkuh itu masih merasa tak puas mencelakai Hyeri dan tak ingin melepaskannya.

"Diam kamu!" suruhnya keras.

"Aw sakit Suyun," pekik Jian yang masih di jambak kuat olehnya.

"Yah berikan sabun pembersih itu padaku," suruh Somi pada teman-temannya sambil menunjuk sabun pembersih yang tergeletak di lantai.

"Somi, apa yang kamu lakukan?" tanya Hyeri sedikit waspada.

"Angkat dia berdiri dan pegangi tubuhnya!" suruh Somi kembali setelah satu temannya memberikan apa yang ia minta.

Jian yang masih di cengkram kuat oleh Suyun, di dorong paksa untuk masuk ke dalam kamar mandi. Pintu pun di kunci oleh anak buah Somi ini.

Brak Brak Brak!

Pintu di gedor oleh Jian dari dalam. "Suyun! Tolong buka pintunya!" teriaknya.

"Jian!" Hyeri merasa kasihan padanya.

Somi mulai mendekat sambil tertawa. Ha-ha-ha buka mulut dia! Suyun mengangguk diikuti yang lainnya. Hyeri ingin sekali melawan dan melepas paksa tubuhnya. Somi sudah tiba di depannya. Ia mencengkram mulut Hyeri agar terbuka sehingga dia dengan mudah memasukkan isi sabun pembersih itu ke dalam mulutnya. Hyeri berusaha memberontak dan mendadak pintu depan kamar mandi di buka dengan keras oleh seseorang.

BRAKK!

"Jung Somi, lepaskan dia!" teriak Mr Kim yang langsung menepis tangannya.

"Yeol!" Somi berbalik terkejut.

"Mr Kim!" Suyun dan anak buahnya langsung melepaskan Hyeri. Gadis itu bernafas lega karena seseorang telah datang.

"Siapa yang menyuruhmu untuk melakukan ini padanya hah?" teriak Yeol padanya dengan marah.

"Yeol, bukankah kamu yang memintaku untuk memberikan perhitungan padanya? Kenapa sekarang kamu marah?" tutur Somi langsung memegang lengan tangannya.

Yeol dengan kasar menyingkirkan tangan Somi dengan paksa. "Dengar ya kalian para ja*lang jangan pernah mengganggu gadisku jika bukan perintahku," ucap Yeol mengerikan perhitungan pada para gadis penindas itu.

"Apa gadisku? Yeol, aku ini tunanganmu?" teriak Somi yang tak terima.

"Dengar Somi, aku tak pernah menyetujui itu," jawabnya sambil menunjuk dirinya.

Yeol melangkah mendekat pada Hyeri. Gadis itu masih berdiri lemas di sudut tembok. Ia cukup terkejut mendengar si bos sekolah membelanya. Yeol berjalan melewati Somi yang masih tertegun tak percaya. Hyeri menatap Yeol dengan nanar dan seketika Yeol mengangkatnya. Hyeri terkejut dibuatnya dan langsung memberontak.

"Yeol, apa yang kamu lakukan padaku?"

"Diam lah!" Yeol berjalan keluar melewati Somi kembali sambil membawa Hyeri yang di panggul layaknya karung beras.

Jian yang masih di dalam kamar tak tahu apa yang terjadi di luar sana. Gadis malang ini hanya bisa berharap seseorang menolong temannya dan dirinya. Mendadak pintu di buka oleh seseorang. Jian langsung melihat ke arah siswa berkacamata di depannya.

"Jung-il!" panggilnya lirih.

Jian segera keluar untuk mencari temannya, tapi ia tak melihat Hyeri di sana.

"Hyeri di mana?" tanyanya.

"Dia sudah di bawa Yeol keluar," jawab Jung-il padanya.

"Fiuh syukurlah. Terima kasih," ucap Jian lega.

Jian sedikit merinding melihat mata Somi yang mulai merah kembali karena marah. Gadis chubby ini lalu keluar diikuti oleh Jung-il. Gong Chil yang tak mengerti ikut memilih pergi sambil menepuk pundak Somi pelan lalu pergi menyusul mereka. Jian berjalan perlahan sambil memeluk tubuhnya yang kedinginan karena semua bajunya basah terkena air tadi. Jung-il yang ada di belakangnya segera melepas jas seragam miliknya dan menaruhnya di tubuh gadis mungil itu. Jian berhenti seketika karena terkejut.

"Pakailah, jangan sampai sakit!" suruh pria berkacamata sambil melewati dirinya. Gong Chil yang melihatnya hanya menggeleng karena tak paham dengan teman-temannya itu. Jian tersenyum senang sambil membenarkan jasnya.

Tak lama Somi keluar dari kamar mandi dengan marah. Suyun berusaha menenangkannya tapi dirinya malah di suruh pergi karena Somi ingin sendirian.

Hyeri terus meronta-ronta meminta untuk diturunkan. Yeol membuka pintu mobilnya dan menaruh gadis itu di dalam. Hyeri sangat bingung dengan tingkah pria tersebut. Ia tak tahu ke mana bos sekolah akan membawanya nanti.

Di dalam mobil, Yeol mendekat ke Hyeri untuk memasangkan sabuk pengamannya dengan kasar.

"Yeol, lepaskan aku!" pintanya ingin keluar.

"Diam dan pakailah ini!" suruhnya.

Hyeri hanya terbengong dengan aksi Yeol saat ini. Ia merasa ada yang salah dengannya. Pria yang begitu garang menjadi sangat baik sekarang.

Melihat gadis di sampingnya hanya diam saja. Dengan kasar, Yeol memakaikan jaketnya ke tubuh Hyeri. Gadis itu hanya terdiam menurut.

Somi yang telah sampai di rumahnya, langsung melempar barang-barang miliknya dengan keras. Ia sangat marah sekarang apalagi setelah tahu Yeol membela gadis yang tak ada apa-apanya itu. Pembantu yang bekerja di rumah itu seketika langsung ketakutan melihat anak majikannya tengah mengamuk seperti sedang kerasukan.

................................🐔❤️🐔.................................

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

IbuNaGara🎀

IbuNaGara🎀

orng kaya manja tau ny marah 2🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2024-05-03

1

🍒⃞⃟🦅 ᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ 👑 ⃟𝐆𝐒

🍒⃞⃟🦅 ᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ 👑 ⃟𝐆𝐒

sekolah hanya di buat untuk menindas yg lemah

2024-04-16

2

🍒⃞⃟🦅 ᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ 👑 ⃟𝐆𝐒

🍒⃞⃟🦅 ᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ 👑 ⃟𝐆𝐒

jahat banget somi

2024-04-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!