Dengan berjalan pelan menyelusuri jalan setapak sambil memapah sepedanya. Hyeri akhirnya berhenti di sebuah bengkel milik teman SMP nya. Ia dengan sedih duduk di depan bengkel tersebut. Seorang pria seumuran ayahnya datang menghampiri.
"Kenapa dengan sepedamu?" tanyanya.
"Paman Go, tolong aku, tolong perbaiki sepedaku ini," pinta Hyeri langsung padanya.
"Hyeri apa yang terjadi?" Seorang siswa seumuran dirinya yang baru datang menanyainya.
"Bong Bong, Go Bong Chan minta ayahmu perbaiki Yeobo. Yah yah," pinta gadis itu dengan manja padanya.
"Haish, iya paman perbaiki. Orang tua yang didepannya terpaksa menyetujui permintaan gadis itu. Sebaiknya kamu obati lukamu itu. Bong bantu dia," suruh paman Go pada anaknya.
"Siap Yah!" Dengan sigap remaja ini memberikan hormat padanya.
Go Bong Chan, ia adalah salah satu teman SMP Hyeri. Ia sekarang bersekolah di sekolah swasta dekat pasar kota. Hyeri dan Bong Chan berteman baik walau sudah berbeda sekolah.
Pria berwajah cukup tampan itu, membawa Hyeri ke dalam dan menyuruhnya duduk. Gadis itu menunggu temannya yang tak lama datang sambil membawa kotak PP3K.
"Biar aku saja," ucap Hyeri padanya.
"Diam lah, ini tak akan lama," suruhnya. Dengan lembut pria itu mengobati luka Hyeri di bagian lutut dan lengannya.
"Sebenarnya apa yang telah terjadi? Sekolahmu baik-baik saja kan?" tanya Bong Chan sambil mengoles luka lutut Hyeri.
"Huh itu mungkin cuma bayangan saja peri Bong. Sekolahku tak seindah yang kubayangkan. Orang-orang tingkat tinggi benar-benar kejam," jawabnya mengeluh.
"Jadi sepedamu rusak seperti itu karena orang-orang itu," tebak Bong Chan berhenti.
"Ya tapi sebenarnya aku juga salah, karena aku tak sengaja menabrak salah satu mobil mereka," tuturnya.
"Wah itu mah petaka untukmu Hyeri," kata Bong Chan yang langsung berdiri membuat Hyeri semakin tertunduk.
"Maka dari itu aku takut sekarang," ucapnya pelan.
"Pindah sekolah saja bersama Bong," sela Paman Go memberi usul.
"Tidak paman aku akan coba hadapi saja," jawab Hyeri sambil menggeleng.
Bong Chan dan ayahnya mengangguk mengerti. Teman yang disebut peri Bong oleh Hyeri ini benar-benar merasa khawatir padanya. Ia tahu teman gadisnya itu adalah gadis pemberani. Sebagai temannya ia hanya bisa mendukungnya.
"Paman, sepedaku bagaimana?" tanyanya.
"Sepertinya ini membutuhkan waktu lama, kamu pulanglah dulu," jawabnya.
"Apa tak bisa di perbaiki secepatnya paman?" tanyanya lagi.
"Hyeri, sepedamu itu sudah tua, jadi butuh waktu lama," jawab sang paman sambil berkacak pinggang.
"Ya sudah lah paman. Tapi bagaimana aku mengirim pesanan ayam ayahku nanti?" ucapnya yang bingung.
"Kamu pakai saja motorku yang itu. Aku sudah jarang memakainya," usul Bong Chan padanya.
"Benarkah?" Hyeri mendongak ke arahnya.
Bong Chan mengangguk sambil tersenyum.
"Makasih peri Bong kamu memang penyelamatku. Baiklah aku pulang dulu. Dah," pamit Hyeri dengan perasaan senangnya.
Bong Chan melambaikan tangan sambil tersenyum kembali padanya. Ia merasa lega temannya bisa tersenyum kembali.
Di Basecamp gedung belakang sekolah. Han Yeon dan kedua temannya sedang di hukum oleh Mr Kim. Gong Chil si tukang pukul tak segan-segan memukuli mereka. Mereka bertiga dihukum karena sudah membuat Mr Kim bosan dengan pertunjukkannya yang dibuatnya.
"Ampun Mr Kim. Kami berjanji akan buat Hyeri merasakan hukumannya," ucap Han Yeon memohon sambil memberikan sebuah keyakinan padanya.
Mr Kim beranjak dari duduknya dan mendekat ke wajah Han Yeon yang sudah babak belur. Ia menepuk wajah Han Yeon pelan sambil berucap, "Pastikan kamu buat dia menderita!"
"Aku berjanji," jawabnya mengangguk.
Han Yeon dan kedua temannya akhirnya di bebaskan. Mereka bertiga disuruh pulang ke rumahnya.
Hyeri juga sudah sampai di rumah dan bersiap untuk istirahat. Ia merasa sangat lelah hari ini. Badannya terasa pegal akibat memanjat pohon tadi. Gadis ini melakukan peregangan pada ototnya sebelum ia pergi tidur. Setelah selesai, Hyeri melihat pesan yang di kirim Jian padanya. Temannya itu memberitahu apa yang terjadi padanya tadi. Ia juga mengatakan jika mobil yang ditabraknya adalah mobil milik bos sekolah. Ia juga memperingati Hyeri tentang hukuman yang mungkin akan datang padanya lebih dari tadi. Mengetahui hal itu, wajah Hyeri kembali pucat. Gadis ini jadi tak berani datang ke sekolah besok. Sebelum tidur ia memilih untuk mempelajari hal-hal yang harus di persiapkan untuk menghadapi kejahatan di sekolahnya nanti. Bak sedia payung sebelum hujan, jadi jika dirinya benar-benar dikerjai besok, ia sudah bersiap. Gadis cantik ini tak sadar dirinya telah terlelap di depan layar ponselnya.
...____________🐔❤️🐔___________...
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Hyeri dengan semangat menyambut pagi. Ia telah menyiapkan beberapa peralatan untuk melindungi dirinya. Dengan berjalan ia berangkat dari rumah.
Di sekolah, semuanya sudah berangkat hanya tinggal menunggu Hyeri saja di kelas. Seluruh siswa kelas 1-B sengaja di beritahu untuk berangkat pagi sebelum gadis itu. Han Yeon telah menyiapkan perangkap untuk Hyeri di depan pintu.
Gadis itu telah tiba di depan kelasnya. Ia menghela nafasnya sambil melihat perangkap yang telah disiapkan untuknya. Terdapat satu karung besar telah di letakkan di atas pintu. Itu bertujuan agar saat pintu di dorong, karung itu akan otomatis jatuh dan menimpa sang korban. Hyeri sudah mengetahui hal itu. Dengan santai ia membuka pintu dan saat karung itu jatuh, Hyeri langsung membuka payung yang ia bawa untuk melindungi tubuhnya. Orang-orang yang berada di dalam kelas terkejut karena Hyeri tidak kotor sama sekali dan dengan santainya berjalan menuju tempat duduknya. Han Yeon, Somi, Suyun dan orang elit lainnya melongo tak percaya sambil melihati gadis itu.
"Waw, memang di pikir itu saja apa?" Celetuk Han Yeon di tempat sambil memandangi gadis yang sedang berjalan santai ke tempat duduknya.
Hyeri tak langsung duduk di bangkunya. Ia merasa ada yang berbeda dengan tempat duduknya. Kursinya terlihat mengkilap di bagian yang diduduki. Ia berpikiran jika itu adalah sebuah lem super yang diletakkan oleh para kaum elite. Selintas ide muncul darinya, ia mengambil bukunya dan merobek beberapa lembar kertas di sana. Lembaran kertas itu Hyeri letakkan di kursi sebagai alas duduknya. Setelah itu barulah ia duduk.
Jian yang ada di sebelahnya memberikan jempol padanya. Gadis ini cukup kagum pada temannya itu.
Dengan menaruh kertas di kursinya. Hyeri dapat mengikuti pelajaran dengan santai. Tiba-tiba guru memanggilnya untuk maju mengerjakan soal di depan. Soal matematika cukup sulit, Bu guru sengaja berikan padanya atas perintah Han Yeon.
Pria satu ini sangat lah menanti pertunjukan seru di kelasnya. Matanya terus tertuju pada Hyeri yang memberikan tanda-tanda dirinya akan bangkit dari duduknya.
"Baik Bu." Gadis itu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ke depan. Lagi-lagi Han Yeon dan teman-temannya dibuat melongo olehnya. Kursi itu tak menempel padanya dan lebih keren lagi Hyeri dengan mudah mengerjakan soal yang bukan seharusnya untuk kelas 10.
"Sial lolos lagi," kesal Han Yeon yang merasa gagal.
Semua murid bertepuk tangan padanya yang berhasil mengerjakan soal di depan. Han Yeon mengepalkan tangannya karena merasa telah di permainkan olehnya. Jung Somi juga tak kalah kesalnya karena ternyata gadis itu bukan gadis sembarangan.
.................................🐔❤️🐔.................................
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝐀⃝🥀➳ᴹᴿˢ᭄°Ꮓ𝒶ℝ𝒶𓆊
hyeri tuh murid pilihan ,maka nya bisa masuk sekolah elit 😏maka nya jgan cba cba lawan hyeri kalau gak mau kena malu sndri 😏
2024-05-07
2
Ney🐌🍒⃞⃟🦅
hyeri di lawan 😎
2024-04-18
1
🍒⃞⃟•§¢•🎀CantikaSaviraᴳᴿ🐅
Hyeri kok di lawan dia kan murid cerdas
2024-03-31
2